-->

Type something and hit enter

On
advertise here


Para wartawan kembali berkerumun di lobi Rumah sakit menyulitkan para badyguard untuk menenangkan mereka. Ada satu wartawan wanita yang di close up mungkin dia akan jadi peran penting nantinya. 


Ji hye menembus kerumunan itu dan berlari ke kamar Hyun Woo. Sebelum Ji Jye sampai  ternyata Dir. Hwang sudah ada disana duluan, ia berbincang pada Hyun Woo mengatakan kalau wartawan sudah seperti itu sejak sejam dan mereka bukan penasaran pada kondisi Hyun Woo tapi lebih pada perkelahian Hyun Woo dengan Yeol.


Ji Hye buru-buru masuk sampai lupa kalau ia tak boleh memanggil Dir. Hwang Ibu saat di RS. Dir. Hwang menegurnya. Ji Hye segera mengoreksi panggilannya. Dir. Hwang bertanya, apa ji Hye ingin yahu kondisi pemain atau pelatihnya. Ji Hye mengatakan keduanya sambil berkedip. Dir. Hwang mengoreksi, yang harus dilakukan dokter adalah..

“Aku tahu.. yang pertama harus dikhawatirkan adalah kondisi pemain dan yang kedua adalah kondisi pemain” Ji Hye memotong. Lalu tersenyum manis.

“kalau begitu berhenti mengkhawatirkan pelatih Han. Ini adalahsesuatu yang harus ia hadapai. Karena dia adalah pelaih rehabilitasinya” Tegas Dir. Hwang. Dari ekspresinya Hyun Woo terlihat kalau ia merasa bersalah.

Ji Hye juga menawarkan diri untuk bertanggungjawab karena ia adalah dokternya.

“Lalu.. haruskah aku memecatmu? Jika kau mau, aku akan memberitahu pelatih Bang (ternyata namanya bukan pelatih Hwang teman-teman, mian ^^)” ancam Dir. Hwang.

Ji Hye menjelaskan kalau komite juga akan melakukan pertemuan besok, untuk kelanjutan Han Yeol melatih Tim. Ji Hye mengatakannya dengan melirik ke Hyun Woo. Hyun Woobwlum berkata apapun. Ji Hye kemudian bertanya pada  Dir. Hwang apa ia sudah menemukan dokter yang akan melakukan operasi Hyn Woo.

Dir. Hwang menjelaskan kalau ada seorang yang ia kenal di rumah sakit Universitas. Orang itu juga dikenalkan oleh Yeol padanya namun ia tidak tahu apakah orang itu mau melakukannya atau tidak.

“baiklah! Aku akan menyingkirkan para reporter. Aku akan bilang tidak terjadi apapun hari itu dan hanya kecelakaan kecil. Aku akan membela pelath Han Yeol.” Kata Hyun Woo tiba-tiba.

Hal ini membuat Ji Hye bertanya-tanya dengan tatapan mata mereka. Kemudian Hyun Woo melanjutkan, ia melakukan ini bukan karena Ji Hye tapi karena Yeol menyedihkan seperti dirinya.

“daripada memberiku dokter terbaik. Lebih baik cari seseorang yang pasti akan berhasil melakukan operasiku.” Pinta Hyun Woo.


Woo Hyuk Mentraktir Sa Rang makan siang. Ia sangat gembira mendengar dari Sa Rang kalau Mir ae sedang mencari ayah untuk Sa Rang. Sekarang ia tahu kenapa kemarin Mi Rae tiba-tiba bertanya padanya mau jadi Ayah atau suami, dan bodohnya dia malah menjawab suami. Ia menyesali pilihannya sampai memukuli kepalanya sendiri.

Sa Rang memberi semangat untuk Woo Hyuk. Ia menyuruh Woo Hyuk untuk lebih percaya diri lagi. karena ia yakin kalau Ibunya pasti tidak memiliki laki-laki lain selain Woo Hyuk melihat selama ini Ibunya hanya memikirkannya seorang dan pekerjaannya. Woo Hyuk juga berpikiran hal yang sama. Lalu…

“Bagaimana Ahjusshi akan mencuru hatiku?” Tanya Sa Rang.

Woo Hyuk membahs soal Mi Rae.”Teng” Salah. Lalu Woo Hyuk berkata “ hdiah Ulangtahun Tahun depan?”. Sa Rang membenarkan. Sa Rang menjelaskan kalau mereka bisa dekat karena hadiah dan tandatangan EXO yang Woo Hyuk berikan padanya dan sekarang Woo Hyuk hanya tinggal melamar Ibunya.

Woo Hyuk tersenyum, menurutnya lamaran bukanlah hal yang sulit. Sa rang melihat keluar. Ia melihat kalau ketua kelas (anak satu kelas yang ditaksirnya) jalan dengan anak perempuan lain sambil berpegangan tangan. Sa Rang membanting garpunya dan berkata “memang susah, kan!. Cinta”


Dir. Hwang menemui Mi Rae. Dr. Hwang mengutarakan tujuannya menemui Mi Rae. Sayang Mi Rae menolaknya karena jadwal operasinya yang padat. Dir. Hwang mengingat masa lalu kalau Mi Rae dulu ada di bawah bimbingannya sebelum Mi Rae mengganti spesialiasi. Tampaknya hubungan mereka dulu juga tidak terlalu baik. 


Setelah mendengar semuanya, Mi Rae buru-buru pamit karena ada janji lain. Dir. Hwang menahannya dengan mengatakan kalau ini sebenarnya adalah masalah yeol, Dir. Hwang menjelaskan kalau Yeol adalah pelatih rehabilitasi.


Suara klakson mobil mengalihkan perhatian mereka. Woo Hyuk datang dengan dandanan keren. Ia membuka bagasi mobil dan keluarlah balon-balon serta spanduk bertuliskan “ Aku bahagia kau ada di sini. Aku bahagia kau milikku. “

Mi Rae meminta pada Dir. Hwang untuk menunggu sebentar, ia lalu nyamperin Woo Hyuk.

“Dia masih sulit, tapi aku rasa ada satu hal yang berubah. Dia punya anak?” tebak Dir. Hwang.


Woo Hyuk turun dari mobil membawa bunga dan sepatu yang ia sembunyikan di balik punggungnya. Mi Rae berlari kearahnya dan langsung menendang kaki Woo Hyuk membuatnya terjatuh. Mi Rae menegur Woo Hyuk yang berani malakukan hal yang dibencinya di rumah sakit pula.

Mi Rae akan menendang Woo Hyuk lagi tapi Woo Hyuk menangkap kakinya dan memakaikan sepatu yang ia sembunyikan tadi. dan juga memaksa untuk memakaikan di kaki yang satunya.

“ini bukan lelucon. Aku sudah bilang padamu, aku tidak sedang bercanda.” Kata Woo Hyuk. Ia lalu mnegambil bunga dan berlutut “ Aku…. Secara resmi padamu Sunbae…OW!” Mi Rae menendang selakangan Woo Hyuk membuatnya sangat kesakitan sampai berguling di jalan.


Mi Rae khawatir melihat Woo Hyuk seperti itu tapi ia tetap tidak mengubah keputusannya, “jangan lakukan ini lagi. aku tidak punya waktu melakukan ini denganmu.”

Mi Rae mencopot sepatu yang dipakaikan Woo Hyuk. Ia akan menghubungi bagian urologi untuk Woo Hyuk, lalu Mir ae kembali ke tempat Dir. Hwang tapi Dir. Hwang sudah pergi meninggalkan pesan untuknya.


“kau  kelihatan tidak terlalu sehat. Kau juga sepertinya mengalami gejala penyakit kuning di sekitar matamu. Santai saja. Hidup lebih singkat dari yang kau duga.”

“itulah kenapa aku melakukannya. Karena hidup itu singkat. Aku tidak punya kemewahan untuk dilihat kembali” gumam Mi Rae.

Dir. Hwang juga meninggalkan koran berita, judulnya :Pelatih Kesehatan Shinwoo Phoenix, Han Yeol, dilaporkan ke komite disiplin.


Yeol masuk kelapangan untuk melatih para pemain tapi mereka mengabaikan Yeol dan pergi dari lapangan. Shang Hae mendekati Yeol, ia mengatakan kalau perintah dari atasan baru saja masuk dan sampai rapat komite disiplin diadakan latihan rehabilitasi di ambil alih oleh pelatih Ketua. Yeol tak mengerti.

“Hei, siapa yang menerima pelatihan dari pelatih yang mungkin dipecat besok?” jawab Shang Hae.

Yeol tahu pasti Umh Ki Tae (ups, salah nama lagi bukan Chan Ho ternyata) yang memerintah semua ini. Ia lalu menemui Ki Tae.


Ki Tea sedang melatihpemain yang seharusnya dilatih oleh Yeol. Ki Tae menganggap kalau caranya adalah yang tebaik. Kemudian Yeol datang. Ia menegur Ki Tae yang mengambil anak asuhnannya. Ki tae lalu memberi pilihan untuk  para pemain. Barangsiapa yang berpikir adalah pemain pelatih Han, tetaplah tinggal.

“aku akan mengirimmu keluar tanpa kata!” tegas Ki Tae ia lalu menghitung sampai tiga.

Akhirnya Yeol yang mengalah. Ia menyerahkan posisinya pada Ki Tae. Ia lebih memilih dipermalukan daripada memperlakukan pelatih yang cedera. Ki taetersenyummenang.

Shang Hae menyusul Yeol dari belakang. Yeol berjalan dengan cepat dan penuh emosi. Ia tak menghiraukan panggilan Shang hae.


Ternyata Mir ae mengintip Yeol. Ia memlihat kalau Yeol masih sama.


Saat makan, Shang Hae menertawai Yeol yang sangat tidak popular, terbukti dari tidak ada pemain yang berdiri di belakang Yeol. Yeol menatap Shang hae tajam. Setelah meilihat Yeol Shang Hae mengoreksi perkatannya kalau para pemain tidak memiliki loyalitas.


Ji Hye datang, ia langsung duduk disamping Yeol. Menanyakan apa yang akan Yeol laukan selanjutnya. Ji Hye memastikan kalau Yeol harus datang besok.

“datang atau tidak, ia tetap akan dipecat. Pelatih rehabilitasi bukanlah sesuatu yang penting yang benar-benar mereka butuhkan.” Shang Hae menjawab Ji Hye.

“apa yang kau katakana?” Yeol tak percaya

“umh.. setidaknya pemain cidera sekali dan kau mengobati mereka dan memperbaiki mereka  seperti mobil baru. Tidak ada yang lebih baik dari pelatih rehabilitasi, kan?”  Shang hae segera mengoreksi kata-katanya.bamper depan dan belakangnya rusak. Rem dan mesinny juga rusak.

Yeol menyalahkan, ia menjelaskan kalau ia adalah mobil rusak. Selalu menabrak sesuatu. Itu sudah cukup untuk bisa bertarung.

“apa kau tahu apa yang si brengsek Ryu Hyun Woo katakana? ‘tidak ada orang yang ingin dekat denganku karena aku satu-satunya yang terluka dan satu-satunya yang hebat.’ Dan tidak ada seorangpun yang bisa mempercayai oaring seperti aku.” Lanjut Yeol.

Ji Hye bertanya alasan mereka tak percaya pada Yeol katrena ia percaya pada yeol. “orang yang tidak bisa percaya padamu adalah masalahnya.”

Shang hae membenarkan, ia mengatakan kalau mereka sebenarnya iri pada yeol dan ingin yeol dikeluarkan. Ji Hye menambahi kalau ia adalah dokter kepala jadi ia bisa naik banding dan juga Hyun Woo bilang akan membantu.

“Itu dia yang ada pada posisi bermain, dan itu pasti bukan kesalahanmu” Ji Hye mencoba memberi semangatpada Yeol.

Yeol meminta mereka untuk melupakan semuanya, yang perlu ia lakukan hanya diam, karena jika ia diam ini akan menjadi masalah yang sedrhana. Yeol berdiri, ia mendapat pesan dari Pelatih Bang kalau Yeol harus datang tepat jam 1 besok. Ini adalah kesempatan terakhirnya.


Yeol keluar  dari warung. Ji Hye menyusulnya, Ji Hye mengatakan pada Yeol kalau ia sudah memberitahu ibuny bahwa ia menyukai Yeol. Yeol kaget mendengarnya, ia akan menjelaskan prinsip hidupnya pada Ji Hye tapi Ji Hye sudah hafal diluar kepala.

“-Aku ingin sendirian. Aku tidak mau dibatasi atau bertanggung jawab atas seseorang. Aku tidak mampu dan tidak aman untuk hidup bersama, jadi aku tidak akan punya anak atau menikah. Aku akan menjalani hidup sederhana sendirian-. Itulah yang akan kau katakana, kan?”

Yeol mengagguk tak percaya kalau Ji Hye hafal setiap detailnya. Oleh karena itu Ji Hye menyuruhnya untuk menerimanya dan mamulai berkencan sebelum nanti yeol menyesal.

Yeol mengatakan kalau ia tidak akan menyesal. Memang orang yang melepaskan sesuatu adalah yang menyesal tapi tidak untuknya. Yeol lalu pergi meninggalkan Ji Hye.


Ji Hye mengatakan kalau ia ditolak lagi. jadi ini bukan yang pertama kalinya? OMG.. Sang hae menghampiri Ji Hye, jadi sejak tadi ia menguping pembicaraan Ji hye dan Yeol. Shang hae menyuruh Ji hye untuk menyerah.

“tidakkah kau pikir dia ada alasan kenapa dia memilih tinggal sendirian selamanya?” Tanya Shang hae.

Ji Hye mengetahuinya dengan jelas kalau itu disebabkan cinta pertamanya yang meninggalkannya. 


Yeol berjalan santai ke rumah. Ia merasa diikuti oleh seseorang tapi saat ia berbalik tidak ada siapapun dibelakangnya.  Ia merasa sudah kehilangan instingnya. Tapi dugaan Yeol salah karena memang benar ada yang mengikutinya yaitu Mi Rae.


“apa kau sendirian selama ini? Kenapa? Selama ini. Bagaimana bisa?” Mi Rae sedih mendengarnya.

Tahun 2005


Yeol bertengkar dengan Mi Rae karena Mir ae akan pergi saat pertandingan terakhir Yeol. Mi Rae sudah mengatakan kalau ini adalah kesempatan terakhirnya.

“lalu bagaimana denganku?” Tanya yeol.

Mi Rae berkata kalau mungkin Yeol akan baik-baik saja menjalani hidupnya. “ kau akan terus menangis dan mabuk di malam hari dan radangmu akan memburuk yang akan menunda masa penyembuhanmu. Kau akan menunda pensiunmu, rencanamu menjadi pelatih. Hanya seperti itu tahun ini berlalu!”  Mi Rae bersiap pergi.

“lalu bagaimana dengan kita? Apa yang akan terjadi pada kita?” Yeol kembali bertanya.

“game over”

Yeol tak percaya mendengarnya. Mi Rae menjelaskan kalau Yeol baik-baik saja tanpanya. “kau pria sejati Han Yeol. Kau tidak gampangan sehingga kau akan berlutut memohon padaku dan menahanku. Kau pelempar terakhir, jadi aku yakin kau akan menyelesaikan ini juga dengan baik. Kau mungkin akan lupa satu kenangan untuk setiap bola yang kau lempar! Benar, kan?” Mi Rae mengatakannya dengan penuh emosi dan matanya berkaca-kaca.


“ya! aku akan baik-baik saja, benar-benar baik! Itu tidak masalah bagiku!” balas Yeol tak kalah emosi.

Yeol melemparkan kalung tengkorak pemberian Mi Rae dan juga Mi Rae membalasnya dengan mencopot jas dokter yang dibelikan Yeol lalu melemparnya ke lantai di depan Yeol. Dan Mi raebenar-benar pergi meninggalkan Yeol.

Tahun 2015

Mi Rae masih ditempatnya tadi, ia minta maaf pada Yeol tapi ia bersyukur karena yeol masih sendiri.


Yeol pulang ke rumah. Ia melihat ayahnya tertidur di sofa sambil mendengkur. Ia akan membangunkan ayahnya tapi ia urungkan, ia teringat perkataan pelatih Bang, Yeol harus merawat ayahnya dan jika ia dipecat maka siapa yang harus membayar biaya hidup juga biaya rumah sakit ayahnya. Yeol kemudian membenarkan posisi tidur ayahnya. 


Mi Rae berjalan pulang, Woo Hyuk sudah menantinya di depan rumah. Woo Hyuk turun dari mobil, berjalan lurus lalu memegang kedua pipi Mi Rae hendak menciumnya. Mi Rae kembali menggunakan kakinya namun Woo Hyuk sekarang bisa menghindar kemudian Mi Rae memukulinya dengan tas.

Woo Hyuk pun gagal mencium Mi Rae. Ia malah kembali kesakitan. Mi Rae menegaska kalau ia tidak bisa dengan Woo Hyuk, Woo Hyuk menanyakan alasannya, kenapa tidak bisa dia?

Mi Rae akan menjelaskan tapi tidak jadi. Ia lalu melewati Woo Hyuk hendak masuk ke dalam.

“Apa ada orang lain?” Tanya Woo Hyuk.

Sontak Mi Rae berhenti. Woo Hyuk meminta Mi Rae untuk mengatakan siapa itu.

“Apakah aku punya atau tidak, yang jelas itu bukan kau.” Jawab Ma Ri.

Mi Rae menjelaskan kalau Woo Hyuk lebih cocok sebagai dokter yang hevat daripada ayah yang baik hati. Mi Rae kembali berjalan. Woo Hyuk berteriak kalau ia ingin menjadi Ayah, ia percaya diri.


“aku tidak akan menyerah, karena aku akan menjdi priamu.” Sumpah Woo Hyuk saat Mi Rae sudah tak terlihat didepannya.


Sudah setengah 1 dan Yeol masih tertidur. Dia mendengar suara alaram dan bergebas bangun.


Sa Rang sudah mendengar dari Woo Hyuk kalau Ibunya menolaknya. Sa Rang heran, sia pikir Woo Hyuklah satu-satunya kandidat tapi kenapa bukan. “maksudku, ini tidak seperti ayah yang aku tidak punya tiba-tiba muncul. Apa ibu akan ikut kencan buta? Ah! Aku juga ingin menikah”


Sa Rang terhenti karena melihat ketua kelas yang ia sukai di buli olah anak-anak gais SMA kalo gak SMP soalnya lebih besar dari mereka. 


Yeol buru-buru mengendarai mobilnya dan ada pengendara sepeda yang tiba-tiba melintas di depan mobil Yeol. Untuk menghindari pengendara sepeda itu Yeol membanting setir dan menavrak trotoar. Alhasil ban mobil Yeol meletus dan sang pengendara sepeda melarikan diri.

“Aish.. Tidak ada yang berjalan lancar.” Gerutu Yeol. Kemudian Yeol memutuskan untuk jalan kaki


Ternyata sa rang tadi memutuskan untuk membantu ketua kelas dan malah ia yang hgantian dibuly. Yeol melihatnya saat ia melintas di jalan itu. yeol tidak memperdulikan kelakuan anak-anak sekarang.

Sa Rang melihat yeol melintas, ia memnaggil Yeol dengan sebutan Ayah dan berlari ke arah Yeol lalu memeluknya.  Yeol kaget, kenap ia Ayah Sa Rang. 


“jika kau adalah ayahku, apakah kau akan pergi begitu saja? Apakah kau hanya mengabaikanku jika aku adalah puterimu sendiri?” bisik Sa Rang.


Ternyata Sa rang hanya mengaku-ngaku kalau Yeol adalah ayahnya untuk menyingkirkan anak-anak yang membulynya pergi. Sa Rang menyuruh yeolmemarahi mereka tapi Yeol hanya melambaikan tangannya. Dan anak-anak itu memilih pergi.

Kemudian Sa Rang berjalan menghampiri ketua kelas dengan susah payah karena kakinya terkilir.


Dir. Hwang curhat pada putrinya kalau tidak mudah menemukan dokter syaraf yang bagus. Ji Hye melihat jamnya, sudah waktunya rapat komite disiplin dimulai. Dir. Hwang memikirkan nasib Yeol selanjutnya jika hal ini berjalan salah.


Mi Rae menemui Dir. Hwang. Ia bersedia melakukan operasi itu. Mir ae mengenal presiden tim baseball Yeol. Dir. Hwang senang, menurutnya akan baik jika Mi Rae menolong banyak orang tapi sebaliknya. Mi Rae mengajukan Syarat.


Yeol dan Sa Rang sekarang dilapangan sepak bola. Yeol mengikat pergelangan kaki Sa Rang dengan stik untuk mengurangi rasa sakitnya. Yeol bisa menebak kalau Sa Rang pasti tidak belajar dengan baik, melihat kalau Sa Rang berkelahi, juga kabur dari rumah.

“Aish, apa yang kau katakana? Jujur saja. Seberapa banyak yang kau tahu sehingga berani menuduhku seperti itu?” Sa Rang protes.

Tapi menurut Yeol Sa Rang seperti orang yang sibuk. “kau seharusnya menelpon polisi dan kabur. Siapapun orangtuamau, kau pasti banyakmenyusahkan mereka.”

“terserah!. Yang jelas, mereka tidak terlihat seperti penculik seperti yang kau lakukan.” Balas Sa Rang.


Yeol ingin membals Sa Rang lagi namun ia ingat sesuatu, ia melihat jam tangannya 12:55, kurang 5 menit lagi rapat komite disiplin. Menyadari kalau ia akan terlambat, Yeol berlari lalu menyetop taxi.


Sa Rang geleng-geleng melihat tingkah Yeol. Dia tidak ingin menjadi orang dewasa seperti Yeol kelak. Sa Rang kemudian berdiri. Ia menemukan kunci mobil Yeol dengan gantungan tengkorak. Sa Rang mengambilnya, Hujan turun dan ia segera mencari tempat berteduh.


Yeol belum juga datang tapi rapat sudah dimulai. Pelatih Bang memohon pada ketua rapat untuk memberi Yeol satu kesempatan lagi. pelatih Bang mengatakan kalau Yeol menyesal talah melakukan kesalahan. Tapi Ki Te berkata lain. Menurutnya, jika memang Yeol menyesal maka sebaiknya sekarang Yeol sudah datang.

Ketua rapat akan memutuskan hasil rapat mengenai pemecatan Yeol tapi tiba-tiba ia mendapat telfon dari bossnya.


Yeol baru keluar dari lift, ia segera berlari menuju ruang rapat. Yeol sampaidi depan ruang rapat dan semuanya keluar, Yeol merasa kalau I sudah tamat. Tapi kemudian Shang Hae keluar, ia memeluk Yeol mengatakan kalau ia selamat.


Kemudian Ki Tae keluar. Ia menatap Yeol tajam. “aku tidak tahu koneksi apa yang kau gunakan tapi ini hanya selam 3 bulan. Setelah 3 bulan kau benar-benar keluar. TAMAT!” 


Pelatih Bang menjelaskan pada Yeol jhasil rapat tadi. petinggi mewajibkan Yeol untuk mengambil kelas kesehatan di klinik kesehatan tim selam 3 bulan. Jika Yeol berhasil, maka mereka akan memperkejakan Yeol kembali sebahai pelatih.

“tapi siapa? Apakah Direktur Hwang yang membantuku?” Yeol penasaran.

Bukan, ada seseorang yang membujuk presiden. Jawab Pelatih Bang. Dan orang itu yang akan menjadi guru Yeol.


Kemudian Dir. Hwang datang bersama Mi Rae. Mi Rae tersenyum kepada Yeol. Yeol bengong melihat Mi Rae. Mi rae mendekat pada yeol, dia bertanya apa Yeol mengenalinya atau tidak.

Yeol tentu saja mengenali Mi Rae tapi ia tak menyangka kalau Mi raeadalah orangyang membantunya. Mi Rae mengajak Yeol salaman tapi Yeol malah pergi. Ia marah pada semuanya. Lebih baik ia dipecat dari  pada harus menerima bantuan dari Mi Rae.


Yeol menembus derasnya hujan.


“kemungkinan bertemu orang yang pernah kau kencani adalah 82%.”


Ayahnya bertengkar dengan pemilik warung Soju yang sering didatanginya.


Tapi kemungkinan bertemu lagi dan menjadi pasangan kembalihanya 3%.”


Sa Rang bergegas menuju atas seluncuran untuk berteduh. Ia memegangi gantungan kunci Yeol.


tinggal bersama sebagai pasangan menikah adalah 0,1%.”


Woo Hyuk meletakkan bunga di meja Mi Rae dan mencium foto Mi Rae bersama Sa rang.

namun ada beberapa pasangan yang mencoba sampai akhir.”


Kembali Ke Yeol, ia menggerutu kalau Mi Rae juga melakukan hal itu 10 tahun lalu dan sekarang ia tiba-tiba seperti ini. “menusuk seseorang dibelakang dan dengan egoisnya meminta putus!”

Mi Rae mengejar Yeol dari belakang. Ia meminta Yeol untuk berhenti.

“Ayo menikah! Denganku. Kumohon jadilah ayah dari putriku!” pinta Mi Rae.

*****


Bersambung Ke Episode 3

2 komentar

avatar

Yes terbukti janjinya mau bikin kelanjutannya,Makasih ya mbak Diana aQ selalu sabar nunggu kelanjutannya lagi meski tiap hari gak ke itung bolak balik blognya mbak Diana,hehehe

avatar

Mksih snpsisny, dtrusin yh mb smpai end. smngtt...^^

Click to comment