-->

Type something and hit enter

On
advertise here

------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Beberapa Hari Kemudian….

Bom mendekorasi  toko laundry-nya dibantu oleh Young Mi dan beberapa pekerja. Bom sangat semangat mengerjakannya tapi tidak dengan Young Mi.

Bom akan melakukan persembahan untuk leluhur agar usahanya lancar.  Young Mi heran karena hanya mereka berdua tak ada keluarga Bom. 


Bom menjawab kalau ia tak perduli keluarganya mau datang atau tidak. Tak lama kemudian Ibu datang digandeng Eun Sol karena sedang sakit juga ada Eun Chul bersama mereka. Bom santa-santai aja melihat ibunya jalan sempoyongan.

Young Mi mencoba perhatian sama ibu, ia bertanya apa ibu sakit.

“Aku melalui banyak kesulitan untuk membesarkannya dan sekarang dia mau membuka usaha dan melarikan diri dari rumah? Aku sangat marah” Keluh Ibu.


Young Mi lalu beralih memandang Eun Chul, dia tersenyum menyapa Eun Chul. Sayangnya Ein Chul tak mengenalinya. Ia mengenalkan diri sebagai teman Bom, Young Mi, Baek Young Mi. ia juga mengatakan kalau ia pernah beberapa kali kerumah. Eun Chul akhirnya ingat

“Oh.. Hutang Pinjaman? (Rentenir maksudnya)”. Kata Eun Chul

“Hutang Pinjaman? Kau pasti salah paham.” Kata Young Mi disertai senyum manis.


Young Mi berbisik pada Bom yang tak melakukan perintahnya untuk mengatakan pada keluarganya kalau ia bekerja di bank. Bom mengingatkan Young Mi kalau dulu Young Mi bilang kalau ia tak malu dengan pekerjaannya.


Ibu menyuruh Bom pulang karena cuaca semakin dingin. Ibu semakin melemas, ia bahkan akan segera pingsan. Eun Sol mempererat rangkulannya pada ibu. Bom mengatakan hal yang mengejutkan tanpa memandang ibu

“500.000 won sebulan, aku tidak bisa bayar lebih.” Kata Bom

Ibu langsung sehat, ia menawar 600,000 won. Bom menetapkan 550,000 won kalu tak mau ya udah, besok ia akan mengeluarkan barang-barangnya. Ibu pun setuju. Young Mi berbisik pada Bom, menanyakan apa ibunya sedang membuat Show. Bom malah bertanya pada Young Mi, apa ia tak bisa melihat. Bom sudah tahu dari tadi, makanya ia tenang-tenag saja.


Ibu melihat sekeliling, ibu tak suka kalu Bom mendekorasi laundrynya seperti kafe. Eun Chul ikutan komentar kalau sepertinya uang yang diinvestasikan tidak digunakan dengan baik. Eun Sol melihat meja dibelakangnya, ia berkomentar kalau seharusnya uang yang digunakan untuk membeli meja itu bisa ia gunakan untuk oplas. Ibu memoles bibirnya dengan lipstik.

Bom hanya bisa nyengir, lalu ia menanyakan hadiah untuk grand opening laundrynya. Ibu menerogoh tasnya, lalu mengeluarkan catatan pelanggan ibu. Ibu menyuruh Bom untuk melakukan sedikit marketing dengan menghubungi pemesan yang ditandai. Seragam, pakaian dari kulit hewan, wol halus, wol kasar itu cukup bagus.


Bom menerimanya, menurutnya tak buruk. Ia lalu melakukan penghornatan dengan menyembah foto leluhurnya. Semua menganggap Bom berkelakuan aneh.


Soo Chul mengambil selebaran dijalan. Ia memandang toko laundry Bom dengan pandangan menakutkan.


Bom sangat antusias menantikan pengunjung pertama yang datang. Tapi semua pengunjung yang datang menganggap toko laundry Bom sebagai kafe jadi mereka semua kembali lagi. Tapi ada satu orang yang datang membawa baju, saat Bom menoleh orang itu adalah Soo Chul.


Bom capek menjelaskan, ia kan sudah bilang kalau ia tak tahu dimana gambar Soo Chul. Soo Chul datang untuk menyuruh Bom memperbaiki jaketnya yang kemaren dirusak Bom. Bom menjelaskan kalau ia bukan orang yang tak bertanggung jawab jadi ia akan melakukannya dengan gratis, ia meminta Soo Chul meninggalkan jaketnya.

“Wah.. Kau sudah menghancurkan hidupku, dan mengira memperbaiki ini sudah cukup?” Kata Soo Chul dengan nada kesal.

Bom menganggapnya berbicara hal yang tak masuk akal.

“Aku bekerja sebulan hanya demi mengikuti kontes ini. Tapi karena Ahjumma (bibi), aku kehilangan segalanya! Itu yang kau bilang tak menghancurkan hidupku?” jelas Soo Chul dengan nada meninggi.


Bom balik berteriak, kenapa ini menjadi salahnya. Soo Chul merasa taka da gunanya berbicara. Ia tidur terlentang dan mengatakan kalau tak akan melangkah keluar sebelum Bom menemukan gambarnya.

“menginjak-injak mimpi orang lain.. pemilik Laundry, menghilanglah! Menghilang! Menghilang!” Soo Chul mulai berdemo.

Kelakuan Soo Chul membuat seorang pelanggan kabur. Bom tak bisa membiarkan Soo Chul, ia menarik kerah baju Soo Chul dan menyuruhnya berdiri. Soo Chul agak ketakutan, ia menyuruh Bom untuk memakai kata-kata saja tak usah main fisik. Bom bilang kalau Soo Chul seharusnya mendengarkannya saat ia bicara baik-baik.


Bom lalu menjegal kaki Soo Chul yang membuat Soo Chul terjatuh. Soo Chul mengancam kalau ia akan menyebarkan rumor yang buruk tentang Bom. Bom balik menakutinya, akhirnya Soo Chul keluar.


Bom menyentuh baju Soo Chul, tiba-tiba ia bisa melihat kalu Soo Chul bekerja keras untuk menggambar, sepertinya Soo Chul sampai begadang. Soo Chul juga mimisan karena terlalu lelah. Dia juga melihat kalau alat lukis Soo Chul terlempar saat mereka bertengkar, ia juga melihat majalah porno. Mata Bom berubah menjadi mata kucing.


Bom ketekutan dengan kemampuannya ini. Ia bertanya-tanya apa ini semua, kenapa ini tiba-tiba. Ia lalu menjauhkan baju Soo Chul dengan ketakutan.


Young Mi datang. Bom bercerita kalau ia baru saja melihat sesuatu yang aneh. Young Mi malah bercanda, apa Bom lihat itu dikaca (maksudnya Bom melihat bayangannya sendiri di kaca dan baru menyadari kalau bayangannya aneh). Bom menggeleng, ia serius kali ini.

Bom menunjuk jaket Soo Chul. Ia menjelaskan kalau ia melihat sesuatu yang menyeramkan saat memegangnya, ia rasa ia juga melihat sang pemilik jaket. Bom menyuruh Young Mi untuk memegangnya. Young Mi memegangnya, dan ia tidak melihat apapun. Young Mi menyimpulkan kalau Bom terlalu kelelahan sehingga berhalusinasi. Bom masih yakin kalau yang dilihatnya bukan sebuah halusinasi.


Malamnya Bom tak bisa tidur, jam menunjukkan pukul 2:30. Bom lalu browsing di internet dengan kata kunci ‘aku melihat sesuatu’. Ada artikel dengan berbagai judul. Tapi Bom berpikiran positif kalau ia hanya kelelahan seperti kata Young Mi.


Bom lalu kedapur dan membuka kulkas untuk mencari obat Eun Chul. Setelah ia menemukannya, ia lalu meminumnya. Tiba-tiba ada peringatan dari suara yang tak asing kalau tak ada gunanya meminum obat itu.


Suara itu adalah suara nenek Bom. Bom langsung memeluk sang nenek. Bom heran kenapa ia bisa bertemu nenek, apa ia mati karena meminum obat Eun Chul. Nenek menenangkan Bom kalau ia hanya mimpi dan ia akan hidup panjang umur.

Nenek bertanya, apa Bom senang menjalankan Laundry. Bom bercerita kalau ia melihat hal aneh saat menyentuh pakaian pelanggannya. Nenek tersenyum, ia mengatakan kalau ia memberi Bom kekuatan special untuk hadiah grand opening usahanya. Apa Bom tak suka.

“Kekuatan apa itu? Aku melihat kekuatiran dan ketakutan orang saat menyentuh pakaiannya?” Tanya Bom.


Nenek mengannguk. Bom malah menyalahkan nenek yang memberinya kekuatan yang tak berguna. Nenek menyuruh Bom untuk membantu seniman itu tapi Bom menolaknya. Dia berpikir ini hanya akan mempersulitnya dan dia tidak punya waktu uttuk menolongnya. Bom bahkan menyuruh nenek mengambil kembeli kekuatannya.

“pasti menyenangkan jika semua berjalan semaumu. Tapi hidup tidaklah seperti itu. Bantu saja dia.” Nasehat nenek dengan membelai rambut Bom sayang.


Bom masih tidak mau. Nenek memperingatkan Bom, kalau ia melihat keadaan orang lain dan masih mengabaikannya maka kehidupannya akan jadi lebih sulit lagi. Nenek meminta Bom jangan mengabaikan perkataannya dan berpesan sekali lagi agar membentu seniman itu. Nenek lalu menghilang. Bom terbangun dari tidurnya.


Bom sarapan dengan keluarganya. Dan seperti biasanya ibu hanya memperhatikan Eun Chul dan Eun Sol, kali ini ibu masak daging. Eun Chul mengingatkan ibu kalau ia hanya makan daging sapi korea. Ibu tentu saja ingat, tapi mengeluh kalau harga daging sedang naik jadi sulit untuk makan daging walau seminggu sekali, ibu berharap laundry berjalan dengan baik. Ibu mengatakan itu sambal melirik Bom.

Ibu lalu bertanya pada Bom, apa semalam ia mendapat pelanggan. Bom menjawab kalau laundrynya baru bejalan sehari, mau dapat uang dari mana. Eun Sol ikut menjawab

“melihat unni tidak menjawab, mungkin bisnisnya hancur”. Kata Eun Sol


Bom nyengir padanya, ia lalu bertanya apa ibu baru-baru ini mimpi tentang nenek. Ibu menganggap Bom mengada-ada, apa ibu harus melihat nenek juga walau didalam mimpi. Bom juga tak pernah bertemu nenek dalam mimpi tapi tadi malam nenek datang ke mimpinya.

Ibu bertanya apa yanag nenek mau. Bom menjawab kalau nenek mau ia melakukan sesuatu tapi ia tak tahu harus melakukannya atau tidak. Ibu menyuruhnya melakukan apapun yang ia mau. Bahkan dulu Bom tidak pernah mendengarkan kata ibu dan hanya mendengar kata nenek.


“Bom~a, mimpi tidak lain cuma sebuah gambaran visual yang kau dapat saat tidur. Saat kau ada di dalam mode tertidur, aktivitas otakmu berubah. Dan hanya mimpilah yang terjadi saat itu.” Jelas Eun Chul penuh teori.

Bom tak mengerti apa yang ia katakan. Eun Sol menjelaskan kalau maksud Eun Chul mimpi Itu hanyalah mimpi kosong. Eun Chul membenarkan jdi Bom tak perlu harus memikirkannya. Ibu tersenyum pada Eun Chul dan memastikan kalau apapun yang dikatakan Eun Chul pasti benar, itu hanya mimpi kosong.


“apakah itu sungguh hanya mimpi kosong? Ya, ayo kita tak usah memikirkannya. Bagaimana aku bisa temukan alat lukis yang dia hilangkan beberapa hari lalu diparkiran?” kata Bom dalam hati, ia mencoba untuk melupakan mimpi itu.


Saat Bom makan nasi, dinasinya ada kerikilnya jadi itu membuat giginya sakit. Saat ia akan ke toko Laundrynya ia hampir terserempet sepeda, ia juga menginjak kotoran anjing. Bom marah-marah sendiri. Bom mulai berpikir, apa mungkin semua kejadian sulit yang ia alami karena perkataan nenek semalam. Bom memandang langit, ia berkata untuk nenek kalau mencari gambar lebih sulit dari hal yang ia alami ini.


2 anak yang merekam pertengkarannya dengan Soo Chul melihatnya menginjak kotoran anjing. Mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk merekamnya kembali. Bom memukul kepala anak itu, ia tak rela direkam tanpa ijin.

Menurut 2 anak itu Bom harus berterimakasih pada mereka bukan memukul mereka karena berkat mereka Bom menjadi terkenal. Bom tak mengerti maksud mereka. Mereka lalu menjelaskan kalau video yang mereka ambil diparkiran sudah mereka upload dan mendapat 100 like tapi juga ada 2000 like.


Bom lalu melihat video itu. Dan dalam video terekam kalau ada seorang ahjusshi yang memungut tempat gambar Soo Chul. Bom lalu bertanya pada mereka dimana ia bisa bertemu ahjusshi itu. Mereka mengatakan kalau ahjusshi itu selalu ada di tempat pembuangan sampah dekat parkiran setiap hari. Bom membiarkan mereka pergi


Bom memutuskan untuk menghubungi Soo Chul, ia tak mau mencarinya sendiri. Tapi kejadian sial kembali menimpanya, ia tidak menyadari ada tangga dan akan menjatuhkan ponselnya.

Tidak!!!! Aku akan melakukannya! Aku akan melihatnya sendiri, Nenek! Kumohon, kumohon, kumohon….” Teiak Bom dalam hati saat ia akan terjatuh.

Dan setelahnya, ia mampu menangkap ponselnya. Dia sangat bersyukur karena dia bahkan belum melunasi ponselnya itu. Bom kembali memandang langit, ia menamyakan alasan nenek melakukan ini padanya.


Soo Chul menggambar dikejar waktu, ia tak bisa konsentrasi, ia sangat gugup sehingga tak bisa menyelesaikaanya walaupun ia sudah mensugesti dirinya sendiri kalau ia bisa melakukannya tapi ia kelihatan tak PD. Dan pensilnya patah. Ia ingin mencari yang lainnya namun tak ada.

“Sial, ini semua karena doa ibu. Kau ingin katakan sesuatu padaku? Kau mengatakan untuk melupakan impianku, dan bersiap untuk ujian PNS?” Keluh Soo Chul dalam hati.


Soo Chul memandang marah pensilnya dan berkata kalau ini semua salah Ahjumma Laundry itu.


Bom sudah berkeliling parkiran namun tak menemukan Ahjusshi itu. Tapi sesaat kemudian, ia menemukan Ahjusshi itu. Bom segera menghampiri si Ahjusshi lalu memberikan sekaleng kopi, Bom juga berkata kalau ia mencarinya. Ahjusshi malah menganggap Bom ingin magang di tempatnya.


Bom lalu menjelaskan kalau ia kehilangan alat lukis dan gambarnya diparkiran, ia tak sengaja membunagnya. Ahjusshi memberikan alat itu. Bom langsung berterima kasih pada Ahjusshi. Bom akan membawanya pergi. Ahjussi menyuruhnya untuk berhenti. Ahjusshi mengambil kembali kotak itu lalu mengeluarkan isinya dan didalamnya ada Soju. L L


Bom lalu bertanya dimana Ahjusshi meletakkan barang didalam kotak itu. Ahjusshi lalu membawa Bom ketempat gambar itu berada. Dan itu adalah gunung sampah kertas yang sangat tinggi.


Ahjusshi mengatakan kalau Bom bisa menemukan gambarnya disini. Ini sudah beberapa hari jadi sekitar ditengah-tengah, mungkin. Bom meminta Ahjusshi agar memberi petunjuk yang lebih detail.

“Aku tak akan memungut sesuatu yang sudah dibuang tangan kiriku. Perpisahan memang kejam.” Kata si Ahjusshi.


Bom akhirnya mencari gambar itu sendiri, dia menaiki gunung sampah itu dan memilahnya satu per-satu. Ahjusshi menyaksikannya dari bawah. Saat Bom menemukan majalah porno Ahjussi memintanya, dan Bom melemparkannya pada Ahjusshi. Bom teringat pada majalah itu, ia melihatnya saat memegang baju Soo Chul.


Bom akhirnya menemukan gambar itu. Bom berteriak-teriak gembira pada Ahjusshi, namun yang diajak gembira malah asyik sendiri melihat majalah. :-D :D


Soo Chul mendatangi toko Laundry Bom. Tapi tokonya tutup, ia mengintip kedalam dan bertanya-tanya kesal, dimana Bom berada. Bom datang dibelakangnya, ia bertanya apa Soo Chul datang untuk mengambil kemenjanya. Soo Chul menyodorkan pensilnya yang patah dan menyuruh Bom memperbaikinya.

Soo Chul menatap Bom dari atas kebawah, ia bertanya apa Bom mencari di tong sampah atau dimana. Bom sangat kotor dan bau. Bom membenarkan, ia juga sudah berencana untuk menghubungi Soo Chul.


Bom mendekat pada Soo Chul, tapi Soo Chul malah menjauh. Dia tak mau bicara dekat-dekat dengan Bom. Bom jelas saja kesal, apa Soo Chul tahu kenapa Bom mengalami semua ini. Tapi Bom tak mau banyak berdebat, ia lalu memberikan kotak melukis Soo Chul. Soo Chul heran bagaimana Bom bisa menemukannya padahal ia sudah mencari di seluruh area parkir namun tak menemukannya. Bom mengatakan kalau ceritanya panjang.

“Bagaimanapun aku sudah menemukannya buatmu, jadi sebaiknya jangan pernah bilang aku sudah menghancurkan hidupmu.” Perintah Bom.

Soo Chul terduduk dan memeluk gambarnya, ia sangat berterima kasih pada Bom. Mereka lalu masuk kedalam. Bom memberikan jaket Soo Chul yang sudah diperbaiki dan dicucinya. Bom tak ingin bertemu Soo Cul lagi.


“Ini adalah mimpiku. Sejak kecil, aku suka menggambar. Setiap kali aku melukis, aku bisa bahagia tanpa alasan. Kau tahu kan maksudku?” jelas Soo Chul melunak.

Bom merasa ia mengerti. Sho Chul mengajaknya berkenalan, ia menyebutkan namanya ‘Yong Soo Chul’ dan dalam Bahasa inggris artinya musim semi. Bom juga menyebutkan namanya ‘Kim Bom’. Soo Chul terkejut karena nama Bom juga berarti musim semi dalam baha inggris. Soo Chul menyebut ini takdir. Bom sepertinya tak suka. Soo Chul lalu pamit pergi.


Bom baru menyadari kalau bajunya bau, ia lalngsung memasukkan bajunya ke mesin cuci. Soo Chul kembali dan membawa makanan untuk Bom dan berkali-kali berterima kasih, ia lalu pergi lagi.


Bom menikmati makanan pemberian Soo Chul saat malam. Nenek kembali datang, ia memuji Bom yang sudah melakukan hal yang baik. Bom mengatakan kalau ia tak melakukannya karena mau, itu cuma terjadi begitu saja. Nenek menanyakan perasaan Bom setelah menolong orang lain, tidak buruk kan?.

“Tidak buruk, karena ia berikan aku sebotol soju. Tidak buruk.” Bom tersenyum, ia lalu melanjutkan “Nenek, kau tidak akan memintaku terus melakukan ini kan?”

“Terus Dong! Ini baru permulaan.” Jawab nenek santai.


Bom merajuk, ia meminta nenek berpikir, keluarganya bahkan tak membantunya sama sekali. Bom tak mau tersiksa menolong orang yang tak ia kenal. Ini terlalu sulit bagi Bom. Bom merengek meminta nenek mengambil kembali kekuatannya.


Nenek menyuruh Bom untuk bersabar dan hanya lakukan ini buat sekarang maka suatu hari, Bom akan menemukan kebahagiaan besar. Bom gembira mendengarnya ia bertanya apa balasannya “lotre? Atau pacar?”. Sayang sekali nenek lupa apa itu. Bom lalu terbangun dari mimpinya.


Bom menyapa kucingnya, ia meminta si kucing untuk bekerja keras juga hari ini. Bom membersihkan toko laundrynya dan dia sudah mulai dapat pelanggan via telfon dan ada beberapa yang datang ke tokonya. setiap pelanggan yang datang, Bom memberinya permen mint

“kekuatan special yang aneh kuterima dari nenek saat Grad Opening bisnis laundry-ku. Saat aku menyentuh pakaian pelanggan, aku melihat keadaan yang mereka alami. Dan saat aku melihat keadaan itu. Aku tak bisa mengabaikan begitu saja. Aku benci ikut campur urusan orang lain. Aku penasaran pelanggan bagaimana yang akan mengunjungiku hari ini. Aku mohon jangan biarkan aku melihat apapun.” Narasi Bom saat mendapat pelanggan.



Bom memegang baju pelanggannya dan ia sangat senang karena tak melihat apapun. Tapi saat ada pelanngan kedua ekspresinya berbeda.


***



Sebelumnya: [1-1]

1 komentar:

avatar

siapa ya pelanggan yang datang ke laudry bom. aq penasaran.
semangat terus diana buat sinopsisnya ok:)

Click to comment