-->

Type something and hit enter

On
advertise here


Mi Rae dan Yeol berjalan pulang berdua. Yeol ragu, apa Hyun Woo akan bahagia. Mi Rae yakin, karena Yeol juga berubah menjadi keluarga Hyun Woo. Mi Rae merangkul lengan Yeol erat, ia menyarankan agar mereka melakukan piknik sebagi satu keluarga.


Hari piknik pun tiba, Yeol membantu Sa Rang belajar sepeda, sedangkan Mi Rae dan Ayah menunggu di taman. 


Ayah berbicara pada Mi Rae kalau ia tidak pernah menyangka hal ini akan terjadi pada hidupnya. Ayah berterimakasih pada Mi Rae yang telah berhasil mengendalikan Yeol.

“Dia mirip seperti ayah sehingga dia keras kepala, seperti balok kayu. Dia bisa berubah karena dirimu. Jika orang lain, dia mungkin tidak bisa. Itu disebut takdir ‘pasangan dari surga’” Lanjut Ayah.


Mi Rae juga bersyukur. Menurutnya, karena Ayah juga Sa Rang bisa dekat dengan Yeol. Ayah mengatakan kalau itu takdir, Mereka sudah ditakdirkan, pertemuan ayah dan putrinya.


Sa Rang berhasil mengendarai sepeda sendiri tanpa bantuan. Yeol mendapat pesan dari Hyun Woo yang setuju untuk memulai rehab.


Hyun Woo melahap makanan satu meja sendiri sedangkan Yeol, Sang Shik dan Ji Hye duduk di meja lain.

Sang Hae tak pernah melihat Hyun Woo makan selahap itu, ia bertanya pada Yeol, apa yang ada dihadapannya itu benar-benar Hyun Woo pemain utama, dibayar jutaan. Superstar?

Yeol menjelaskan kalau ia membiarkan Hyun Woo kebebasan makan apapun yang dia inginkan sekali dalam sebulan. Jadi dia makan sekenyangnya.


“Ah, kebebasan. Kita menyadari pentingnya setelah kehilangannya.” Sang Hae mengerti.


“sama halnya dengan kehilangan seseorang, betapa berharganya dia.” Ji Hye melirik Yeol.”Kau senang? Kehilangan aku dan sekarang menjadi Ayah anak SD?”


Yeol menyangkalnya. Ji Hye semakin mendekat pada Yeol. Ia berharap yeol berkata bohong soal yang palsu menjadi nyata. Yeol akan menjelaskan tapi Ji Hyemenutup mulutnya. Palsu atau nyata, Ji Hye tetap tak akan menyerah.

“Kenapa? Karena aku idak tahu satu alasanpun kenapa wanita itu lebih baik dari diriku.” Alasan Ji Hye.

Ji Hye memindahkan tangannya dari mulut Yeol, ia bertanya, apa Yeol akan mengatakan alasannya. Yeol tak bicara, ia hanya menenggak minumannya.

Ji Hye membahas soal pernikahan rehab Yeol yang hanya tinggal sebentar. “Setelah itu, aku masih ada kesempatan, kan?” Tanya Ji Hye.

Ji Hye akan menuang soju ke gelasnya. Yeol merebut botol sojunya, “Ji Hye, aku, padamu..”

Ji Hye tak mau mendengarnya, ia berpamitan pada Sang Hae, ia akan pulang duluan. Sang Hae kasihan pada Ji Hye.


Diluar Ji Hye tak bisa berjalan dengan benar karena mabuk. Yeol kemudian menyusulnya.


Mi Rae berjalan, di sekitar toko bunga lalu ia masuk ke dalam. Dia membeli bunga Lisianthus yang artinya “satu-satunya cinta”. Pemilik toko juga ingin menuliskan pesan. Ia bertanya apa yang harus ia tulis untuk Mi Rae.

Awalnya Mi Rae mengatakan “Pendidikan rehab selesai. Selamat.” .  tapi kemudian ia meminta pita pada pemilik toko dan akan menulisnya sendiri. sipemilik toko memberikannya dengan senang hati.

Mi Rae ingat pertanyaan Yeol padanya

aku masih belum 100% bagimu, kan?”


Lalu Mi Rae menulis “ Kau adalah 100% bagiku.” Tapi kemudian ia meremas pita itu.


Yeol memperhatikan  Ji Hye dari belakang dan saat Ji Hye akan jatuh yeol memeganginya. Yeol bertanya apa Ji Hye tidak apa-apa. Ji Hye malah mencium paksa Yeol. Yeol segera menjauhkan Ji Hye.


“kenapa? Lagipula kau hanya pasangan rehab dengan wanita itu.  kau sebentar lagi akan patah hati. Aku masih sangat menyukaimu. Aku tidak akan membiarkan kau direnggut”. Ji Hye mengatakannya dengan sangat sedih, lalu ia berbalik dan dibelakangnya berdiri Mi Rae.


Tanpa berkata apa-apa Mi Rae pergi. Yeol kalabakan, ia mengejar Mi Rae dan mengatakan kalau kejadian ini hanya salah paham.


“salah paham apa? Apa aku mengatakan sesuatu?” Tanya Mir ae tenag seperti taka da yang terjadi.

Yeol menjelaskan kalau Mi Rae marah. Dan apa yang dilihat dan didengar Mir ae semuanya tidak benar. Mi Rae malah tersenyum, ia mengatakan pada Yeol kalau ia baik-baik saja seperti yang terlihat sekarang.


“Lagi pula kita hanya pasangan renab dengan tenggat waktu. Tapi, hingga masa pelatihan rehab usai, akan lebih baik jika kau menepati janjimu. Sampai saat itu, kau suamiku dan ayah anakku. Tetap setia pada peran kita. Di sini dan di sana. Jangan mencari perhatian.” Kata Mi Rae. Lalu ia masuk ke mobil. Ji Hye berjalan kea rah berlawanan setelah mendengar kata-kata Mi Rae.


Di dalam mobil, Mir ae memaksakan diri untuk tersenyum dan meninggalkan Yeol. Lalu bunganya? Ada di kursi samping Mi Rae dan taka da pesan yang ia tulis itu. Setelah jalan, Mi Rae cemberut.


Mi Rae berada di bar. Ia akan minum alcohol untung ada Woo Hyuk yang baru datang dan langsung mengambil gelasnya. Woo Hyuk meminta pelayang untuk memberi Mi Rae koktail tanpa alcohol. Mi Rae menolak, ia igin minum sesekali.

“Aku doktermu, jadi turuti aku” ujar Woo Hyuk.

Mi Rae menyangkalnya, dia tak merasa pernah menunjuk Woo Hyuk sebagai dokternya.

“Kalau begitu aku boleh memberitahu dokter lain? Jika demikian maka..” ancam Woo Hyuk.

Mi Rae langsung diam. Woo Hyuk menanyakan ada apa karena tak biasanya Mir ae menelfonnya duluan.  “apa.. kau berubah pikiran soal perawatanmu?” harap Woo Hyuk.

Mi Rae menggeleng, bukan itu. “Perasaanmu, sedikit… aku akhirnya mengerti” kata Mi Rae.

“Apa?” Tanya Woo Hyuk.

Mi Rae menjelaskan kalau ia seharusnya tidak boleh suka pada Yeol. Ia tidak boleh seperti ini. Ia hanya perlu menjadikan Yeol sebagai seorang Ayah. Tapi kemudian..

“Jadi kau benar-benar menyukainya, huh? Orang itu. pelatih Han” tebak Woo Hyuk.

Mi Rae mengangguk. Benar, ia terus menyukainya. Perasaannya sangat aneh tanpa ia sadari, seperti orang bodoh.

“Emosiku naik turun sepanjang hari dan sepanjang malam.” Mi Rae mengatakannya dengan tersenyum tapi matanya berkaca-kaca.

“karena kau masih manusia, saat berada di tepi jurang,” Jawaban Woo Hyuk. Ia melanjytkan kalau Mi Rae butuh seseorang untuk tempat bersandar dan untuk berpegangan.


“Tidak bisa. Pokoknya akhirnya sudah di putuskan. Aku.. Aku… “ Mi Rae berhenti sejenak. “Seperti ini.. Aku berharap waktu bisa berhenti. Aku tidak mau mati.” Airmatanya pun mengalir.


Yeol memasak mie untukSa Rang karena Mi Rae pulang terlambat. Ia sudah mengikuti sesuai gambar tapi rasanya tak enak setelah matang.

Sa Rang bertanya, apa salah Yeol kali ini? Sebesar apa kemarahan Ibunya? Yeol menyuruhnya diam.

“Kau begitu sederhana seperti dalam dongeng” Ujar Sa Rang.

“Benarkah? Pangeran dalam dongeng?” Yeol tersenyum.

Sa Rang geleng-geleng, maksudnya, Yeol sangat mudah dibaca. Lalu Yeol memberinya sebungkus Oreo kesukaan Sa Rang. Yeol memberikan itu sebagai sogokan agar Sa Rang mau membantunya menenagkan Mi Rae. Sa Rang mendesah, hanya dengan satu kue?


Tapi Sa Rang mengatakan kalau kuenya enak. Yeol berkata kalau sa Rang juga sederhana. Sa Rang tak terima. Lalu diluar ada suara kode pintu ditekan. Yeol menyuruh Sa Rang untuk bergegas.


Mi Rae mabuk berat dan Woo Hyuk yang menggendongnya pulang. Yeol marah, “apa-apan ini? Waktu itu kau yang mabuk dan sekarang dia? Segera turunkan dia.”

Mi Rae menunjuk Yeol. Ia mengatai Yeol hidung belang. Sampah. Pengecut.  Yeol segera menutup kuping Sa Rang dengan tangannya.  


“Berhenti mempermainkan wanita. Jika tidak, maka tidak. Ya, maka ya. bicara yang jelas.” Mi Rae melampiaskan kemarahannya dengan menjambak rambut Woo Hyuk lalu ia menangis keras. Poor Woo Hyuk L


“Apa kau berselingkuh?” Tanya Woo Hyuk.


Yeol memandang Sa Rang. Mi Rae kembali berkata pada yeol agar tak membiarkan orang lain tahu lalu ia meronta-romta dalam gendongan Woo Hyuk.


Woo Hyuk berjalan pulang, ia menatap rumah yeol dan berkata kalau Sunbae-nya sudah banyak berubah. Mempermalukan dirinya sendiri saat mabuk.

“Perasaannya… pasti sedang naik turun” Woo Hyuk menghela nafas.


Ternyata Ayah melihat Woo Hyuk sedari tadi dan mendengar semua ucapan Woo Hyuk. 


Yeol tidur sendiri sambil ngorok. 


Mi Rae terjaga, ia melihat harta berharga Yeol. Sesaat ia tersenyum tapi langsung matanya berkaca-kaca, ia berkata pada dirinya sendiri kalau ini tak bisa dilanjutkan. Sekarang ia harus berhenti sebelum semakin jauh. Mi Rae menguatkan diri untuk menghapus semua foto kenangan mereka. Tak diperlihatkan apakah Mi Rae menghapus atau tidak. tapi menurutku sih, dihapus fotonya.


Hyun Woo mulai latihan dibantu oleh Yeol dan Sang Hae. Pelatih Bang dan Ki Tae datang. Pelatih Bang tersenyum senang, ia mengatakan kalau ia sudah mendengar bajwa mereka sudah menyelesaikan program awal rehab, dan mulai rehab di lapangan.


Yeol membenarkan dan ada kemungkinan kalau Hyun Woo bisa pulih dalam musim ini. Pelatih bang terkejut, ia sudah menyerah pada musim ini tapi ia kelihatan senang.


Ki Tae menganggap omongan Yeol lelucon. Ia bertanya pada Hyun Woo kenapa ia mempercayai yeol, waktu itu Hyun Woo juga mempercayai Yeol dan hasilnya cidera. Pelatih Bang setuju, ia menyuruh mereka agar tak memaksakan diri.

“Tidak. Sekarang waktunya untuk yang sesungguhnya. Dalamminggu depan, dia bisa dites di lapangan.” Kata Yeol yakin.


Sudah pasti Ki Tae menentangnya. Ki Tae mengatakan kalau rehabnya baru saja dimulai. 


“Aku Bisa. Aku tahu tubuhku, dan..” Hyun Woo menoleh pada yeol. “Aku percaya pada pelatih Han”

Ki Tae bertanya, bagaimana jika Hyun Woo gagal. Yeol bersedia bertanggung jawab dan akan berhenti, tanpa rapat pemecatan, tanpa pelatihan rehab, tanpa kondisi, ia hanya akan pergi. Hyun Woo memanggilnya “Hyung..” tanda kalau ia tak setuju.

“Tapi sebaliknya. Jika dia berhasil, apa yang akan kau lakukan?” Tanya yeol pada Ki Tae.

“Maka… aku akan merekomendasikanmu menjadi pelatih wilayah.” Pelatih bang mendahului Ki Tae menjawab pertanyaan yeol.


Ki Tae tak setuju. Tapi pelatih Bang ngotot, menurutnya harus ada pertaruhan seperti itu supaya lebih menantang. 


Yeol bertemu dengan Ji Hye di rumah sakit. Yeol akan melewati ji Hye tanpa menyapanya tapi Ji Hye menghentikannya, Ji Hye minta maaf soal waktu itu, ia mabuk sekali waktu itu sehingga.,,,

Yeol mengerti, ini bukan pertama kalinya ia melihat Ji Hye bertingkah saat mabuk. Ia akan pergi, Ji Hye kembali mencegahnya, ia mengatakan kalau ia mendengar hal itu membuat yeol canggung karena mereka ketahuan berciuman.

Yeol menyangkalnya, menurutnya itu bukan ciuman tapi hanya menempel dan satu pihak saja. Ji Hye tak mau dibilang satu pihak karena menurutnya yeol juga menyukainya karena masih ada banyak kesempatan untuk menghindar.

Yeol beralasan kalau Ji hye tiba-tiba dan tak terduga. Ji Hye mengatakan kalau ia tulus, ia tidak melakukan sebuah permainan seperti Yeol dan Mi Rae. Yeol memegang pundak Ji Hye, ia meminta Ji Hye untuk mendengar apa yang ia katakana.


“Bukan kau. Kau tidak akan pernah punya kesempatan, bahkan di masa depan. Kau waktu itu bertanya padaku, apa alasannya dia lebih baik dari dirimu. Tidak ada alasan seperti itu. hanya karena aku lebih menyukainya. Karena aku menyukainya. Hanya itu. aku minta maaf. Orang yang aku cintai adalah Cha Mi Rae. Hanya wanita itu.”


Ternyata Mi Rae melihat Yeol dan Ji hye juga mendengar percakapan mereka. Mi Rae akan berbalik tapi Yeol menarinya melewati Ji Hye. Sepertinya yeol menunjukkan pada Ji Hye. ‘Ini Lho Wanitaku’


Yeol membawa Mi Rae keluar Rumah sakit. Sepertinya ia menyiapkan sesuatu karena wajahnya sumringah. Mereka berhenti di dekat air mancur.

Yeol mengulangi kata-kata Mi Rae “Jika tidak, maka tidak. Jika ya, maka ya.”. bagi yeol, adalah Mi Rae.  ya, hanya Mi Rae dan hanya Mi Rae yang bisa. 100% pasti. Yeol mendekat pada mi rae, dengan berbisik ia mengatakan kalau ia menyiapkan ini untuk Mi Rae.


“Ta- Da” Kata yeol bangga dan taka da yang berubah, ia mengulangi lagi dan masih tetap sama. Hahah.


Yeol lalu membentak Sang haeyang tak melakukan tugasya dengan baik. Sang Hae malah asik minum Soju dan menggunakan gelas kertas sebagi tutup telinganya. “apa? Sekarang?” Tanya Sang Hae. Lalu Sang Hae mengetik pada laptopnya dan cling….


Layar besar di depan Mereka menyala, disana memperlihatkan foto Mir ae selama hidup bersama Yeol. Mi Rae akan pergi tapi Yeol menyuruhnya berbalik, ia memperlihatkan kejutannya pada Mi Rae. Yeol mengatakan kalau ia tidak butuh masa lalu. Sekarang sudah cukup. Saat ini, seperti ini. Yeol bahkan berharap kalau waktu berhenti.


Mi Taerharu, ia akan melingkarkan tangannya pada tangan Yeol tapi tak jadi, ia memilih untuk menyandarkan kepalanya pada bahu Yeol. 


Yeol lalu memeluknya dan memutarnya. Menurunkannya lalu memeluknya lagi. 


Ayah datang ke rumah sakit Woo Hyuk. Ayah menyadari kalau Woo Hyuk punya perasaan pada Mi Rae dan berniat untuk menghentikannya sebelum semakin bertumbuh.


Mi Rae dan yeol tidur bersama.


Ayah mencari ruangan Woo Hyuk. Ia menemukannya namun tak langsung masuk, pintu sedikit terbuka dan Ayah bisa melihat dan mendengar Woo Hyuk.

Woo Hyuk sedang dalam pembicaraan dengan dokter Mi Rae. Dokter Mi Rae mengatakan kalau Mi Rae baru saja datang untuk mengambil obatnya dan melakukan PET-CT dan untunglah belum menyebar.

Woo Hyukbertanya, apa ada waktu untuk kemoterapi. Dokter Mi Rae tak yakin, menurutnya Mi Rae tak punya banyak waktu. Semuanya akan segera memburuk. Sepertinya hanya ada waktu 3 bulan.

Woo Hyuk tak percaya mendengarnya. Dokter mengatakan kalau akan lebih baik jika Sa Rang dan suaminy tahu lebih awal tapi Mi Rae bersikeras menyembunyikan hal ini. Woo Hyuk menjeaskan, makanya Mi Rae menyebut pernikahannya adalah pernikahan rehab dengan tenggat waktu.


“kemungkinan besar, dia berencana untuk tidak memberitahunya, dan pergi begitu saja.” Tambah Woo Hyuk


Ayah syok mendengar kenyataan ini. Ayah langsung pergi dari depan pintu, ia bergumam saat berjalan, “Dia sekarat? Tiga bulan?” “Dia akan meninggalkan dunia ini dalam tiga bulan?”

Ayah tidak percaya. Namun ia merasakan sakit pada dadanya. Ayah memaksakan diri untuk berjalan sambil memegang dadanya. Sampai di elevator, Ayah tak kuat lagi menahan tubuhnya dan akhirnya terjatuh, tergulung-gulung ke bawah.


Ayah masih sadar dan berusaha untuk merangkak bangun. Namun apa daya, ia tak kuat dan akhirnya pingsan.


Yeol dan Mi Rae membahas soal pernikahan rehab mereka yang sudah berakhir dan mereka harus mengambil keputusan apapun itu. untuk itu Yeol perlu jawaban dari Mi Rae yang belum menjawab. Yeol mengulangi lagi kalau ia 100% pada Mi Rae.


Mi Rae ragu-ragu menjawabnya dan sebelum menjawb ada yang ingin I katakana pada yeol. “Aku… Kau tahu…  Sebenarnya… “


Scene beralih ke Ayah yang pingsan di Rumah sakit. Petugas medis segera memberi pertolongan pada Ayah.

*****

Bersambung Ke Episode 10 di Mbak Sulika



1 komentar:

avatar

Meski tayangnya di tv kabel (tvN), menurut saya drama ini termasuk sopan falam urusan bed scenenya....bahkan awalnya saya mengira yeol -mi rae gak tidur bareng (hrhehe).....
Buat yg sudah bikin sinopnya...jeongmal kamsahamnida......

Click to comment