Mo Yeon bersembunyi di ruangan Ji Soo, ia mengintip keluar, memastikan
kalau tak ada yang mengikutinya.
Ji Soo bertanya ada apa dan meminta Mo Yeon pergi karena ia lagi sibuk. Mo Yeon minta wakti
10 menit saja karena mungkin hanya ruangan Ji Soo yang bebas dari penyadap
suara.
Ji Soo tak mengerti, Mo Yeon ini ngomong apa. Mo Yeon menjawab kalau
Ji Soo lebih baik tak usah tahu, ia sekarang bekerja untuk bagian pemerintahan.
"Apa Pemerintah tahu soal ini?" Tanya Ji Soo.
"Ssssstttt... Berjanjilah satu hal. Meskipun Pemerintah tak
mengakuiku, berjanjilah, kau akan selalu mengingatku."
Ji Soo kesal lama-lama, apa masalahnya?! Mo Yeon kembali menyuruhnya
diam, Sssstttt..
Shi Jin dan Letnan Ahn sudah ada di ruang CT Scan, Shi Jin menjelaskan
kalau tak akan ada yang mendengar jadi Letnan Ahn bebas bicara.
"Aku mengkhianati timku hanya untuk rencana ini. Kita punya waktu
10 menit. Aku hanya ingin membantu. Ini adalah kesempatan terakhirmu."
Letnant Ahn masih belum tertarik untuk bicara sampai Shi Jin menyebut
Sersan Rhee Seok Jin dan bertanya, kenapa Letnan Ahn membunuhnya.
"Pertama, kembalikan semua barang-barangku." Pinta Letnan
Ahn.
Shi Jin memberikan chip-nya. Dan sekarang gilirannya untuk bertanya.
Apa isi chip itu?
"Kami menerima kabar bahwa anggota terbaik kami sedang disewa
oleh sindikat kejahatan seperti yakuza atau mafia sebagai penembak jitu dengan
harga yang tinggi."
Sersan Rhee berhasil menjalankan misi. Misi Letnan Ahn adalah
menghabisi pengkhianat dan siapa yang memerintahnya.
"Apa kau sudah menemukan bukti siapa dalangnya?" Tanya Shi
Jin.
Letnan Ahn balik bertanya, lalu ia mengeluarkan chip dari dalam botol
kecil. Ia mengambilnya dan menunjukkannya pada Shi Jin, ia berkata kalau Shi
Jin bisa melihatnya sendiri.
Shi Jin tersenyum, Kodenya terlalu sulit. Apa password-nya? Ataukah,
Letnan Ahn saja yang beritahu aku apa isinya.
Letnan Ahn menelan cip-nya, Tidak, terima kasih. Negaranya lah yang
akan mengurus masalah ini.
Shi Jin mengatakan kalau negara Letnan Ahn sedang merencanakan
sesuatu. Komandan Choe sedang dalam perjalanan untuk segera menemui Letnan Ahn
dan besok pagi, letnant Ahn akan diserahkan ke Utara.
Shi Jin mengajak Mo Yeon ke tangga darurat. Sebelum mengatakan apa-apa
Mo Yeon bertanya, apa tempat itu juga disadap?
"Tidak. Tidak sekarang." Jawab Shi Jin sambil tersenyum.
Akhirnya Mo Yeon bisa bernafas lega. Shi Jin mengatakan kalau semuanya
akan segera berakhir, ia berterimakasih atas bantuan Mo Yeon. Mo Yeon mengeluh
kalau ia sangat membenci keberanian Shi Jin itu.
Mo Yeon bertanya apa Shi Jin sudah bicara dengan temannya. Shi Jin
menjawab sudah, berkat Mo Yeon.
"Namanya adalah Ahn Jung Joon. Dia adalah letnan senior."
"Begitu, ya. Tapi Apa tak masalah kau memberitahuku
namanya?"
Shi Jin berharap ada orang yang mengingat Letnant Ahn Dan lebih bagus lagi kalau orang itu adalah
orang yang seberani Mo Yeon.
Min Ji selesai memberikan obat penghilang rasa sakit dan obat penenang
pada Letnant Ahn. Sersan Im yang bertugas menjaga keluar setelah memeriksa
borgol Letnant Ahn baik-baik saja.
Letnant Ahn bangun, ia mencabut jarum infusnya lalu menggunakannya
untuk membuka borgol. Perban yang membalut lukanya, ia lepaskan untuk membalut
kaki. Ranjang ia dorong ke pintu dan tiang infus ia gunakan untuk menahan
gagang pintu.
Letnant Ahn berhasil memecah jendela kaca dengan melemparkan botol
infus. Penjaga diluar kesulitan masuk karena pintu terhalang ranjang dan tiang
infus.
Letnant Ahn bergelantungan. Ia menenendang kaca jendela di lantai
bawah ruangannya lalu masuk kedalam. Letnant Ahn sudah bersiap untuk melarikan
diri.
Shi Jin mengacungkan pistolnya, bertanya, mau kemana Letnant Ahn, ia
menjelaskan kalau di negaranya pasien tak bisa pergi tanpa izin dokter.
"Minggirlah. Aku harus menyelesaikan misiku."
Shi Jin mengulangi lagi kalau Letnant Ahn akan dipindahkan pagi ini,
Apa Letnant AHn mencoba untuk menghindari Komandan Choe? Shi Jin mulai
berpikir, kenapa letnant Ahn datang mencarinya, Ia kan cuma teman jauh letnan
Ahn.
"Dan karena musuhmu adalah musuhku juga. Apa aku benar? Apa kau
mengkhianati negaramu... Ataukah... negaramu lah yang mengkhianatimu?"
Tanya Shi Jin.
Latnan Ahn mengarahkan pistol Shi Jin tepat ke jantungnya, Letnant Ahn
menjawab tegas kalau prajurit tak akan pernah mengkhianati negaranya.
-= Kilas Balik =-
Letnant Ahn berhasil membunuh Sersan Rhee, kemudian ia mengambil
ponselnya Sersan. seseorang menelfon, Letnant mengangkatnya.
"Siapa yang selamat? Star Utara... Ataukah Pluto?" Tanya si
penelfon.
Letnan Ahn mengenali kalau itu adalah suara Komandan Choe. Komandan
Cheo mendapat jawaban kalau yang selamat adalah pluto (Letnan Ahn), ia bahkan
memuji kalau Letnan AHn adalah instruktur yang hebat.
"Apakah kau... adalah seoarang pengkhianat?"
Komandan Choe tertawa, bagaimana mungkin...Pengkhianatnya... adalah
Pluto.
kemudian pasukan bersenjata mengepung Letnant Ahn.
-= Kilas balik selesai =-
Letnan Ahn memohon pada Shi Jin agar membantunya melarikan diri. Shi
Jin mengingatkan bahwa Letnan Ahn akan tetap mati jika kembali ke Utara, tak
peduli siapa yang menghianati siapa.
"Ada sesuatu yang harus kuselesaikan." Paksa Letnant Ahn.
Shi Jin kembali menekankan kalau Letnan Ahn akan mati. Letnan Ahn
sudah siap, bahkan jika ia harus mati, ia akan mati di negaranya.
"Tolong, lepaskan aku." Mohon Letnan Ahn.
Shi Jin malah mengacungkan pistol ke kepala Letnan, ia menjelaskan
kalau ia juga adalah prajurit yang melaksanakan misi negara, ia tak bisa
melepaskan Letnan Ahn.
"Aku sudah melunasi hutang naengmyeon-ku yang kau teraktir di
Pyeongyang." Lanjut Shi Jin.
Akhirnya, Letnant Ahn tetap di serahkan ke pihak utara. sekarang
Letnan Ahn ada di mobil yang akan membawanya ke Komandan Choe. ia memegang
biskuit, ia teringat saat Shi Jin memberinya biskuit itu untuk hadiah
perpisahan. Letnan Ahn memasukkannya ke saku celananya.
Mo Yeon menemui Shi Jin di ruangannya.
"Kau sudah mengantar temanmu pergi? Temanmu meninggalkan rumah
sakit tanpa persetujuan dokter. Dan lewat jendela."
Shi Jin menjawab kalau temannya tak pandai mengucapkan salam perpisahan. Shi Jin pura-pura dadanya sakit dan akan berbaring. Mo Yeon menyuruhnya untuk duduk tegap. Shi Jin patuh.
"Apa kau yang memecahkan jendela itu?" Tanya Mo Yeon.
"Bukan aku. Temanku lah yang memecahkannya."
"Jadi, kau yang memecahkan jendela yang di bawah?"
"Itu juga perbuatan temanku."
Mo Yeon melanjutkan, jadi karena Shi Jin adalah temannya, maka Shi Jin akan membayar perbaikannya, kan?
"Tapi, kami bukanlah teman yang sangat dekat juga, sih."
"Apa kau tahu berapa marahnya Ketua padaku karena jendela itu?"
"Di mana Ketua itu sekarang?"
"Dia tak punya hak untuk memarahi pacarku seperti itu."
"Pacarku juga sedang dirawat bersama dengan tentar Korea Utara."
Mo Yeon akan kembali lagi dalam dua jam. Ia memperingatkan Shi Jin, jangan sampai berani kabur.
Setelah Mo Yeon pergi Shi Jin melepas jarum infusnya.
Ji Soo mengobrol dengan Hee Eun sambil jalan. mereka membahas mengenai
Hee Eun yang akan melahirkan seminggu lagi.
"Kau sudah lihat pacar Dr. Kang? Kudengar, dia sangat
tampan." Tanya hee Eun.
"Apa gunanya tampan jika dia dirawat dengan tentara Korea
Utara?"
"Kudengar tentara Korea Utara-nya juga tampan."
"Kuharap mereka akan segera sembuh."
Dan mereka ketawa-tawa. Ji Eun memanggil mereka dari belakang.
Ji Eun mengkritik Hee Eun yang tak berganti pakaian, karena dengan
pakaian itu Hee Eun kelihatan banget sedang memamerkan kehamilannya.
"Bukannya perutmu itu akan membuat pasienmu khawatir?"
Lanjut Hee Eun.
Ji Soo membaliknya, Apa kemampuan operasi Ji Eun sudah membaik
sekarang?
"Kau harus selalu memakai jubah doktermu itu. Jika tidak, tak ada
yang tahu kau ini pasien atau dokter." Sindir Ji Eun,
Ji Soo tak terima, ia akan menantang Ji Eun tapi tiba-tiba ada yang
manarik rambut Ji Eun.
Hee Eun duduk sambil terus menarik rambut Ji Eun. ia rasa ia mau
melahirkan. Ji Soo memerintahkan seseorang untuk memanggil Dr. Jung dari unit
bersalin.
"Lepaskan aku." Perintah Ji Eun.
"Lebih keras lagi." Perintah Ji Soo.
"Di sini?" Tanya Hee Eun.
"Maksudku tanganmu." Jawab Ji Soo.
Ji Eun teriak-teriak minta dilepaskan. Ji Soo terus menyuruh HeeEun
untuk menarik lebih keras lagi.
Pihak Administrasi Rumah Sakit menagih pergantian kerusakan jendela
pada Mo Yeon karena Mo Yeon adalah wali Shi Jin.
"Menurutku, pria seperti dia tak akan butuh seorang wali."
"Dua jendela rusak. Kerusakan itu bukanlah akibat dari kecelakaan
alam atau sebagainya. Seseorang harus membayar dendanya." Jelas petugas.
Mo Yeon mengatakan kalau petugas sepertinya salah orang. Petugas
menjawab kalau Ketua Han menyuruhnya untuk menagih pada Mo Yeon.
"Aku juga setuju dengan Ketua, sih." Sahut Chi Hoon.
“Tetap rekatkan gigimu!" Perintah Mo Yeon. lalu ia bertanya,
ngapain Chi Hoon disana?
"Aku yang bertanggung jawab di bangsal yang jendelanya Yoo Si Jin
pecahkan." Jawab Chi Hoon dengan gigi atas dan bawah tetap tertempel,
jadinya suaranya lucu.
Mo Yeon menjelaskan kalau Si
Jin bukan pelakunya. Tentara Korea Utara itulah pelakunya. Chi Hoon
mebgingatkan kalau tentara Korea Utara itu sudah kembali ke negaranya, Jadi Mo
Yeon harus...
"Diam." Bentak Mo Yeon.
Lalu Chi Hoon mendapat telfon yang mengabarkan kalau Hee Eun akan
melahirkan sekarang. Chi Hoon segera menuju ruang bersalin. Mo Yeon
memanfaatkan keadaan ini untuk kabur dari petugas Administrasi.
Letnan Ahn sudah sampai di tempat Komandan Choe, borgolnya di lepas.
"Korea Selatan selalu membicarakan tentang perpecahan dan
kerjasama ekonomi. Mereka berpikir masa depan bergantung pada negosiasi
perdamaian. Tapi, semakin tinggi pagar kita maka kita semakin aman. Ini adalah
pilihan tepat Utara dan Selatan tetap terpisah." Ucap Komandan Choe.
Komandan Choi memerintahkan yang lain untuk keluar, jadi tinggal dia
dan Letnan Ahn.
Ternyata pikiran Komandan Choe tidak lah salah. Jika ingin mendapatkan
apa yang dinginkan, ancaman lebih baik daripada rundingan, dan perpecahan lebih
baik daripada perdamaian. Dan aku senang... bisa melihat Letnan Ahn lagi.
Letnan Ahn memberi hormat.
"Aku akan bertanya mengenai misiku. Aku telah menghukum Star
Utara yang telah mencemari kehormatan bangsa. Dan aku juga telah mengetahui
pemimpinnya."
Komandan bertanya dimana file transaksi itu. Melihat pihak Selatan
panik, berarti belum memecahkannya.
"Kau pasti sudah menyembunyikannya di dalam tubuh terlatihmu
itu." Lanjut Komandan Choe.
Lalu komandan Choe menyibak tirai. Di dada Letnan Ahn ada laser dari
penembak jitu. Komandan Choe akan mengubur rahasia itu bersama dengan si
pengkhianat. Komandan Choe bertanya apa pesan terakhir Letnant Ahn.
"Tolong siapkan semangkuk mie naengmyeon saat pemakamanku. Dan
jika boleh, aku mau naengmyeon Ongnyugwan dari Koryo Hotel."
Komandan setuju. Karena misi letnan Ahn sudah selesai, maka ua juga
akan menyelesaikan misi terakhirnya.
"Atas nama negaraku, Aku akan menghabisi pengkhianat Komandan
Choe dari Departemen Keamanan Negara."
Letnan Ahn maju setelah memecahkan botol untuk menyerang Komandan
Choe, tapi ia kalah cepat dengan peluru penembak jitu. Ia tertembak dan
meninggal duluan sebelum sempat menyentuhkan pecahan botol ke Komandan Choe.
Komandan Choekembali menutup tirai lalu keluar.
Komandan Choi menemui menteri Pertahana dan Keamanan Korea Selatan
untuk mengajukan dokumen 'Pertemuan kedua antar Utara dan Selatan: Tuntutan'
Menteri bertanya, apa itu?
"Prasyarat sebelum menyelesaikan masalah perpisahan
wilayah."
Menteri mengingatkan kalau mereka suda dengan baik mengembalikan
Senior Letnan Ahn. Komandan Choe semakin yakin kalau Selatan memang suka
melakukan perundingan. Komandan mengancam kalau Sebelum prasyaratnya dipenuhi,
maka kesepakatan tak akan tercapi.
"Sepertinya, prasyarat ini... menunjukkan bahwa Anda tak peduli
dengan perpisahan wilayah. Utara ingin menghentikan semua perundingan dengan
Selatan. Saya menganggapnya begitu. Apa Saya salah?"
Komandan Choi tertawa, Hal yang menguntungkan dalam pembicaraan
bilateral mereka adalah tak memerlukan penerjemah.
"Kalau begitu, Saya anggap itu sebagai jawaban Anda. Kalau begitu,
Saya permisi dulu."
Menteri meminta Komandan Choe untuk duduk dulu dan melihat sesuatu.
lalu ia menunjukkan tab-nya pada Komandan Choe, [Daftar Pernyataan NSB]
"Sepertinya, anda mendapat banyak uang setelah mengkhianati tim
anda. Berapa banyak nol-nya itu?" Tanya Menteri.
Komandan Choe keluar dengan kesal dan ternyata diluar sudah ada
tentara Korena Utara yang akan menangkapnya. Mereka diperintahkan untuk membawa
Komandan Choe dan Letnan Ahn kembali ke Pyeongyang.
"Senior Letnan Ahn...masih hidup?" Tanya Komandan Choe.
Apa yang terjadi, mari kita lihat...
Saat Komandan Choe menyibak tirai, ternyata si penembak Jitu sudah
dilumpuhkan oleh Tim Alpha dan agar Komandan Choe tidak curiga maka Shi Jin
menggantikannya. Dan Shi Jin bisa mendengar percakapan Komandan Choe dengan
Letnan Ahn melalui headset-nya karena biskuit itu telah dipasangi alat penyadap
lokasi plus suara.
Shi Jin beneran menembak letnan Ahn, ia malapor pada Letnan Park kalau
ia sudah mendapatkan password-nya. Password-nya adalah...
"Koordinat GPS Koryo Hotel di Pyeongyang." Kata Letnan Park
kepada Hecker disebelahnya.
Shi Jin mendengar suara Letnan Ahn..
"Penembak Pasukan Khusus Selatan ternyata buruk. Aku tak ditembak
diarea yang fatal."
Shi Jin tersenyum.
Letnan Ahn kembali di borgol oleh pihak Utara.
"Sebaiknya kau jangan melawan. Aku diperintahkan untuk membunuh
jasatmu jika kau melawan." Peringatan si petugas.
Letnan Ahn minta waktu 2 menit untuk makan biskuit-nya. Ia
mengeluarkan biskuit lalu memakannya.
"Terima kasih, Aku bisa kembali ke negaraku dan mati sebagai
prajurit sejati. Terima kasih."
Shi Jin masuk ke hotel tempat Letnan Ahn tadi. Disana ia menemukan
bungkus biskut beserta alat penyadapnya.
Menteri memegang dokumen hasil Rapat Kedua Penyelesaian Utara dan
Selatan. Asisten datang dan mengatakan kalau Pihak Komandan Choe memabatalkan
makan siang dan sudah kembali.
"Apa tak masalah memberikan mereka salinan aslinya?" Tanya
Asisten.
"Kenapa memangnya? Kita memiliki ribuan salinannya. General Park
bekerja sama dengan Komandan Choe. Aku juga sudah mengirim salinan itu ke
e-mail-nya. Korea Selatan kuat dalam tekhnologi. Politik harus dibangun
berdasarkan moralitas. Penjahat harus dihukum berdasarkan kejatan mereka.
Keadilan akan menang, dan kejahatan akan kalah."
"Lalu bagaimana dengan moralitas yang anda janjikan tentang
negosiasi politik itu?"
"Kau naif sekali. Apa menurutmu, politik itu selalu berdasarkan
dengan moralitas? Jam berapa konferensi pers-nya? Aku harus memilih dasi."
Dae Young mengintip keluar ruangan. Mo yeon datang, 10m, 5m.
Shi Jin belum memakai baju pasiennya dengan lengkap, ia tidak bisa
melepas celanaya karena gips di tangannya.
"Memangnya siapa yang suruh kau terluka begitu?" Bentak Dae
Young.
"Aku mau membunuh seseorang sekarang." Jawab Shi Jin.
Mo Yeon di depan pintu, Dae Young langsung berlari ke dekat ranjang Shi
Jin. Shi Jin cepat-cepat berbaring dan pura-pura tidur, ngorok pula tapi
posisinya gak beut.
Dae Young pura-pura baca buku. Saat Mo Yeon mendekat, ia mengatakan
kalau Shi Jin baru saja tertidur.
"Baguslah dia banyak tertidur. Aku harap dia tak merencanakan
sesuatu yang aneh." Kata Mo Yeon.
"Tentu saja tidak." Jawab Dae Young.
Mo Yeon akan kembali setelah Shi Jin bangun.
Shi Jin langsung bangun dan Dae Young membantunya untuk melepas
celana. Tapi belum apa-apa, Mo Yeon masuk lagi.
Dae Young langsung melompat ke ranjang dan menutupi seluruh tubuhnya
dengan selimut, sementara Shi Jin menutupi mukanya dengan buku.
"Kapten Yoo baru saja tertidur." Kata Shi Jin.
"Sepertinya begitu, ya? Kau pasti kesulitan untuk menjaganya,
Sersan Seo."
Dae Young pun menurunkan selimutnya dan Shi Jin menurunkan bukunya.
Mo Yeon tak percaya kalau ia harus kehilangan waktu tidurnya hanya
untuk mengkhawatirkan orang macam Shi Jin.
"Ada urusan apa kau ke sini?" Tanya Shi Jin.
Mo Yeon tak menjawab, ia melirik Dae Young lalu Shi Jin lalu pergi
dari sana.
Dae Young kembali berdiri, ia bertanya, apa yang akan dilakukan Shi
Jin masalah jendela itu?
"Aku punya ide bagus. Kenapa kita tak berunding seperti pria
sejati sekarang?" jawab Shi Jin.
"Itu ide bagusmu?"
"Gajiku kan sedang dipotong."
"Yah, tapi aku bukan pria sejati."
Dae Young berlagak menyibak rambuntnya kebelakang telinga dengan gaya
feminim. Shi Jin melongo.
Mo Yeon mendekati Myeong Ju yang duduk sendirian di bangku tunggu.
Myeong Ju basa basi, bertanya bagaimana kabar Mo Yeon. Mo Yeon menjawab kalau
setiap hari penuh dengan insiden, lalu ia bertanya, apa Myeong Ju mau menjenguk
Shi Jin.
"Ya. Dia tak mati, 'kan?"
"Belum, sih. Tapi, mungkin aku akan membunuhnya sebentar
lagi."
Mo Yeon menyuruhnya untuk masuk saja kerena Dae Young juga ada di
dalam. Myeong Ju menjawab kalau ia juga melihat mobil Dae Young diparkiran tadi
dan Karena itulah ia duduk di sana.
Mo Yeon menduga kalau Myeong Ju bertengkar dengan Dae Young. Myeong Ju
mengatakan kalau mereka sudah putus, mereka tak punya hubungan lagi.
"Benarkah? Kenapa? Kapan? Aku bisa mengerti, sih." Tanya Mo
Yeon.
"Menurutmu karena apa?"
Mo Yeon cuma mengerti saja. Lalu ia mengatakan kalau Dae Young ada di
kamar 710. Mereka sedang bermain siapa yang "Bodoh atau yang Lebih
Bodoh". Mo Yeon berharap, negera ini tahu berapa bodohnya mereka itu.
"Sersan Seo tak terluka, 'kan?" Myeong Ju ingin memastikan.
"Bukannya kalian sudah tak punya hubungan apa-apa?"
"Aku bertanya sebagai sesama dokter. Kalau begitu, aku permisi
dulu."
Mo Yeon mengeluh, ternyata kehidupan cinta Myeong Ju rumit juga..
Myeong Ju masuk ke ruangan Shi Jin. Tapi baik ia dan Dae Young
sama-sama diam dan menatap ke bawah.
"Apa hanya aku yang merasa canggung sekarang?" Tanya Shi
Jin.
Shi Jin menasehati Myeong Ju, kalau mau jenguk ya seharusnya memberi
doa ucapan semoga cepat sembuh.
"Kau kan sudah punya pacar. Kau mau aku memanggilnya?"
"Tidak. Aku tak mau membuatnya khawatir lagi."
Myeong Ju bisa melihat kalau Shi Jin sudah baik-baik saja. Ia
memberikan gingseng merah untuk Shi Jin. dan pamitan pulang.
"Kita kan teman. Kau tak perlu repot-repot begini." Kata Shi
Jin untukMyeong Ju. Lalu ia beralih ke dae Young.."Jika dia datang begini,
setidaknya suruh dia duduk dulu."
"Kalian berdua bisa bicara." Ujar Dae Young.
"Aku akan keluar." Balas Myeong Ju.
"Aku yang akan pergi." Paksa Dae Young.
"Aku saja."
"Lalu, siapa yang menemaniku jika kalian berdua pergi?"
Tanya Shi Jin.
"Tapi, akan lebih baik jika dia (Dae Young) yang berbaring di
sini." Jawab Myeong Ju.
Shi Jin bercerita kalau Dae Young memang berbaring disana tadi. Shi
Jin juga menceritakan sikap feminim dae young tadi sambil memeragakan. Dae
Young melarangnya, ia menjelaskan kalau tadi ia cuma bercanda. Tapi Shi Jin
belum puas.
"Dia bilang, "Omooo~~" sambil mengusap rambutnya."
"Aku tak bilang "Omooo~"."
Myeong Ju mengerti sekarang, mereka memang seperti si "Bodoh dan
yang lebih Bodoh". Myeong ju lalu keluar, meminta Shi Jin untuk
beristirahat.
"Kau memang bodoh. Aku mencoba agar dia mau lebih lama di
sini." Kata Shi Jin.
karena itulah Dae Young menghentikan lelucon Shi Jin tadi.
"Ah~ jadi pertengkaran kalian tak bisa dihentikan dengan
leluconku?" Shi Jin mulai serius,,"Kenapa? Kenapa kalian bisa
putus?"
Dae Young menjelaskan kalau ia memasukkan permintaan pengunduran diri
agar bisa bersama Myeong Ju
"Kau apa tadi?"
Dae Young hanya bisa minta maaf. Shi Jin sungguh kecewa, kenapa Dae
Young melakukan itu sendiri?. Lagi-lagi Dae Young hanya minta maaf.
Shi Jin kembali bertanya, apa komandan juga tahu. Dae Young menjawab
kalau Myeong Ju ada di ruangan saat ia menemui Komandan.
"Kejar dia. Kau melepaskan seragammu demi dia. Jangan membuatnya
menunggu terlalu lama." Perintah Shi Jin.
Dae Young mencari Myeong Ju. Ia melewati Myeong Ju namun berbalik
setelah melihat sepatu Myeong Ju. Tapi Dae Young tak mendekat.
Ja Ae dan Dr Sang Hyun melihat mereka. Jae Ae bertanya pendapat Dr
sang Hyun mengenai mereka berdua.
"Menurutku sih, mereka sedang bertengkar, dan Letnan Yoon mungkin
mau putus, demi kebaikan Sersan Seo. Karena itulah Sersan Seo tak bisa
menemukan Letnan Yoon. Karena Letnan Yoon adalah seorang wanita yang
baik."
Lalu Ja Ae mengutarakan pendapatnya.
"Menurut pendapatku, Sersan Seo tahu di mana Letnan Yoon
bersembunyi. Dia ingin mengejarnya, tapi dia tak bisa. Dia ingin menjaga harga
diri Letnan Yoon yang berusaha disembunyikannya. Karena Sersan Seo adalah
seorang pria yang baik."
Dr Sang Hyun tiba-tiba mengajak Ja Ae untuk menemaninya shopping malam
ini.
"Kau mau beli apa?" Tanya Ja Ae.
Malamnya mereka sampai di toko Mobil. Dr Sang Hyun ingin membeli satu
seperti katanya saat di Urk.
"Apa gunanya menabung terus saat kau tak tahu kapan ajalmu? Aku
rela mati setelah menghabiskan semua uangku. Aku tak mau memberikannya pada
orang lain, aku mau pakai semua." Prinsip Dr Sang Hyun.
Ja Ae lalu bertanya bagaimana jika Dr Sang Hyun belum mati tapi
uangnya sudah habis. Dr Sang Hyun lupa memikirkannya tapi ia tetap akan membeli
mobil.
"Pilihlah satu. Mobil mana yang kau suka?" Tanya Dr Sang
Hyun.
Ja Ae memilih mobil yang warna biru.
"Hei, kau memang selalu mengganggu hidupku. Kenapa kau
melakukannya? Apa kau menyukaiku?"
Ja Ae menjawab kalau Karyawan yang tadi juga merekomendasikan itu.
"Kau mengawasiku ternyata. Kenapa? Apa kau menyukaiku?"
"Iya."
Dr Sang Hyun senang karena Ja Ae menjawab iya. Ja Ae menyuruhnya cepat
karena ia lapar lalu Dr Sang Hyun meminta karyawan formulir
pembelian, cepat.
Mo Yeon melihat Berita di TV
"Utara dan Selatan
memutuskan untuk mengadakan rapat 100 orang. Kedua Pemerintahan mengadakan
pertemuan rahasia di Panmunjeom kemarin. Berkat pertemuan inilah akhirnya
perjanjian perdamaian akan berlanjut hingga 5 tahun lagi. Utara dan Selatan
telah memutuskan untuk mengadakan pertemuan ini."
Shi Jin juga menonton berita yang sama diruangannya.
Mo Yeon masuk saat Shi Jin mematikan TV-nya. Mo Yeon melepaskan jas
dokternya.
"Jangan takut. Aku sedang tak bertugas. Aku adalah walimu
sekarang." Jelas Mo Yeon.
Shi Jin ingin tinggal seminggu lagi Di RS, ia senang setiap 2 jam
sekali bisa bertemu Mo Yeon.
"kalau kau suka, kenapa kau tadi keluar?" tanya Mo yeon.
Shi Jin langsung menunduk. Mo Yeon bertanya, kemana tadi Shi Jin pergi?
"pergi ke atap tadi." Jawab Shi Jin.
"Kau tak ada di sana. AKu sudah cek tadi."
"Bukan atap gedung ini."
Mo Yeon bertanya, apa Shi Jin pergi ke 'mall' lagi? (Shi Jin
mengangguk) apa bersama temannya itu? (Shi Jin mengangguk) tapi kenapa kok
baliknya sendiri?
Shi Jin menjawab kalau mereka memiliki rute yang berbeda. Perasaannya
sedang kacau. Tak bisakah Mo Yeon berhenti memarahinya dan menghiburnya saja?
"Apa yang terjadi?"
Shi Jin telah menyelamatkan perdamaian, tapi, ia tak tahu apakah
temannya itu hidup atau mati.
"Dan pacarmu ini... sedang khawatir padamu."
Shi Jin menawarkan ranjangnya agar Mo yeon bisa merasakan tidur di
ranjang paisen.
Tapi Mo Yeon malah berbaring di ranjang untuk penunggu Pasien. Shi Jin
tak menyangka kalau Mo Yeon menolaknya.
"Apa kau memang keras kepala begini? Aku pasien, loh. Aku tak
akan bisa macam-macam."
"Pasien yang cukup sehat untuk pergi ke "Mall" itu.
Dokter ini hanya mau melindungi dirinya sendiri."
"Kau bilang apa?"
"Entahlah. Aku sudah mengantuk."
Mo Yeon mengatakan kalau Chi Hoon sudah jadi ayah dari anak laki-laki
tadi sore, hanya sekedar informasi saja sih agar Shi Jin tak salah beli hadiah.
"Dia pasti menggemaskan seperti ayahnya. Sampaikan ucapan
selamatku padanya."
"Baiklah."
Shi Jin minta maaf karena membuat Mo Yeon khawatir. Terima kasih
karena Mo Yeon sudah menyelamatkan hidupnya.
Mo Yeon membuka matanya,
"Kenapa kita selalu berterima kasih karena masalah ini, ya?
Pasangan lain... selalu berterima kasih karena sudah mengantar pasangannya
pulang. atau karena atas hadiah saat anniversary mereka. Bukannya begitu?"
"Maafkan aku."
"Apa kau yakin?"
"Apa maksudmu?"
"Aku sudah melihat perdamaian yang telah kau selamatkan itu di
TV. Tapi... jika kau sungguh menyesal, jangan pernah datang menemuiku dengan
lumuran darah lagi. Aku mohon."
"Aku akan ingat itu."
Shi Jin mengajak Mo Yeon menonton film yang selalu batal mereka
tonton. memanfaatkan fasilitas kamar VIP yang hebat.
"Wah~ akhirnya kita bisa nonton juga. Aku bahkan tak pernah
menyangka kita bisa menontonnya." Ujar Mo yeon senang.
"Kita akhirnya bisa menontonnya. Dulu, kita pulang padahal sudah
beli tiketnya."
Lalu mereka terbaring bersama.
"Aku tak ingat siapa yang
tidur duluan. Itu adalah hari yang panjang dan juga berat, Dan aku berada di
pelukannya. Aku merasa seperti bintang yang bersinar terang dalam pelukannya.
Menjadi wanita yang dia cintai. Apakah film yang batal kami nonton itu
mempunyai akhir bahagia? Ataukah akhir yang sedih?" Narasi Mo Yeon.
66 komentar
Oh my god, berharap happy ending jangan sampai ada yang mati:(( gregettt... semangat eonni 2 episode lagi!:))
Makasih banyak sinopsisnya mba Ega....
Seneng tapi juga selalu deg2an sama akhir drama ini... Jd saya mah pasrah aja lah sm penulisnya,walaupun sebenernya masih sangat sangat sangat berharap bisa happy ending hehehehe... kalopun harus sad ending ya tinggal nyiapain hati buat bergalau-galau ria sampe beberapa hari/minggu ke depan.... T-T
Chinggu ya, ntah knp mo komen di part 1 nya ga bisa...hiks!
Walopun ending eps 14 ini lumayan romantis, tapi tetap aja takut dan galau menanti eps 15&16..
Berkeyakinan aja kalo Song Hye Kyo dan Song Joong Ki ga mungkin milih drama yg sadending, semoga~
Chinggu ya,second request boleh ya, review ep 15 nya dong, please...
Ega ya, gumapso, sugohesso, hwaiting!!
Lega dgn ending episode ini, tp kok msh deg2an kalo liat preview episode 15. Smoga happy ending. Gomawo sinopsisnya y..
Daebak gomawo sinopnya
Ahh oenni daebbak !!! Gomawo .. Jeongmal
agak takut klo sad ending, gara" lihat preview ep 15
Finally 2 Ep again... sungguh berat...
Ngebayangin pemikiran shi jin,perasaan mo yeon.. dua2 nya benar Dan pasti sulit... berharap shi Jin Gak mati,dan ada Jln keluar untuk mereka berdua,klo liat preview Ep 15/16 sih Liat Dae young n Myeong joo sih bkl happy ending mereka... rasanya pengen nangis, takut shi Jin mati,rasanya Gak rela,mdh2an seperti omongan Jin goo Klo endingnya Akan daebak
InsyaAllah Happy ending. Ad yg prnah liat fto si jin dn ma yeon d atas bangkai kpl di pulau urk ddk b2. Berharap itu akhir endingx nnti .
Nunggu sminggu lagi deh, makasih mb buat tulisannya.
ghamsahamnida eonni ,
recapnya daebak :-)
eonni request priview nya donk :-)
hanya bisa menunggu dan berharap untuk happy ending :-)
klopun sad ending siap* ajha buat merasakan kegamangan berminggu*,,
aishhh resiko terlalu menghayati drama DOTS :-D
Top!!!!
Gak chi hoon gk istrinya bkin ngakak.... duuhhh akhirny pnya ponakan cwok. Haha
Smoga lbih imut dn konyol dr bpkny ya dek :D
Ciyeeee dr sang hyun ma ja ae akhirnya...
Hmmmm brharap minji jg ada pasanganya siapa gtu..sersan im(ehhh jgn dy), Sersan gong, kop kim gi bom atau kim minjae gtu bolehlah.. mereka jg cwok2 keren yg bkin melting kok apalagi sersan im. ;D
Ahhhh endingnya semanis gulaa... tenang dr.kang, kyakny filmy akn brakhir happy ending. Tinggal 2 eps lagi.
Thanks recapnya... fighting buat mggu depan.
Gak sabar nunggu minggu depan, semangat chingu nulisnya..🙌🙌🙌
Takut berita hoaks klu shi jin.... 😞😞😞
sudah lama ngikutin blog ini, tp blom brkesempatan bwt komen. bolak-balik ngecek sinopsis DOTS uda kluar ato blom pas hari kamis n jum'at. Thank's bwt sinopsis ny ya, menikmati bgt baca nya. wlw sdh nonton.
Smga DOTS happy Ending. Semangat nya ngerecap nya...
ohya, uda lama nih ngefans sm joongki oppa. kangen sma tingkah konyol nya pas masih di runnning man. slma ini sllu mngulang episode yang ada joongki oppa. smga stelah ini ada drama baru lagi n balik jd member running man lagii.. aamiin
Gomawo ya unni, semangat terus dengan sinposisnya.
Trmksh....sinop'a cpet bnget....
Siapa yg sdh liat official MV ost DOTS part 9... Da scene tngan prempuan mnyentuh seikat bunga di atas batu, batu pantai urk diatas btu dan scene kapt yoo si jin dn kang mo yeon duduk diats bngkai kpal...enth knp brpikir sad ending utk second lead (die). But happy ending buat lead couple kita krna mreka bsa kmbali k pantai urk mletakkn batu pantai k tmpat'a. Rasa'a batu itu pnya peran pntg krn sring muncul.... Tp q gk mw dae young mati....semoga felling'a salah total...dn happy end smua....mri sma" brdo'a....
Btw....prajurit korut hobby nelen benda asing ya....kmrn yg d TK2H seorang sersan nelen kunci....skrg letnan ahn nelen chip....bener"...scene ttg cara mkan mie soba'a jg hmpir sma...ada kmiripan dgn TK2H...boleh lah....yg pnting jgn mirip ending'a......andweeeee
Salam kenal unnie semua ...
Sebenarnya udh lma jga ngikutin blog ini tpi cma jdi secret reader doang 😄
Gomawo unnie buat sinopnya.. fighting buat mnggu dpan 🙌🙌
makin dan semakin dan semakin parno sad ending, beneran ini drama klu sad ending mgkn gw ga bisa move on banget kyk jaman drama memories of Bali yg sad ending dan sampek skrg klu inget masih sakit hati, hahhahaha please happy ending pleaseeeee....
Ega semangat yaaa buat minggu depan...
Makasih sinopsisnya.ko lihat preview nya si kapten die ya... 😢. Maunya happy ending
khamsahamnida udah bikin sinopnya cepet bangetttt,
lucu deh kalo ngeliat shijin sama dae young lagi bercanda,apaalgi pas shijin cepet" ganti bajuuu aduuhhh lucuuu bangettt liat oppa joong ki
Wih udh part 2...msh berharap happy ending..
Tks sinopsisnya, yg bener2 sdh aku tunggu ..... Gak sabar seminggu lagi.....lebih enak baca sinopsis, tetep smangat, fighting !!!!
Thanks buanget sinopsisx mbak diana ega,tdk sabar menunggu episode 15&16 semoga kabar buruk yg beredar itu nggak benar semoga happy ending������������
Gomawo ya unni, semangat terus dengan sinposisnya.
Aigooo d.tunggu eps selanjutnya nih 😀
Tetap semangat oenni,semoga aja happy ending gak sad ending 😇ðŸ˜ðŸ˜¢ semoga kabar2 tentang kapten yg die gak benar 😢ðŸ˜tpi dari previewnya kayaknya ðŸ˜ðŸ˜
Fighting y Ega!!! Dtunggu the next epsx.
Selalu cepet pake banget nge recapnya
D tunggu lanjutan nya mbak
Makasih sinopsisnya. Walo udh nntn via youtube ttp sukak baca sinopsis😉☺
tp aku lht video ost dots part 1 yg jdulnya always kok ky ada kuburan ky ada salibnya gt mb, aku jd mkir pa endingnya ky gt.. sbnrnya g brhrp endingnya ky gt..
Aaah... ga sabar nunggu 2 episode lg. Berharap happy ending. Tp..kalau liat preview ep.15 kaya.ya....���� ga kebayang deh seandai.y sad ending past bkalan galau bgt..
Gomawo unnie sinopsis.y..
Yh smoga aj happpy ending mba... kita liat aj nnti.... mslh kbrn itu kyax cm hoax sya gk phtiin videox c cm liat gmbr. Sprtix ad yg beda
sekedar info cinggu ... coba liat ost Yoo Mi Rae yang judulnya 'Alwaya' Ost Part 1 ... disana terlihat batu nisan sapa gitu .... trus liat Dr.Kang di Urk bersama anak-anak... makin deg degan jadinya soal endingnya... berharap happy ending dan mudah2an ada kejutan di akhir episodenya .. mengenai capt.Yoo dan Dr.Kang yang lagi duduk di atas kapal berdua pake baju sama-sama putih.. Coba cinggu perhatiin deh pada episode 5,6 ... Pas di awal episode terlihat mereka lagi duduk berdua diatas kapal urk dengan memakai pakai putih yang sama ... mudahan apa yg di bilang jin goo 'daebak' itu adalah ending yang tidak kita sangka bahwa capt.yoo tidak mati melainkan misi rahasia yang tidak boleh di ketahui orang..berharap endingnya begitu cinggu :(
Terimakasih mbaaakkk
Brharap shi jin engga metong..ðŸ˜
Smpet nangis juga pas shi jin buka mata hal prtma yg dia khawatirkan mlah keadaan letnan ahn.. 😦
Klo jd mo yeon engga ngbayangin prasaan.a gmna liad pcar.a mlah jd pasien.a..
Ntah knpa ko mlah yg cintanya rumit mlah dae young sma myeong ju ya.. Biasa.a kan mlah yg peran utamanya 😀 jd ikutan baper sma second couple ini.. Chemistry.a dapet tp tnyata jingoo.a uda merried.. Hehehe
Fighting unnie 💪! Mbntu bgt sinop.a 😘 gomawo
Sepertinya saya tidak sabar menunggu 2episode lagii ,, ommo suka sekali drama ini ...
Was" bakal sad ending duhh tapi kalo emang sad mau gimana lagi ToT
Gomawo unni, semangat buat next episodenya
Bener2 gak bisa ditebak tiap akhir episodex, jadi terus penasaran... Hope will be happy ending... Semangat recap mbak moga sehat selalu
Wah..tinggal 2 episode lg. . mudah"an happy ending, gak rela klw sad ending. .
Ngrekap drama nya keren. .
Fighting chingu ^_^
Gak sabarrr nunggu ep selanjutnya...
Mudah mudahan happy ending.. Gomawo sinopsis nya karna kesibukan gak bisa nonton langsung.. 😆😅 gak sabar nunggu episode selanjutnya..
Tebakan gw mah happy ending ceritanya. Ada yg nulis liat ada nisan sijin, gw rasa itu bohongan aja. Mungkin sijin juga ingin keluar dari pasukan khusus so dibuatlah dia pura2 mati. Dan dr bbrp episode sijin juga dah janji kalau dia akan jaga dirinya. Itu opini saya. Opini kalian?? :)
Mudah2an happy ending klo sad ending...ngga tau kapan move on
Memang cool abis DOTS.tapi mau apalagi mereka sutradara dan produsernya...jadi kita cm bisa harap2222 cemassss deh...
Ya ampun kasian Dr.kang yg selalu dibuat khawatir oleh kapten Yoo..
Berharap di episode selanjutnya letnan yoon dan sersan SEO balikan lgi.. :)
Gx sabar nunggu episode selanjutnya,,harus,wajib,mesti Happy ending.
Gomawo ya unni, semangat terus dengan sinposisnya.
Thx unni. Ni drama bikin gila... g sabar tunggu minggu depan..
ost yg judulnya apa ya chingu? pernah sih lihat ada makam 2 gitu.. trus mo yeon ngajar melukis anak anak urk..berharap bgt ini happy ending
Berharap endingnya kayak gini aja, atau bahkan lebih bahagia lagi :D
Semangat mbak recapnya, saya jadi semangat juga nungguin recapannya minggu depan :D
God bless you :O)
Wkwkwk baper makasih yahhhh 😂
Wind beneath your wings by M.C THE MAX......
Sma....brhrap bget happy end buat smua couple...kya'a tragis amat kisah second lead kita dr awal gk ada happy"a....
gomawoyo makasih banget looohhh sinopsisnya.
btw yg punya instagram follow account aq yaaa di @yuanitacine hahahahahha
Makasih mba ega postingannya... Tapi klo boleh tlg posting juga dong reviewnya yaa, makasih sebelumnya.. Hehe
Pasrah deh sama endingnya,meski sampe hari ini tetep berharap ini drama happy ending. Bwt saya lbh baik kapt yoo pulang tugas naik kursi roda drpd tinggal nama(maksa2 deh).
Haaiish,musti siap2 nih untuk 2 episode terakhir biar g berakhir galau n nyesek berhari2.
Wowww nie drama bikin baperrrr
Iya betull...pkoknya jgn sampe ada yang mati yah......please please help meeee
Iya betull...pkoknya jgn sampe ada yang mati yah......please please help meeee
Wah sinopsis nya keren, kakak penulis yang hebat
Penggambaran suasana nya dapat fell nya juga
Semoga kakak selalu sehat Dan dimudahkan dalam menulis sinopsisnya
Makasih ya kak, semangat untuk 2 episode terakhir
ya ampunn baru bisa baca sekarang yg eps 14, dari part 1 yg konyol ketawa sampai perut terasa kaku sampai part 2 yg romantis abis sampai kebawa baper semua itu karena narasi yg dibuat ega unnie terasa nyata dan seperti nonton dramanya.. gumawo unnie, fighting buat 2 eps akhir nanti..
Aduh jadi baper
Semangat ya kak!!!
Di tunggu lanjutannya 😊👌
daebak..
i like it