Para wartawan kembali berkerumun
di lobi Rumah sakit menyulitkan para badyguard untuk menenangkan mereka. Ada
satu wartawan wanita yang di close up mungkin dia akan jadi peran penting
nantinya.
Ji hye menembus kerumunan itu dan
berlari ke kamar Hyun Woo. Sebelum Ji Jye sampai ternyata Dir. Hwang sudah ada disana duluan,
ia berbincang pada Hyun Woo mengatakan kalau wartawan sudah seperti itu sejak
sejam dan mereka bukan penasaran pada kondisi Hyun Woo tapi lebih pada
perkelahian Hyun Woo dengan Yeol.
Ji Hye buru-buru masuk sampai
lupa kalau ia tak boleh memanggil Dir. Hwang Ibu saat di RS. Dir. Hwang
menegurnya. Ji Hye segera mengoreksi panggilannya. Dir. Hwang bertanya, apa ji
Hye ingin yahu kondisi pemain atau pelatihnya. Ji Hye mengatakan keduanya
sambil berkedip. Dir. Hwang mengoreksi, yang harus dilakukan dokter adalah..
“Aku tahu.. yang pertama harus
dikhawatirkan adalah kondisi pemain dan yang kedua adalah kondisi pemain” Ji
Hye memotong. Lalu tersenyum manis.
“kalau begitu berhenti
mengkhawatirkan pelatih Han. Ini adalahsesuatu yang harus ia hadapai. Karena
dia adalah pelaih rehabilitasinya” Tegas Dir. Hwang. Dari ekspresinya Hyun Woo
terlihat kalau ia merasa bersalah.
Ji Hye juga menawarkan diri untuk
bertanggungjawab karena ia adalah dokternya.
“Lalu.. haruskah aku memecatmu?
Jika kau mau, aku akan memberitahu pelatih Bang (ternyata namanya bukan pelatih
Hwang teman-teman, mian ^^)” ancam Dir. Hwang.
Ji Hye menjelaskan kalau komite
juga akan melakukan pertemuan besok, untuk kelanjutan Han Yeol melatih Tim. Ji
Hye mengatakannya dengan melirik ke Hyun Woo. Hyun Woobwlum berkata apapun. Ji
Hye kemudian bertanya pada Dir. Hwang
apa ia sudah menemukan dokter yang akan melakukan operasi Hyn Woo.
Dir. Hwang menjelaskan kalau ada
seorang yang ia kenal di rumah sakit Universitas. Orang itu juga dikenalkan
oleh Yeol padanya namun ia tidak tahu apakah orang itu mau melakukannya atau
tidak.
“baiklah! Aku akan menyingkirkan
para reporter. Aku akan bilang tidak terjadi apapun hari itu dan hanya
kecelakaan kecil. Aku akan membela pelath Han Yeol.” Kata Hyun Woo tiba-tiba.
Hal ini membuat Ji Hye
bertanya-tanya dengan tatapan mata mereka. Kemudian Hyun Woo melanjutkan, ia
melakukan ini bukan karena Ji Hye tapi karena Yeol menyedihkan seperti dirinya.
“daripada memberiku dokter
terbaik. Lebih baik cari seseorang yang pasti akan berhasil melakukan
operasiku.” Pinta Hyun Woo.
Woo Hyuk Mentraktir Sa Rang makan
siang. Ia sangat gembira mendengar dari Sa Rang kalau Mir ae sedang mencari
ayah untuk Sa Rang. Sekarang ia tahu kenapa kemarin Mi Rae tiba-tiba bertanya
padanya mau jadi Ayah atau suami, dan bodohnya dia malah menjawab suami. Ia
menyesali pilihannya sampai memukuli kepalanya sendiri.
Sa Rang memberi semangat untuk
Woo Hyuk. Ia menyuruh Woo Hyuk untuk lebih percaya diri lagi. karena ia yakin
kalau Ibunya pasti tidak memiliki laki-laki lain selain Woo Hyuk melihat selama
ini Ibunya hanya memikirkannya seorang dan pekerjaannya. Woo Hyuk juga
berpikiran hal yang sama. Lalu…
“Bagaimana Ahjusshi akan mencuru
hatiku?” Tanya Sa Rang.
Woo Hyuk membahs soal Mi
Rae.”Teng” Salah. Lalu Woo Hyuk berkata “ hdiah Ulangtahun Tahun depan?”. Sa
Rang membenarkan. Sa Rang menjelaskan kalau mereka bisa dekat karena hadiah dan
tandatangan EXO yang Woo Hyuk berikan padanya dan sekarang Woo Hyuk hanya
tinggal melamar Ibunya.
Woo Hyuk tersenyum, menurutnya
lamaran bukanlah hal yang sulit. Sa rang melihat keluar. Ia melihat kalau ketua
kelas (anak satu kelas yang ditaksirnya) jalan dengan anak perempuan lain
sambil berpegangan tangan. Sa Rang membanting garpunya dan berkata “memang
susah, kan!. Cinta”
Dir. Hwang menemui Mi Rae. Dr.
Hwang mengutarakan tujuannya menemui Mi Rae. Sayang Mi Rae menolaknya karena
jadwal operasinya yang padat. Dir. Hwang mengingat masa lalu kalau Mi Rae dulu
ada di bawah bimbingannya sebelum Mi Rae mengganti spesialiasi. Tampaknya
hubungan mereka dulu juga tidak terlalu baik.
Setelah mendengar semuanya, Mi
Rae buru-buru pamit karena ada janji lain. Dir. Hwang menahannya dengan
mengatakan kalau ini sebenarnya adalah masalah yeol, Dir. Hwang menjelaskan
kalau Yeol adalah pelatih rehabilitasi.
Suara klakson mobil mengalihkan
perhatian mereka. Woo Hyuk datang dengan dandanan keren. Ia membuka bagasi
mobil dan keluarlah balon-balon serta spanduk bertuliskan “ Aku bahagia kau ada
di sini. Aku bahagia kau milikku. “
Mi Rae meminta pada Dir. Hwang
untuk menunggu sebentar, ia lalu nyamperin Woo Hyuk.
“Dia masih
sulit, tapi aku rasa ada satu hal yang berubah. Dia punya anak?” tebak Dir.
Hwang.
Woo Hyuk turun
dari mobil membawa bunga dan sepatu yang ia sembunyikan di balik punggungnya.
Mi Rae berlari kearahnya dan langsung menendang kaki Woo Hyuk membuatnya
terjatuh. Mi Rae menegur Woo Hyuk yang berani malakukan hal yang dibencinya di
rumah sakit pula.
Mi Rae akan
menendang Woo Hyuk lagi tapi Woo Hyuk menangkap kakinya dan memakaikan sepatu
yang ia sembunyikan tadi. dan juga memaksa untuk memakaikan di kaki yang
satunya.
“ini bukan
lelucon. Aku sudah bilang padamu, aku tidak sedang bercanda.” Kata Woo Hyuk. Ia
lalu mnegambil bunga dan berlutut “ Aku…. Secara resmi padamu Sunbae…OW!” Mi
Rae menendang selakangan Woo Hyuk membuatnya sangat kesakitan sampai berguling
di jalan.
Mi Rae
khawatir melihat Woo Hyuk seperti itu tapi ia tetap tidak mengubah
keputusannya, “jangan lakukan ini lagi. aku tidak punya waktu melakukan ini
denganmu.”
Mi Rae
mencopot sepatu yang dipakaikan Woo Hyuk. Ia akan menghubungi bagian urologi
untuk Woo Hyuk, lalu Mir ae kembali ke tempat Dir. Hwang tapi Dir. Hwang sudah
pergi meninggalkan pesan untuknya.
“kau kelihatan tidak terlalu sehat. Kau juga
sepertinya mengalami gejala penyakit kuning di sekitar matamu. Santai saja.
Hidup lebih singkat dari yang kau duga.”
“itulah kenapa
aku melakukannya. Karena hidup itu singkat. Aku tidak punya kemewahan untuk
dilihat kembali” gumam Mi Rae.
Dir. Hwang
juga meninggalkan koran berita, judulnya :Pelatih Kesehatan Shinwoo Phoenix,
Han Yeol, dilaporkan ke komite disiplin.
Yeol masuk
kelapangan untuk melatih para pemain tapi mereka mengabaikan Yeol dan pergi
dari lapangan. Shang Hae mendekati Yeol, ia mengatakan kalau perintah dari
atasan baru saja masuk dan sampai rapat komite disiplin diadakan latihan
rehabilitasi di ambil alih oleh pelatih Ketua. Yeol tak mengerti.
“Hei, siapa
yang menerima pelatihan dari pelatih yang mungkin dipecat besok?” jawab Shang
Hae.
Yeol tahu
pasti Umh Ki Tae (ups, salah nama lagi bukan Chan Ho ternyata) yang memerintah
semua ini. Ia lalu menemui Ki Tae.
Ki Tea sedang
melatihpemain yang seharusnya dilatih oleh Yeol. Ki Tae menganggap kalau
caranya adalah yang tebaik. Kemudian Yeol datang. Ia menegur Ki Tae yang
mengambil anak asuhnannya. Ki tae lalu memberi pilihan untuk para pemain. Barangsiapa yang berpikir adalah
pemain pelatih Han, tetaplah tinggal.
“aku akan
mengirimmu keluar tanpa kata!” tegas Ki Tae ia lalu menghitung sampai tiga.
Akhirnya Yeol
yang mengalah. Ia menyerahkan posisinya pada Ki Tae. Ia lebih memilih
dipermalukan daripada memperlakukan pelatih yang cedera. Ki taetersenyummenang.
Shang Hae
menyusul Yeol dari belakang. Yeol berjalan dengan cepat dan penuh emosi. Ia tak
menghiraukan panggilan Shang hae.
Ternyata Mir
ae mengintip Yeol. Ia memlihat kalau Yeol masih sama.
Saat makan,
Shang Hae menertawai Yeol yang sangat tidak popular, terbukti dari tidak ada
pemain yang berdiri di belakang Yeol. Yeol menatap Shang hae tajam. Setelah
meilihat Yeol Shang Hae mengoreksi perkatannya kalau para pemain tidak memiliki
loyalitas.
Ji Hye datang,
ia langsung duduk disamping Yeol. Menanyakan apa yang akan Yeol laukan
selanjutnya. Ji Hye memastikan kalau Yeol harus datang besok.
“datang atau
tidak, ia tetap akan dipecat. Pelatih rehabilitasi bukanlah sesuatu yang
penting yang benar-benar mereka butuhkan.” Shang Hae menjawab Ji Hye.
“apa yang kau
katakana?” Yeol tak percaya
“umh..
setidaknya pemain cidera sekali dan kau mengobati mereka dan memperbaiki
mereka seperti mobil baru. Tidak ada
yang lebih baik dari pelatih rehabilitasi, kan?” Shang hae segera mengoreksi kata-katanya.bamper
depan dan belakangnya rusak. Rem dan mesinny juga rusak.
Yeol menyalahkan,
ia menjelaskan kalau ia adalah mobil rusak. Selalu menabrak sesuatu. Itu sudah
cukup untuk bisa bertarung.
“apa kau tahu
apa yang si brengsek Ryu Hyun Woo katakana? ‘tidak ada orang yang ingin dekat
denganku karena aku satu-satunya yang terluka dan satu-satunya yang hebat.’ Dan
tidak ada seorangpun yang bisa mempercayai oaring seperti aku.” Lanjut Yeol.
Ji Hye
bertanya alasan mereka tak percaya pada Yeol katrena ia percaya pada yeol.
“orang yang tidak bisa percaya padamu adalah masalahnya.”
Shang hae membenarkan,
ia mengatakan kalau mereka sebenarnya iri pada yeol dan ingin yeol dikeluarkan.
Ji Hye menambahi kalau ia adalah dokter kepala jadi ia bisa naik banding dan
juga Hyun Woo bilang akan membantu.
“Itu dia yang
ada pada posisi bermain, dan itu pasti bukan kesalahanmu” Ji Hye mencoba
memberi semangatpada Yeol.
Yeol meminta
mereka untuk melupakan semuanya, yang perlu ia lakukan hanya diam, karena jika
ia diam ini akan menjadi masalah yang sedrhana. Yeol berdiri, ia mendapat pesan
dari Pelatih Bang kalau Yeol harus datang tepat jam 1 besok. Ini adalah
kesempatan terakhirnya.
Yeol
keluar dari warung. Ji Hye menyusulnya,
Ji Hye mengatakan pada Yeol kalau ia sudah memberitahu ibuny bahwa ia menyukai
Yeol. Yeol kaget mendengarnya, ia akan menjelaskan prinsip hidupnya pada Ji Hye
tapi Ji Hye sudah hafal diluar kepala.
“-Aku ingin
sendirian. Aku tidak mau dibatasi atau bertanggung jawab atas seseorang. Aku
tidak mampu dan tidak aman untuk hidup bersama, jadi aku tidak akan punya anak
atau menikah. Aku akan menjalani hidup sederhana sendirian-. Itulah yang akan
kau katakana, kan?”
Yeol mengagguk
tak percaya kalau Ji Hye hafal setiap detailnya. Oleh karena itu Ji Hye
menyuruhnya untuk menerimanya dan mamulai berkencan sebelum nanti yeol
menyesal.
Yeol mengatakan
kalau ia tidak akan menyesal. Memang orang yang melepaskan sesuatu adalah yang
menyesal tapi tidak untuknya. Yeol lalu pergi meninggalkan Ji Hye.
Ji Hye
mengatakan kalau ia ditolak lagi. jadi ini bukan yang pertama kalinya? OMG..
Sang hae menghampiri Ji Hye, jadi sejak tadi ia menguping pembicaraan Ji hye
dan Yeol. Shang hae menyuruh Ji hye untuk menyerah.
“tidakkah kau
pikir dia ada alasan kenapa dia memilih tinggal sendirian selamanya?” Tanya
Shang hae.
Ji Hye
mengetahuinya dengan jelas kalau itu disebabkan cinta pertamanya yang
meninggalkannya.
Yeol berjalan
santai ke rumah. Ia merasa diikuti oleh seseorang tapi saat ia berbalik tidak
ada siapapun dibelakangnya. Ia merasa
sudah kehilangan instingnya. Tapi dugaan Yeol salah karena memang benar ada
yang mengikutinya yaitu Mi Rae.
“apa kau
sendirian selama ini? Kenapa? Selama ini. Bagaimana bisa?” Mi Rae sedih
mendengarnya.
Tahun 2005
Yeol
bertengkar dengan Mi Rae karena Mir ae akan pergi saat pertandingan terakhir
Yeol. Mi Rae sudah mengatakan kalau ini adalah kesempatan terakhirnya.
“lalu
bagaimana denganku?” Tanya yeol.
Mi Rae berkata
kalau mungkin Yeol akan baik-baik saja menjalani hidupnya. “ kau akan terus
menangis dan mabuk di malam hari dan radangmu akan memburuk yang akan menunda
masa penyembuhanmu. Kau akan menunda pensiunmu, rencanamu menjadi pelatih. Hanya
seperti itu tahun ini berlalu!” Mi Rae
bersiap pergi.
“lalu
bagaimana dengan kita? Apa yang akan terjadi pada kita?” Yeol kembali bertanya.
“game over”
Yeol tak
percaya mendengarnya. Mi Rae menjelaskan kalau Yeol baik-baik saja tanpanya.
“kau pria sejati Han Yeol. Kau tidak gampangan sehingga kau akan berlutut
memohon padaku dan menahanku. Kau pelempar terakhir, jadi aku yakin kau akan
menyelesaikan ini juga dengan baik. Kau mungkin akan lupa satu kenangan untuk
setiap bola yang kau lempar! Benar, kan?” Mi Rae mengatakannya dengan penuh
emosi dan matanya berkaca-kaca.
“ya! aku akan
baik-baik saja, benar-benar baik! Itu tidak masalah bagiku!” balas Yeol tak
kalah emosi.
Yeol
melemparkan kalung tengkorak pemberian Mi Rae dan juga Mi Rae membalasnya
dengan mencopot jas dokter yang dibelikan Yeol lalu melemparnya ke lantai di
depan Yeol. Dan Mi raebenar-benar pergi meninggalkan Yeol.
Tahun 2015
Mi Rae masih
ditempatnya tadi, ia minta maaf pada Yeol tapi ia bersyukur karena yeol masih
sendiri.
Yeol pulang ke
rumah. Ia melihat ayahnya tertidur di sofa sambil mendengkur. Ia akan
membangunkan ayahnya tapi ia urungkan, ia teringat perkataan pelatih Bang, Yeol
harus merawat ayahnya dan jika ia dipecat maka siapa yang harus membayar biaya
hidup juga biaya rumah sakit ayahnya. Yeol kemudian membenarkan posisi tidur
ayahnya.
Mi Rae
berjalan pulang, Woo Hyuk sudah menantinya di depan rumah. Woo Hyuk turun dari
mobil, berjalan lurus lalu memegang kedua pipi Mi Rae hendak menciumnya. Mi Rae
kembali menggunakan kakinya namun Woo Hyuk sekarang bisa menghindar kemudian Mi
Rae memukulinya dengan tas.
Woo Hyuk pun
gagal mencium Mi Rae. Ia malah kembali kesakitan. Mi Rae menegaska kalau ia
tidak bisa dengan Woo Hyuk, Woo Hyuk menanyakan alasannya, kenapa tidak bisa
dia?
Mi Rae akan
menjelaskan tapi tidak jadi. Ia lalu melewati Woo Hyuk hendak masuk ke dalam.
“Apa ada orang
lain?” Tanya Woo Hyuk.
Sontak Mi Rae
berhenti. Woo Hyuk meminta Mi Rae untuk mengatakan siapa itu.
“Apakah aku
punya atau tidak, yang jelas itu bukan kau.” Jawab Ma Ri.
Mi Rae
menjelaskan kalau Woo Hyuk lebih cocok sebagai dokter yang hevat daripada ayah
yang baik hati. Mi Rae kembali berjalan. Woo Hyuk berteriak kalau ia ingin
menjadi Ayah, ia percaya diri.
“aku tidak
akan menyerah, karena aku akan menjdi priamu.” Sumpah Woo Hyuk saat Mi Rae
sudah tak terlihat didepannya.
Sudah setengah
1 dan Yeol masih tertidur. Dia mendengar suara alaram dan bergebas bangun.
Sa Rang sudah
mendengar dari Woo Hyuk kalau Ibunya menolaknya. Sa Rang heran, sia pikir Woo
Hyuklah satu-satunya kandidat tapi kenapa bukan. “maksudku, ini tidak seperti
ayah yang aku tidak punya tiba-tiba muncul. Apa ibu akan ikut kencan buta? Ah!
Aku juga ingin menikah”
Sa Rang
terhenti karena melihat ketua kelas yang ia sukai di buli olah anak-anak gais
SMA kalo gak SMP soalnya lebih besar dari mereka.
Yeol buru-buru
mengendarai mobilnya dan ada pengendara sepeda yang tiba-tiba melintas di depan
mobil Yeol. Untuk menghindari pengendara sepeda itu Yeol membanting setir dan
menavrak trotoar. Alhasil ban mobil Yeol meletus dan sang pengendara sepeda
melarikan diri.
“Aish.. Tidak
ada yang berjalan lancar.” Gerutu Yeol. Kemudian Yeol memutuskan untuk jalan
kaki
Ternyata sa
rang tadi memutuskan untuk membantu ketua kelas dan malah ia yang hgantian
dibuly. Yeol melihatnya saat ia melintas di jalan itu. yeol tidak memperdulikan
kelakuan anak-anak sekarang.
Sa Rang
melihat yeol melintas, ia memnaggil Yeol dengan sebutan Ayah dan berlari ke
arah Yeol lalu memeluknya. Yeol kaget,
kenap ia Ayah Sa Rang.
“jika kau
adalah ayahku, apakah kau akan pergi begitu saja? Apakah kau hanya
mengabaikanku jika aku adalah puterimu sendiri?” bisik Sa Rang.
Ternyata Sa rang hanya mengaku-ngaku kalau Yeol adalah ayahnya untuk menyingkirkan anak-anak yang membulynya pergi. Sa Rang menyuruh yeolmemarahi mereka tapi Yeol hanya melambaikan tangannya. Dan anak-anak itu memilih pergi.
Kemudian Sa Rang berjalan menghampiri ketua kelas dengan susah payah karena kakinya terkilir.
Dir. Hwang
curhat pada putrinya kalau tidak mudah menemukan dokter syaraf yang bagus. Ji
Hye melihat jamnya, sudah waktunya rapat komite disiplin dimulai. Dir. Hwang
memikirkan nasib Yeol selanjutnya jika hal ini berjalan salah.
Mi Rae menemui
Dir. Hwang. Ia bersedia melakukan operasi itu. Mir ae mengenal presiden tim
baseball Yeol. Dir. Hwang senang, menurutnya akan baik jika Mi Rae menolong
banyak orang tapi sebaliknya. Mi Rae mengajukan Syarat.
Yeol dan Sa
Rang sekarang dilapangan sepak bola. Yeol mengikat pergelangan kaki Sa Rang
dengan stik untuk mengurangi rasa sakitnya. Yeol bisa menebak kalau Sa Rang
pasti tidak belajar dengan baik, melihat kalau Sa Rang berkelahi, juga kabur
dari rumah.
“Aish, apa
yang kau katakana? Jujur saja. Seberapa banyak yang kau tahu sehingga berani
menuduhku seperti itu?” Sa Rang protes.
Tapi menurut
Yeol Sa Rang seperti orang yang sibuk. “kau seharusnya menelpon polisi dan
kabur. Siapapun orangtuamau, kau pasti banyakmenyusahkan mereka.”
“terserah!.
Yang jelas, mereka tidak terlihat seperti penculik seperti yang kau lakukan.”
Balas Sa Rang.
Yeol ingin
membals Sa Rang lagi namun ia ingat sesuatu, ia melihat jam tangannya 12:55,
kurang 5 menit lagi rapat komite disiplin. Menyadari kalau ia akan terlambat,
Yeol berlari lalu menyetop taxi.
Sa Rang
geleng-geleng melihat tingkah Yeol. Dia tidak ingin menjadi orang dewasa
seperti Yeol kelak. Sa Rang kemudian berdiri. Ia menemukan kunci mobil Yeol
dengan gantungan tengkorak. Sa Rang mengambilnya, Hujan turun dan ia segera
mencari tempat berteduh.
Yeol belum
juga datang tapi rapat sudah dimulai. Pelatih Bang memohon pada ketua rapat
untuk memberi Yeol satu kesempatan lagi. pelatih Bang mengatakan kalau Yeol
menyesal talah melakukan kesalahan. Tapi Ki Te berkata lain. Menurutnya, jika
memang Yeol menyesal maka sebaiknya sekarang Yeol sudah datang.
Ketua rapat
akan memutuskan hasil rapat mengenai pemecatan Yeol tapi tiba-tiba ia mendapat
telfon dari bossnya.
Yeol baru
keluar dari lift, ia segera berlari menuju ruang rapat. Yeol sampaidi depan
ruang rapat dan semuanya keluar, Yeol merasa kalau I sudah tamat. Tapi kemudian
Shang Hae keluar, ia memeluk Yeol mengatakan kalau ia selamat.
Kemudian Ki
Tae keluar. Ia menatap Yeol tajam. “aku tidak tahu koneksi apa yang kau gunakan
tapi ini hanya selam 3 bulan. Setelah 3 bulan kau benar-benar keluar. TAMAT!”
Pelatih Bang
menjelaskan pada Yeol jhasil rapat tadi. petinggi mewajibkan Yeol untuk
mengambil kelas kesehatan di klinik kesehatan tim selam 3 bulan. Jika Yeol
berhasil, maka mereka akan memperkejakan Yeol kembali sebahai pelatih.
“tapi siapa?
Apakah Direktur Hwang yang membantuku?” Yeol penasaran.
Bukan, ada
seseorang yang membujuk presiden. Jawab Pelatih Bang. Dan orang itu yang akan
menjadi guru Yeol.
Kemudian Dir.
Hwang datang bersama Mi Rae. Mi Rae tersenyum kepada Yeol. Yeol bengong melihat
Mi Rae. Mi rae mendekat pada yeol, dia bertanya apa Yeol mengenalinya atau
tidak.
Yeol tentu
saja mengenali Mi Rae tapi ia tak menyangka kalau Mi raeadalah orangyang
membantunya. Mi Rae mengajak Yeol salaman tapi Yeol malah pergi. Ia marah pada
semuanya. Lebih baik ia dipecat dari
pada harus menerima bantuan dari Mi Rae.
Yeol menembus
derasnya hujan.
“kemungkinan bertemu orang yang pernah kau
kencani adalah 82%.”
Ayahnya
bertengkar dengan pemilik warung Soju yang sering didatanginya.
“Tapi kemungkinan bertemu lagi dan menjadi
pasangan kembalihanya 3%.”
Sa Rang
bergegas menuju atas seluncuran untuk berteduh. Ia memegangi gantungan kunci
Yeol.
“tinggal bersama sebagai pasangan menikah
adalah 0,1%.”
Woo Hyuk meletakkan
bunga di meja Mi Rae dan mencium foto Mi Rae bersama Sa rang.
“namun ada beberapa pasangan yang mencoba
sampai akhir.”
Kembali Ke
Yeol, ia menggerutu kalau Mi Rae juga melakukan hal itu 10 tahun lalu dan
sekarang ia tiba-tiba seperti ini. “menusuk seseorang dibelakang dan dengan
egoisnya meminta putus!”
Mi Rae mengejar
Yeol dari belakang. Ia meminta Yeol untuk berhenti.
“Ayo menikah! Denganku.
Kumohon jadilah ayah dari putriku!” pinta Mi Rae.
*****
Bersambung Ke
Episode 3
2 komentar
Yes terbukti janjinya mau bikin kelanjutannya,Makasih ya mbak Diana aQ selalu sabar nunggu kelanjutannya lagi meski tiap hari gak ke itung bolak balik blognya mbak Diana,hehehe
Mksih snpsisny, dtrusin yh mb smpai end. smngtt...^^