[Sinopsis] Cheese In The Trap Episode 16 Part 2 Final

Seol sudah diperbolehkan pulang. Ia pulang bersama keluarganya. In Ho sudah menunggu di depan apartemen mereka. In Ho menunduk.

Ayah mendekati In Ho. In Ho mengatakan kalau ia mendengar Seol sudah boleh pulang. 

“Aku yakin tak akan pernah cukup seberapapun banyaknya akau minta maaf, tapi…Aku sungguh minta maaf.”

Ayah mengerti, In Ho pasti juga melewati hal yang berat juga. Lalu ayah menyentuh pundak In Ho dan masuk kedalam, diikuti Ibu dan Joon. Meninggalkan Seol.

Sekarang In Ho dan Seol di bar paman Seol. 

“apa kau sudah baikan?”

“iya.”

In Ho minta maaf karena tidak bisa berkunjung. Seol sudah mendegar dari Ayah kalau In Ho datang ke rumah sakit dan tentag Baek In Ha..

“Itu berakhir begitu saja.” Potong In Ho.

In Ho sungguh, sungguh minta maaf. Lalu Seol memberinya surat persetujuan antara dirinya dan In Ha. Seol melakukan ini bukan karena ia sudah memaafkan Baek In Ha, Ia hanya lelah, ia ingin menyelesaikan semuanya dan kembali menjalani kehidupan normalnya.

“Maaf.. dan terimakasih” kata In Ho.

Seol menanyakan mengenai kompetisi In Ho. Seol mengharuskan In Ho menjadi juara dan ia akan menjaga janjinya kalau ia akan datang melihat penampilan In Ho.

Jung menemui ayahnya. Ia mengatakan kalau ia mengundurkan diri dari perusahaan dan sudah menyerahkan surat pengunduran dirinya pada manager kim. Ayah mau tahu alasannya. Jung menjelaskan kalau perkataan ayahnya benar. 

“Ketika aku kecil, aku benci kenyataan bahwa ayah pikir aku aneh. Jadi aku melekukan yang terbaik untuk menahannya dan menyembunyikannya. Karena aku sungguh ingin ayah berpikir kalau aku ini baik.”

Ayah mendengarkan penjelasan Jung.

“Aku merasa bahwa aku tidak membutuhkan pengertian dari yang lain… Karena aku adalah orang yang tak bisa mengerti juga. Dan karena kepribadian palsu inilah, aku keliru memperlakukan orang-orang dan menghakimi mereka sesukaku lalu menyakiti mereka. Aku tak menyadari seberapa menakutkannya luka itu.”

“Jung..”

“Aku pikir kalau aku tidak aneh, tapi sesungguhnya aku juga tidak tahu. Oleh karena itu aku butuh waktu sekarang. Aku mau mencaritahu orang seperti apa aku ini.”

“Ayah hanya tidak ingin kau meniruku. Itulah hal yang paling menakutkan bagiku”

“tapi… Ayah dan aku sedikit mirip, ‘kan?”

Jung mulai berkemas, ia menemukan buku yang ditandatangani oelh pianis favorite In Ho yang seharusnya ia berikan pada In Ho dulu.

In Ha hanya menatap makanannya. Perawat datang, memberitahu kalau ada seseorang yang ingin bertemu dengan In Ha, bukan adiknya tapi orang lain.

“Siapa?” tanya In Ha.

Jung yang ingin menemui In Ha. Jung tak ingin memaafkan In Ha, ia tak bisa. Jung mengucapkan perpisahan dan tak ingin bertemu In Ha lagi, ia juga berharap In Ha tak menemuinya.

In Ha tak mau, baginya ia, Jung dan In Ho pantas bersama. Jung meminta In Ha melepaskan masa lalu mereka dan memulai hidup bebas. Lau Jung pergi. In Ha menangis.

In Ho bicara dengan Sekretaris Choi. In Ha sepertinya sudah diijinkan untuk keluar dari RSJ. In Ha bisa keluar besok.

Lalu Jung menemui In Ho. Sekretaris Choi meninggalkan mereka. Jung menjelasakn prosedur yang harus In Ha ikuti. In Ho berpikir kalau itu hal bagus.

“Bagaimanapun juga, terimakasih. Juga… Aku minta maaf atas semua yang terjadi sampai hari ini.”

Jung menatap In Ho,,”simpan maafmu untuk Seol.” Lalau menatap ke depan lagi.

In Ho tidak tahu kalau ia dan Baek In Ha hanya membawa luka untuk Jung,, “Memang sudah sangat terlambat, tapi… Aku sungguh minta maaf.”

Jung membuka tasnya, mengambil buku In Ho dari tasnya lalu memberikannya pada In Ho,,”Akan lebih baik jika aku memberikan ini dari dulu.”

Jung pergi, In Ho menatap bukunya, ia tersentuh, ia menatap punggung Jung. Kilas balik saat masa SMA mereka, dimana mereka adalah teman baik. Saat In Ho sangat ingin menghadiri konser pianis favorite-nya Jung menggantikannya dan memintakan tandatangan untuk In Ho.

Lalu Jung datang ke rumah Seol. Joon yang membuka pintu. Ayah dan Ibu tak merasa senang dngan kedatangan Jung, mungkin mereka masih kecewa karena Jung tak muncul.

Jung minta maaf karena tak pernah menghubungi selama ini. jung membawa bingkisan. 

“Siapa yang menyuruhmu membawa itu? jika kau berpikir untuk membeli sesuatu seperti itu, seharusnya kau datang lebih awal.” Ujar ayah.

“iya, aku sedikit kecewa. Kau mungkin sibuk, tapi…” Lanjut Ibu.

“saya minta maaf.” Jawab Jung.

Lalu Seol keluar kamarnya. Jung minta ijin untuk mengajak Seol keluar. Ayah dan Ibu mengijinkannya. Seol kembali lagi ke kamar untuk berganti baju.

Mereka bicara di kafe. Jung minta maaf karena tak menghubungi selama ini. 

“Bagaimana keadaanmu?”

“aku sudah baikan..”

Jung diam sebentar lalau memanggil Seol.

Seol memotongnya, ia sudah mendengar semuanya. Apa yang Jung sudah lakukan pada In Ha dan kenapa In Ha melakukan ini padanya. Sejujurnya Seol sedikit menyalahkan Jung juga. Tapi setelah berpikir selama mereka tak bersama… apa yang terjadi adalah kecelakaan. Jadi Seol berharap agar mereka lanjut bertemu seperti sebelumnya.

“Aku penasaran berapa lama lagi kau dapat lanjut untuk menerimaku seperti ini.”

“Apa?”

“Kau tidak bisa menahan semua beban seorang diri, Seol. Lebih baik kita berpisah.”

Mata Seol mulai basah,,”kenapa? Aku tak apa-apa.”

Jung tahu kalau Seol mencoba juga. Seol tak bisa menahan airmatanya lagi. jung melanjutkan,,

”seperti yang kau lakukan sampai sekarang. Tapi kau akan mulai lelah dan capek serta terluka… sejujurnya, aku tak bisa mengerti kenapa kau melakukan ini. sekalipun aku satu-satunya yang terlibat masalah dan aku juga satu-satunya yang harusnya manerima semua ini. Aku ingin melihatmu lagi ketika aku bisa benar-benar mencintaimu secara benar. Tapi untuk saat ini aku tak bisa melakukannya. Melihatmu sekarang… sangat sulit buatku.”

Seol sudah tak melihat cincin Jung di jari manis Jung. 

Restaurant sudah buka seperti biasanya. Seol masih belum mau keluar kamarnya.

“mungkin tubuhnya sudah mulai sembuh. Tapi hatinya yang terluka saat ini.” kata Ibu.

Ayah dan Joon menyalahkan Jung. 

“Ibu, bagaimana ini? ibu batal mendapat menantu kaya.” Goda Joon.

“Aku tak pernah memimpikannya! Dibanding dengan uang. Seorang pria yang tak memberi puteriku  penderitaan adalah yang terbaik.”

Lalu Joon membahas mengenai pekerja paruh waktu, ibu seharusnya mencari yang baru. Ia berharap In Ho mau kembali karena banyak pelanggan yang datang untuk melihat wajah In Ho.

Dan In Ho pun datang, ia membawa hadiah. Ia memberi pakaian dalam untuk Ayah dan Ibu. Ia mengucap maaf atas segala yang terjadi dan mendoakan agar Ayah dan Ibu sehat selalu.

In Ho akan pergi, ayah menawarinya untuk makan mie. In Ho menolaknya karena ia mau pergi ke suatu tempat. Tapi Ibu juga menyuruhnya makan sebelum pergi, lalu Ibu menyiapkan mie untuk In Ho.

Joon mengajaknya duduk. Ayah bercanda kalau ini terakhir kali ia memberi In Ho mie gratis, lain kali In Ho harus membayar. In Ho tersenyum.

Joon masuk ke kamar kakaknya. Seol terbaring menghadap ke dinding. Joon menggilnya tapi Seol tak meresponnya, Joon masuk saja lalu duduk di ranjang.

Joon mengatakan kalau In Ho datang ke restaurant tadi dan memberi hadiah pakaian dalam untuk Ayah dan Ibu. 

“Tapi kau tahu, aku pikir kalau dia benar-benar pria baik.” Ujar Joon.

Seol tak meresponnya dan Joon pun keluar.

Seol baru bangun setelah Joon keluar.

In Ho mengemasi barangnya, ia sudah siap untuk pergi. Sebelum pergi ia melihat sekeliling rumahnya, mengucapkan selamat tinggal.

Seol menunggunya di luar. Seol datang untuk mengucapkan selamat tinggal. Seol tahu kalau hari ini adalah hari kompetisi, ia pasti akan mendukung In Ho.

“Selamat tinggal..”

“Bye.. dan tetaplah sehat.” Balas In Ho.

In Ho akan pergi, seol memanggilnya. Ia mengatakan kalau ia tidak akan menyesali apapun. Jadi ia berharap In Ho juga melakukan hal yang sama. 

“Rambut Anjing. Kau sangat dewasa.” Balas In Ho.

Seol tersenyum, In Ho berterimakasih karena Seol sudah menunjukkan senyumnya. 

In Ho didepan tempat kompetisi, Sang Keun menelfon, mengabarkan kalau pengacara In Ho sudah membayar semuanya dan menyelesaikan masalah In Ho dengan Boss. In Ho bingung, pengacaranya? Siapa?

“Iya, pengacaramu, dia membayar hutangmu lalu pergi. Dia juga membawa dokumen. Jika kita menemuimu lagi, mereka akan menuntut karena penyerangan.”

In Ho (Narasi): Apa Yoo Jung dibalik ini semua?

In Ho dibelakang panggung, ia melihat kontestan sebelum dia. Lalu ia masuk dan memberi salam pada penonton. Ia melihat Prof Shim dan Prof Noh dan In Ha-Jae Woo. 

Lalu ia mulai bermain piano.

Seol dan keluarganya makan buah bersama. Mereka membicarakan masalah keluarga.

Seol dan keluarganya makan buah bersama. Mereka membicarakan masalah keluarga.

Seol masuk ke kamarnya. Ada pesan masuk, dari In Ha.

“Mungkin agak aneh bagiku untuk mengatakannya sekarang, tapi…. Aku minta maaf. Dan Yoo Jung.. penerbangannya jam 3 sore ini. aku ingin memberitahumu hal ini untuk yang terakhir.”

Seol berkaca-kaca.

Jung di bandara menatap tiketnya, ia mengedarkan pandangan, menunggu seseorang, mungkinkah Seol???

Ia teringat kenangannya dengan Seol.

Seol sudah berpakaian hangat, tapi ia masih di kamarnya. Ia manatap ponselnya,  wallpaper-nya adalah fotonya bersama Jung. Sudah jam 3:01. Seol menangis.

Jung berdiri, ia sudah siap masuk ke gerbang pemberangkatan, sekali lagi ia menoleh ke luar. Tapi tak ada siapapun.

 Seol dikamarnya masih menangis, Jung tak menunggulagi, ia berjalan masuk.

[3 Tahun Kemudian]

Seol masuk ke perusahaan besar.

Seol (Narasi): Setelah lulus, aku berhasil bekerja di perusahaan yang aku inginkan. Bagaimanapun juga, itu hanyalah pintu lain yang aku masuki. Kehidupan harianku terus berulang seperti biasanya.

Ada seorang pegawai laki-laki yang menguntit pegawai perempuan.

Seol (narasi): tak peduli kemana aku pergi,akan selalu ada orang seperti Oh Young Gon. 

Dan ada seseorang yang selalu mengikutinya.

Seol (Narasi): Dan ada juga yang seperti Son Min Soo. 

Juga ada yang selalu meminta bantuannya.

Seol (Narasi): dan ada orang seperti Sang Cheol Sunbae.

Pokoknya kehidupan Seol selalu dikelilingi oleh orang-orang yang mirip dengan teman-teman kuliahya dulu.

Seol (Narasi): Tapi sudah sejak lama aku tak mengkhawatirkan masalah seperti ini lagi.

Dan ternyata Seol satu perusahaan dengan Jae Woo. Seol menyapa Jae Woo.

“Cepatlah, dia akan marah kalau menunggu lebih lama lagi.” ujar Seol.

Jae Woo mengatakan kalau ia sudah berusaha sangat keras tapi kepribadian dia tak bisa  berubah. Seol hanya tertawa. Lalu Jae Woo mengatakan kalau In Ho masuk ke Sung Hwan University’s Music School dan tangannya juga sudah normal kembali.

Lalu Jae Woo menemui dia, ia dia adalah In Ha. In Ha marah-marah karena harus menunggu selama 30 menit. Lalu Jae Woo memakaikan syalnya pada In Ha.

“kenapa kau membuat wanita menunggu lama. Aku merindukanmu!”

“Aku juga.”

“Memang kau harusnya begitu.”

Mereka lalu berjalan berangkulan. Seol tersenyum melihat mereka berdua.

Senyum Seol pudar,,”selamat.”

In Ho bermain piano di restaurant mewah. In Ho tersenyum. Disana ada Jae Woo dan In Ha.

In Ho selesai bermain dan In ha bertepuk tangan lalu mendekatinya.

In Ha request lagu yang agak nge-beat, In Ho memenuhi permintaan kakaknya. Lalu In Ha dan Jae Woo nge-dance.

Seol di tempat kerjanya, ia membuka e-mailnya. Ia mengirim banyak E-mail untuk Jung tapi Jung belum membacanya. Lalu Bo Ra mengiriminya pesan menyuruhnya mampir ke tokonya saat pulang. Seol mematikan komputernya dan bergegas pulang.

Seol mampir ke toko Bo Ra. Eun Taek juga ada disana, mereka masih pacaran. Eun Taek sekarang sudah menjadi top model seperti mimpinya. 

Seol mau membeli hadiah untuk Ah Young. Seol memilih baju karena Ah Young mau ke amerika. Joon ditinggal merasa sedih.

Bo Ra mengatur kencan buta untuk Seol dan Eun Taek memastikan kalau kali ini beber-benar Daebak tidak seperti Ahn Chi Myung dulu. Tapi Seol kayaknya gak tertarik.

Seol menyebrang jalan.

Seol (Narasi): Bagaimanapun juga, di satu sisi. Hasratku untuk memahami orang sudah menurun…  karena aku tumbuh menjadi lebih dan lebih pahit.

Seol-Jung berjalan berdampingan namun berlainan arah tapi keduanya tak sadar. Seol sempat berhenti sebentar dan menengok kebelakang, namun ia tak menemukan apa-apa (padahal punggung Jung kelihatan) lalu ia kembali berjalan.

Seol di kamarnya mengecek e-mail.

Seol (Narasi): Aku penasaran jika ada waktu lain ketika aku mengkhawatirkan begitu bnyak hal hanya untuk memahami orang. Sunbae mungkin membutuhkan waktu yang sama seperti yang Aku perlkan untuku memahami dan menerimanya. Tidak… mungkin dia butuh lebih banyak waktu daripadaku.

e-mail yang ia kirim ke Jung belum dibaca oleh Jung. Ibu menyuruh Seol keluar untuk makan. Seol keluar dengan membiarkan laptopnya menyala.

Cling… pesan yang ia kirim ke Jung dibaca oleh Jung.

“Seol” panggil Jung.

Kilas balik saat Seol berlari menuju Jung. 

-=END=-

Udah selesai.. gitu tok..

Ige Boya…. Mana Jung Sunbae???????

Bahkan In Ha, In Ho, Bo Ra, Eun Taek dan Jae Woo memiliki akhir yang bahagia, mereka menemukan kebahagiaan masing-masing tapi couple utama malah ngegantung…

Tak tahu mau komentar apa lagi yang jelas aku kecewa, seharusnya ditunjukin kek kalau Jung dan Seol balikan atau paling tidak mereka bertemu lagi tapi hanya ditutup dengan Jung yang membaca E-mail Seol.

***

Akhir kata, Terimakasih buat temen-temen yang sudah membaca.. love U All…

Ku tunggu pendapat kalian…