Do Kyung memutuskan untuk menyambut hae Young saat melompat ke
arahnya. Karena dia tahu, dia tidak akan bisa membuat Hae Young pergi dari
hidupnya. Setelah berpelukan, baik Hae Young maupun Do Kyung merasakan sesuatu,
degupan jantung.
Hae Young melepaskan pelukannya. Do Kyung berucap,,"Apa kau sudah
gila?"
Hae Young mengambil tasnya. Soo Kyung memanggil Hae Young untuk
memberitahu kalau sumpelan branya jatuh tepat di depan Doo Kyung. Hae Young
melotot dan meraba dadanya, ia teringat saat itu jatuh. kemudian dia menutupi
wajahnya dengan tangan dan berjalan cepat untuk memungut itu.
Hae Young terus berjalan tanpa melihat Doo Kyung setelah memungutnya.
Dia berhenti, menyandarkan kepalanya di tembok, menyesali kelakuannya tadi yang
sangat sangat memalukan.
Saat akan tidur. Doo Kyung tidak bisa menahan ketawanya mengingat
kejadian barusan. Tertawa terbahak-bahak sampai memukuli kasur. Hae Young kesal
dan menyuruh Doo Kyung untuk berhenti tertawa. Bukannya berhenti Doo Kyung
malah semakin keras ketawanya.
"Ini pertama kalinya aku mendengarmu tertawa." Ujar Hae
Young dan barulah Doo Kyung menghentikan tawanya.
-= Episode 5: Hati yang tersayat =-
Hae Young berlari keluar dari rumahnya menuju kantor. Sambil jalan ia
membuka kimbab segitiga lalu memasukkan seluruhnya ke mulutnya. Doo Kyung
awalnya melewati Hae Young begitu saja, namun dia menghentikan mobinya lalu
memundurkannya. Dia menyuruh Hae Kyung masuk, dia akan mengantar Hae Kyung
sampai ke stasiun kereta.
DI dalam mobil, Hae Young minta Doo Kyung untuk mentraktir makan
malam. Karena dia sudah membuat Doo Kyung tertawa. Traktirnya yang mahal karena
Doo Kyung tertawanya puas sekali. Lagi pula pertunjukan dengan sumpelan bra
jatuh itu jarang sekali terjadi. dan di atas semua itu, dia malu sekali.
Doo Kyung masih saja tertawa. Hae Young menyuruhnya berhenti tertawa,
katanya oo Kyung bukan tipe orang yang mudah tertawa. Tapi setiap kali
mengingat kejadia itu, Doo Kyung masih saja tertawa.
Dan begitulah, perjalanan mereka ke stasiun kereta bawah tanah
dipenuhi dengan tawa.
Hae Young cantik melihat laporan dari anggota tim nya. Produk mereka
selalu berada di nomor dua makanya tim baru dibentuk dengan tujuan untuk
mempertahankan tempat atau meningkatkan. Salah satu staff ragu kalau mereka
bisa mencapai posisi pertama.
Hae Young cantik memberi sebuah petuah atas pengalaman pribadinya.
Ketika mengalami saat-saat yang berat dan memikirkan untuk menyerah saja.
Tetapi kemudian mendapat pesan yang menyemangati.
-= Kilas Balik =-
Saat Hae Young cantik lari maraton, dia teringat jawaban Doo Kyung
saat dia menelfon. Doo Kyung langsung bisa mengenali dirinya dan itu membuatnya
senang.
"Inilah sebabnya kenapa
manusia tidak bisa saling berbuat baik. Teganya kau... Kau pikir aku gampangan,
'kan? Kaulah satu-satunya orang yang
akan menghubungiku... dan membuat semuanya jadi runyam lagi. Kau tahu
itu?" Jawaban Doo Kyung selanjutnya dengan penuh amarah.
Hae Young cantik menjawab kalau dia merindukan Doo Kyung. Kekesalan
Doo Kyung memuncak, ia melampiaskannya dengan melempar ponselnya.
Saat itu, Hae Young cantik akan menyerah, baik menyerah pada Doo Kyung
maupun lari maraton. Namun tiba-tiba dia mendengar suara seseorang
menyemangatinya.
"Oh Hae Young! Fighting!"
Itu adalah suara Hae Young yang menyemangati Hae Young lainnya dari
dalam mobil temannya. Hae Young cantik tidak tahu kalau itu adalah Hae Young.
"Pada saat yang paling tak
terduga... kau mendapatkan kekuatan dari dukungan orang lain. Rasanya seperti
seluruh planet sedang... menyorakiku supaya aku tidak menyerah."
Hae Young pun melanjutkan larinya dengan penuh semangat.
-= Kilas balik selesai =-
Hae Young cantik menelfon ponsel Doo Kyung tapi tidak terhubung,
kemudian dia menelfon kantor Doo Kyung.
Doo Kyung kembali ke ruangannya. Dia menancapkan charger ke ponselnya.
Lalu masuklah pesan dari Hae Young.
"Makanan yang lezat"
"dan mahal."
"Kenapa kau tidak balas
sms-ku?"
"Traktir aku makan
malam."
"Aku ingin makanan yang
berminyak. Daging."
Lalu dia melihat pesan yang tertempel di notebooknya.
[Steak House di Cheongdam-dong
jam 7 malam. Dari Oh Hae Young. Aku akan menunggu]
Doo Kyung membalas SMS Hae Young. Dia mengubah jam janjiannya menjadi
jam 7:30. Hae Young bertanya, jadinya di tempat mana.
"Bukankah kau ingin bertemu
di Steak House di Cheongdam-dong?" Balasan Doo Kyung.
Hae Young tersenyum lebar, itu kan tempat mahal. Baik sekali Doo
Kyung. Setelah pulang kantor. Hae Young dengan penuh semangat menuju tempat
janjian, begitu pula dengan Doo Kyung.
Hae Young cantik menunggu seseorang di restaurant. jam sudah
menunjukkan pukul 7:20. Dia mulai cemas, kemudian Hae Young datang.
Hae Young cantik menyapa Hae Young dengan ramah, mengatakan kalau
mereka ini terhubung
secara khusus. Lalu bertanya apa Hae Young mau bertemu dengan pacar.
Hae Young menjawab, cuma seorang pria saja kok.
"Apa kalian berdua mulai berkencan?" Tanya hae Young cantik.
"Yah begitulah..."
Hae Young cantik turut bahagia, dia memberitahu hae Young kalau masa
pacaran itu masa yang indah. Dia ingin tahu seperti apa orangnya (pacar Hae
Young). Dia yakin orang itu orang yang sangat baik Karena Hae Young juga orang
yang baik.
Giliran Hae Young yang bertanya. Hae Young cantik menjawab kalau dia
juga menunggu seorang pria tapi sepertinya pria itu tidak datang, dia merasa
dicampakkan. Tapi tidak apa-apa, jika pria itu tidak datang, dia akan
mendatangi rumahnya.
"Kau masih percaya diri sekali ya." Tanggap Hae Young.
"Apa aku dulu seperti itu? Apa aku percaya diri? Senang rasanya
ada orang bilang aku percaya diri. Terima kasih." balas Hae Young cantik
sambil memeluk Hae Young.
Kemudian mereka duduk di meja masing-masing. Hae Young duduk di
sebelah kiri belakang Hae Young cantik.
Hae Young cantik melihat kedatangan Doo Kyung. Hae Young cantik
melambai pada Doo Kyung tapi keduluan sama Hae Young. Doo Kyung berjalan menuju
Hae Young.
Hae Young cantik memanggil Doo Kyung, Oppa. kemudian Doo Kyung
menoleh. Doo Kyung mengerti sekarang, berarti catatan yang tertempel di
notebooknya itu adalah pesan dari Hae Young cantik, bukan Hae Young
tetangganya.
Doo Kyung menoleh kembali ke Hae Young. Dia mengajak Hae Young pergi,
Lagipula Hae Young bukan tipe orang yang makan di tempat seperti ini. Doo Kyung
pergi duluan.
Hae Young cantik mendekati Hae Young. Ia ingin memastikan, jadi pria yang ingin dipacari Hae Young adalah
Oppa-nya. Lalu dia menjelaskan kalau dirinya meninggalkan pesan dan meminta Doo
Kyung untuk bertemu disana, pasti Doo Kyung mengira kalau itu dari Hae Young
karena nama mereka sama.
"Bagaimana kalian berdua saling kenal?" Tanya Hae Young.
Doo Kyung masuk kembali, dia menarik tangan Hae Young untuk
mengajaknya segera keluar. Doo Kyung membukakan pintu mobil dan mendorong Hae
Young untuk segera masuk.
Saat Doo Kyung akan masuk mobil, Hae Young cantik keluar. Hae Young
cantik minta maaf, ini semua salahnya, Dia membolehkan Doo Kyung memakunya, dia
tidak bisa menyalahkan Doo Kyung bahkan jika Doo Kyung memukulnya. Hae Young
cantik meraih tangan Doo Kyung tapi Doo Kyung menepisnya. Doo Kyung sudah akan
masuk mobil tapi dia berbalik lagi untuk mengatakan sesuatu.
"Kau pikir aku akan datang menemuimu begitu kau memintaku? Jangan
berkhayal. Aku datang untuk menemui wanita itu, bukan kau. Pantas saja. Kenapa
restoran yang dia pilih berbeda. Kau makan steaknya saja sendiri. Dengan
anggun." Ucap Doo Kyung lalu menuju pintu mobil
"Aku merindukanmu. Sungguh. Sangat merindukanmu. Setiap
hari." Jujur Hae Kyung cantik.
Bruak!!!! Doo Kyung meninju kaca jendela mobilnya. Lalu dia masuk
mobil dengan kesal. Tanpa mengatakan apapun, dia menjalankan mobilnya. Hae
Young juga tidak berkata apa-apa.
Hae Young teringat cerita Doo Kyung bahwa Doo Kyung dicampakkan di
hari pernikahannya, bahwa mempelai wanitanya ditadk muncul di altar pernikahan.
Sekarang dia tahu kalau itu adalah Hae Young cantik.
Sekilas kemesraan Hae Young cantik dan Doo Kyung dulu.
Mereka sampai di warung. Hae Young masih diam saja, ia membiarkan Doo
Kyung yang minum bergelas-gelas soju. Sampai pada akhirnya dia
berucap,,"Jadi dia orangnya?"
Hae Young menuang minuman lalu menenggaknya. Lalu dia tertawa, dia sangat sebal. Dari awal
memang dia sudah mikir kalau ini aneh, cara Doo Kyung memandangnya dan akhirnya
dia mengerti sekarang.
Setelah mereka keluar dari warung. Hae Young menumpahkan kekesalannya
"Wanita yang punya nama yang sama dengan wanita yang kau cintai
sampai mati. Pasti tidak nyaman bagimu. Tapi kenapa kau tetap tenang setiap
kali aku bercerita tentang Oh Hae Young? Kenapa kau hanya diam mendengarkanku?
Kenapa kau tidak memberitahuku kalau wanita yang menghilang... pada hari
pernikahanmu adalah Oh Hae Young?"
"Kenapa aku mau memberitahumu?"
"Kenapa kau membuatku terlihat seperti orang bodoh? Aku sudah
mengoceh sendiri seperti idiot. Apa itu lucu bagimu? Setiap kali aku
menceritakan padamu tentang tiga tahun yang menyakitkan... yang kulalui saat
aku SMA karena dibandingkan dengan si cantik Oh Hae Young... apa kau puas? Kau
pasti berpikir, 'Memang benar. Wanita yang kucintai adalah seorang wanita yang
luar biasa.' Apakah kau menikmatinya?"
"Apa kau pikir itu masuk akal?"
"Jadi kenapa kau tidak cerita padaku?"
Doo Kyung jadi ikutan kesal. Lalu Hae Young bertanya lagi, apa yang
barusan Doo Kyung lakukan di restaurant tadi dengan memegang tangannya. Apa
tangannya itu semacam properti bagi kehidupan cinta Doo Kyung? Apa tangannya
itu properti untuk membuat si jalang itu marah? Apa Doo Kyung ingin dia
mengatakan pada Hae Young cantik kalau mereka pernah tidur bareng? Haruskah dia
katakan pada Hae Young cantik kalau mereka saling mencintai? Apa Doo Kyung
menginginkannya untuk membuat Hae Young cantik jadi gila dan sangat putus asa?
Doo Kyung minta maaf karena sudah meraih tangan Hae Young. maaf
sekali! lalu dia pergi. Hae Young berteriak agar Doo Kyung jangan coba-coba
memanfaatkannya seperti itu lagi! dan Doo Kyung memang harus minta maaf! Karena
itu sangat kekanak-kanakan!
Hae Young di rumah, dia menunggu kepulangan Doo Kyung bersama boneka
monyetnya. sudah jam setengah 3 pagi. Hae Young meninggalkan pesan suara untuk
Doo Kyung.
"Kenapa kau tidak pulang? Apa kau begini untuk menunjukkan
kemarahanmu? Kenapa kau begini? Pulanglah."
Lalu Hae Young keluar gerbang rumah. datanglah Doo Kyung yang diantar
supir pengganti. Hae Young mengetuk jendela mobil Doo Kyung lalu membuka pintu
mobil. Doo Kyung yang tidak sadar hampir jatuh untung Hae Young menangkapnya.
Hae Young lalu masuk ke rumahnya, membuka pintu kecil yang
menghubungkan rumahnya dengan rumah Doo Kyung, serta menggeser rak yang
digunakan Doo Kyung untuk menghalangi pintu.
Selanjutnya, Hae Young menggendong Doo Kyung sampai ke rumah Doo
Kyung, menurunkannya di ranjang. Dia mengurus Doo Kyung supaya bisa tidur
dengan nyaman. Dia bahkan meletakkan selimut listrik di punggung Doo Kyung.
"Kau nanti kedinginan. Tetaplah hangat meskipun kau sedang tidur."
Ucapnya.
Lalu Hae Young berbaring di lengan Doo Kyung. Hae Young bangun lagi,
dia melihat luka di tangan Doo Kyung lalu meraihnya.
Saat pagi. Hae Young mengecek Doo Kyung kembali, setelah memastikan
kalau Doo Kyung sudah bangun, dia kembali ke rumahnya.
Doo Kyung mandi. lalu memakai lotion. Dia melihat lukanya yang sudah
di perban. Sementara itu, Hae Young memasak di rumahnya. Setelah matang, dia
membawanya ke rumah Doo Kyung.
"Makanlah ini. Sepertinya kau biasanya tidak minum karena kau
punya darah rendah ya. Saat kau sedang pusing karena mabuk... kau harus muntah,
tidur di tempat yang hangat... makan yang panas-panas, dan keringatan. Setelah
itu kau akan merasa baikan. Ini saran dari seorang wanita yang selama hidupnya
minum alkohol. Cepatlah makan."
Doo Kyung pun menurut. Hae Young bercerita, karyawan laki-laki yang
bahkan tak pernah bicara padanya sebelumnya mengajaknya makan malam dan minum
bareng setelah mengetahui kalau dia adalah teman sekelas Oh Hae Young cantik.
Mereka mencoba mendekati Hae Young cantik melalui dirinya.
"Aku ini bukan jembatan."
Lalu dirinya beralih ke Doo Kyung yang pasti senang karena pernah
memacari wanita impian semua pria. Doo Kyung hanya memandang tajam Hae Young.
"Jangan pandang aku seperti itu. Kau yang salah. Kau harusnya
jangan membuat dia marah. Kau harusnya pura-pura senang dan baik. Kau bahkan
menghancurkan kaca mobilmu. Buang-buang uang saja. Kau tidak punya kemampuan
untuk cepat beradaptasi. Kau sudah gila."
Doo Kyung meletakkan sendonya, dia minta Hae Young untuk berhenti. Hae
Young setuju untuk berhenti dan lanjut makan saja.
Belum ada 3 detik, Hae Young sudah bicara lagi. Dia menyarankan Doo
Kyung, apa Doo Kyung tidak mau melupakan itu semua dan pura-pura bahagia? dia
bersedia membantu kok.
"Kau bingung kemarin karena kau mendadak bertemu dengannya secara tak sengaja. Ayo kia
balas dia. Kau pura-pura saja sudah
melupakannya dan kau baik-baik saja. Aku akan membantumu di depan Oh Hae Young.
Aku sudah melempar umpan padanya. Aku sudah bilang padanya kita baru saja mulai
berkencan. Aku belum pernah bersing dengannya. Pasti seru. Melihat Oh Hae Young
cemburu padaku." Lanjut Hae Young.
Hae Young ada makan malam hari ini dengan rekan kerjanya. dia minta
Doo Kyung untuk menjemputnya setelah selesai makan. Doo Kyung pasti tahu kalau
Hae Young cantik dan dirinya kerja di tempat yang sama. Hae Young hanya bisa
membayangkan ekspresinya ketika Doo Kyung datang menjemputnya.
"Aku senang sekali. Aku ingin melihatnya. Ini pasti seru. Datang
jemput aku ya. Aku akan berpura-pura dan membuat dia panik." Bujuk Hae
Young.
Doo Kyung tidak mau. Hae Young terus membujuk, Ini situasi yang
sama-sama menguntungkan.
"Kenapa aku harus melakukan semua itu hanya untuk orang seperti
dia? Apa kau tidak mengerti itu malah membuatku terlihat lebih menyedihkan?
Jika aku ingin balas dendam aku hanya harus menghilangkan dia dari pikiran dan
kehidupanku. Kenapa aku harus melakukan saranmu? Percuma saja."
Hae Young belum menyerah, baginya rencananya itu lebih menyenangkan.
Doo Kyung tetap tidak setuju.
"Jika ketusanmu berubah, hubungi saja aku. Aku selalu terbuka untuk hal itu." Lalu
Hae Young berdiri dan berjalan kembali ke rumahnya.
Soo Kyung melihat seorang wanita keluar dari kamar Jin Sang pagi-pagi.
Kemudian Jin Sang keluar dengan hanya memakai pakaian dalam. Soo Kyung marah
besar, dia mengambil pemukul bisbol untuk keduanya. Keduanya masuk kamar lagi,
berganti pakaian lalu berlari keluar.
Doo Kyung hanya menyaksikan kejadian itu. Soo Kyung belum menyerah, ia
terus mengejar keduanya sampai ke luar rumah. Soo Kyung melemparkan tongkatnya
ke arah Jin Sang dan jatuh tepat di depan Jin Sang, tongkatnya sampai terbelah.
Doo Kyung menyusul Jin Sang dengan mobilnya. Jin Sang langsung masuk
ke dalam mobil. Jin Sang ngos-ngosan, dia lebih suka diteror saja dari pada
dibunuh oleh Soo Kyung. Doo Kyung menyalahkan Jin Sang yang membawa wanita ke
rumahnya.
"Aku juga tidak tahu. Aku tidak tahu kenapa." Jawab Jin
Sang.