Dimulai dengan Adegan terbaik dari setiap episode.
Episode 1: Saat Shi Jin akan naik helikopter (18,2 %)
Episode 2: Saat Shi Jin jalan ke Mo Yeon setelah turun dari Pesawat
militer di bandara Urk (20,8%)
Episode 3: Saat Shi Jin melindungi Tim medis yang akan melakukan
operasi pada Presiden Arab (30,5 %)
Episode 4: Wine Kiss (25,9%)
Episode 5: Saat Mo Yeon menyanyi lagu kebangsaan di Walkie-talkie
(34,0%)
Episode 6: Saat Chi Hoon menangis karena tak bisa menyelamatkan pasien
gempa (34,3%)
Episode 7: Saat Mo Yeon menjahit luka Di punggung Shi Jin (34,7%)
Episode 8: Saat Mo Yeon berlari karena rekamannya tak sengaja terputar
(34,6%)
Episode 9: Saat Shi Jin beradu senjata ketika akan menyelamatkan
Fatima (38,6%)
Episode 10: Saat Dae Young memeluk Myeong Ju ketika tahu kalau Myeong
Ju terinveksi virus M3 (39,0%)
Episode 11: Saat Shi Jin meninggalkan seragamnya untuk menyelamatkan
Mo Yeon (40,9%)
Episode 12: Saat akan kembali ke Korea (39,7%)
Episode 13: Saat Shi Jin tertembak (39,9%)
Episode 14: Saat Shi Jin dan Mo Yeon menonton film bersama di Rumah
Sakit (40,4%)
Episode 15: Saat Mo Yeon memeluk Shi Jin setelah dikabarkan meninggal
(34,8%)
Episode 16: Kiss di atas kapal karam (46.6%)
[Rerata rating di atas 38.8%. Ditonton online oleh lebih dari 2 juta
penonton di Cina. Banyak parodi bermunculan.]
[saat syuting selama 258 hari. Mo Yeon selalu tertawa. Yoo Si Jin
tampak manis dan keren, tapi tidak selalu. Ia tertangkap kamera saat terpeleset
atau tersandung]
Interview dengan Song Jong Ki. Ia mengatakan kalau ini bakal
menyenangkan.
Narator: Kapten Yoo Si Jin rela patah tulang demi kehormatan
negaranya. Song Joong Ki yang memerankan Yoo Si Jin, harus berusaha keras saat
adegan laga yang spektakuler.
Song Jong Ki: Aku berusaha keras mempersiapkan drama dengan sutradara
laga. Aku sudah tahu bahwa aku harus berusaha keras.
Song Jong Ki benar-benar bekerja keras untuk mempersiapkan adegan
laga, ia banyak berlatih sebelum syuting, ia juga berlatih dengan lawan
mainnya. (Saat adegan operasi gabungan PBB untuk menyelamatkan sandera)
Sutradara: Yoo Si Jin itu gesit dan berkarisma. Tidak perlu bertubuh
besar dan kuat agar jadi petarung hebat. Dia cekatan dan cukup pandai
memanfaatkan bakat istimewanya. Aku beritahu dia bahwa aku ingin adegan laganya
ringan dan menyenangkan. Dan kucoba wujudkan adegan laga tersebut.
Song Jong Ki: Nama perannya Jordan, seorang prajurit Amerika. Aku jadi
dekat dengannya karena banyak beradegan laga dengannya. Nama aslinya Matthew.
Matthew yang terbaik.
Narator: Awalnya, adegan
laga direkam siang dan malam.
Saat Adegan Episode pertama, dimana Yoo Shi Jin dan Dae Young
ditugaskan untuk melakukan negosiasi dengan Letnant Senior Ahn. Dae Young
terluka di betisnya.
Seseorang: Kamu usaha
terlalu keras.
Dae Young: Bukan, cuma
salah langkah lalu jatuh.
Shi Jin: Siap-siap syuting.
Dae Young: Kamu bakal lebih
terluka dibanding aku.
Shi Jin mengeluh:
Bagaimana, dong?
Dan mereka lanjut syuting lagi.
Sersan Im: Aku harus
selesaikan tugasku sebagai sniper (penembak jitu), tapi tak bisa karena
matahari sudah terbit. Udaranya dingin.
Persiapan untuk adegan meluncur di kawat dengan hanya mengandalkan
tangan, tapi sebenarnya di tubuh Shi Jin sudah dipasangi pengaman kok, jadi itu
aman sekali. Shi Jin pikir kalau itu bakal menakutkan, tapi ternyata
menyenangkan.
Narator: Bukan sekedar
adegan laga sederhana. Setiap langkahnya bertujuan dan melibatkan emosi.
Sutradara: Bahkan 1 adegan
laga, dia ingin mengekspresikan karakternya dengan langkah dan gerakannya. Aku
sebenarnya bisa lihat bahwa dia sudah coba. Aku yakin itu sebabnya karakter Yoo
Si Jin bukan cuma fantastis, tapi juga sangat nyata. Joong Ki memerankannya
dengan baik.
Selanjutnya adalah adegan saat menyelamatkan Gi Beom dari serangan
preman.
Narator: Ada juga latihan
adegan laga.
Song Jong Ki sangat berkeringat saat melakukan adegan laga.
Narator: Ini alasannya dia
bisa berakting senatural mungkin sebagai tentara.
Song Jong Ki sangat fasih menyanyikan lagu militer. Jin Goo dan yang
lain memujinya. Song Jong Ki minta maaf, Sudah 3 bulan sejak ia selesai wamil.
Setelah melakukan adegan hukuman lari bersama Jin Goo, Song Jong Ki
mengatakan kalau ia tidak lelah, tapi beberapa saat kemudian ia tiduran
beralaskan tas punggungnya, ia mengatakan kalau ini tidak mudah. Staff
mengatakan kalau Song Jong Ki bisa melepas tasnya sekarang.
Saat adegan Gi Beom (Diperankan Kim Min Suk) akan menggali, Kim Min
Suk kan gak pakai baju, Song Jong Ki bertanya, gimana perasaan Kim Min Suk?
"Ini memalukan." jawabnya membuat Song Jong Ki tertawa.
Setelah adegan lari pagi, ternyata adegan itu dilakukan siang hari
saat matahari terik bukan pagi hari. Jin Goo jongkok karena kelelahan.
Kemudian saat mereka akan syuting adegan di pesawat militar. Sersan
Choi kalau gak salah yang memulai bercanda, ia menirukan dialog shi Jin saat
adegan operasi Presiden Arab. Yang bikin lucu itu, Sersan Choi mengucapkannya
dengan dialek Korea Utara dan hal itu membuat semuanya tertawa terpingkal.
Sersan Choi: Aku takkan
merindukan Descendants of the Sun.
Jin Goo: Descendants of the
Sun dengan Sersan Mayor Seo. Ini episode ketiga. Hari ini... Di sini... ada Yoo
Shi Jin.
Lalau Jin Goo minta Song Jong Ki untuk menjelaskan karakter Shi Jin.
Song Jong Ki: Aku
memerankan Kapten Yoo Si Jin... yang menyayangi Sersan Mayor Seo.
Song Jong Ki bingung, masa nyebutnya cinta. Jin Goo menyebutkan
istilah yang pas "Bromance".
Saat mereka mengenakan pakaian sama, Para Staff ketawa. Song Jong Ki
tanya, memangnya kenapa padahal baginya bagus kok.
Saat adegan mandi bareng, Jin Goo push up dulu sebelumnya, barulah
syuting dimulai. Jin Goo mengatakan dialognya,,"Banyak wanita cantik di
Urk. Wanita yang mirip Kim Tae Hee kerja di lapangan.Dan wanita yang mirip
anggota SISTAR memetik anggur."
Song Jong Ki gak setuju karena ia lebih suka AOA dibanding SISTAR lalu
mereka suit Batu-kertas-gunting dan yang menang adalah Jin Goo, Akhirnya SISTAR
lah yang disebut Dae Young.
Tapi yang muncul malah Red Velvet. Tapi gak papa lah, Jin Goo tetap
menunjukkan totalitasnya dalam berakting dan ia bahkan menyalami satu per satu
member Red velvet setelah syuting.
Selanjutnya saat adegan minum kopi di kafe. Waktu itu Myeong Ju
menelfon Shi jin. Semua Staff dan Song Jong Ki dibilin terpingkal-pingkal
dengan ekspresi Jin Goo saat memegang cangkir latte.
Selanjutnya, memberi kejutan di ulang tahun Jin Goo. Song Jong Ki yang
membawa kue nya. Dan ia bercanda,,"Kenapa tidak hormat pada
atasanmu?"
Jin Goo Pun hormat dulu baru meniup lilin.
Song Jong Ki: Dia punya karisma
khusus. Hyung sangat kocak. Tapi jadi sangat serius begitu syuting dimulai.
Sepertinya aku harus belajar darinya. Dan dia sangat ahli dalam melangkah.
Kemudian ditampilkan adegan saat Dae Young melapor pada Shi Jin bahwa
ia akan kembali ke Korea atas perintah Komandan.
"Saya, Sersan Mayor Seo Dae Young, telah diperintahkan pindah ke
Pasukan Khusus mulai 24 Mei, 2015. Laporan selesai."
Song Jong Ki: Yang pertama
kuperhatikan saat membaca naskah... naskahnya menarik. Lalu yang kedua...
terasa baru karena belum pernah kulihat naskah tentang tentara dalam drama
sebelumnya. Kisah cinta antara tentara dan dokter? Menurutku sangat unik.
Cuplikan adegan saat Shi Jin membantu perawat mendorong ranjang pasien
ke ruang Operasi lalu saat Shi Jin melindungi Mr. Jin dari reruntuhan bangunan.
Sutradara: Secara fisik,
Song Joong Ki bukan cuma kuat. Mata dan ekspresi wajahnya saat berakting tampak
sangat jantan dan feminin di saat yang bersamaan. Menurutku, dia sempurna
memerankan prajurit humoris yang punya rasa keadilan yang kuat.
Song Jong Ki: Sulit
memercayainya. Seperti kata Penulis Kim Eun Sook, dia pria khayalan terbaik.
Bisakah kita temui pria sepertinya di dunia ini? Aku sendiri pria, tapi
menurutku juga... dia pria yang sangat keren.
Song Hye Kyo: Aku sendiri
tak bisa bayangkan orang lain memerankan... Kapten Yoo Si Jin selain Song Joong
Ki. Dia sangat cocok memerankan karakter ini.
Narator: Dia juga tunjukkan
patriotismenya.
Yoo Shi Jin: Aku yakin anak-anak, orang tua, dan wanita
cantik harus dilindungi. Takkan kuubah keyakinanku meski kepalaku diacungi
senjata. Begitulah caraku selamatkan... kehormatanku sebagai prajurit. Inilah
patriotisme yang kuyakini.
Song Jong Ki: Kehormatan
Yoo Si Jin, patriotismenya, dan rasa tanggungjawab atas pekerjaannya luar
biasa. Penulis Kim Won Seok memberitahuku tentang masalah itu selama 30 menit.
Kupikir cuma drama komedi romantis yang menarik. Aku cuma memikirkan bagaimana
harus berakting menurut naskah. Tapi setelah ngobrol dengan Penulis Kim Won
Seok, dramanya lebih serius menurutku. Aku sadar bahwa aku harus serius.
Saat adegan operasi Presiden, Song Jong Ki mengajari aktor yang
memerankan pengawal presiden bagaimana cara memegang pistol yang benar.
Song Jong Ki: Line (dialog)
dramanya ditulis sangat rapi. Aku terus memikirkan bagaimana membawakan line
tersebut. Aku ingin mengungguli naskahnya. Aku tak bisa berhenti memikirkannya.
Akhirnya aku jadi tegang sebelum syuting mulai. Aku berulang kali baca
naskahnya di ruanganku. Lalu kusadari bahwa sebaiknya aku lebih relaks agar
aktingku natural karena adegannya penting.
Kembali ke adegan operasi Presiden.
Narator: Dengan sedikit
kata-kata biasa, Yoo Si Jin mengungkapkan ketulusan terdalamnya.
Sutradara: Saat itu, kami
kesulitan karena anginnya terlalu kuat. Fotonya takkan terkena api. Secara
emosional dia siap akting, tapi apinya tidak kena. Ternyata, semua sempurna
hanya dengan sekali rekam. Tak mudah berakting dengan baik dalam situasi menyulitkan
begitu. Tapi aktingnya bagus. Aku sangat
terkesan melihatnya menangis seperti bayi.
Narator: Itu adalah Adegan
terbaik dalam situasi sulit tersebut.
Song Jong Ki: Saat kubaca
naskahnya, aku sangat tersentuh dengan adegan itu. Menurutku, pria manapun akan
merasakan yang sama. Argus pahlawanku, teladanku dan segalanya bagiku. Aku
dikhianati oleh pria begitu. Dan harus membunuh pria yang jadi teladanku. Tapi
tak ada pilihan lagi selain membunuhnya... karena aku lebih sayang Mo Yeon.
Karena Mo Yeon sangat berharga.
Dae Young: Kau mau tembak
kepalanya?
Shi Jin: Tembakan cinta
namanya. Targetnya terlalu cantik.
Narator: Descendants of the
Sun. Sama seperti judulnya, kehadirannya sendiri seterang matahari. Song Hye
Kyo.
Song Jong Ki: Aku kerja dengan
Song Hye Kyo Noona? Yang terpenting, jadi pasangan? Kadang aku tak percaya.
Bahkan di balik kamera, kami saling melengkapi. Kami saling menhargai.
Ketulusan kami membantu kami saling memahami.
Sutradara: Dia jujur,
lincah... dan cerewet, tidak mirip seleb terkenal. Aku tidak memikirkan yang
lain. Aku yakin dia bisa menikmati perannya.
Narator: Dia dokter dan
mencintai Si Jin, Kang Mo Yeon. Bahkan bagi aktor selama 20 tahun, Kang Mo Yeon
itu merupakan karakter baru.
Song Hye Kyo: Di kebanyakan
drama, tidak banyak peran wanita di mana sesemangat atau sepede itu. Tapi Kang
Mo Yeon begitu, bahkan dari episode 1. "Tentara pasti tak punya pacar
karena kerja terlalu keras." reponnya langsung begitu. Dan aku penasaran
banyakkah wanita yang bisa begitu.
Song Hye Kyo banyak belajar karea ini Pertama kalinya ia berakting
sebagai dokter. Ia merasa tertekan, Karena banyak istilah medis.
Song Hye Kyo: Paling sering
kupikirkan apakah... aku mampu membawakan line itu dengan lancar dan mampu
mengatakannya dengan benar.
Kembali ke adegan operasi Presiden Arab. NG pertama karena Si Presiden
membuat suara aneh saat Mo Yeon menyentuh peruntanya. NG kedua karena Mo Yeon
malah ketawa saat menyentuh perut si Presiden.
Cuplikan adegan saat Mo Yeon menangis sendiri di lorong Rumah Sakit
sambil menghafalkan naskah karena ia tidak bisa jadi professor.
Lalu Saat ia dan Shi Jin pertama kali ke Pantai kapal karam. Saat itu
Mo Yeon mengaku pada Shi Jin kalau ia tidak melakukan operasi lagi
Shi Jin: Berarti kau
beda... dari Dr. Kang yang kukenal sebelumnya.
Mo Yeon: Tak semua dokter
di dunia... adalah Albert Schweitzer.
Kemudian terjadilah bencana di Urk.
Narator: Janji Mo Yeon pada
kehidupan meraih simpati penonton. Tapi... di Urk, tempat asing, dia mulai
berubah. Dia berubah dari dokter di dunia penyiaran... menjadi dokter yang
menyelamatkan pasien.
Song Hye Kyo: Melihat
wajahnya (Manager Go) saja buatku menangis. Senyumnya lebar. Tapi aku ingat
senyumnya sangat sedih.
Song Jong Ki: Saat itu aku
ikut mengawasi. Aku tahu bakal lebih. Dan kulihat adegannya di TV, dia memang
membawa emosinya.
Mo Yeon: Aku bersumpah setia... mencurahkan hidupku
demi kemanusiaan. Apapun etnis, dan status sosial. Akan kupenuhi tugasku pada
pasien.
Latihan adegan saat Mo Yeon akan mengambil ponselnya di ruang siaran.
Song Hye Kyo sempat diskusi dengan sutradara.
Sutradara: Putus kabelnya.
Coba agar sangat...
Song Hye Kyo: Lihat Si Jin?
Sutradara: Karena dia malu.
Karena dia tak tahu Si Jin di sana.
Song Hye Kyo (Sambil ketawa):
Jadi sebaiknya aku ke sana, ambil ponselnya tanpa lihat dia?
Song Hye Kyo mengerti dan bisa memerankannya dengan apik.
Selanjutnya membahas menegenai adegan imut yang banyak dilakukan Mo
Yeon.
Song Hye Kyo: Maaf. Maaf
sudah bertingkah imut, tak sesuai usiaku. Izinkan aku gunakan kesempatan ini...
Ada momen yang memalukan. Sudah kucoba tak bertingkah imut. Lebih sulit
membawakan adegan itu daripada yang emosional. Menurutku ada bagian dari diriku
yang mirip. Sepertinya itu sebabnya aku bisa berakting natural.
Adegan mabuk Mo Yeon. Semua staff dan Song Jong Ki tak berhenti ketawa
melihat Song Hye Kyo seperti itu, dan karena Song Jong Ki nya gak mau diem
jadinya adegannya harus diulang terus.
Song Hye Kyo pada semuanya: Sampai kapan
aku harus begini? Kau bercanda?
Song Hye Kyo saat diwawancara: Awalnya,
adegan itu tak ada. Tapi di awalnya saat kami sedang minum dan ngobrol. Aku
pernah mabuk sekali. Aku biasanya jadi semangat seperti itu saat mabuk. Aku
berakting sesuai pengalamanku.
Kemudian adegan saat Mo Yeon harus menandatangani surat perjanjian
kematian Shi Jin yang diberikan oleh Letnan Park.
Song Hye Kyo: Tepat sebelum
adegan dengan Komandan Batalion. Hatiku sakit bahkan saat syuting adegan itu.
Jadi kembali memikirkan Mo Yeon, adegan itu yang paling terkenang.
Narator: Akting Song Hye
Kyo membuat penonton ikut menangis. Sepanjang drama tayang, air matanya sangat
berarti.
Sutradara: Itu Lebih
terkenang dibanding 100 kata. Sepertinya ada rasa sakit mendadak tertentu.
Bukan sekedar menitikkan air mata kesedihan. Tapi melihat matanya sangat
berair, sangat misterius.
Selanjutnya adegan kiss.
Song Jong Ki:
"Tatap...Mo Yeon." "Perbaiki tatapanmu." Itu yang sutradara
minta aku lakukan dari awal. Kupikir aneh di saat itu... karena aku tak paham
maksud sutradara. Tapi saat syuting adegan ciuman wine, aku paham maksud
sutradara. Aku paham kenapa dia minta aku begitu.
Saat latihan, Song Hye Kyo lupa membawa botol wine nya. Song Jong Ki
menggodanya,,"Hye Kyo Noona. Itu Hye Kyo Noona yang sesungguhnya."
Masih membahas tatap menatap. Saat pertemuan pertama mereka di Rumah
sakit. Mereka harus menatap dalam waktu yang lama. Song Hye Kyo merasa kalau
itu seperti kontes lama-lamaan tidak berkedip dan Song Jong Ki pemenangnya.
Sutradara: Tatapan Hye Kyo
ke helikopter sangat misterius. Menurutku tatapannya sempurna.
Saat menatap para tentara lari pagi. Song Jong Ki menggoda Song Hye
Kyo.
Song Jong Ki: Kau
sepertinya sangat membencinya. Kamu sangat meresapinya.
Song Hye Kyo hanya ketawa.
Lalu saat makan mie dengan teropong malam. Song Jong Ki tersedak dan
menimbulkan NG, sehingga adegannya harus diulang.
Saat adegan makan bersama di restaurant Valentine. Shi Jin harusnya
menatap lurus ke arah Mo Yeon saat Valentine membawakan piring makanan ke meja
mereka tapi Song Jong Ki gak bisa nahan ketawanya, hingga berkali-kali harus
diulang.
Lalu saat Shi Jin akan mengikatkan rambut Mo Yeon. Song Jong Ki
kesulitan, Song Hye Kyo protes karena rambutnya di tarik-tarik, padahal ia
sudah mengajari caranya.
Song Hye Kyo: Dia menarik
rambutku. Sungguh tak apa kalau kulakukan sendiri. Sakit sekali.
Song Jong Ki tertawa terbahak-bahak karena tak bisa melakukannya
dengan baik.
Jin Goo: Aku iri dengan
pasangan itu. Kami cuma jatuh cinta saat adegan kilas balik, tapi yang
terpenting, kami selalu sakit.
Ja Ae: Sersan Mayor Seo tahu di mana Letnan Yoon sembunyi. Dia ingin
mengejarnya, tapi ditahannya. Untuk melindungi harga diri Letnan Yoon yang
berusaha sembunyi. Karena Sersan Mayor Seo pria baik.
Dr Song: Mereka ribut dan Letnan Yoon harus
mengakhiri hubungan mereka demi Sersan Mayor Seo. Itu sebabnya Letnan Yoon tak
bisa ditemukan. Karena Letnan Yoon wanita baik.
Dan adegan menyakitkan yang lain.
Kim Ji Won: Kalau menonton
adegan itu, penonton pasti merasa pasangan itu... sangat saling menyayangi dan
dalam posisi yang disayangkan. Adegan yang harus tepat menunjukkan sentimen
tersebut. Jadi, itulah adegan di mana kami berusaha keras saat syuting.
Saat adegan pertemuan pertama Myeong Ju-Dae Young.
Jin Goo: Aku diberitahu
drama ini romansa. Romansa seperti apa?
Pertama, ia harus disiram air untuk melanjutkan syuting karena
seharusnya ia basah kuyup. Saat adegan kilas balik, ia harus ditampat sama Kim
Ji Woon, disiram air juga.
Kim Ji Won: Banyak pesawat
di langit jadi ribut sekali. Sepertinya sulit memfokuskan emosiku.
Jin Goo: Panas sekali saat
itu, dan banyak sekali kesulitan selama syuting. Dan saat itu adegan emosional
bagi Ji Won, aku khawatir dia agak merasa tertekan. Jadi kami sengaja latihan
berkali-kali.
Jin Goo mengajari Kim Ji Won untuk adegan di bandara Urk saat dae
Young akan kembali ke Korea. Sehingga terciptalah adegan yang menguras emosi
penonton.
Saat adegan Dae Young memeluk paksa Myeong Ju di ruang Operasi.
Jin Goo: Saat itu sudah
sangat larut. Hampir fajar saat kami syuting. Semua capek. Sepertinya 4 aktor
dalam adegan itu... saling menghargai dan adegannya sukses. Bukan cuma Myeong
Ju dan Dae Yeong dalam adegan itu. Berkat Mo Yeon dan Si Jin... cinta antara
Myeong Ju dan Dae Yeong tergambar sangat indah.
Saat Myeong Ju dan dae Young melakukan adegan romantis. Shi Jin
mengkode Mo Yeo,,"Tidak apa-apa, kita sehat. Tidak terserang penyakit.
Selanjutnya adalah adegan double date. Pokoknya cemistry antara Dae
Young-Myeong Ju juga gak kalah sama Shi Jin-Mo Yeon.
4 komentar
Gomawo jg utk recap BTSnya.. minggu lalu gak sempat nonton. Ditunggu part-2nya..
Tq mba diana ega, sy jd rajin baca, hehehe. Dtunggu sinop lainnya, drama seru lainnya.
Tq mba diana ega, sy jd rajin baca, hehehe. Dtunggu sinop lainnya, drama seru lainnya.
Chinggu ya,baru kali ini aku rasanya kok speechless mo komen apa karena buaaaanyak banget komen yang sudah keluar dari mulut ini sejak baca edisi spesial eps3 ini tadi.
Kayaknya susah banget buat move on ya..
Eps spesial nya cuma tiga? Kurang pastinya!
Gosangaesso chinggu, hwaiting!