-->

Type something and hit enter

On
advertise here


Yeol pingsan di tengah latihan fisik. Mi Rae yang saat itu menjadi team dokter atlet buru-bru datang untuk menyadarkannya. Yeol membuka matanya. Bertanya pendapat Mi Rae mengenainya, bukan sebagai pasien tapi sebagai pria.

“Ayo pacaran!” ajak Yeol. Lalu ie hendak mencium Mi Rae. Mi Rae menutup mulutnya dan..


Mi Rae terbangun di Rumah sakit. Dr. menjelaskan pada Mi Rae kalau ia pingsan di toilet karaoke dan karyawan disana yang menemukannya. Mi Rae bertanya, “lalu?”

Dokter sudah bisa menebak maksud Mi Rae, ia mengatakan kalau Direktur Rumah sakit tidak tahu,ia mengatakan padanya kalau Mi Rae mabuk dan segera pulang.

“Ah, terimakasih” Mi Rae lega, ia kira kalau ia hanya bekerja terlalu berlebihan.

Mi Rae akan mencopot infusnya. Dokter memberitahu Mi Rae hasil pemeriksaannya menunjukkan bahwa ada tumor di saluran empedunya. Mi Rae menatap dokter tak percaya.

Super Dady Yeol Episode 2 


Yeol melihat Sa Rang naik taxi. Mi Rae membalikkan badan saat Yeol bernarasi.

kesempatan bertemu orang yang pernah kau kencani adalah 82%. Namun, kemungkinan bertemu lagi san menjadi pasangan hanya 3%.

Yeol mengejar taxi dan melanjutkan narasinya.

tinggal bersama sebagai pasangan suami istri adalah 0,1%. Namun, ada pasangan yang mencoba hingga akhir. Karena cinta bukan kemungkinan. Tapi keajaiban.”

Mi Rae melihat dari sepion mobil kalau ada orang yang mirip Yeol sedang menenteng tas Sa Rang dan berlari mengejar taxinya. Mi Rae mengahdap ke Sa rang apa tadi ia bertemu seseorang.

“Jadi sekarang ibu khawatir aku bertemu dengan enculik atau semacamnya?” jawab Sa Rang. Mi Rae kembali menghadap ke depan.


Sa Rang melanjutkan, ia berkata kalau ia tadi bertemu seseorang penculik, penculik yang berpenampilan mirip pelatih baseball. Mendengar kata baseball Mi Rae mendelik, namun ia tak menghentikan taxinya.


Yeol menyesali keputusannya berlari mengejar taxi yang semakin cepat. Dia juga menyesal telah menolong Sa Rang.


Mi Rae dan Sa Rang sampai dirumah. Sa Rang menolak gandengan Mi Rae. Ternyata disana ada junior Mi Rae Dr. Shin Woo Hyuk  (ternyata namanya bukan Young Sang). Sa Rang yang menyuruh Woo Hyuk untuk datang karena ia tidak bisa menelfon Ibunya.


Sa Rang memberi kode kedipan mata untuk Woo Hyuk agar mengajak Ibunya keluar, sa rang dan woo Hyuk juga melakukan low-fives (tos dibawah kalau diatas namanya high-fives). Sa Rangmeninggalkan mereka agar bisa bicara berdua.


Woo Hyuk mencoba untuk mengajak minum kopi. Mi Rae tak tertarik. Woo Hyuk menawari untuk makan ramen tapi sayang, ramen dirumah Mi Rae sedang habis.

“waktunya tidak tepat” lanjut Mi Rae lemah. Mi Rae lalu masuk kedalam meninggalkan Woo Hyuk.


Sa Rang langsung masuk kekamarnya bersama anjing kesayangannya dan mengunci pintunya. Mi Rae mengetuk pintu memastikan kalau Sa Rang harus mandi dulu baru tidur dan jugamenyiapkan perlengkapan sekolahnya.

Mi rae akan mengetuk lagi, namun ia teringat permintaan sa Rang akan ayah, yang akan menemaninya makan, mendengarkannya dan main dengannya jika Mi raetak ada.

Mi Rae memikirkan orang yang mirip dengan Yeol tadi, “Tidak,  tidak mungkin. Banyak orang yang mirip dengannya.” Gumam Mi Rae.


Mi Rae mengoleskan krim malam, ia mendadak sedih, mengingat kalau hidupnya hanya tinggal satu tahun lagi.


Yeol mengangkat telfon dari pelatih Hwang, menyalakan loadspeaker lalu kembali merem. Di seberang, pelatih Hwang menyuruh Yeol untuk datang ke pertandingan besok dan menjelaskan sendiri karena ini adalah kesempatan terakhir Yeol. Yeol malah menutup mukanya dengan selimut.

“jika kau dipecat, kau tidak bisa masuk ke lapangan lagi. siapa yang mau menerima pelatih yang menghancurkan pemain terbaik. kariermu akan tamat.” lanjut pelatih hwang. Dan berhasil membuka mata yeol lebar-lebar.


Yeol mengambil piringan hitam, di wadahnya ada pesan dari Mi Rae “kau bererti bagiku, aku berarti bagimu.”

“bererti omong kosong, seharusnya aku sudah membuangnya.” Gumam Yeol kesal. Tapiia tak mampu melakukannya dan berakhir memutarnya.

Yeol menikmati lagu sambil menari-nari, ia membuka kulkas hendak sarapan, namun temannya, Shik Sang Hae datang dan mengajaknya belanja.


Yeol sedah mengira pasti Sang Hee mendapat masalah dengan istrinya dirumah sampai mengajaknya belanja sepagi ini. Dan benar saja Sang Shik mengatakan kalau istrinya memergoko bekas lipstick dicelananya. “dasar. Wanita memang cemburuan” gerutu Sang Shik.

Yeol mengingatkan kalau memang Sang Shik selingkuh dengan madam di ‘talking Bar’ yang merupakan penggemar Sang Shik. Sang Shik menyuruhnya diam, ia takut kalau istrinya ternyata menyadapnya. Ponselnya selalu berbunyi dan ini mencurigakan.


Disaat seperti ini Sang Shik iri dengan Yeol yang hidup sendirian.

“tapi tetap saja.. tidakkah kau cemburu saat kau melihat hal seperti itu?” Sang Shik tiba-tiba melihat ayah, ibu dan anak sedang belanja bersama.

“itu membuatku muak. Apa kau tidak lihat, betapa bahayanya sendi anak itu, dia duduk di keranjang? Lihat dia, hanya mengikuti istrinya kemana-mana. Dia tidak bisa membeli apa yang ia inginkan dan harus meminta ijin istrinya untuk semua hal.” Jawab Yeol panjang.


Sang Hae menduga kalau Yeol masih menunggu Mi Rae. Yeol akan marah. Sang Shik langsung minta maaf, ia tahu kalau ia tak boleh menyebut nama itu lagi. kemudian Sang Hae meminta penjelasan, Negara korea kan Negara demokrasi kenapa ia tak boleh menyebutkan nama dia.

“sebutkan saja dihatimu, hidup Republik Korea, aku tidak peduli. Dia bahkan tidak ada di mimpiku tahun lalu, dia benar-benar keluar dari otakku.” Jelas Yeol.

Sang Shik penasaran, bagaimana jika Yeol d=bertemu dengannya suatu saat dan dia menyapa Yeol dengan senyum gembira.

Yeol pernah membayangkannya tahun lalu. Apakah ia harus tertawa seperti biasanya atau harus menampar wajahnya dengan keras tapi sekarang ia hanya akan berjalan melewatinya. “aku benar-benar tidak ingat padanya. Aku bahkan tidak bisa mengingat wajahnya”

Sang Hae masih tak percaya. Yeol kembali menjelaskan. “dia pernah bilang : ‘setiap kaumelempar bola, kau akan melupakan satu ingatan’. Dia pergi setelah mengatakannya. Aku juga akan melakukan hal yang sama.” Jelas Yeol.

“pepatah bilang, bahkan tanah pun berubah dalam 10 tahun. Dia mungkin akan kembali kepadamu.” Pendapat Sang Hae.

Yeol menyangkalnya, baginya itu takmungkin. Karena Mir ae belajar ke luar negeri, ia yakin kalau Mir ae menikah dengan orang sana lalu hidup bahagia. Tidak ada alasan bagi Mi Rae untuk mencari orang seperti dirinya.

Yeol meninggalkan Sang Shik. Sang Shik berteriak. “Hei, mungkin saja dia sudah bercerai. Kau sama sekali tidak romantic! Tidak Romantis!”


Mi Rae berhenti dilampu merah. Ia melihat anak yang berjalan dengan kedua orangtuanya. Ia kembali teringat permintaan Sa Rang akan ayah.  Ia juga teringat pasiennya dulu menjambaknya karena berani memfonis umurnya. Mi Rae mengerti perasaan paseiennya itu karena sekarang ia juga merasakan hal yang sama.


Mi Rae tersadar karena suara bunyi klaksor mobil dibelakangnya. Ia refleks langsnung menginjak gas dan menabrak mobil didepannya.

Pengendara mobil didepan turun, ia menghampiri mobil Mir ae dan memintanya untuk keluar, pertama-tamnya ia berkata dengan lembut namun berubah kasar banget saat Mi Rae tak kunjung keluar. Mi Rae lalu keluar.

“Ahjumma, ada apa denganmu? Kenapa kau mengemudi seperti in? apa kau akan menemui suamimu? Apakah kau akan berbelanja? Kenapa tidak memesannya lewat internet? Apa kau akan menjemput anakmu? KAN ADA BUS! KENAPA KAU MEMBAWA MOBILMU DENGAN KEMAMPUAN MENGEMUDI SEPERTI INI?! Jika kau mengemudi seperti ini, kau mati, aku mati dan semua orang mati. Semua orang akan mati di dunia yang buruk ini!” Orang itu marah-marah dan menyita perhatian para pejalan kaki untuk berkumpul.


“Bohong. Jika aku mengemudi sengan baik, bisakah kau membiarkanku hidup lama, Ahjussi? Jika aku mengemudi dengan baik, bisakah kau menyelamatkanku, Ahjussi?” Tanya Mi Rae.


Ahjussi tak mengerti apa yang Mir ae bicarakan sekarang. Air mata Mi Rae mulai mengalir, ia mengatakan kalau mereka (dokter) mengatakan kalau ia sakit parah.

“mereka mengatakan padaku aku hanya punya satu tahun untuk hidup. Apakah kau akan menolongku, Ahjussi?” tangis Mi Rae semakin keras. Ia mencengkeram kerah Ahjussi lalu melanjutkan kata-katanya “kenapa harus aku? Kenapa aku tidak bisa hidup? Kenapa? “


Ahjussi tak panic karena reaksi Mir ae berlebihan. Ia malah minta maaf. Mi Rae tak sanggup berdiri, ia lalu duduk sambil mengais keras. Ahjussi tambah bingung dibuatnya.


Mi Rae berjalan sambil melamun, melewati Direktur Choi begitu saja. Bahkan Dir. Choi harus memanggil Mi Rae 3 kali agar ia bisa sadar. Dir. Choi menanyakan soal Mir ae yang menghilang ditengah pesta.

“Aku minta maaf. Sesuatu terjadi di rumah.” Alasan Mi Rae.

Dir. Choi menyimpulkan kalau Mi Rae lebih mengutamakan masalah pribadi daripada pekerjaan.

“kau tahu itu bisa terjadi sekali, tapi tidak untuk kedua kali, kan?” pesan Dir. Choi. Dr, Choi juga mengatakan kalau Mir ae harus mengesampingkan Hisup dan mati untuk hal yang berharga ini.


“Hal berharga apa sampai mengesampingkan hidup dan mati?” Tanya Mi Rae. Dr. Choi tak menjawab Lalu Mi Rae menawari untuk mentraktir sebagainganti yang kemarin.


Sekarang giliran Dir. Choi yang menyanyi bersama para gadis-gadis. Ketua Dewan mendekat pada Mi Rae. Ia betapa membicarakan khawatirnya dia aaat Mi Rae tiba-tiba menghilang kemarin karena Sa rang sakit. Mi Rae membenarkan.

“lalu jika kau jadi pemimpin baru maka kau akan lebih sibuk.” Ketua Dewan mulai serius.

Dir. Choi khawatir kalau ketua dewan akan menolak menggagalkan Mi Rae lalu ia berhenti bernyanyi dan menasehati Mi Rae untuk tak usah melakukan pembukaan.


Ketua Dewan mulai bersikap nakal, ia kembali mencuri kesempatan untuk memegang Mi Rae. Mi Rae mengambil tangan Ketua dewan lalu menempelkannya pada dadanya. Ia tahu kalau Ketua Dewan mau memegang daerah itu.

“kau mesum dan bajingan kotor!” kemudian Mir ae memelintir tangan ketua dewan dan menyiram mukanya dengan bir. tidak berhenti disitu, Mi Rae juga meletakkan kakinya pada dada Ketua Dewan dan menekannya hingga ketua dewan kesakitan.

“Apa? Kau bilang aku tidak seharusnya melakukan pembukaan!” bentak Mi Rae.

Dir. Choi menyuruh Mi Rae berhenti tapi Mi Rae malah semakin brutal, ia mengambil botol wine dan menuangkannya ke muka Ketua Dewan. Ia mencopot sepatunya dan kembali menggunakan kakinya untuk menekan dada ketua Dewan.

“Kau menyuruhku melupakan hidup dan matu dan membiarkan ini (PELECEHAN SEKSUAL)? HEI! JIKA AKU MENGESAMPINGKAN MASALAH HIDUP DAN MATI LALU APA YANG TERTINGGAL?” Mi Rae teriak-teriak.

Dir. Choi gugup, ia mengatakan kalau ia tadi mengatakan itu hanya sebagai kiasan. Sekarang Mi Rae malah naik ke rursi dan menekan leher Ketua dewan dengan kakinya.

“apakah kau orang yang seberharga itu? apa yang berharga, huh? Pimpinan Pusat? Direktur Rumah Sakit? Hei! Aku… aku harus hidup dulu, agar aku berharga!”

Dir. Choi ingin menolong Ketua Dewan tapi malah Mi Rae beralih kepadanya. Dir. Choi mengatakan kalau Mir ae gila.

“ya memang aku gila. Aku gila karena ingin hidup. Aku tidak mau matiiiiiiiiiiiiii!!!!!!!!!!!!!!!” teriak Mi Rae.


Apakah Mi Rae benar-benar melakukan itu? jawabannya tidak, karena ia hanya memikirkannya sebelum bernyanyi. Ia lalu bernyanyi dan membuat semua orang senang.


Mi Rae berjalan pulang. Ia akan menelfon Sa Rang tapi tidak jadi, malah Sa rang yang mengiriminya pesan. Ia bertanya apa yang akan Mi Rae berikan saat ulang tahunya tahun depan. Mi Rae kembali berjalan sambil bicara:

“kalau kado ultah taun depan. Tahun depan ibu akan…” Mir ae tak sanggup mengatakannya. “Sa Rang.. Apa yang harus kita lakukan jika kau akhirnya sendirian dan tidak ada seorangpun disisimu, seperti ibu?”

Mi Rae tidak menyadari ada mobil yang lewat, ia bahkan akan terserempet. Untung saja tidak sampai.


Mi Rae lalu melihat ada tempat untuk memukulbola dan pelemparnya adalah mesin, terdengar narasi Yeol kalau pemukul bola yang menyebabkan double play adalah yang terburuk.

Aku bukan satu-satunya yang mati. Yang bertahan juga mati, karena kita berdua (pelempar dan pemukul) tidak bisa hidup. Itulah yang paling buruk.”

Mi rae mulai memukul, pertama ia gagal. Kemudian ia mempraktekkan apa yang diajarkan yeol dulu padanya dan akhirnya ia pun berhasil memukul satu bola. Dilanjutkan bola ke dua, ketiga.

Sa Rang mengiriminya pesan, yang sudah memutuskan kadonya, Sa Rang ingin sepeda.


Kilas balik. Mir ae mengajari Sa Rang bersepeda. Sa Rang mewanti-wanti Ibunya agar jangan melepaskan pegangannya, namun Mi Rae melepaskannyada sarang terjatuh. Sa rang menangis dan memarahi Ibunya.


Kembali Ke Mi Rae di tempat memukul bola. Mi rae memutuskan. Daripada sepeda, Sa Rang membutuhkan seseorang yang bisa bersamanya. Wajah Mi Rae sudah kembali cerah.


Mi Rae menemui pasiennya yang dulu menjambak rambutnya. Pasiennya mengatakan kalau ia tidak akan melakukan kemoterapi. Ia ingin menghabiskan waktunya dengan keluarga.

“bahkan jika aku pergi. Aku ingin suamiku menggantikanku untuk melindungi anak kami.” Kata pasien.

Mi Rae bertanya “Suami?”. Pasien menjelaskan kalau suaminya menyuruhnya untuk mempercayai suaminya.

“bagaimana jika tidak ada ayah? Lalu apa yang akan kau lakukan?” Tanya Mi Rae.

Pasien tak mengerti maksud Mi Rae. Mi Rae lalu menjelaskan, bagaimana kalau tidak ada ayah dan kerabat hanya ada Ibu dan anak itu akan tinggal sendirian. Pasien menjawab kalau Mi Rae harus mencari pria yang bisa ia percaya. Seorang yang bisa menjadi ayah terbaik. Mi Rae manggut-manggut.


Sa Rang latihan berlari. Mi Rae tiba-tiba masuk ke lintasan dan menjajari Sa Rang. Ia bertanya pada Sa Rang, apa Sa Rang benar-benar ingin seorang Ayah. Mi Rae berjanji akan mengabulkan permintaan Sa Rang itu. Sa rang tiba-tiba berhenti mendengarnya. Mi Rae menatap lekat sa Rang dan sungguh-sungguh berjanji.


Mi Rae menghampiri Woo Hyuk yang sedang makan. Tanpa basa-basi Mi Rae mengatakan “kau bilang, mau jadi ayah Sa Rang, kan?”

Woo Hyuk langsung menyemburkan makanannya pada Mi Rae. Mi Rae memberi pilihan pada Woo Hyuk, ia mau jadi ayah atau suami. Woo Hyuk memilih menjadi suami. Dan itu langsung membuat Woo Hyuk tereliminasi.

******

Bersambung Ke Part 2


4 komentar

avatar

min cpat di pos ya nanggung...

avatar

Sabar ya.. paling cepet baru bisa bikin besok malam..

avatar

Di bikin penasaran nih sama mbak Diana,
Penasaran nanti pertemuan yoel ama Mirae gimana
Penasaran reaksi mereka seperti apa,,,
Gak sabar nunggu kelanjutannya,,,
Gumawo eunni,,,,,

avatar

Aduh, bukan saya yang bikin penasaran, memang jalan ceritanya seperti itu..

Sabar ya nunggu kelanjutannya..

Click to comment