------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Beberapa Hari Kemudian….
Bom mendekorasi toko laundry-nya dibantu oleh Young Mi dan
beberapa pekerja. Bom sangat semangat mengerjakannya tapi tidak dengan Young
Mi.
Bom akan melakukan persembahan
untuk leluhur agar usahanya lancar. Young Mi heran karena hanya mereka berdua tak ada keluarga Bom.
Bom menjawab kalau ia tak perduli keluarganya mau datang
atau tidak. Tak lama kemudian Ibu datang digandeng Eun Sol karena sedang sakit
juga ada Eun Chul bersama mereka. Bom santa-santai aja melihat ibunya jalan
sempoyongan.
Young Mi mencoba perhatian sama
ibu, ia bertanya apa ibu sakit.
“Aku melalui banyak kesulitan
untuk membesarkannya dan sekarang dia mau membuka usaha dan melarikan diri dari
rumah? Aku sangat marah” Keluh Ibu.
Young Mi lalu beralih memandang
Eun Chul, dia tersenyum menyapa Eun Chul. Sayangnya Ein Chul tak mengenalinya.
Ia mengenalkan diri sebagai teman Bom, Young Mi, Baek Young Mi. ia juga
mengatakan kalau ia pernah beberapa kali kerumah. Eun Chul akhirnya
ingat
“Oh.. Hutang Pinjaman? (Rentenir
maksudnya)”. Kata Eun Chul
“Hutang Pinjaman? Kau pasti salah
paham.” Kata Young Mi disertai senyum manis.
Young Mi berbisik pada Bom yang
tak melakukan perintahnya untuk mengatakan pada keluarganya kalau ia bekerja di
bank. Bom mengingatkan Young Mi kalau dulu Young Mi bilang kalau ia tak malu dengan
pekerjaannya.
Ibu menyuruh Bom pulang karena
cuaca semakin dingin. Ibu semakin melemas, ia bahkan akan segera pingsan. Eun
Sol mempererat rangkulannya pada ibu. Bom mengatakan hal yang mengejutkan tanpa
memandang ibu
“500.000 won sebulan, aku tidak
bisa bayar lebih.” Kata Bom
Ibu langsung sehat, ia menawar
600,000 won. Bom menetapkan 550,000 won kalu tak mau ya udah, besok ia akan
mengeluarkan barang-barangnya. Ibu pun setuju. Young Mi berbisik pada Bom,
menanyakan apa ibunya sedang membuat Show. Bom malah bertanya pada Young Mi,
apa ia tak bisa melihat. Bom sudah tahu dari tadi, makanya ia tenang-tenag
saja.
Ibu melihat sekeliling, ibu tak
suka kalu Bom mendekorasi laundrynya seperti kafe. Eun Chul ikutan komentar
kalau sepertinya uang yang diinvestasikan tidak digunakan dengan baik. Eun Sol
melihat meja dibelakangnya, ia berkomentar kalau seharusnya uang yang digunakan
untuk membeli meja itu bisa ia gunakan untuk oplas. Ibu memoles bibirnya dengan
lipstik.
Bom hanya bisa nyengir, lalu ia menanyakan hadiah untuk grand opening laundrynya. Ibu menerogoh tasnya, lalu mengeluarkan catatan pelanggan ibu. Ibu menyuruh Bom untuk melakukan
sedikit marketing dengan menghubungi pemesan yang ditandai. Seragam, pakaian
dari kulit hewan, wol halus, wol kasar itu cukup bagus.
Bom menerimanya, menurutnya tak
buruk. Ia lalu melakukan penghornatan dengan menyembah foto leluhurnya. Semua
menganggap Bom berkelakuan aneh.
Soo Chul mengambil selebaran
dijalan. Ia memandang toko laundry Bom dengan pandangan menakutkan.
Bom sangat antusias menantikan
pengunjung pertama yang datang. Tapi semua pengunjung yang datang menganggap
toko laundry Bom sebagai kafe jadi mereka semua kembali lagi. Tapi ada satu
orang yang datang membawa baju, saat Bom menoleh orang itu adalah Soo Chul.
Bom capek menjelaskan, ia kan
sudah bilang kalau ia tak tahu dimana gambar Soo Chul. Soo Chul datang untuk
menyuruh Bom memperbaiki jaketnya yang kemaren dirusak Bom. Bom menjelaskan
kalau ia bukan orang yang tak bertanggung jawab jadi ia akan melakukannya
dengan gratis, ia meminta Soo Chul meninggalkan jaketnya.
“Wah.. Kau sudah menghancurkan
hidupku, dan mengira memperbaiki ini sudah cukup?” Kata Soo Chul dengan nada
kesal.
Bom menganggapnya berbicara hal
yang tak masuk akal.
“Aku bekerja sebulan hanya demi
mengikuti kontes ini. Tapi karena Ahjumma (bibi), aku kehilangan segalanya! Itu
yang kau bilang tak menghancurkan hidupku?” jelas Soo Chul dengan nada
meninggi.
Bom balik berteriak, kenapa ini
menjadi salahnya. Soo Chul merasa taka da gunanya berbicara. Ia tidur
terlentang dan mengatakan kalau tak akan melangkah keluar sebelum Bom menemukan
gambarnya.
“menginjak-injak mimpi orang
lain.. pemilik Laundry, menghilanglah! Menghilang! Menghilang!” Soo Chul mulai
berdemo.
Kelakuan Soo Chul membuat seorang
pelanggan kabur. Bom tak bisa membiarkan Soo Chul, ia menarik kerah baju Soo
Chul dan menyuruhnya berdiri. Soo Chul agak ketakutan, ia menyuruh Bom untuk
memakai kata-kata saja tak usah main fisik. Bom bilang kalau Soo Chul
seharusnya mendengarkannya saat ia bicara baik-baik.
Bom lalu menjegal kaki Soo Chul
yang membuat Soo Chul terjatuh. Soo Chul mengancam kalau ia akan menyebarkan
rumor yang buruk tentang Bom. Bom balik menakutinya, akhirnya Soo Chul keluar.
Bom menyentuh baju Soo Chul,
tiba-tiba ia bisa melihat kalu Soo Chul bekerja keras untuk menggambar,
sepertinya Soo Chul sampai begadang. Soo Chul juga mimisan karena terlalu
lelah. Dia juga melihat kalau alat lukis Soo Chul terlempar saat mereka bertengkar,
ia juga melihat majalah porno. Mata Bom berubah menjadi mata kucing.
Bom ketekutan dengan kemampuannya
ini. Ia bertanya-tanya apa ini semua, kenapa ini tiba-tiba. Ia lalu menjauhkan
baju Soo Chul dengan ketakutan.
Young Mi datang. Bom bercerita
kalau ia baru saja melihat sesuatu yang aneh. Young Mi malah bercanda, apa Bom
lihat itu dikaca (maksudnya Bom melihat bayangannya sendiri di kaca dan baru
menyadari kalau bayangannya aneh). Bom menggeleng, ia serius kali ini.
Bom menunjuk jaket Soo Chul. Ia menjelaskan
kalau ia melihat sesuatu yang menyeramkan saat memegangnya, ia rasa ia juga
melihat sang pemilik jaket. Bom menyuruh Young Mi untuk memegangnya. Young Mi
memegangnya, dan ia tidak melihat apapun. Young Mi menyimpulkan kalau Bom
terlalu kelelahan sehingga berhalusinasi. Bom masih yakin kalau yang dilihatnya
bukan sebuah halusinasi.
Malamnya Bom tak bisa tidur, jam
menunjukkan pukul 2:30. Bom lalu browsing di internet dengan kata kunci ‘aku
melihat sesuatu’. Ada artikel dengan berbagai judul. Tapi Bom berpikiran
positif kalau ia hanya kelelahan seperti kata Young Mi.
Bom lalu kedapur dan membuka
kulkas untuk mencari obat Eun Chul. Setelah ia menemukannya, ia lalu
meminumnya. Tiba-tiba ada peringatan dari suara yang tak asing kalau tak ada gunanya
meminum obat itu.
Suara itu adalah suara nenek Bom.
Bom langsung memeluk sang nenek. Bom heran kenapa ia bisa bertemu nenek, apa ia
mati karena meminum obat Eun Chul. Nenek menenangkan Bom kalau ia hanya mimpi
dan ia akan hidup panjang umur.
Nenek bertanya, apa Bom senang
menjalankan Laundry. Bom bercerita kalau ia melihat hal aneh saat menyentuh
pakaian pelanggannya. Nenek tersenyum, ia mengatakan kalau ia memberi Bom
kekuatan special untuk hadiah grand opening usahanya. Apa Bom tak suka.
“Kekuatan apa itu? Aku melihat kekuatiran
dan ketakutan orang saat menyentuh pakaiannya?” Tanya Bom.
Nenek mengannguk. Bom malah
menyalahkan nenek yang memberinya kekuatan yang tak berguna. Nenek menyuruh Bom
untuk membantu seniman itu tapi Bom menolaknya. Dia berpikir ini hanya akan
mempersulitnya dan dia tidak punya waktu uttuk menolongnya. Bom bahkan menyuruh
nenek mengambil kembeli kekuatannya.
“pasti menyenangkan jika semua
berjalan semaumu. Tapi hidup tidaklah seperti itu. Bantu saja dia.” Nasehat nenek
dengan membelai rambut Bom sayang.
Bom masih tidak mau. Nenek memperingatkan
Bom, kalau ia melihat keadaan orang lain dan masih mengabaikannya maka kehidupannya
akan jadi lebih sulit lagi. Nenek meminta Bom jangan mengabaikan perkataannya
dan berpesan sekali lagi agar membentu seniman itu. Nenek lalu menghilang. Bom terbangun
dari tidurnya.
Bom sarapan dengan keluarganya. Dan
seperti biasanya ibu hanya memperhatikan Eun Chul dan Eun Sol, kali ini ibu
masak daging. Eun Chul mengingatkan ibu kalau ia hanya makan daging sapi korea.
Ibu tentu saja ingat, tapi mengeluh kalau harga daging sedang naik jadi
sulit untuk makan daging walau seminggu sekali, ibu berharap laundry berjalan
dengan baik. Ibu mengatakan itu sambal melirik Bom.
Ibu lalu bertanya pada Bom, apa
semalam ia mendapat pelanggan. Bom menjawab kalau laundrynya baru bejalan
sehari, mau dapat uang dari mana. Eun Sol ikut menjawab
“melihat unni tidak menjawab,
mungkin bisnisnya hancur”. Kata Eun Sol
Bom nyengir padanya, ia lalu
bertanya apa ibu baru-baru ini mimpi tentang nenek. Ibu menganggap Bom
mengada-ada, apa ibu harus melihat nenek juga walau didalam mimpi. Bom juga tak
pernah bertemu nenek dalam mimpi tapi tadi malam nenek datang ke mimpinya.
Ibu bertanya apa yanag nenek mau.
Bom menjawab kalau nenek mau ia melakukan sesuatu tapi ia tak tahu harus
melakukannya atau tidak. Ibu menyuruhnya melakukan apapun yang ia mau. Bahkan dulu
Bom tidak pernah mendengarkan kata ibu dan hanya mendengar kata nenek.
“Bom~a, mimpi tidak lain cuma sebuah
gambaran visual yang kau dapat saat tidur. Saat kau ada di dalam mode tertidur,
aktivitas otakmu berubah. Dan hanya mimpilah yang terjadi saat itu.” Jelas Eun
Chul penuh teori.
Bom tak mengerti apa yang ia katakan.
Eun Sol menjelaskan kalau maksud Eun Chul mimpi Itu hanyalah mimpi kosong. Eun
Chul membenarkan jdi Bom tak perlu harus memikirkannya. Ibu tersenyum pada Eun
Chul dan memastikan kalau apapun yang dikatakan Eun Chul pasti benar, itu hanya
mimpi kosong.
“apakah
itu sungguh hanya mimpi kosong? Ya, ayo kita tak usah memikirkannya. Bagaimana aku
bisa temukan alat lukis yang dia hilangkan beberapa hari lalu diparkiran?” kata Bom dalam hati, ia mencoba
untuk melupakan mimpi itu.
Saat Bom makan nasi, dinasinya
ada kerikilnya jadi itu membuat giginya sakit. Saat ia akan ke toko Laundrynya
ia hampir terserempet sepeda, ia juga menginjak kotoran anjing. Bom marah-marah
sendiri. Bom mulai berpikir, apa mungkin semua kejadian sulit yang ia alami
karena perkataan nenek semalam. Bom memandang langit, ia berkata untuk nenek
kalau mencari gambar lebih sulit dari hal yang ia alami ini.
2 anak yang merekam pertengkarannya
dengan Soo Chul melihatnya menginjak kotoran anjing. Mereka tidak menyia-nyiakan
kesempatan untuk merekamnya kembali. Bom memukul kepala anak itu, ia tak rela direkam
tanpa ijin.
Menurut 2 anak itu Bom harus
berterimakasih pada mereka bukan memukul mereka karena berkat mereka Bom
menjadi terkenal. Bom tak mengerti maksud mereka. Mereka lalu menjelaskan kalau
video yang mereka ambil diparkiran sudah mereka upload dan mendapat 100 like tapi
juga ada 2000 like.
Bom lalu melihat video itu. Dan dalam
video terekam kalau ada seorang ahjusshi yang memungut tempat gambar Soo Chul. Bom
lalu bertanya pada mereka dimana ia bisa bertemu ahjusshi itu. Mereka mengatakan
kalau ahjusshi itu selalu ada di tempat pembuangan sampah dekat parkiran setiap
hari. Bom membiarkan mereka pergi
Bom memutuskan untuk menghubungi
Soo Chul, ia tak mau mencarinya sendiri. Tapi kejadian sial kembali menimpanya,
ia tidak menyadari ada tangga dan akan menjatuhkan ponselnya.
“Tidak!!!! Aku akan melakukannya! Aku akan melihatnya sendiri, Nenek! Kumohon,
kumohon, kumohon….” Teiak Bom dalam hati saat ia akan terjatuh.
Dan setelahnya, ia mampu
menangkap ponselnya. Dia sangat bersyukur karena dia bahkan belum
melunasi ponselnya itu. Bom kembali memandang langit, ia menamyakan alasan
nenek melakukan ini padanya.
Soo Chul menggambar dikejar
waktu, ia tak bisa konsentrasi, ia sangat gugup sehingga tak bisa menyelesaikaanya
walaupun ia sudah mensugesti dirinya sendiri kalau ia bisa melakukannya tapi ia
kelihatan tak PD. Dan pensilnya patah. Ia ingin mencari yang lainnya namun tak ada.
“Sial,
ini semua karena doa ibu. Kau ingin katakan sesuatu padaku? Kau mengatakan
untuk melupakan impianku, dan bersiap untuk ujian PNS?” Keluh Soo Chul dalam hati.
Soo Chul memandang marah
pensilnya dan berkata kalau ini semua salah Ahjumma Laundry itu.
Bom sudah berkeliling parkiran
namun tak menemukan Ahjusshi itu. Tapi sesaat kemudian, ia menemukan Ahjusshi
itu. Bom segera menghampiri si Ahjusshi lalu memberikan sekaleng kopi, Bom juga
berkata kalau ia mencarinya. Ahjusshi malah menganggap Bom ingin magang di
tempatnya.
Bom lalu menjelaskan kalau ia
kehilangan alat lukis dan gambarnya diparkiran, ia tak sengaja membunagnya. Ahjusshi
memberikan alat itu. Bom langsung berterima kasih pada Ahjusshi. Bom akan
membawanya pergi. Ahjussi menyuruhnya untuk berhenti. Ahjusshi mengambil
kembali kotak itu lalu mengeluarkan isinya dan didalamnya ada Soju. L L
Bom lalu bertanya dimana Ahjusshi
meletakkan barang didalam kotak itu. Ahjusshi lalu membawa Bom ketempat gambar
itu berada. Dan itu adalah gunung sampah kertas yang sangat tinggi.
Ahjusshi mengatakan kalau Bom
bisa menemukan gambarnya disini. Ini sudah beberapa hari jadi sekitar
ditengah-tengah, mungkin. Bom meminta Ahjusshi agar memberi petunjuk yang lebih
detail.
“Aku tak akan memungut sesuatu
yang sudah dibuang tangan kiriku. Perpisahan memang kejam.” Kata si Ahjusshi.
Bom akhirnya mencari gambar itu
sendiri, dia menaiki gunung sampah itu dan memilahnya satu per-satu. Ahjusshi menyaksikannya
dari bawah. Saat Bom menemukan majalah porno Ahjussi memintanya, dan Bom
melemparkannya pada Ahjusshi. Bom teringat pada majalah itu, ia melihatnya saat
memegang baju Soo Chul.
Bom akhirnya menemukan gambar
itu. Bom berteriak-teriak gembira pada Ahjusshi, namun yang diajak gembira
malah asyik sendiri melihat majalah. :-D :D
Soo Chul mendatangi toko Laundry
Bom. Tapi tokonya tutup, ia mengintip kedalam dan bertanya-tanya kesal, dimana
Bom berada. Bom datang dibelakangnya, ia bertanya apa Soo Chul datang untuk
mengambil kemenjanya. Soo Chul menyodorkan pensilnya yang patah dan menyuruh
Bom memperbaikinya.
Soo Chul menatap Bom dari atas
kebawah, ia bertanya apa Bom mencari di tong sampah atau dimana. Bom sangat kotor
dan bau. Bom membenarkan, ia juga sudah berencana untuk menghubungi Soo Chul.
Bom mendekat pada Soo Chul, tapi
Soo Chul malah menjauh. Dia tak mau bicara dekat-dekat dengan Bom. Bom jelas saja
kesal, apa Soo Chul tahu kenapa Bom mengalami semua ini. Tapi Bom tak mau
banyak berdebat, ia lalu memberikan kotak melukis Soo Chul. Soo Chul heran
bagaimana Bom bisa menemukannya padahal ia sudah mencari di seluruh area parkir
namun tak menemukannya. Bom mengatakan kalau ceritanya panjang.
“Bagaimanapun aku sudah
menemukannya buatmu, jadi sebaiknya jangan pernah bilang aku sudah
menghancurkan hidupmu.” Perintah Bom.
Soo Chul terduduk dan memeluk
gambarnya, ia sangat berterima kasih pada Bom. Mereka lalu masuk kedalam. Bom memberikan
jaket Soo Chul yang sudah diperbaiki dan dicucinya. Bom tak ingin bertemu Soo
Cul lagi.
“Ini adalah mimpiku. Sejak kecil,
aku suka menggambar. Setiap kali aku melukis, aku bisa bahagia tanpa alasan. Kau
tahu kan maksudku?” jelas Soo Chul melunak.
Bom merasa ia mengerti. Sho Chul
mengajaknya berkenalan, ia menyebutkan namanya ‘Yong Soo Chul’ dan dalam Bahasa
inggris artinya musim semi. Bom juga menyebutkan namanya ‘Kim Bom’. Soo Chul
terkejut karena nama Bom juga berarti musim semi dalam baha inggris. Soo Chul
menyebut ini takdir. Bom sepertinya tak suka. Soo Chul lalu pamit pergi.
Bom baru menyadari kalau bajunya
bau, ia lalngsung memasukkan bajunya ke mesin cuci. Soo Chul kembali dan
membawa makanan untuk Bom dan berkali-kali berterima kasih, ia lalu pergi lagi.
Bom menikmati makanan pemberian
Soo Chul saat malam. Nenek kembali datang, ia memuji Bom yang sudah melakukan
hal yang baik. Bom mengatakan kalau ia tak melakukannya karena mau, itu cuma terjadi
begitu saja. Nenek menanyakan perasaan Bom setelah menolong orang lain, tidak
buruk kan?.
“Tidak buruk, karena ia berikan
aku sebotol soju. Tidak buruk.” Bom tersenyum, ia lalu melanjutkan “Nenek, kau
tidak akan memintaku terus melakukan ini kan?”
“Terus Dong! Ini baru permulaan.”
Jawab nenek santai.
Bom merajuk, ia meminta nenek
berpikir, keluarganya bahkan tak membantunya sama sekali. Bom tak mau tersiksa
menolong orang yang tak ia kenal. Ini terlalu sulit bagi Bom. Bom merengek
meminta nenek mengambil kembali kekuatannya.
Nenek menyuruh Bom untuk bersabar
dan hanya lakukan ini buat sekarang maka suatu hari, Bom akan menemukan
kebahagiaan besar. Bom gembira mendengarnya ia bertanya apa balasannya “lotre? Atau
pacar?”. Sayang sekali nenek lupa apa itu. Bom lalu terbangun dari
mimpinya.
Bom menyapa kucingnya, ia meminta
si kucing untuk bekerja keras juga hari ini. Bom membersihkan toko laundrynya dan dia sudah mulai dapat pelanggan via telfon dan ada beberapa yang datang ke tokonya. setiap pelanggan yang datang, Bom memberinya permen mint
“kekuatan
special yang aneh kuterima dari nenek saat Grad Opening bisnis laundry-ku. Saat
aku menyentuh pakaian pelanggan, aku melihat keadaan yang mereka alami. Dan saat
aku melihat keadaan itu. Aku tak bisa mengabaikan begitu saja. Aku benci ikut
campur urusan orang lain. Aku penasaran pelanggan bagaimana yang akan
mengunjungiku hari ini. Aku mohon jangan biarkan aku melihat apapun.” Narasi Bom saat mendapat pelanggan.
Bom memegang baju pelanggannya
dan ia sangat senang karena tak melihat apapun. Tapi saat ada pelanngan kedua
ekspresinya berbeda.
***
Sebelumnya: [1-1]
1 komentar:
siapa ya pelanggan yang datang ke laudry bom. aq penasaran.
semangat terus diana buat sinopsisnya ok:)