Eun Chul sangat gembira karena
namanya ada di daftar orang yang lulus ujian. Ibu kemudian menghampirinya.
Dengan bangganya Eun Chul menunjukkan namanya di papan namun ternyata nama Eun
Chul masuk dalam daftar akhir peserta ujian yang dinyatakan gagal. Eun Chul
adalah satu-satunya peserta yang gagal dan namanya ditulis berkali-kali.
Ibu merasa kecewa lalu pergi
meninggalkannya sendirian. Eun Chul tak bisa percaya, dia adalah Kim Eun Chul
dengan IQ 157, bagaimana ia bisa gagal?
“Oppa. Waktunya makan” Suara Bom
datang entah darimana.
Eun Chul tak bisa makan disaat
seperti ini.
“Ini mimpi buruk. Sebuah mimpi
buruk!!!!!!!!!!!....” teriak Eun Chul histeris.
Dan Eun Chul pun terbangun dari
tidurnya karena suara Bom. Karena Eun chul tak kunjung keluar Bom mendatangi
kamarnya lalu menyuruhnya segera keluar untuk makan. Eun Chulmalah marah karena
pagi-pagi Bom sudah menghancurkan suasana hatinya. Bom tak paham kenapa Eun
Chul berteriak padanya.
Episode 8. Laundry Nyaman untuk Kekhawatiran Remaja.
[H-1 sebelum Ujian, 8:15 AM]
Eun Chul sarapan sambil membaca
buku. Ibu memberi jatah ikan paling besar padanya dan berpesan untuk menjaga
kesehatan untuk ujian besok.
“Kunyah dengan baik, agar kau
tidak mendapatkan gangguan pencernaan..” tambah ibu.
Ibu juga memberikan potongan ikan
yang besar untuk Eun Sol dan untuk Bom hanya bagian kecil. Bom nyengir
didiskriminasikan seperti itu.
Ibu menawarkan ddiri untuk
mengeluarkan tulang-tulang ikan dari hakim Kim (Ibu mulai memanggil Eun Chul
dengan sebutan hakim Kim). Eun Chul tersenyum canggung. Bom berkomentar kalau
Ibu selalu saja terburu-buru.
“Dia bahkan belum mengambil
ujiannya. Siapa itu Hakim Kim?” komentar Bom.
Ibu langsung membentak Bom, apa
Bom pernah melihat kalau Eun Chul pernah gagal dalam ujian? Ibu melarang Bom
untuk bersikap amatiran seperti itu.
Eun Sol ikutan buka mulut,
menurutnya taka da gunanya lulus karena Eun Chul sudah ketinggalan 2 kali
selama masa pelatihan. Dan tidak ada gunanya jika melakukannya lagi. bom
mengangguk setuju. Ibu membela Eun Chul yang telah berjanji padanya kalau kali
ini Eun Chul akan mmenyelesaikan pelatihannya.
Bom membuat keributan saat makan karena tulang
ikan membuatnya tersedak. Eun Chul mengeluh tak bisa berkonsentrasi saat
membaca, Ibu lalu mengusir Bom menyuruhnya berhenti makan dan segera meletakkan
sumpitnya.
Soo Chul menyiapkan 2 Roti kacang
merah dan 2 jus buah untuk Bom di toko laundry, ia tahu betul kalau Bom pasti
akan mencari camilan setelah makan sarapan.
“aku kan pacar yang baik” katanya
sendiri. Ups..
Soo Chul menampar pipinya sendiri
setelah sadar kalau dia bukan pacarnya Bom. “Mungkin pacar di kehidupan
selanjutnya” Soo Chul mengoreksi perkataannya sendiri dan mengelus pipinya
penuh harap.
Bom datang dan langsung melahap
roti dimeja dengan rakus. Soo Chul menyuruhnya untuk makan dengan perlahan dan
menyodorkan botol jus. Bom meminumnya. Soo Chul memandang Bom yang sedang makan
dengan penuh senyum. “Manisnya..”
kata hati Soo Chul.
Bom menyadari soo Chul terus
tersenyum, ia bertanya apa yang membuat Soo Chul terus tersenyum? Soo Chul
terkejut, membuatnya tersedak. Bom balik menyodorkan botol jus yang telah
dimminumnya tadi pada Soo Chul.
Soo Chul merasa ini seperti
ciuman tidak langsung dan ia belum siap menerimanya. Soo Chul menolak
meminumnya dan berahir tumpah mengotori bajunya. Bom memaksa Soo Chul membuka
bajunya, ia akn mencucikan baju Soo Chul. Soo Chul menolak melepasnya.
“Kau tidak harus melepas baju
laki-laki di siang bolong begini. Ah.. Benar-benar!” Soo Chul kesal, ia
langsung keluar.
“Laki-laki, apanya? Bukannya kau
masih anak-anak” balas Bom setengah berteriak.
Seorang pelanggan datang untuk
me-laundry-kan bajunya. Bom menyanggupi permintaan pelanggan itu.
Bom memegang baju sang pelanggan,
ia melihat kalau Ibu pelanggan memberinya uang untuk biaya hidup, dan si Ibu
berharap kalau putrinya segera mendapatkan pekerjaan tahun ini. Pelanggan itu
juga di diperas oleh pria. Serta ada hantu juga dalam penglihatan Bom.
Bom melepaskan baju itu dan
berteriak histeris, ia sangat ketakutan. Kemudian ia mengingat-ingat dimana ia
pernah bertemu dengan pelanggan tadi. Bom ingat kalau pelanggan itu bekerja di
toko serba ada.
“Tapia pa yang
terjadi? Apa dia sedang diperas oleh preman?” Gumam Bom.
[H-1 sebelum
ujian, 4:25 PM]
Young Mi
menanti Eun Chul keluar dari akademinya. Setelah Yang ditunggu keluar, Young Mi
segera memberinya jimat yang telah ia bayar sebesar 300,000 won agar eun Chul
bisa lulus ujian. Sayangnya Eun Chul tak percaya takhayul, ia mengembalikan
jimat itu pada Young Mi.
Young Mi
menjelaskan kalau ini bukan takhayul. Dukun itu sangat hebat, ia tahu kalau
Young Mi pernah akan tenggelam di laut saat kecil dan juga tahu kalau ia
mendapat rangking terendah di sekolah.
“Semua orang punya
pengalaman hamper tenggelam di masa kecil mereka. Dan setelah mengobrol
denganmu sebentar, seseorang akan bilang kalau kau pernah mendapatkan rangking
terendah disekolah.” Kata Eun chul. Pfft
Young Mi tak
menyerah ia mengatakan kalau dukun itu tahu kalau ada pria disekitar Young Mi, umurnya
lebih tua, lebih muda atau seumuran
dengannya. Eun Chul bertanya memangnya ada pria seperti itu? Kali ini Young Mi
tak mampu menjawab. Eun chul memastikan lagi kalau ia tak butuh jimat itu.
“ambil kembali
atau lakukan apapun yang kau mau” Kata Eun Chul dingin.
Eun Chul
pergi. Young Mi punya ide, ia akan memasukkan jimat itu di tas Eun Chul secara
diam-diam. Tapi terjadi kecelakaan, Young Mi taksengaja tergelincir dan ia
memegang celana eun Chul sampai melorot. Eun Chul semakin marah dibuatnya.
***
Young Mi
membawa jimatnya kepada Bom, ia meminta bantuan Bom untuk menjahitnya
dibelakang baju Eun Chul. Jika susah melakukannya Young Mi memberi keringanan
untuk memasukkannya di tas Eun Chul juga boleh.
Bom tak
mengerti pada Young Mi “300,000Won untuk selembar kertas?”. Young Mi memaksa
Bom untuk menyelinap ke kamar Eun Chul, dan jika Eun Chul gagal ujian maka ia
akan menyalahkan Bom.
Young Mi
ternyata selama ini tinggal di apartemen mewah. Mamy kaget mendengar laporan
supirnya kalau Young Mi menghabiskan 300,000 won untuk membali jimat. Ia mengira
Young Mi selama ini tak pernah menghabiskan uang lebih dari 30,000 won untuk
laki-laki.
Mamy menerima
dokumen mengenai keluarga Eun Chul. Mamy mempermasalahkan tipe huruf yang
digunakan supir Park untuk menulisnya, berapa kalai mamy bilang untuk
menggunakan huruf tipe arial bukan Times New Roman. Supir Park akan
menggantinya,
“Kau tidak
pernah mengerjakannya dengan benar. Pergi!!” perintah Mamy dengan kesal.
Mamy membuka
dokumen itu, ia tak menyangka ternyata Eun Chul adalah kakak Kim Bom. Mamy
kecewa kala mengetahui kalau Eun Chul adalah seorang pengangguran.
Young Mi
pulang, Mamy langsung mnyembunyikan dokumen itu di balik bantal sofa dan mamy
menyambut Young Mi dengan sikap manjanya. Mamy mengajak Young Mi bicara
“kau sudah 27
tahun,kau pendiam dan sopan, kau tidak pernah berkencan dengan siapapun, mamy
sangat marah dengan hal itu.” Kata mamy.
“aku sangat
pemalu. Mamy tahu aku tidak pernah melihat langsung mata seorang laki-laki. Aku
tidak perduli dengan kencan.” Jawab Young Mi.
Mamy berniat
untuk menyiapkan laki-laki pilihannya untuk Young Mi. young Mi tidak mau
diatur.
“kau seperti
bunga anggrek yang ada dirumah kaca,baby.” puji mamy.
Seorang lebah
harus datang menemui bunga itu. Karena setangkai bunga tidak bisa berkeliling
untuk mencari seekor lebah. Mamy akan mencarikan llelaki dengan level tinggi,
sekolah tinggi dan dari keluarga baik. Young Mi hanya perlu menunggu. Tapi Young
Mi tak tertarik, ia hanya akan focus pada pekerjaan.
Young Mi
meninggalkan Mamy. Mamy bingung karena tidak bisa membicarakan hal ini pada
suaminya.
Bom akan
mencari pelanngannya, ia melihat sang pelanggan memohon pada
peramal/Shaman/dukun untuk mengembalikan uangnya karena ia gagal mendapat
pekerjaan, tidak seperti yang dijanjikan dukun itu. Dukun tak mau ia berkilah
kalau pelanggan itu tak mematuhinya makanya ia gagal.
Dukun
menyarankan untuk berkomunikasi dengan roh lagi, ia akan melakukan itu untuk 5
juta won. Tapi pelanggan tidak bisa tertipu lagi, ia terus memohon sambil
menangis untuk mengembalikan uangnya.
“Jika kau
merasa rugi. Tuntut saja aku.” Kata dukun lalu pergi.
Bom
menghampiri pelanggannya, ia mengajaknya ngobrol berbegi kesedihan. Pelanggan bercerita
kalau ia hamper bunuh didri karena selalu gagal mendapat pekerjaan, saat itulah
seseorang mengulurkan tangan untuknya.
“Ayahku
meninggal saat aku masih kecil. Ibu membesarkanku dan adikku seorang diri. Aku mau
secepatnya mendapat pekerjaan dan menjaganya. Aku mencoba dengan keras dalam
beberapa tahun tapi masih juga tidak mendapatkan pekerjaan.” Cerita pelanggan.
Saat itulah
ada seseorang yang menyarankannya untuk bertemu dengan dukun yang telah
menipunya itu. Pelanggan mendatangi alamat dukun itu. Disana Dukun menunjukkan
trik sulap untuk menebak ia bisa mendapat pekerjaan atau tidak.
Jika dukun
melemparkan kue beras dan menembus kain hitam yang dipegang pria jas hitam maka
pelanngan bisa mendapat pekerjaan, begitu sebaliknya. Pelanggan percaya dan
memberikan uang 10 juta won dari hasil meminjam pada rentenir, tapi ia tetap
gagal.
Bom bertanya
apa pelnggan itu sudah pernah lapor polisi? Pelanggan menjelaskan kalau ia
pernah mencobanya tapi Dukun itu tidak bisa dituntut. Pelanggan menyalahkan
dirinya sendiri yang mudah percaya pada kebohongan mereka.
“aku berharap
bisa mati sekarang.” Kata pelanggan putus asa,
Bom
melarangnya berpikiran sempit. Ia berjanji akan mendapatkan uang itu kembali
lalu pelanggan bisa mencari pekerjaan lagi. pelanggan merasa aneh, kenapa Bom
mau repot melakukan itu? Bom mengeluarkan jimat dari Young Mi, ia berbohong
kalau ia juga kena tipu. Pelanggan berterimaksih atas niat baik Bonm dan
sekarang sudah waktunya kerja, ia pergi duluan.
[D-1 Sebelum
ujian 8:40 PM]
Bom pu;ang
kerumah. Ibu menelfon Nn. Kim untuk mencari gadis yang baik untuk Eun Chul. Ibu
mau Eun Chul segera menikah segera setelah menjadi Hakim.
Bom diam-diam
masuk kekamar Eun Chul, yang punya kamar sedang berkonsentrasi penuh dalam
belajar disudut kamar. Eun Chul menyadari kehadiran Bom, ia juga tahu kalau Bom
disuruh Young Mi melakukan itu.
Bom menanyakan
apa Eun Chul baik-baik saja? Bom melihat sudut bibir Eun Chul berdarah. Eun chul
menyuruh Bom segera membuang jimat itu sekarang. Bom membantah kalau Young Mi
sudah perduli padanya dan menghabiskan banyak uanguntuk jimat ini.
Tanpa berkata
apapun Eun Chul merampas jimat itu dari Bom dan memasukkannya kedalam sampah.
Eun Chul menyuruh Bom keluar. Ekspresi eun chul penuh marah. Bom tak berani
membantah lagi, ia segera menuruti perintah kakaknya.
Kilas balik.
[Akademi Diploma Nasional, 2 tahun lalu]
Eun Chul
ditegur atasannya karena tidak mengindahkan peringatannya kemarin. Eun Chul
tidak bisa bekerja dengan kelompok yang dipilihkan untuknya. Atasan mendengar
kalau Eun Chul suka membuat keputusan tiba-tiba tanpa mendiskusikan dengan
anggota tim lain, dan Eun Chul tidak bisa bekerja dengan peserta yang levelnya
lebih rendah darinya.
Eun Chul
membenarkan hal itu, ia menulis apa adanya. Atasan menasehati Eun Chul,
seharusnya Eun Chul bisa mengevaluasi diri, sejujurnya Eun Chul adalah salah
satu yang terburuk. Eun chul suka seenaknya sendiri dan bersikap tidak
kooperatif sehingga tidak layak untuk pekerjaan diplomatic.
Saat makan
siang. Rekan sepelatihan Eun Chul membicarakannya.
Mereka yakin kalau bahkan jika Eun Chul lulus dari pelatihan ini dia tidak
mungkin diterima kerja dimanapun.
“apa gunanya
kecerdasan? Dia tidak mempunyai keterampilan social.”
“Dia terus
bersikap seorang pecundang dan pengecut,”
Eun chul bisa
mendengar dengan jelas hinaan dari rekannya itu karena ia duduk bersebelahan
dengan mereka. Ia tak lagi nafsu makan dan langsung berpindah.
Saat kembali
kerumah, Eun Chul berkata pada Ibu kalau ia berhenti mengikuti pelatihan
diploma, ia akan mengikuti ujian pengacara bahkan saat Menteri Urusan Luar
Negeri menelfonnya untuk tetap tinggal. Eun Chul benar-benar tidak bisa bekerja
dengan orang yang levelnya di bawahnya / tidak bisa bekerja dalam tim?.
Ibu menghargai
keputusan putranya tapi ia keberatan dengan biayanya. Eun chul bersedih, ibu
tak tega melihatnya, ia memutuskan untuk mengambil pinjaman dan akan meminta
Bom untuk mengambil uangnya juga. Sebagai imbalannya, ibu ingin Eun Chul
berjanji untuk menyelesaikannya sampai akhir masa pelatihannya. Eun Chul
menyanggupi syarat ibu. Ia berjanji ini akan menjadi yang terakhir.
“Oke ibu
percaya pada anak ibu. Kau harus menjadi Hakim atau Jaksa, Okay?” pinta Ibu
penuh harap.
Kembali ke
masa kini. Eun Chul mulai terbebani dengan janjinya itu sekarang, ia keluar
kamar, ia mendengar jkalau ibu sedang mencarikan jodoh untuknya. Ibu membanggakannya
yang akan segera menjadi hakim. Hal itu malah menambah bebannya.
***
Bom mendatangi
tempat praktek Dukun itu, ia membunyikan bel, pria berjas membukanya dan
mengatakan kalau mereka sudah tutup. bom menerobos masuk, ada yang ingin ia katakana
pada Dukun itu, Bom menyuruh pria berjas itu minggir.
Didalam dukun
sedang meramal 3 orang gadis, mereka diramal tidak akan mendapat pekerjaan. Dukun
memberi solusi untuk berkomunikasi dengan roh dan tentunya tidak gratis.
Bom menyela
gadis-gadis itu, ia bertanya pada dukun, apa ia benar-benar bisa mendapat
pekerjaan dengan berkomunikasi dengan roh?
“masalahmu
bukanlah dalam mencari pekerjaan. Apa gunanya… karena lelaki berkerumun di
sekitarmu.” Jawab Dukun.
“aku tidak
pernah punya pacar satu pun dalam hidupku” bentak Bom.
Tebakan dukun
salah, ia lalu mengoreksi kalau itu akan terjadi setelah Bom mendapatkan
pekerjaan. Bom kembali tertawa, ia mengatakan dengan keras kalau ia adalah CEO
usaha Laundry. 3 wanita tadi mulai berbisik-bisik meragukan ramalan Dukun.
Bom
menjelaskan pada 3 wanita itu kalau Dukun itu adalah seorang penipu. “Dia
benar-benar panjahat” kata Bom berapi-api. Bom menyuruh mereka pergi sebelum
Dukun mengambil uang mereka. Mereka patuh pada perintah Bom.
Dukun bertanya
siapa Bom yang berani mengganggu usahanya. Bom memperkenalkan diri sebagai
teman Park Ji Young aka. Pelanggannya. Ia meminta Dukun segera mengembalikan
uangnya. Dukun tak mau memberikannya. Bom mencengkeram kerah baju dukun sampai
kaki dukun tak lagi menginjak tanah, padahal dukun itu lebih tinggi dan lebih
besar dari Bom.
Dukun meminta
bantuan pria berjas (Min Soo). Min Soo mencoba melepaskan Bosnya dari
cengkeraman Bom tapi malah mereka berdua terlemar karena Bom. Bom menghela
nafas, ia kembali meminta uang temannya.
***
Bom kembali
bertemu nenek. Bom menyesal tidak memukuli mereka sampai mereka mau memberikan
uangnya. Nenek menasehati Bom kalau menggunakan kekerasan itu tidak baik lalu
mengusulkan untuk meminta bantuan jika Bom kesulitan menanganinya sendirian.
“Siapa? Young
Mi?” Tanya Bom.
Bukan, tapi si
cowok itu. bom menolak, menurutnya Soo Chul masih anak-anak “Baby”. Nenek menjelaskan
kalau Soo Chul bisa berguna.
Bom mempunyai
permintaan untuk nenek. Apa nenek bisa memberinya kekuatan agar bisa melihat
masa depan?
“kenapa? Apa kau
mau membuka keberuntungan dalam bisnismu?” Tanya nenek.
Bukan itu yang
diinginkan Bom. Dia mau Ji Young tahu kapan akan mendapatkan pekerjaan dan Bom
juga sedikit mengkhawatirkan Eun Chul. Nenek membenarkan besok adalah ujian
pengacara. Bom merasa pasti Oppanya merasa tertekan karena Ibu sudah
memanggilnya ‘Hakim Kim’.
Nenek tidak
bisa berbicara pada Bom berkali-kali tapi ia akan mengataannya sekali lalu
nenek membisiki Bom sesuatu. Bom tidak mendengar apapun dan nenek tidak mau
mengulanginya lagi dan keburu menghilang. Bom kembali dibuat kesal karena
nenek.
*****
Sebelumnya : [1-1] [1-2] [2-1] [2-2] [3-1] [3-2] [4-1] [4-2] [5-1] [5-2] [6-1] [6-2] [7-1] [7-2]
3 komentar
kaka ini kapan ada lanjutannya??? :D
ditunggu lanjutannya mba`,,, semangat............
Maaf baru sempet nglanjut hari ini dan sudah di post kok, selamat membaca... :D
Makasih atas komentarnya...