Hae Young datang ke kantor dengan semangat baru. Dia bahkan memakai
syal. Dia masuk ke lift bersama dengan 3 pegawai laki-laki. Lalu terdengarlah
suara Hae Young cantik yang memintanya untuk menunggu. Hae Young kaget karena
Hae Young cantik memakai syal dengan warna yang sama dengannya. Hae Young
menekan tombol, berharap agar pintu lift segera tertutup tapi dia menekan
tombol yang salah.
Para karyawan laki-laki bertanya, apa kedua Hae Young itu satu SMA.
Hae Young cantik, mereka memang satu SMA dan sangat dekat. Salah satu karyawan
tidak percaya, Sulit bisa dekat dengan seseorang yang namanya sama.
"Aku juga tidak suka Jung Woo Sung. Dia dan aku punya nama yang
sama, Jung Woo Sung. Tapi dia jauh lebih sukses dariku, jadi dia lebih bagus
dari aku." Jelas karyawan itu. "Betul 'kan? Nama kalian sama. Kalian
berdua mengenakan syal. Tapi rasanya beda sekali. Betul 'kan?" Tambahnya.
Setelah keluar lift, mereka tinggal berdua. Hae Young cantik bertanya,
apa Doo Kyung marah sekali. Hae Young menjawab sedikit.
"Aku sudah berbuat salah padanya." Jelas Hae Young cantik.
"Aku tahu."
"Do Kyung menceritakan semuanya?"
"Ya. Kudengar kautidak muncul di hari pernikahan."
Hae Young cantik menjelaskan kalau Doo Kyung tidak tahu penjelasannya,
alasan kenapa dia melakukannya. Hae Young bertanya, kenapa Hae Young cantik
melakukannya. Hae Young cantik balik bertanya, bagaimana Hae Young bertemu
dengan Doo Kyung.
"Kebetulan saja. Di jalan. Kami menjadi lebih dekat karena kami
tetanggaan."
"Sudah berapa lama?"
"Tidak terlalu lama kok."
"Jujur... sepertinya kalian berdua tidak dekat. Bagaimana bisa
dia berkencan dengan Oh Hae Young lagi?
Bagaimana bisa dia berkencan dengan wanita
yang namanya sama denganku? Jadi aku tidak perlu merasa bersalah padamu,
'kan? Jujur, ketika Do Kyung marah... aku malah sangat bersyukur. Sepertinya
aku masih berharga di matanya."
Doo Kyung mulai bekerja lagi. Ibunya muncul untuk mengenalkan seorang
sutradara yang ia rekrut. "Semoga film-mu ini berhasil kali ini. Daripada
menghasilkan karya seni yang biasa saja." Ucap Doo Kyung saat perkenalan.
"Dari apa yang kudengar kau orang yang sangat suka seni. Apa aku
salah?" Balas Sutradara.
Ibu membenarkan dan beralasan kalau Doo Kyung hanya kurang tidur saja
makanya ngaco.
Park Hoon keluar ruangan dan melihat ibunya bersama sutradara baru.
Dia mendekati Doo Kyung, dia tahu kalau ibunya tidak punya uang untuk
memproduksi film baru.
"Dia mengambil uangmu lagi, 'kan?" Tanya Pak Hoon.
Doo Kyung diam saja. Park Hoon mendapat jawabannya sekaligus.
Makan malam yang dibilang Hae Young tiba saatnya. Direktur pidato
panjang lebar. Soo Kyung memotongnya, mereka hanya perlu mengenalkan Manager Oh
Hae Young saja.
Lalu Direktur beralih ke Hae Young yang sibuk makan camilan, dia
berpesan agar Hae Young menghormati Hae Young cantik walaupun nama mereka sama.
Soo Kyung merebut microfon Direktur lalu memberikannya untuk Hae Young
cantik dan menyuruhnya untuk segera memperkenalkan diri.
"Yah, semuanya. Kalian berpikir aku akan memerintahkanmu kesana
kemari, 'kan? Mungkin aku akan melakukannya. Tapi seberapa pun kalian
membenciku aku akan tetap mencintai kalian." Kata Oh Hae Young.
selanjutnya ia mengajak semuanya untuk minum bersama.
Selanjutnya adalah karaoke. Hae Young cantik maju di tengah-tengah
karyawan laki-laki.
Rekan-rekan Hae Young menyuruhnya melepas syal karena nanti akan terus
dibandingkan dengan Hae Young cantik. Hae Young tidak mau, karena jika dia
melepas syalnya maka tandanya dia kalah tapi Jika dia tidak melepasnya cuma
akan memalukan saja.
"Lepaslah syal itu. Kau terlihat seperti orang dari Korea
Utara." Bujuk yang laki-laki. tapi Hae Young malah semakin rekat menali
syal ke lehernya.
Setelahnya, Hae Young cantik duduk di sebelah Hae Young dan sesekali
merangkulnya. Hae Young cantik menveritakan masa lalunya bersama Hae Young.
Mereka dulu tinggal di lingkungan yang sama.
"Dia punya mesin cuci di halaman rumahnya. Mesin cucinya model
lama, jadi berisik sekali kalau mesinnya berputar. Dan mesinnya itu mulai bergerak sendiri menuju gerbang rumah. Ibunya
pasti bilang mesin cucinya melarikan diri. Bawa dan ambil mesin cucinya."
Cerita Hae Young cantik.
"Memang. Kami tidak kaya.
Kami menggunakan mesin cuci yang sudah tua." Batin Hae Young.
Hae Young cantik akan menceritakan mengenai Ibu Hae Young yang lucu
saat marah. Namun dia berhenti, dia seharusnya tidakmengatakan itu. Semuanya
tambah penasaran.
"Dia melepas semua pakaiannya kalau sedang marah. Kecuali celana
dalamnya." Jelas Hae Young.
"Suatu kali, ada anak ini menggaruk wajahnya Hae Young. Ibunya
marah sekali. Dia datang ke kantor kepala sekolah, lalu melepas pakaiannya.
Insiden itu menjadi legenda sekolah kami." Cerita Hae Young cantik.
"Memang. Ibuku itu
bodoh." Batin Hae Young.
Selanjutnya kembali acara karaoke. Kali ini yang menyangi adalah Soo
Kyung. semuanya maju ke depam kecuali Hae Young dan Hae Young cantik.
Hae Young cantik mengajak Hae Young untuk bersulang. Hae Young cantik
bertanya, apa Hae Young sedang pacaran.
"Kau sudah bertemu dengannya kemarin." Jawab Hae Young.
"Jadi maksudmu kalian berdua pacaran? Kupikir kau mengatakan itu
cuma buat main-main saja."
"Sampai kita mengucapkan 'Aku mencintaimu' dan 'mari kita
menikah' bukankah kita masih main-main? Bagiku, sebelum kami berucap janji untuk menikah aku menyebutnya
itu masih main-main."
"Apa kau sudah tidur dengannya?"
"Iya."
Hae Young cantik tertawa. Dia tak percaya kalau Hae Young masih belum
tahu caranya berbohong, bagaimana bisa Hae Young masih sama seperti anak SD.
Hae Young cantik mencubit pipi Hae Young lalu memeluknya dan terus berkata
kalau Hae Young lucu sekali.
Selanjutnya, Hae Young cantik didaulat untuk membawakan sebuah lagu,
semua orang bersuka cita keculai Hae Young dan mantan tim nya tentunya. semua
orang bersuka cita.
Giliran Hae Young yang menyanyi. Semuanya menyuruhnya untuk turun. Hae
Young tidak mau, dia mau menyanyi satu lagu lagi.
Hae Young cantik mendekati Soo Kyung, dia memanggil Soo Kyung dengan
sebutan Unni. dan karena Soo Kyung belum kelihatan mabuk, Hae Young cantik
mengajaknya bersulang.
"Kau minta pukul?" Lalu Soo Kyung mengayunkan tangannya
menyentuh punggung Hae Young cantik,,"Jangan pura-pura baik."
Lanjutnya.
salah seorang karyawan laki-laki nyeletuk. DIa menyuruh mantan anggota
tim Hae Young untuk membujuk Hae Young agar mau duduk.
"Asisten Manajer Oh! Bisakah kau melepas syal yang di lehermu
itu? Kau nanti dibandingkan dengan si cantik Manajer Oh Hae Young kita.
Ayolah!" Tambah karyawan itu.
Hae Young cantik menawarkan diri untuk melepas syalnya. Hae Young
berteriak melarangnya untuk melakukan hal itu.
"Jangan dilepas! Kau adalah kau. Aku adalah aku."
Direktur menegur Hae Young yang tidak sopan dengan Hae Young cantik.
walaupun mereka satu SMA tetapi ada rasa
hormat di perusahaan. Hae Young menggenggap erat syal yang sudah dicopotnya.
Dia hanya bisa minta maaf. Direktur terus saja mengomeli Hae Young. Hae Young
cantik ikutan melepaskan syalnya.
"Aku juga, Aku mungkin tidak masalah dengan hal itu. Bagus."
Kata Soo Kyung dalam bahasa perancis.
Doo Kyung juga makan malam bersama dengan para staff nya. Doo Kyung
menyampaikan kalau mulai sekarang mereka akan mengambil beberapa tawaran
pekerjaan tanpa terlalu memikirkan tentang kualitas pekerjaannya.
Semua staff nya tahu kalau ini adalah masalah uang. Dan mereka tidak
tahan melihat Doo Kyung selalu saja disalahkan. Mereka sepakat untuk melakukan
pekerjaan apapun terlepas dari kualitas toh akan lebih gampang.
Doo Kyung mendengar suara lagu yang menurutnya enak didengar. Lalu dia
meminta pada pemilik warung untuk membesarkan volumenya karena dia akan
merekamnya. Doo Kyung keluar untuk
memasang alat perekam, kemudian mulai merekam.
Kelompok karyawan perusahaan Hae Young sudah selesai makan. Hae Young
menatap tajam ke arah Hae Young cantik yang dikerumuni para karyawan laki-laki
setelah direktur naik ke mobilnya.
Hae Young akan pulang duluan. Kemudian dia melihat Doo Kyung tak jauh
di sana. Langsung deh matanya berbinar dan bibirnya menyunggingkan senyum
lebar. Hae Young memanggil Doo Kyung dengan sebutan sayang. dan langsung
berlari kearahnya
Doo Kyung menangkap Hae Young yang melompat ke arahnya. Hae Young
berbisik pada doo Kyung untuk berputar, satu putaran saja. Doo Kyung menuruti
Hae Young.
Hae Young tersenyum pada rekan-rekannya. Wajah Hae Young cantik
terlihat sangat tegang. Hae Young meminta Doo Kyung untuk berputar satu kali
lagi. Barulah Hae Young mau turun.
Setelah turun, Hae Young meminta Doo Kyung untuk merangkulnya. Park
Hoon bertanya pada Doo Kyung, apa Doo Kyung mengenal Hae Young. Doo Kyung tidak
menjawab, Hae Young menyuruhnya untuk segera melakukan apa yang dimintanya
tadi.
Doo Kyung pun merangkul Hae Young. Mereka berjalan ke arah rekan-rekan
Hae Young. Hae Young tersenyum lebar, dia juga menyuruh Doo Kyung untuk
melakukan yang sama. Senyum yang lebar, Lebih penuh rasa cinta.
Tiba-tiba Doo Kyung balik arah. Hae Young tidak setuju, mereka harus
jalan kearah Hae Young cantik, namun dia kalah kuat dengan Doo Kyung.
Setelah menjauh dari sana. Doo Kyung melepaskan Hae Young. Hae Young
senang bukan kepalang melihat perubahan wajah Hae Young cantik tadi.
"Astaga, ini seru sekali. Aku senang sekali."
Hae Young meledek Doo Kyung, katanya tidak mau melakukannya tapi
kenapa kok datang. Doo Kyung menjelaskan kalau dia datang bukan untuk menjemput
Hae Young. dia juga sedang keluar makan malam dengan karyawannya. Lagi pula
bagaimana dia tahu dimana restaurant tempat Hae Young makan malam. Hae Young
terkejut, dia langsung minta maaf. Tadi dia hanya melihat Doo Kyung saat mau
pulang.
"Sudah kubilang jangan melakukan hal seperti itu. Memangnya kau
ini masih anak kecil apa? Kenapa kau ingin melakukan hal seperti itu? Kelihatan
jelas sekali tadi itu seperti akting." Bentak Doo Kyung.
Hae Young berpendapat berbeda, tadi itu menurutnya natural sekali kok.
Doo Kyung tetap tidak mau melakukan hal itu.
"Mungkinkah kau masih punya perasaan pada Oh Hae Young?"
"Hei."
"Maksudku... jika kau masih ada rasa untuk dia... itu mungkin
akan berhasil. Dia pasti sangat cemburu sekarang. Maka itu berarti kita sedang menyalakan api."
"Aku tidak akan mengatakan ini lagi. Jangan pernah bicara tentang
Oh Hae Young lagi." Lalu dia pergi.
Doo Kyung kembali ke tempat rekan-rekannya tadi. Park Hoon bertanya
lagi, apa Doo Kyung mengenal Hae Young?
"Kenapa? Apa aku akan melakukan itu dengan wanita lain
juga?" Bentak Doo Kyung.
Park Hoon kesal, kenapa Doo Kyung malah marah padanya.
Doo Kyung masuk ke mobilnya lalu pergi, tapi kemudian dia putar arah.
Doo Kyung berhenti untuk memberi Hae Young tumpangan pulang. Dalam perjalanan
Hae Young mencoba minta maaf lagi. Doo Kyung menjawab tidak apa-apa tapi jangan
mulai membicarakan itu lagi. Hae Kyung pun diam.
Setelah sampai di depan rumah, Doo Kyung menyuruh Hae Young untuk
masuk. hae Young bertanya, apa Doo Kyung tidak akan pulang karena sedang marah?
"Aku sibuk. Aku harus bekerja." Jawab Doo Kyung. Hae Young
kemudian melepas sabuk pengaman dan keluar dari mobil.
Besoknya, Hae Young bercerita pada temannya. Dia mengaku kalau itu
cuma alasan untuk meminta Doo Kyung pura-pura akting. Dia melakukan hal itu
supaya memiliki alasan untuk terus bertemu Doo Kyung meskipun cuma pura-pura.
Dia ingin melihatnya.
"Astaga, mengejutkan sekali Park Do Kyung dan Oh Hae Young
berkencan. Lebih mengejutkan lagi ternyata kau menyukainya. Sejak kapan?"
Tanggap si teman.
Hae Young tidak tahu hal itu. Teman yakin pasti ada alasannya.
Hae Young mulai memikirkan alasannya. Di mulai saat Doo Kyung
menghampirinya di bar saat dia menangis. Saat Doo Kyung mengantarnya pulang dan
berpesan agar Hae Young tetap hidup apapun yang terjadi, bahkan jika hidup itu
menyakitkan, tetap jalanilah hidup, jika mampu bertahan maka artinya menang.
Kemudian saat Doo Kyung meletakkan sepatunya di depan pintu rumah Hae
Young. Saat Doo Kyung bilang bahwa Hae Young cantik kalau lagi makan. Saat Doo
Kyung menyambut pelukannya yang pertama.
"Jika orang lain seperti itu juga padaku... akankah aku juga
menyukainya?" tanya Hae Young.
Kemudian dia teringat saat pertemuan pertama mereka, dimana Doo Kyung
saat itu menabraknya hingga dia mimisan. Hae Young menjawab pertanyaannya tadi.
"Tidak. Aku hanya menyukainya dari awal. Dari awal."
Hae Young berjalan sendiri.
Narasi Hae Young: Ikan yang
hidup di air yang berbeda tidak akan bisa bertemu.
Dia teringat saat masa-masa SMA tepatnya saat kencan buta dimana Hae
Young cantik yang dari golongan pertama bertemu dengan orang yang sama dengan
dia. Sedangkan diirnya, yang termasuk dalam golongan ketiga, bertemu dengan
orang yang sama.
Hae Young teringat saat dia sedang mesra-mesranya bersama Han Tae Jin
lalu kemudian dicampakkan begitu saja karena tiba-tiba tidak suka dengan cara
makannya.
Hae Young narasi : Tae Jin, orang
yang harusnya kunikahi... adalah pria yang tak masuk dalam golongan ketiga.
Apakah dia akhirnya berpacaran dengan wanita yang masuk dalam golongan yang
sama dengannya? Ketika aku belajar Park Do Kyung mencintai Oh Hae Young... aku
juga belajar bahwa dia masuk dalam golongan pertama. Inilah kompetisi yang takkan
bisa kumenangkan. Aku memutuskan untuk tidak terlalu berhati-hati dan
ragu-ragu. Aku meyakinkan diriku sendiri bahwa aku akan mencintai sampai aku
dicampakkan.
Hae Young melangkah dengan pasti setelah berhenti sejenak. Selanjutnya
dia sudah berada di rumahnya, ia menatap ke pintu yang menghalangi rumahnya
dengan rumah Doo Kyung. Hae Young mendorong rak dengan kesal.
"Berapa lama kau akan menghalang pintu ini? Apa kau takut aku
akan mencoba untuk ambil keuntungan darimu?"
Hae Young terduduk di depan pintu, ia berkata kalau ada untungnya juga
menyukai tetangga sebelah, dia jadi ingin pulang cepat. Padahal biasanya tidak
mau pulang kerumah sebelum mabuk.
"Tolonglah pikirkan aku dan pulang lebih cepat. Aku tidak akan
memintamu untuk membalas perasaanmu padaku. Aku hanya kesepian sekali."
Taeriak Hae Young lalu menangis.
Tanpa diketahui Hae Young kalau di rumah Doo Kyung mesin perekamnya
masih menyala.
Doo Kyung konsultasi dengan dokter. Dokter bertanya, apa Doo Kyung
pernah melihat wanita yang tadinya akan dinikahinya dalam gambar hitam putih
yang dilihatnya. Doo Kyung tidak pernah melihatnya, sekalipun tidak. Doo Kyung
hanya melihat Hae Young saja.
"Mungkin ini terdengar aneh bagimu. Einstein pernah mengatakan
ini. Itu hanyalah ilusi bahwa kita membedakan masa lalu, sekarang, dan masa
depan. Entah itu ada dalam DNA atau jiwa kita... yang dia maksud bahwa catatan hidup
kita sebenarnya sudah tertulis. Ini berarti memori hidup yang kita miliki... bisa
muncul tidak secara tepat waktu. Ketika kau memikirkan tetangga sebelahmu...
apa gambar pertama yang muncul di pikiranmu? Apa gambar terkuatnya?"
"Aku merasa sangat sedih padanya sampai itu membuatku gila."
Setelah konsultasi Doo Kyung jalan sendirian.
Narasi Doo Kyung: Sayap dia
patah karena batu yang kulemparkan
padanya.Dia seperti burung yang terbang ke lenganku, tanpa tahu apa yang
sebenarnya terjadi. Aku ingin dia cepat sembuh dan terbang jauh.
Doo Kyung teringat saat pertama kali dia melihat Hae Young
Narasi Doo Kyung: Aku entah bagaimana ingin dia cepat sembuh
dan terbang jauh. Tapi? Aku takut aku mungkin jatuh cinta padanya saat
melakukan hal itu.
Doo Kyung mengeluarkan ponselnya, dia teringat saat dia mendengarkan
pesan suara Hae Young yang menanyakan kenapa dia tidak pulang. Lalu saat Hae
Young membantunya masuk rumah setelah mabuk.
Doo Kyung sudah mengetik nomor Hae Young di kontaknya, namun dia tidak
jadi menekan gambar telfon.
Hae Young cantik memeriksa dokumen di dekat tangga. Hae Young
kebetulan melihatnya saat akan pulang. Dia memperhatikan Hae Young cantik dari
ujung kaki sampe kepala.
Hae Young cantik melihat Hae Young. kemudian mereka saling mengucapkan
'sampai jumpa besok'.
Hae Young cantik berjalan pulang, dia melihat mesin ketik yang
dipajang di toko antik. Tiba-tiba saja dia susah bernafas, untung ada ahjumma
yang membantu.
Doo Kyung masih bekerja. Tiba-tiba dia mendengar suara pecahan kaca.
Dia langsung keluar untuk memeriksa tapi staff nya tidak mendengar suara
apa-apa. Doo Kyung memeriksa seluaruh ruangan tapi tidak ada apa-apa.
Kemudian dalam bayangannya, dia melihat Hae Young melempar batu ke
arah kaca rumahnya.