Eun Sol berada di lokasi SYooting
bersama dengan sutradara. Sutradara mengeluhkan Yo Ri yang telah terlambat
selama 1jam kali ini. Eun Sol memberitahu Sutradara kalau Yoo Ri memang ahli
dalammengingkari janjinya. Eun Sol mengenalnya dengan baik karena mereka dari
akademi yang sama.
Eun Sol menggunakan kesempatan
ini untuk menarik perhatian Sutradara,
“Hari ini, dia mungkin tidak
muncul sama sekali.” Kata Eun Sol.
“Cara kau berbicara tentang hal
itu, sepertinya kau berharap hal itu terjadi. Mengapa? Kau mau mengambil
posisinya jika ia terlambat?” tebak Sutradara.
Eun Sol berjanji akan
melakukannya dengan sanagt baik jika Sutradara mengijinkannya. Seorang asisten
mengabarkan kalau Yoo Ri sudah tiba. Sutradara mengatakan pada asisitennya
kalau setidaknya mereka harus menunggu lagi selama 1 jam untuk make-up dan tata
rambut. Eun So semakin kesal mendengarnya.
Yoo Ri kemudian munculdan
mengesankan Sutradara karena dia sudah rapi dengan make –up dan rambut yang
tertata. Yoo Ri dengan manisnya meminta maaf pada Sutradara atas
keterlambatannya. Yoo Ri menjelaskan kalau ia harus mampir ke RS dulu karena
badannya terasa aneh.
Syuting akan segera dimulai namun
Eun Sol malah membuat masalah, dia belum mengganti sepatunya. Sutradara
memarahinya karena tak bisa professional seperti Yoo Ri. Eun Sol membungkuk
berkali-kali dan meminta maaf. Sutradara lalu menyuruhnya untuk bersiap-siap.
Karena terburu-buru Eun Sol
menyandung kabel dan terjatuh, bukannya membantu Sutradara kembali memarahinya.
Episode 4
Mencuci dan Mengeringkan
Mimpi yang Ternoda
Eun Sol mengadu pada Ibu saat
makan malam sekeluarga. Eun Sol menyalahkan Yoo Ri yang membuatnya di soraki
saat Syuting. Eun Sol lalu meminta Ibu untuk membelikannya beberapa pakaian.
Yoo Ri selalu datang mengenakan merek-merek mewah dan merendahkannya.
Ibu melirik kearah Bom dengan
memegang pipinya karena sakit gigi.
“Hei! Apa Yoo Ri membeli baju
mewah dengan uang ibunya? Dia menghasilkan uang 1 ton sendirian. Sewaktu
make-up berlatihlah acting!” nasehat Bom dengan caranya.
Bom mengatai adiknya sendiri yang
hanya bisa memikirkan barang-barang mewah dan bisanya hanya mengumpat temannya.
Ibu membentak Bom, yang tak berpihak pada adiknya sendiri.Ibu kembali meringis
kesakitan.
Eun Chul menyuruh Ibu untuk
segera ke dokter gigi. Ibu tak punya cukup uang untuk kesana dan hanya mampu
membeli obat penghilang rasa sakit.
“Apa ibu yakin tidak berpura-pura
sakit gigi agar bisa membeli pakaiannya? Jadi Ibu bisa mendapatkan uang dariku
lagi?” Tanya Bom asal.
Ibu menghadiahinya pukulan dan
membuatnya terjungkal. Ibu kesal pada Bom yang menurutnya tidak berguna. Dan
Ibu kembali meringis kesakitan.
Bom sedang mengelap scooternya,
ia mulai merasa lapar lalu ia duduk. Bom berpikir untuk memanggang ubi manis.
Tada.. Soo Chul menyorkannya sekotak ubi manis. Soo Chul mengatakan kalau teman
petaninya di Haenam mengirimkan 1 kotak ubi manis, jadi ia memanggangnya.
Bom tak menyangka kalau Soo Chul
juga punya teman petani. Soo Chul duduk disamping Bom dan mulai bercerita kalau
ia punya koneksi di seluruh negeri. Petani itu adalah raja pesta, dugem setiap
hari sampai ia bertemu dengan Soo Chul tahun lalu, ia insaf dan mulai bertani.
“Ah.. Banyak anak musa yang pergi
bertani di zaman sekarang ini” sahut Bom. ~jagi inget modern farmer~
“ia lahir pada tahun 1948, apa
dia semuda itu?” SooChul balik bertanya.
Bom lagi-lagi tak menyangka kalau
teman dugem Soo Chul berusia 67 tahun.
Eun Sol datang, ia bertanya apa
mereka sedang berkencan. Tak ada jawaban, mereka semua lalu masuk kedalam toko.
Eun Sol menyuruh Bom untuk men-Dry Cleaning bajunya yang akan ia gunakan
Syuting. Bom menganggap Sol berlebihan karena memakai kaca mata hitam di
ruangan.
Soo Chul mengenali Eun Sol
sebagai aktris yang membintangi sebuah drama. Soo Chul mengingat-ingat apa
dialog yang menjadi slogan Eun Sol dalam menyebut pacarnya di drama. Setelah
Eun Sol mengatakannya Soo Chul baru teringat. Ia beralih pada Bom
“Dia itu selebriti. Apa kau tidak
terkejut?” Tanya Soo Chul pada Bom.
“Mengapa aku harus terkejut? Dia
adikku.” Jawab Bom santai.
Soo Chul mengeri sekarang mengapa
Eun Sol dari tadi bersikap tidak sopan pada Bom. Tadinya Soo Chul berpikir
kalau Eun Sol orang yang kasar. Bom membenarkan. Eun Sol tak terima. Soo Chul
menengahi, ia menganggap ini kebetulan.
“Tapi kau tidak mirip sekalipun
dengan Bom. Bagus” Soo Chul mengacungi 2 jempol pada Eun Sol.
Bom menatap Soo Chul tak suka.
Eun Sol berterimakasih atas pujian Soo Chul, ia lalu memberi TTD pada Soo Chul.
Eun Sol menuliskan “Aktris yang dicintai Asia Kim Eun Sol” dibawah TTDnya.
“apa kau pikir Asia nama anjing
tetangga?” sanggah Bom.
“apa kau akan mengatakan itu di
depan penggemarku?” sahut Eun Sol.
Setelah memberikan TTDnya pada
Soo Chul, Eun Sol keluar toko.
“Nuna.. Kenapa kau tidak
memberitahuku kalau adikmu bintang? Itu mengagumkan.” Tanya Soo Chul.
Bom mengatakan kalau hanya keluarganya yang mengenal Eun Sol, Eun Sol bukan bintang. Soo Chul bingung mau menempatkan TTD Eun Sol dimana, ia berkeliling mencari tempat yang pas. Bommenganggapnya berlebihan.
Bom memegang baju Eun Sol, ia
melihat kalau Eun Sol diancam akan si pecat oleh Sutradara karena aktingnya
yang buruk. Ia juga melihat ada Kerang tersaji. Bom melepaskan baju Eun Sol.
“Nenek! Apa aku harus membantu Eun Sol”
Soo Chul bertanya pendapat Bom
untuk meletakkan TTD Eun Sol bersebelahan dengan foto artis barat agar
pelanggan bisa melihatnya. Bom tak menghiraukannya. Ia sibuk dengan pikirannya
sendiri.
“Dia selalu berbicara dengan keras, dan dia akan kehilangan bagian
kecilnya. Tapi apa itu Seafood kukus?”
Soo Chul membuyarkan lamunannya.
Bom lalu menelfon Ibu, ia bertanya soal guru acting Eun Sol yang dicarikan Ibu.
Ibu malah enyuruhnya untuk tak ikut campur urusan acting Eun Sol. Ibu sibuk
lalu ia menutup telfonnya.
Ibu sedang mempromosikan
make-upnya ke pasien yang sedang menunggu giliran. Semua orang bersikap dingin
pada Ibu. Mereka menolak produk yang ibu tawarkan. Tiba-tiba Joon memanggil ibu
dengan sebutan ibu dan mengajaknya masuk. Semua orang berfikir kalau Ibu adalah
ibunya dokter mereka.
Saat Ibu keluar ruangan Joon kembali
mengantarnya dan mengingatkan kalau ibu harus menghindari makanan panas.
Orang-orang yang tadinya menolak malah balik meminta kartu nama ibu dan berniat
untuk mencoba produknya.
Saat ibu akan pulang, Joon
memberikannya hadiah atas rasa terimakasihnya karena selama ini ibu telah
bersikap baik padanya. Joon kemudian kembali masuk.
“Kalau saja aku punya putra
seperti dia, aku bisa bertahan hidup tanpa makan selama 100 tahun.” Kata ibu.
Ternyata dari tadi Young Mi
berada di kafe dekat RS Joon. Lalu Ia menyapa Ibu. Young Mi basa-basi bertanya
siapa tadi? Ibu menjelaskan kalau Joon adalah teman Eun Chul. Young Mi mengajak
Ibu untuk minum teh bersama tapi Ibu harus buru-buru pulang untuk menyiapkan
makanan Eun Chul. Young Mi ingin ikut kerumah.
“Aku sudah lama sekali ingin
mampir dan meminjam buku” kata Young Mi mencoba beralasan.
“buku? Kau membaca buku?” jawab
ibu.
Young Mi : “Aku? Tidak. Bom
memintaku untuk membawakannya buku”
Ibu : “Apa Bom membaca buku?”
Young Mi : “Bom? Tidak mungkin.
Soalnya ia ingin menggunakannya untuk alas panic ramen. Begitulah..”
Ibu : “kau bisa menggunakan koran
untuk itu. Dia keras kepala.”
Ibu berlalu meninggalkan Young
Mi. young Mi mengejarnya.
Mereka sampai dirumah. Eun Chul
menegur ibu kalau sudah terlambat 13 menit 45 detik dari waktu makan siangnya.
Ibu berjanji akan menyiapkannya dengan cepat. Eun Chul kembali berbicara teori.
Young Mi terkesan dengan cara bicara Eun Chul yang cerdas. Eun Chul malah
bertanya siapa Young Mi? young Mi
terpaksa memperkenalkan diri lagi
Eun Chul bertanya, apa yang
dibawa ibu. Ibu lalu membuka hadiah dari Joon yang isinya adalah sweater 100%
cashmere. Ibu memuji Joon yang sangat santun. Eun Chul mengoreksi ibu,
menurutnya Joon tak punya pikiran.
“Cashmere itu bahan yang sangat
rapuh. Karena ibu harus bekerja keras di luar dan di rumah, itu bahan yang
tidak layak untuk ibu. Untuk ibu, polyester sempurna.” Kata Eun Chul
Jleeeeebbb….
“kau bahkan tidak pernah
membelikan ibu apa-apa.” Ibu mengatakannya dengan berbisik.
Ibu mengatakan pada Eun Chul
kalau semua itu tidak penting yang terpenting adalah niat baiknya. Ibu menuju
dapur untuk menyiapkan makanan. Young Mi meminta ijin untuk ikut makan tapi ibu
bilang kalau mereka tidak punya beras. Young Mi tak malu, ia bermuka tebal dan
tetap bersikap manis, ia sudah menduga kalau ibu akan bilang seperti itu.
Eun Chul memanggil Ibu, meminta
Sweater yang baru karena miliknya sudah using dank arena kulitnya sensitive, ia
meminta sweater 100% cashmere. Young Mi berpikir apa sebaiknya dia membelikan
Eun Chul Sweater? Young Mi duduk disebelah Eun Chul
“ini tak baik jika ada gadis
laian yang datang dan merampasnya dariku.” Pikir Young Mi.
Young Mi mencoba mendekati Eun
Chul tapi nampaknya Eun Chul sama sekali tak tertarik padanya bahkan namanya
saja tidak ingat.
***
Bom membawa pulang baju Eun Sol.
Dia berpikir keras bagaimana caranya untuk membentu Eun Sol agar tidak dipecat
dan dia tidak bisa memaksa Eun Sol untuk berlatih acting. Saat Bom akan masuk
Eun Sol keluar memakai kacamata hitam. Eun sol bilang ia ada janji dan menyuruh
Bom untuk meletakkan bajunya dikamar.
Bom tak percaya pada adikya, dan
ia juga mencium bau parfum yang menyengat dari Eun Sol lalu Bom memutuskan
untuk mengikutinya.
Mereka sampai ditaman, Bom melihat Eun Sol
sedang memalak gadis SMA , ia teringat kalau Eun Sol butuh uang untuk beli baju
tanpa pikir panjang ia langsung menerkan Eun Sol. Eun Sol mengatakan kalau
gadis itu mau mengajarinya cara berkelahi. Gadis itu menjelaskan kalau dia Kung
Fu sabuk hitam.
Setelah mendengar penjelasan
gadis itu. Giliran Eun Sol yang menjambaki Bom.
Mereka duduk dibangku taman. Bom
mengatakan kalau dia melihat Eun Sol memalak gadis itu, siapa saja yang
melihatnya pasti akan berpikiran sama. Eun Sol menjelaskan kalau itu adalah
perannya dalam drama. Bom tak tahu apa-apa, jadi kenapa dia ikut campur. Eun
Sol kesal karena Bom mengikutinya.
“mengenakan kacamata hitam,
berbau parfum di tengah malam, Bagaimana bisaaku hanya tinggal diam?” alasan
Bom.
Eun Sol membuka kacamatanya dan
matanya lebam, ia menjelaskan kalau kacamata itu untuk menutupi memar yang ia
dapat saat berlatih. Eun Sol mengangkat bajunya, dipinggangnya tertempel koyo
gede banget. Ia menjelaskan kalau parfum yang ia gunakan untuk menutupi bau
koyo itu.
“Seperapa banyak kau berlatih
sampai Tubuhmu diselimuti koyo?” Bom mulai kasihan.
“Apa yang bisaaku lakukan ketika
aku syuting besok? Aku ingin dapat peran jadi aku berbohong kalau aku ahli bela
diri. Apa lagi yang harus aku lakukan? Aku perlu berlatih. Unni, Enyahlah!”
kata Eun Sol.
Eun Sol meninggalkan Bom. Bom
masih berpikir bagaimana ia bisa membantu Eun Sol.
***
Bom kembali ke toko Laundry,
disana masih ada Soo Chul. Soo Chul mengusulkan untuk mengunjungi lokasi
Syuting Eun Sol besok. Soo Chul sudah bilang pada teman-temannya kalau ia dekat
dengan Eun Sol tapi mereka tak percaya, ia ingin mengambil foto bersama Eun Sol
di lokasi Syuting lalu mengirimkannya pada mereka.
Bom menjawab kalau sekarang bukan
waktunya untuk melakukan itu.
“aktris dengan peran kecil
membawa rombongan, apa kau pikir Sutradara akan senang?” Tanya Bom.
Soo Chul menjelaskan kalau mereka
kesanan bukan sebagai rombongan, tapi sebagai fans.
“Apa kau tahu bahwa zaman
sekarang fans menyediakan makanan untuk staf selama Syuting? Jika kita membawa
makanan, dia akan disayangi, bukan dibenci” tambah Soo Chul.
“kukira.. Orang cenderung untuk melunakkan hati seseorang sengan memberi
mereka gratisan.”
Bom menganggap itu ide yang
bagus, ia lalu bertanya apa yang harus mereka bawa?
“KIMBAB!” jawab mereka serentak.
***
Bom dan Soo Chul belanja untuk
membuat Kimbab. Bibi penjual sayuran mengira kalau mereka pacaran dan akan
piknik bersama karena mereka membeli bahan-bahan membuat kimbab. Bom mengelak,
tapi Soo Chul mengiyakan perkataan bibi itu.
Soo chul mendapat hadiah
‘pelintiran’ di tangannya karena berani bermain-main dengan Bom. Bom meyakinkan
bibi kalau Soo Chul bukanlah pacarnya. Bom mengancam akan melakukan hal itu
pada leher Soo Chul jika dia mengulangi permainan ini lagi. bom lalu memerintah
Soo Chul untuk mencari telur.
Bom bertemu dengan Joon di sana.
Bom mengatakan kalau ia akan membuat kimbab untuk dibawa ke lokasi Syuting Eun
Sol besok. Bom lalu bertanya apa Joon suka kimbab? Joon suka apalagi kalau
ditambah ikan asin seperti buatan ibunya.
“Aku pikir orang yang tadi adalah
pacarmu. Kurasa aku salah. Apa dia ini pacarmu?” Tanya bibi yang tadi.
Joon ikutan Tanya pada Bom, apa
ia kesana dengan pacarnya? Bom gelagapan menjawab kalau ia tidak punya pacar
dan tidak pernah berpacaran dengan siapapun sebelumnya.
“Tolong percayalah.” Pinta Bom
pada Joon sambal mengepalkan tangan seperti berdo’a.
Joon percaya saja. Dia memberi
semangat pada Boom untuk kimbabnya. Joon juga mengajak Bom makan malam lagi
kapan-kapan. Dia menyuruh Bom menghubunginya kapan saja jika Bom bisa. Joon
lalu pergi duluan. Bom melambaikan tangan pada Joon
“Sangat mempesona.” Kata Bom
Soo Chul muncul dan
mengagetkannya, ia bertanya pada siapa Bom tersenyum. Bom berkilah kalau ia
tidak tersenyum, ia lalu mengajak Soo Chul untuk membeli ikan asin.
Edisi belanja selesai. Mereka
kembali ke toko. Disana ada Young Mi yang sedang merajut. Bom bertanya apa yang
Young Mi lalukan. Young Mi menjawab kalau ia sedang merajut Sweater untuk Eun
Chul.
“Aku menggunakan ini untuk memicu
‘chemistry’ dan memulai sesuatu dengannya” jelas Young Mi.
Soo Chul malah menganggapnya
norak dan yakin kalau cara ini tidak akan berhasil.
“Dengar, nona M.P. apa kau tahu
arti dari ,chemistry’?” Tanya Soo Chul meremehkan.
“hei, gelandangan, aku mungkin
tidak berpendidikan tinggi. Tapi aku tahu apa artinya itu.” Jawab Young Mi.
Soo Chullalu meminta Young Mi untuk mengejahnya. Young Mi berhasil melekukannya, tapi sepertinya salah karena Soo Chul tertawa tapi Bom membenarkan ia mengatakan kalau Young Mi mungkin bodoh tapi Young Mi tahu banyak hal. Soo Chul hanya bisa melongo.
Bom lalu menyuruh Young Mi pulang karena ia akan membuat kimbab untuk dibawa ke lokasi Syuting Eun Sol besok. Young Mi tak mau karena jika orangtuanya melihatnya merajut sweater pria mereka akan melemparnya.
“mereka pikir aku tidak pernah berpegangan tangan dengan laki-laki.” Jelas Young Mi.
Young Mi lagi-lagi salah
merajutnya. Bom memberitahunya kalau dengan kecepatan merajut seperti itu, dia
akan menyelesaikannya di musim panas mendatang. Bom menyuruhnya untuk membeli
saja. Young Mi lalu mendapat telfon kalau kliennya melarikan diri. Dia bergegas
kesana meninggalkan rajutannya.
Bom dan Soo Chul terlihat semakin
dekan dengan membuat kimbab berdua. Bom membuat kimbab special dengan ikan asin
lalu meletakkanya di kotak yang berbeda.
***
Keesokan paginya Bom membawa
kimbab spesialnya ke klinik Joon tapi sayang kliniknya belum buka akhirnya Bom
meletakkanya di gagang pintu.
Hari itu ibu juga datang untuk
membawakan makanan, namun mereka tidak saling melihat karena menaiki lift yang
berbeda. Ibu membuka tas kimbab Bom dan membaca pesannya.
“Aku harap oppa bisa
menikmatinya. Aku membuat kimbab ikan asin yang Oppa suka.” Isi pesan Bom.
Ibu menyadari pasti makanan itu
untuk Joon karena dia satu-satunya pria di klinik itu. Ibu tak akan membiarkan
ada gadis lain yang merayu Joon. Ibu akan mengembalikan ta situ ke gagang
pintu, namun karena Joon datang ibu refleks membuangnya kelantai dan
menyembunyikannya dari Joon.
Joon bertanya apa ibu sakit lagi?
ibu bilang tidak, ia hanya membawakan makanan untuknya. Joon berterimakasih
namun ibu melarangnya karena mereka adalah keluarga. Ibu lalu mengatakan kalau
Eun Sol syuting drama baru. Joon berjanji kalau ia akan menontonnya.
Ibu pulang kerumah. Sekarang ibu
mulai membandingkan Eun Chul dan Joon. Ibu mendesah frustasi. Ibu lalu duduk.
Eun Chul bertanya dari mana saja Ibu. Ibu mengatakan kalau ia dari klinik Joon
mengantarkan makanan.
“Ia mengobati ibu secara gratis
dan bahkan memberi ibu hadiah. Ibu tidak bisa hanya duduk dan tidak melakukan
apa-apa” ibu menjelaskan.
“Jadi itu sebabnya ibu
mempersiapkan iga tadi pagi?” Tanya Eun Chul.
Karena tidak ada apa-apa disdalam
kulkas jadi Eun Chul makan segitiga kimbab itu. Ibu dengan gembiranya
mengatakan kalau Joon akan mengurus semua perawatan gigi keluarga mereka.
“Sangat bisa diandalkan. Aku kira
itu sebabnya orang mengatakan kau harus punya dokter dalam keluargamu” jelas
ibu
Eun Chul meras tersindir. Ibu
menyuruh Eun Chul untuk masuk kamar dan belajar, ibu akan memanggilnya jika
makanan sudah siap. Eun Chul masuk kamar dan ngambek. Ia berbicara panjang
lebar. Kayaknya hal ini sudah sering terjadi karena ibu hanya memilih diam dan
menutup kamar Eun Chul pelan-pelan.
Note : Tulisan yang bercetak miring adalah narasi atau pikiran atau kata hati Bom.
Note : Tulisan yang bercetak miring adalah narasi atau pikiran atau kata hati Bom.
****