Soo Chul sampai di Rumah Sakit.
Bom sangat khawatir, Dokter yang memeriksa Soo Chul menenangkannya, Soo Chul
dalam keadaan baik. Soo Chul tersadar, dan hal pertama yang ia tanyakan adalah
keadaan Bom.
“Noona? Apa Kau baik-baik saja?”
Soo Chul Khawatir.
Bom mengangguk, ia baik-baik
saja. Ia malah memarahi Soo Chul yang menurutnya terlalu berani, penjahatnya
memegang pisau, bagaimana jika Soo Chul terluka? Soo Chul menenangkannya, ia
benar-benar taka pa sekarang.
“Jika tadi tidak gelap, Aku akan
menendangnya 2 kali” Soo Chul bercanda, tapi ia merasakan nyeri dikepalanya.
Bom menangis, ia pikir Soo Chul
akan meninggal. Soo Chul memperlihatkan garis ditelapak tangganya. Garis yang
menjadi lambing umurnya panjang sampai ke pergelangan tangan.
“Aku pergi ke peramal, dan dia
bilang kalau aku akan hidup sampai sangat tua.” Soo Chul kembali menenagkan
Bom. Ia mengusap airmata Bom, menyuruhnya berhenti menangis.
Episode 14
Hal yang Kau Sesali Setelah
Kehilangan
Bom pulang kerumah, ia mendengar
Ibu berbicara dengan seseorang kalau ia akan menjual rumah mereka.
Ibu menanyai Bom, apa ia sudah ke
kantor polisi? Apa pelakunya sudah tertangkap? Bom mengangguk malas. Ibu lega
karena tak terjadi hal buruk pada Bom.
“Tidak mudah bagi wanita untuk
menjalankan toko sendirian di dunia ini. Seharusnya Ibu melarangmu untuk
membuka toko laundry” Ibu tiba-tiba perhatian.
“Apa Ibu menyesal karena tak bisa menjual Toko
Laundry?” Tanya Bom.
Ibu menyangkalnya, kenapa Bom
bisaberkata seperti itu, layaknya seorang amatir? Meskipun Ibu sangat
membutuhkan uang, Ibu tak mungkin berpikir untuk menjual toko itu sekarang.
“Lalu Ibu akan menjual rumah ini
yang sudah 20 tahun menjadi tempat tinggal kita?” Bom kembali bertanya.
Ibu menjelaskan, jika Eun Chul
menikah, maka mereka akan tinggal bertiga. Lebih baik pindah kerumah yang lebih
kecil, lagian Ibu memang butuh uang. Bom duduk didepan Ibunya. Jika Ibu akan
menjual rumah ini, Bom meminta Ibu untuk membayarnya. Ibu tak ingat pernah
meminjam uang pada Bom.
“8 tahun lalu, Ibu meminjam uang
20 juta Won, aku yang membayarnya, sekarang kembalikan uang itu padaku” jelas
Bom.
Walaupun kesal, tapi ibu berjanji
akan mengembalikan uang itu. eun Chul keluar kamar, ia bertanya pada Ibu, siapa
saja yang akan menghadiri pertemuan keluarga dengan keluarga Young Mi?
“Mereka punya 3 anggota keluarga.
Ibu dengar kalau lebih sopan untuk memnyamakan jumlah anggota keluarga yang
hadir” Ibu menjelaskan.
Bom bersedia untuk tak hadir
sehingga jumlahnya akan sama. Lalu Bom masuk kamarnya. Ibu tak menyangka Bom
akan tersinggung padahal Ibu tak memintanya untuk tak ikut.
Bom brbaring di ranjangnya, ia
tahu ia bukan anggota keluarga, tak ada kursi untuknya. Kemudian ia menatap
foto nenek dalam ponselnya.
“Nenek kenapa kau tak bilang kalau aku bukan anggota keluarga ini? Jika
aku tahu lebih awal, aku tidak akan tinggal disini. Apa yang harus aku lakukan
sekarang?” batin Bom.
Bom mendapat telfon dari
seseorang yang menyuruhnya segera datang.
Eun Sol menyuapi Soo Chul, Soo
Chul meras risih, ia bisa makan sendiri, tangan dan kakinya taka pa-apa.
“Otakmu yang mengontrol tangan
dan kakimu dan sekarang otakmu terluka” Eun Sol menentang Soo Chul.
Soo Chul menjelaskan kalau hasil
CT scan baik-baik saja, ibunya doing yang over acting.
“Kau berkelahi dengan perampok
bersenjata. Apa itu bukan apa-apa? Aku sudah bilang padamu, jangan melakukan
hal bodoh. Kau pergi kesana mengabaikan perkataanku dan sekarang ini
akibatnya!” Eun Sol memarahi Soo Chul.
“Jika aku tak pergi, Noona yang
akan terluka” jelas Soo Chul
“Jadi kau akan terus menjaga
Unni?” Tanya Eun Sol.
Soo Chul akan membantu Bom jika
Bom membutuhkannya, toh Bom bukan orang asing baginya. “Tapi, apa kau marah
padaku?”
Eun Sol tak marah, ini bentuk
perhatiannya sebagai teman. Kemudian ia melanjutkan menyuapi Soo Chul.
Young Mi menemui Bom segera
setelah mendapat kabar. Ia meraba tubuh Bom, apa Bom baik-baik saja? Young Mi
memegang dada Bom dan kaget karena menurutnya itu terlalu datar. Apa perampok
itu memukuli dada Bom?
“Apa yang kau bicarakan? Dadaku
memang segini” jelas Bom.
Young Mi baru ingat. Kemudian ia
duduk, ia marah pada Bom yang tak menghubunginya. Ia langsung shock saat
mendengar dari Eun Chul. Bom berkata kalau ia tak mau mengejutkan ibu hamil.
“Aku tak menyangka kalau
gelandangan itu (maksudnya Soo Chul) bisa menjadi penolongmu” Kata Young Mi.
Young Mi menebak pasti ada maksud
lain. Bom menganggap perkataan Young Mi tadi
hanya omong kosong.
“Apapun itu.. Di Drama-drama,
Orang biasanya akn jatuh cinta pada penyelamat hidupnya. Apa yang kau rasakan
pada Soo Chul?” Young Mi mulai penasaran.
Bom menghentikan ocehan Young Mi,
apa ia menyuruh Bom keluar untuk membahas ini? Tentu saja tidak. Young Mi
mengeluarkan amplop uang, ia menyuruh Bom untuk membeli baju untuk menghadiri
pertemuan keluarga.
“Maaf. Tapi aku berpikir kalau
aku tak bisa datang” kata Bom.
Young Mi kaget, KENAPA? Bagaimana
bisa bibi Babynya tak datang? Bom tak menjawabnya ia menyuruh Young Mi
menmbayangkan, bagaimana jika ia adalah anak adopsi dan baru mengetahuinya
sekarang? Apa yang akan Young Mi lakukan?
Young Mi balik bertanya, kenapa
Bom menanyakan hal itu. bom berbohong kalau seorang kenalannya bertanya hal itu
dan ia tak tahu jawabannya. Dia juga tidak dekat dengan keluarganya.
“Kalu begitu keluar saja. Apa
gunanya tinggal dengan orang asing dan diperlakukan buruk?” usul Young Mi. Bom
masih tak yakin. “Lebih baik dia mengambil uang mereka lalu kabur” Young Mi
melanjutkan.
“Ya.. Aku tak punya alasan untuk yinggal serumah dengan orang asing.
Segera setelah rumah itu dijual, aku akan keluar.” Batin Bom.
Young Mid an Eun Sol gentian
menghadap Ibu, mereka membicarakan masalah menyewa studio. Ibu tak
mempermasalahkannya, ia mengusulkan untuk menetapkan tanggal pertemuan keluarga?
Young Mi mengatakan kalau Mamy sudah memesan tempat di Kyung Hae untuk besok
jam 7.
“bagaimana bisa dia menentukannya
sendirian?” Ibu tak percaya.
Eun Chul bertanya, apa Ibu tak
suka? Bukan itu masalahnya, ibu hanya tak suka caranya Mamy yang tak
mendiskusikan hal penting ini dengannya. Lalu, Kyung Hae itu adalah restaurant
didepan rumah Young Mi, kan?
Young Mi memberi kebebasan bagi
Ibu untuk menentukan tempatnya, keluarganya tak mempermasalahkan hal itu. ibu
bukan orang yang boros, tak perduli dimana itu, Ibu ingin bertemu ditempat yang
berada ditengah-tengah rumah keluarganya dan rumah keluarga Young Mi.
Young Mi mengadu pada Mamy
membuat Mamy kesal. Young Mi membujuknya untuk memilih tempat yang dekat dengan
rumah Eun Chul.
“kenapa harus kita?” Mamy tak
setuju,
Mamy memanggil supir Park. Mamy
memerintahkan supir Park untuk memilih restaurant yang tepat berada
ditengah-tengah antara rumahnya dan rumah besannya.
“Tepat ditengah? Bagaimana bisa
saya menemukannya?” Supir Park malah bertanya pada mamy.
Mamy marah, barulah Supir Park
berangkat.
Dirumahnya, Ibu berkata kalau
tempat yang tepat ditengah adalah bar jajanan. Eun Chul membujuk Ibu untuk
pergi ke tempat yang telah dipesan Mamy.
“Taukah kau kenapa artis pejuang,
berteriak sebelum bertarung? Itu karena, mereka akan mendapatkan kepala awal.”
Jelas Ibu.
Tapi Eun Chul akan menikah bukan
akan bertanding. Ibu beranggapan bahwa menikah dan bertanding adalah hal yang
sama. Jika Eun Chul kehilangan awalnya maka tamatlah sudah. Ibu menyuruhnya
untuk bilang pada mereka, ketemuan di bar jajanan saja.
Mamy kembali kesal mendengar
keputusan Ibu.
“Jika dia ingin mengadakan
pertemuan keluarga di bar jajanan, maka dia akan menggelar pernikahan di
playground?” Mamy masih tak percaya.
Young Mi membujuk Mamy untuk
setuju saja bertemu di bar jajanan. Mamy menyuruh Young Mi tenang, ia mengambil
ponsel untuk menelfon suaminya.
Mamy mengadu kalau ia sangat
kesal karena besannya ingin mengadakan pertemuan di bar jajanan. Suaminya
menyuruh Mamy untuk memesan tempat didekat rumah besannya saja seperti kata
Young Mi. mau tak mau Mamy harus setuju.
Akhirnya Young Mid an Eun Chul
mampu menetapkan tempat pertemuan keluarga. Eun Chul mengatakan kalau ini baru
awal perselisiha yang mereka selesaikan.
“masih ada mahar, hadiah untuk
keluarga, gedung pernikahan, tanggal pernikahan, OB-GYN, Pemimpin pernikahan,
Menamai Baby.. Mereka akan membunuh kita” Eun Chul khawatir.
Young Mi khawatir, apa Eun Chul
menyesal menikah dengannya? Itu tidak mungkin, bagi Eun Chul ini adalah pilihan
terbaik yang pernah ia putuskan. Young Mi bertanya, kapan Eun Chul akan
memperkenalkannya dengan teman-temannya, Young Mi menanyakan itu dengan
kedip-kedip mata.
Eun Chul beranggapan kalau Young
Mi tak perlu bertemu mereka. Young Mi tersinggung, mungkinkah Eun Chul malu
memperkenalkannya pada teman-temannya karena ia tidak kuliah juga dari keluarga
rentenir?
“Bukan begitu, kita harus
menghemat untuk pernikahan kita” jelas Eun Chul.
Young Mi mengerti, tapi ia tetap
menyuruh Eun Chul mengundang semua teman-temannya, ia yang akan membayar
semuanya.
Bom kedatangan pelanggan, ia
kembali melihat situasi pelanggan itu. pelanggan ketakutan karena ada laki-laki
yang menggedor pintunya, laki-laki itu mabuk. Laki-laki itu juga membawa pisau,
dia mencoba menekan kode tapi pintu tetap tak mau terbuka. Juga ada Bunga dalam
pot.
“Nenek, apa ini tidak
keterlaluan? Apa aku dalam kondisi mampu untuk membantu orang? Nenek melakukan
ini karena aku bukan cucu kandungmu, kan?” Bom memarahi nenek. Tapi ia tetap
tidak bisa membiarkan pelanggannya. Bom merasa ada yang aneh, Bunga itu
maksudnya apa?
Bom membawakan bunga untuk Soo
Chul, Soo Chul menyematkannya dibelakang telinga. Ada hal yang ingin Bom bicarakan
dengan Soo Chul.
“Aku tak tahu, aku akan mampu mengatakan
hal ini padamu. Sa. Sa...” Bom tak yakin akan mengatakannya.
“Mungkinkah Saranghae (I Love You)” Batin Soo Chul.
“4 kali sakit” lanjut Bom.
Pupus sudah harapan Soo Chul, ia
tak mengerti apa maksud Bom. Ia menegaskan sekali lagi kalau ia baik-baik saja,
ia tidak menjadi Bodoh. Bom lega, ia lalu duduk. Bom khawatir karena Soo Chul
menggunakan bunga seperti waria.
“kau terlalu serius, aku hanya
bercanda. Apa terjadi sesuatu?” Soo Chul penasaran.
Tidak, tidak ada apa-apa. Bom baru
sadar kalau hanya Soo Chul yang khawatir padanya. Soo Chul berkata kalau ia
akan selalu mengkhawatirkan Bom.
“Jadi jangan merasa terbebani
seperti saat aku memberikan pembalut luka” pinta Soo Chul.
Bom tak mengerti, pembalut luka
apa? Kemudian Eun Sol datang, ia bertanya apa yang dilakukan Bom disini? Bom menjawab
kalau ia menjenguk Soo Chul. Eun Sol juga bilang kalau ia juga menjenguk Soo
Chul, lalu ia bertanya lagi, apa Bom tak sibuk di toko laundry? Eun Sol meminta
Bom segera pergi. Bom pamit pada Soo Chul, ia berharap soo Chul cepat sembuh.
Eun Sol duduk ditempat Bom tadi. Soo
Chul bertanya, apa Eun Sol taka da kesibukan lain? Ia bisa sendiri. eun sol
lalu menyuruh Soo Chul tidur, ia menjauhkan bunga pemberian Bom. Soo Chul
bilang kalau dia tak bisa tidur jika ada orang disekitarnya, namun tak berapa
lama kemudian ia tertidur pulas.
Eun Sol menulisi perban Soo Chul “mine”.
Young Mi berdandan untuk bertemu
dengan teman-teman Eun Chul. Eun Chul memujinya, tapi Eun Chul menyuruhnya
untuk mengganti sepatunya dengan sepatu flat itu untuk kebaikan bayi mereka.
Young Mi menurut saja.
Teman pertama adalah Ki Joon yang
sudah pernah ditemui Young mi sebelumnya. Kedua adalah Park Min Ho dengan IQ
162 dan yang ketiga adalah Lee Sang Jin dengan IQ 158 dua-duanya adalah member
Mensa. Cara memperkenalkan diri teman-teman Eun Chul unik, masa nama sama IQ
yang disebutin.
Young Mi menerima kartu nama mereka, satunya
Dokterdan satunya Profesor. Teman-teman Eun Chul menebak pasti Young Mi
memiliki pendidikan yang baik sampai bisa memikat Eun Chul, mereka bertanya,
dimana Young Mi kuliah? Universitas Seoul?
Eun Chul merangkul Young Mi, ia
mengatakan kalau Young Mi lulusan Cultural Art High School. Teman-teman kaget,
jadi Young Mi tak kuliah? Eun Chul kembali menjelaskan, Young Mi bekerja lebih
awal, Young sangat perhatian dengannya.
“Itulah alasanku jatuh hati
padanya.” Tutup Eun Chul membuat Young Mi tersipu.
Ki joon menengahi, ia berpendapat
kalau pendidikan bukanlah hal penting dalam pernikahan. Lalu semuanya setuju
dengan terpaksa.
Bom mengantarkan laundry
pelanggannya. Ia bertanya, apa ada orang asing yang mengikuti pelanngan atau
mengganggunya? Pelanggan balik bertanya, kenapa Bom menanyakan hal itu. bom
beralasan kalau ia mendengar ada orang mencurigakan disekitar tempat
tinggalpelanggan.
Pelanggan jujur, ia mengatakan
kalau ada laki-laki mabuk dan menggedor pintunya. Dan ia tak tahu siapa itu. tinggal
sendiri memang menakutkan. jika hal ini terjadi lagi, ia akan menelfon polisi. Kemudian ia masuk.
Bom tahu sekarang, laki-laki itu
bukan mantan ataupun penguntit, lai-laki itu psyco. Bom harus bersembunyi dan
waspada. Ia memutuskan untuk menunggu dengan duduk diatas sepeda.
Eun Chul menyanyi, lagunya mellow
. Young Mi merasa Bosan namun ia tetap memaksakan senyumnya pada Eun Chul. Namun
teman-teman Eun Chul menikmati lagu itu, mereka semua ikut bernyanyi sambil
mengikuti irama.
Tiba-tiba Young Mi mematikan
lagunya, ia pura-pura tak tahu kalau Eu Chul belum selesai bernyanyi. Ki Joon
meminta Young Mi untuk menyanyi saja kalau begitu. Dengan senang hati Young Mi
malakukannya.
Eun Chul meminta Young Mi
hati-hati, ia khawatir pada bayinya. Young Mi menyanyi lagu beat sambil
bergoyang-goyang. Eun Chul was-was melihatnya. Bahkan Young Mi sampai duduk
dimeja seperti wanita nakal. Eun Chul tak tahan, ia memaksa Young Mi menyeretnya
keluar.
Eun Chul merasa kecewa pada Young
mi yang tak memperhatikan bayi mereka. Young Mi sudah mencobanya, untuk pertama
kalinya dia membaca buku demi bayinya. Ia mendengarkan Mozart atau Mozzarella
atau apalah. Eun Chul tak berkata kalau Young mi tak mencoba.
“Hamil bukanlah kejahatan. Oppa
selalu melarangku untuk melakukan kesenanganku. Kamu terlalu berlebihan.” Keluh
Young Mi.
Eun Chul menjelaskan kalau ia
hanya khawatir kalau akan jatuh dan meukai dirinya sendiri. Eun Chul mengaku
salah, ia tak ingin Young Mi marah.
“Lalu.. apa aku tak bolah
nge-dance lagi?” Tanya Young Mi.
Eun Chul melarangnya, Dance tak
baik baginya. Young Mi tetep kesal. Eun Chul membujuk Young Mi dengan 2 kali
kiss.
Bom ketiduran ditangga sembari
menunggu pria itu, namun pria itu tak juga menampakkan batang hidungnya, ia
memutuskan untuk pergi ke toko karena sudah larut. Ditaman, ada seorang pria
yang tengah menenggak Soju sampai ia mabuk.
Soo Chul berkemas, ia akan keluar
RS disana juga ada Eun Sol. Soo Chul bertanya pada Eun Sol, apa toko laundry
buka sampai larut? Eun Sol tak tahu, ia yakin kalau Bom bisa mengatasi hal itu
sendiri. soo Chul berpikir kalau ia lebih baik balik kesana lagi.
“Apa kau tak bisa mengkhawatirkan
dirimu sendiri?. Kau yang hampir mati, bukan Unni. Menjauhlah!” Eun Sol super
kesal pada Soo Chul. Ia lalu keluar untuk membeli obat. Ia berpesan agar Soo
Chul meninggalkan baju dan perbannya diluar.
Soo Chul heran kenapa Eun Sol
terus-terusan marah padanya. Ia akan melakukan perintah Eun Sol, namun perbannya
jatuh. Ia melihat ada tulisan ‘mine’ disana. soo Chul bertanya-tanya siapa yang
menulisnya.
Eun Sol berpapasan dengan Bom. Ia
bertanya ada urusan apa lagi Bom datang kemari? Bom menjawab hal yang sama, ia
ingin menjenguk Soo Chul.
“Tidakkah Unni pikir kalau Unni
harus berhenti main Game?” kata Eun Sol.
Bom tak mengerti, Game apa? Eun
Sol bertanya, apa Bom akan mengencani Soo Chul, Bom masih tak mengerti.
“Kecuali kau akan mengencaninya,
kau tak seharusnya memberi harapan palsu. Menunjukkan diri dihadapannya tisdak
akan membentunya, itu malah menyakitinya. Sekalang pilih. Jika kau akan
mengencaninya, masuklah. Jika tidak, jangan pernah menemuinya lagi.” jelas Eun
Sol tegas.
Bom memilih untuk pergi. Ternyata
Soo Chul mendengar itu. kebayang gak sakitnya,,, T_T..
Ibu memuji Eun Chul yang memakai
setelan bagus sehingga tak terlihat seperti amatir. Eun Chul mengatakan kalau
ia bisa memakai apa yang ia punya saja. Ibu lah yang seharusnya membeli baju
baru. Eun Chul menyuruh Inu untuk mengembalikan bajunya dan memakainya untuk
membeli baju Ibu.
“Tak perlu. Ibu bisa meminjam
baju.” Kata Ibu.
Ibu bertanya pada Soo Chul,
pernahkan ia meliahat foto ayah mertuanya? Eun Chul belum pernah melihatmua,
bahkan dirumah mertuanya taka da foto keluarga mereka. Ibu membisiki kenyataan
yang ia tahu pada Eun Chul. Eun Chul tampak kaget.
Ibu memberitahu Eun Chul agar ia
bersikap biasa saja saat melihatnya nanti. Jangan sampai menertawakannya.
2 komentar
Semangat ng'recapnya mbk...!!!!!
:)
P=NASARAN MA WAJAHNYA PAPI YOUNG MI...