Hae Young berjalan-jalan, dia melihat seorang nenek-nenek berjualan bahan-bahan masakan. Karena suasana hatinya sedang baik, dia memborong semua dagangan nenek tersebut.
Hae Young melanjutkan jalannya, dia terhenti tat kala melihat sebuah poster film yang tertempel di jalan. Hae Young tertarik dengan film tersebut karena ada nama Do Kyung tertulis disana sebagai pengarah suara.
Tiba-tiba seorang pengacara muda nan tampan menghampirinya untuk mengajaknya makan jika dia punya waktu.
"Kenapa?" Tanya Hae Young.
Pria itu menjawab kalau Hae Young adalah tipenya. Hae Young membalas
kalau dia tidak percaya hal begitu, dia punya kepercayaan lain, lalu ia akan
melangkah. Pria itu menahannya, dia memberikan kartu namanya pada Hae Young.
"Kalau kau curiga sekali, coba saja periksa ke asosiasi
pengacara. Kau bisa minta fotoku sekalian. Ayo kita makan bersama. Kau mau
makan apa?" Kata Pengacara itu meyakinkan.
Akhirnya Hae Young bersedia untuk diajak makan siang. Dia membacw kartu nama si pengacara, namanya adalah Gong Ki Tae (kalau di Marriage Not Dating, dia jadi dokter bedah plastik). Hae Young berkata kalau dia akan menulis dalam diarynya tentang kejadian ini, ini adalah kali pertamanya.
"Apa dasarnya, tipemu suka PDKT pada wanita yang ada di jalan?
Lalu, apa wanita akan jatuh hati padamu? Mungkin karena kau pengacara. Mereka
langsung jatuh hati padamu." Tanya Hae Young.
Ki Tae menjawab kalau ini juga kali pertamanya. Hae Young tersanjung
mengetahui kalau dia adalah yang pertama. DIa mulai tertarik, apa yang membuat Ki
Tae suka padanya.
"Aku merasa, ada ikatan khusus? Saat tertarik pada seseorang, kau
akan merasa ada ikatan khusus pada orang itu? Atau aura seperti itu. Maka akan
langsung dikenali."
Hae Young membenarkan, pantas jika Ki Tae merasa seperti itu, makanya
langsung nyaman dan langsung membuka diri. Ki Tae tersenyum dan akan menuangkan
minuman untuk Hae Young. sayang, Hae Young menolaknya, dia beralasan kalau
tidak akan cukup jika cuma segelas.
"Oke. Oke. Kalau begitu, mau sebotol?" Tawar Ki Tae.
"Tidak... Kita cukup makan dan segera pulang. Aku tersanjung
sekali. Aku bukan basa basi. Ini kehormatan besar. Ada yang PDKT denganku di
jalan. Apalagi dia pengacara! Tapi, aku... harus segera pulang kerumah. Belum
lama, aku memelihara binatang jantan dirumah." Tolah Hae Young halus.
Ki Tae membalas kalau dia belum pernah mendengar soal itu. Hae Young
jadi curiga, Jadi, bukan PDKT di jalan. Lalu ia mendesak Ki Tae untuk
mengatakan siapa yang menugaskannya untuk melakukan PDKT jalan.
Ki Tae kembali ke kantornya, dia langsung menemui Jin Sang. Jin Sang jelas marah karena Ki Tae tidak menjalankan tugasnya dengan baik, Dia kan jelas bilang kalau ki Tae harus bersama Hae Young seharian penuh.
Hae Young muncul dibalik Ki Tae. Jin Sang kaget melihat Hae Young yang
menangkap basah rencananya.
Tinggallah Jin Sang berdua saja dengan Hae Young. Jin Sang basa-basi dengan menawari minuman untuk Hae Young. Hae Young mengatakan kalau Jin Sang sama sekali tidak mirip pengacara.
"Banyak yang bilang aku mirip pengacara." Elak Jin Sang.
Hae Young memperjelas lagi kalau wajah Jin Sang tidak mencerminkan
pengacara. Jin Sang mengelak lagi, mungkin wajahnya tidak tapi otaknya iya.
"Padahal kau pengacara. Tapi kenapa melakukan tindakan murahan
itu? Apa alasannya?" Tanya Hae Young.
"Kau terlihat kesepian."
"Kau melakukan kerja sosial?"
"Seperti yang kau lihat, aku mewakili orang kurang
beruntung..."
Hae Young menegaskan lagi pertanyaannya, apa alasan Jin Sang melakukan
itu padanya. Ia menambahi, apa itu rencana Jin Sang sendiri atau Do Kyung juga
ikut terlibat. Jin Sang ragu-ragu menjawabnya. Hae Young lebih tegas lagi, ia
melarang Jin Sang untuk mengarang-ngarang, hanya jawab dengan jujur saja.
"Aku melakukannya sendiri." Jawab Jin Sang.
Selanjutnya, Hae Young ingin tahu alasan Jin Sang melakukan itu. Jin
Sang mulai bercerita kalau dia sudah kenal Do Kyung sejak masih kecil,
menurutnya Hae Young dan Do Kyung sangat berbeda... Tapi bagaimanapun, Hae
Young sangat cantik dan menarik. Menurutnya, lebih baik jika Hae Young kencan
dengan lelaki yang lebih menarik.
"Katakan hal yang masuk akal. Kenapa tidak perkenalkan aku saja?
Tapi PDKT di jalan? Kau punya rencana lain, kan? Kau ingin aku melakukan cinta semalam dan
ingin menjauhkan aku dari Park Do Kyung." Tebak Hae Young.
Jin Sang menyangkalnya, baginya daripada dikenalkan, akan lebih
dramatis jika PDKT di jalan. Seolah-olah ini pertama kalinya kalian saling
bertemu.
"Padahal kau pengacara, tapi tidak meyakinkan sekali?"
Jin Sang juga memprotes Hae Young yang berkata kasar. Hae Young menjelaskan ia sadar kalau
ia tidak cantik sekali... Tapi ia juga tidak pernah diperlakukan buruk begini
sebelumnya.
"Park Do Kyung bukan anak konglomerat atau bangsawan, aku juga
bukan orang rendahan. Kenapa harus kekanankan begini? Apa kau lebih baik
dariku?" Lanjut Hae Young.
Jin Sang menginginkan Hae Young berhenti, tidak usah semakin
diperkeruh. Lagipula Hae Young dan Do
Kyung tidak ditakdirkan untuk bersama. Hae Young bertanya, bagaimana kalau dia
masih suka dengan Do Kyung. Jin Sang melarangnya keras, pokoknya tidak bisa.
Hae Young membentak, kenapa tidak?!
"Aku bilang tidak berarti tidak, terima saja! Nama wanita yang
nyaris dinikahi Do Kyung bernama Oh Hae Young juga! Sama dengan namamu. Apa
masih belum jelas juga?! Anak itu menemuimu karena dia masih belum melupakan
wanita itu. Kau sama sekali bukan tipenya."
Jin Sang memberi jeda kalimatnya, dia melemparkan kaca matanya ke
meja. Berdiri lalu melanjutkan lagi. Do Kyung tidak pernah berpikir untuk
bersama wanita seperti Hae Young! Nama Hae Young sama dengan wanita yang Do
Kyung cintai. Tapi wanita itu sudah kembali, maka mereka berdua sudah selesai.
Jadi, Hae Young tak perlu menyakiti dirinya lagi dan sudahi saja!
"AAAAAaaaaaaaaaa!!!!!!!" Teriak Hae Young menghentikannya,
lalu Hae Young keluar ruangan Jin Sang dengan kesal. Jin Sang juga berteriak
kesal.
Hae Young berjalan pulang, dari matahari masih bersinar sampai matahari tengeelam, dia menangis.
Do Kyung meminta nomor Hae Young cantik pada kakaknya. Dia sudah bersiap untuk menelfon Hae Young cantik tapi tidak jadi karena Hae Young menelfonnya.
"Kenapa?" Tanya Do Kyung. Tapi tidak kunjung dijawab Hae
Young.
"Jangan temui lagi... Oh Hae Young." Pinta Hae Young setelah
beberapa saat.
Do Kyung menghembuskan nafas berat dan menjauhkan ponsel dari telinganya. Hae Young muncul di depan mobilnya. Do Kyung meletakkan lagi ponselnya ke dekat telinganya. Hae Young meminta lagi, ia melarang Do Kyung untuk pacaran lagi dengan Hae Young cantik.
"Apa hubungannya denganmu?" Tuntut Do Kyung.
"Aku tidak mau. Aku tidak mau kau pacaran dengan wanita yang aku
benci. Aku bisa ikut membencimu juga. Kalian pernah pacaran sudah membuatku
marah. Jadi, jangan pacaran dengannya." Jawab Hae Young.
Do Kyung protes, jadi kalau Hae Young tidak suka seseorang, semua
orang harus benci orang itu juga? Kenapa kekanakan sekali?
Demi Do Kyung, Hae Young akan membenci orang yang dibenci Do Kyung.
Dia akan sangat benci pada orang itu.
"Untuk apa? Apa aku memintanya?"
"Karena aku suka padamu. Kalau kau suka seseorang, kau akan
begitu."
Do Kyung keluar dari mobil lalu mendekati Hae Young. Ia kesal pada Hae Young yang tidak mendengarkan kata-katanya, dia kan sudah bilang agar Hae Young tidak menyerahkan diri pada sembarang orang. Hae Young beralasan kalau DO Kyung bukan sembarang orang, sama sekali tidak.
"Setiap ada kesempatan kau maju terus. Apa aku mesum? Dari satu
Oh Hae Young ke Oh Hae Young yang lain?"
"Kalau namaku beda, kau mau pacaran denganku? Bagaimana kalau aku
ganti nama?"
"Tanya saja semua laki-laki di dunia ini. Apa ada lelaki yang mau
pacaran dengan wanita yang ada hubungannya dengan mantan mereka? Saat saling
bertatapan, wajah mereka akan terbayang. Lelaki itu akan terus terbayang akan
wanita itu!"
"Lalu kenapa kau baik sekali padaku? Kau baik padaku."
"Aku kasihan padamu. Kau dicampakkan sebelum menikah. Kau kesana
kemari dan berkata kau yang mencampakkan. Aku kasihan padamu. Makanya aku baik
padamu. Apa salah?!"
"Kalau begitu, baiklah. Karena namaku sama dengan Oh Hae Young.
Kau baik padaku, karena aku mengingatkanmu pada Oh Hae Young. Sudah cukup. Kau
kasihan padaku. Kau baik padaku karena kasihan. Sudah cukup. Setidaknya di
dalam itu ada perasaan."
"Kau masih saja belum mengerti? Tidak benar. Aku tidak suka
padamu!"
"Bodoh... Cacat emosi..."
Do Kyung melihat Kalau Hae Young menyumpahinya, Hae Young yakin, suatu hari Do Kyung akanmenangis karenanya, Hae Young ingin Do Kyung menangis.
Tepat setelah penglihatan itu menghilang, Hae Young mengucapkan sumpahnya pada Do Kyung.
"Suatu hari kau akan menangis karena aku. Aku ingin kau
menangis." Lalu Hae Young berjalan menuju kerumahnya.
Do Kyung tersentak, semua penglihatan yang pernah dilihatnya mengenai Hae Young muncul bersamaan. Do Kyung kemudian menyusul Hae Young.
"Yaa! Yaa! Apa-apaan kau? Kenapa kau selalu muncul?! Kenapa?! Kenapa selalu muncul?!"
Do Kyung memaksa Hae Young untuk pindah. Hae Young tidak mau. Maka Do
Kyung berkata kalau dia yang akan pindah.
"Kekanakan... Rendahan sekali" Umpat Hae Young lalu masuk ke
dalam rumahnya.
Setelah masuk, Hae Young menginjak sepatu Do Kyung dengan kesal.
Do Kyung juga masuk kerumahnya tapi tidak langsung kamarnya. Dia teringat kata-kata Hae Young mengenai dirinya yang akan menangis karena Hae Young.
"Gila. Dia kira dia hebat??"
Hae Young bersila di atas dudukan closet, ia bergumam kalau ia tidak malu pada dirinya sendiri, Demi cinta, tidak ada yang namanya memalukan. Semakin dirinya cinta, semakin bangga dirinya. Ia bangga pada dirinya.
"Omong kosong... Memalukan. Memalukan sekali... Semua orang yang
tidak cinta padaku harusnya...." Akhirnya, Hae Young menangis.
Ayah dan ibu Hae Young berkunjung ke rumah Hae Young. Sebelum masuk, Ayah mengatakan sesuatu dengan melihat ke arah rumah, Hae Young ada dirumah, tapi... lelaki tetangganya tidak ada.
"Kalau kita makan, mungkin dia pulang. Ayo masuk." Ajak ibu.
Mereka pun masuk ke dalam. Hae Young masih dalam posisinya tadi. Dia mendengar suara kode rumahnya dipencet. Hae Young takut, dia menutup pintu kamar mandinya rapt-rapat. Lalu membukanya sedikit.
"Siapa?" Tanya Hae Young takut-takut.
"Siapa lagi? Ibu." Jawab ibu.
Hae Young marah-marah karena ibunya bikin kaget saja, harusnya
membunyikan bel dulu. Ibu mengingatkan kalau bel nya tidak ada.
"Setidaknya ketuk dulu jangan bikin kaget." Lanjut Hae
Young.
Ibu tidak menjawabnya, malah menyuruh Hae Young untuk ganti baju dan
segera duduk untuk makan malam. Sementara ayah dan ibu menyiapkan semuanya.
Ayah mulai memanggang daging. Hae Young sudah berganti pakaian dan
ikut duduk bersama orangtuanya. Hae Young protes, Kenapa jam begini makan
samgyeopsal?
"Biasanya tiap pagi kau makan samgyeopsal. Kenapa kalau malam
tidak bisa?" Ibu balik bertanya.
Hae Young menjawab kalau tadi dia sudah makan daging. Ibu membalas
kalau hal itu tidak jadi masalah, Hae Young kan tinggal makan lagi.
"Kau anak tunggal, setidaknya seminggu sekali kita makan
bersama." Lanjut Ibu.
Hae Young bertanya lagi, kenapa tidak telfon dulu. Ibu Juga bertanya,
lalu apa dengan begitu Hae Young akan mengijinkan mereka datang?
Hae Young memperhatikan ibunya yang memakai baju bagus juga memakai
make up. Hae Young mendega, apa jangan-jangan ibu dan ayahnya mau pergi ke motel dan sejenisnya?
PLAKK!!! (ibu memukul kepala Hae Young) "Kami sudah tua, bocah!
Ada kata-kata yang tidak boleh diucapkan di depan orang tua! kenapa malah
berkata seperti itu?! Aigoo!"
Mendengar suara debuman pintu di sebelah Ibu berhenti memarahi Hae Young. Di sebelah Do Kyung sudah kembali ke rumah, dia masih kesal dengan Hae Young. Tanpa pemberitahuan, dia membuka pintu rahasia sambil menunjuk dengan kesal.
"Kau! Kau! Kau!" Katanya kesal.
Jari telunjuk Do Kyung menuju ke arah ayah. Do Kyung membeku, ia tidak
mengira kalau orangtua Hae Young ada di sana, ia lalu membelokkan arah jari
telunjuknya ke arah Hae Young. Do Kyung minta maaf lalu akan kembali ke
rumahnya.
Ibu dan ayah memaksanya untuk ikut makan malam bersama tapi Hae Young menyuruhnya untuk kembali saja kerumahnya.
"Kau! Apa begitu didikanku?! Mana boleh mengusir orang kalau kita
sedang makan?! Saat memasak, jangan hanya bikin buat dirimu sendiri. Buat lebih
untuk tetanggamu juga! Kalau ada yang bertamu, meski cuma punya nasi dan air,
setidaknya tawari dia makan? Kenapa kasar sekali? Mana boleh mengusir orang
padahal ada lauk di meja." Bentak ibu.
Ibu lalu bergeser disamping ayah. Ibu menyilahkan Do Kyung untuk duduk dan ikut makan bersama juga. Ibu menjelaskan kalau mereka memang seperti itu kalau lagi makan. Kalau ada ahjushi pengantar datang saat mereka makan, maka mereka mengajak ahjushi untuk ikut makan bersama.
"Meskipun aku habis berkelahi dengan wanita yang mencuri uangku
dan menjambaknya, kalau sudah jam makan, kami ajak makan bersama. Berkelahinya
bisa ditunda. Jadi, jangan sungkan, makanlah. Mana ada hal lain sepenting
makan?" Lanjut Ibu.
Ibu menawari Do Kyung mamu bumbu garam atau sambal. DO Kyung menjawab
sambal. Hae Young melirik Do Kyung kesal. Ibu lalu memberikan garam untuk Do
Kyung sambil berkata kalau Do Kyung mirip sekali dengan keluarga mereka, mereka
juga lebih suka dengan garam. Giliran Ibu yang mendapat tatapan tajam dari Hae
Young
"Kenapa? Aku hanya bicara. Apa tidak boleh?" Tanya Ibu.
Ibu memberi daging yang sudah matang pada Do Kyung,,"Awalnya ini
satu rumah. Pemiliknya melakukan pekerjaan buruk saat renovasi. Aku dengar apa
yang terjadi karena pemilik rumah menyewakan tempat ini. Aku berterima kasih
soal pengaman jendela waktu itu. Aku sudah menunggu kapan bisa membuatkanmu
makanan Jadi tertunda lama begini. Silahkan."
Ibu terus saja bicara, kali ini dia senang karena tetangga lelaki
putrinya baik hati seperti Do Kyung.
"Kami tadinya ingin dia tinggal di apartemen karena dia wanita lajang.
Disana aman dan tempatnya bersih... Aku tidak paham kenapa dia memilih tempat
kecil begini. Nanti dikira orang kau miskin." Lanjut ibu.
Hae Young menjawab kalau mereka memang miskin. Ibu mengelak, dia sudah
bilang berkali-kali kalau mereka tidak miskin. Hae Young bertanya, apa ibunya
punya 5 juta won. Ibu menjawab punya. Hae Young bertanya lagi, kalau 6 juta won
punya?
"Kita punya 7 juta won." Jawab ayah.
"Hentikan. Kenapa kita sok kaya?" Bentak Hae Young.
SUasana hening sebentar. Ibu mengarang cerita kalau dia asa suasana
hati Hae Young sedang buruk. Dia menyuruh Do Kyung makan saja tidak usah
memikirkannya.
Ayah akan menuangkan soju untuk Do Kyung. Do Kyung menolaknya tapi ibu memaksa, terima saja untuk sopan santun. Do Kyung pun terpaksa menerimanya.
Ibu memperhatikan mata Do Kyung saat Do Kyung minum soju. Setelahnya
ibu menjelaskan kalau mata dapat memberitahu seberapa kaya seseorang. Dan ibu
suka sekali mata Do Kyung. Ibu bertanya lagi, Do Kyung belum pernah menikah,
'kan?
"Aku bilang hentikan! Tidak. Orang ini tidak suka padaku. Sedikitpun tidak suka padaku!" Bentak Hae Young.
Ibu hanya menatap keduanya bergantian. Sedangkan ayah hanya
menghembuskan nafas berat. Ibu bertanya pada Hae Young, apa Hae Young menyukai
Do Kyung. Hae Young tidak menjawabnya. Ibu kesal, dia memukul kepala Hae Young
lagi.
"Orang ini tidak suka padamu, kenapa kau suka dia?! Dasar
bloon!"
Lalu ibu beralih pada Do Kyung, dia ingin penjelasan DO Kyung, kenapa
tidak suka Hae Young-nya? Kenapa? Apa salahnya Hae Young-nya?! Katakan!
Ibu akan memukul DO Kyung kalau saja ayah tidak menghalagi. Do Kyung
tidak bisa berkata apa-apa dia hanya membungkuk beberapa kali.
Ibu dan ayah pulang naik bis. Ibu menelfon Hae Young.."Tutup dinding itu dengan semen. Kenapa tetap tinggal disitu kalau lelaki itu tidak suka padamu? Kau, kalau sampai kulihat kau mengejar-ngejar lelaki itu... maka kau akan mampus!"
Ibu marah, ia menarik bajunya sampai beberapa kancingnya lepas. Ayah
mencoba untuk memunguti kancing-kancing itu. Ibu melarangnya karena ia sudah
membuangnya, Ayah pun kembali ke tempat duduknya semula.
Di rumah, Hae Young membersihkan rumahnya dari sisa-sisa makanan. Do Kyung dari sebelah berkomentar.
"Macam-macam sekali. Apa kalian sekeluarga sering salah
sangka?"
Hae Young malas menanggapi, ia memilih untuk keluar rumah dengan
membawa sepedanya.
Baru beberapa meter keluar rumah, Hae Young sudah akan mengalami kecelakaan. Sebuah mobil hampir saja mau menabraknya. ternyata si pengemudi mobil tersebut adalah Jin Sang.
"Sayang sekali. Padahal tadi kau bisa membunuhku." Ujar Hae
Young setelah melihat wajah Jin Sang.
Jin Sang mengelak, dia tidak pernah ada niat begitu. Mengenai cerita
hari ini, Hae Young meminta Jin Sang untuk merahasiakannya dari Do Kyung. Kalau
itu ketahuan, dia akan malu sekali.
"Terima kasih. Terima kasih. Hati-hati. " Ujar Jin Sang
lega.
Hae Young mengayuh sepedahnya sambil mendengarkan musik, ia juga menyanyi. Dalam hatinya ia berharap kalau ia ingin semua wanita di dunia ini mati. Ia ingin jadi satu-satunya wanita di dunia ini.
Di rumah, Do Kyung mondar-mandir menunggu kepulangan Hae Young, dia kembali melihat Hae Young, kali ini Hae Young berucap.
"Aku bertemu dengan lelaki
yang akan kunikahi."
Hae Young sepertinya mabuk. Do Kyung juga melihat Han Tae Jin.
Pagi-pagi Soo Kyung dan Jin Sang sudah berselisih paham. Lalu Jin Sang ikut gabung saraoan dengan Doo Kyung dan Park Hoon. Do Kyung menyuruh Jin Sang untuk mencaritahu mengenai Han Tae Jin yang kemungkinan sudah bebas. Jin Sang balik bertanya, apa Do Kyung ditelfon Han Tae Jin, Do Kyung menyuruhnya untuk mencaritahu saja dulu.
Park Hoon bosan tiap hari sarapan pisang. Park Hoon meminta Do Kyung
agar meminta Hae Young untuk membuatkan makanan lagi.
"Bekal apa?" Tanya Soo Kyung yang barusan gabung.
"Hyung punya cewek. Dia pandai memasak." Jawab Park Hoon
lalu menjauh dari meja makan.
Soo Kyung bertanya pada Do Kyung, apa Oh Hae Young. Do Kyung langsung
pergi. Jin Sang lah yang jadi sasaran Soo Kyung, Jin Sang tidak bisa bilang.
Hae Young datang bersama dengan Hae Young cantik. Ada pengantar paket untuk Oh Hae Young. Keduanya menoleh. Si pengantar paket memberikan paketnya untuk Hae Young.
Saat di dalam lift, direktur Choi menegur Hae Young yang menggunakan
alamat kantor untuk mengirim peket, menurutnya hal itu akan menggagu fokus hae
Young dalam bekerja. Hae Young hanya tersenyum lalu memberikan paketnya untuk
Hae Young cantik karena memang paket itu untuk Hae Young cantik.
Sikap direktur Choi langsung berubah. Ia bisa menerima kalau Hae Young
cantik yang menerima paket karena Hae Young cantik tinggal sendirin. Hae Young
menyela kalau dia juga tinggal sendirian.
Direktur Choi kesal dan keluar lift duluan. Hae Young cantik minta
maaf pada Hae Young.
Hae Young cantik menyapa semua anggota timnya. Mereka semua mengatakan kalau hasil pekerjaan mereka. Hae Young menjawab kalau dia sudah menerima semuanya sambil memamerkan ponselnya.
Hae Young mengecek e-mail dan mendapati kalau e-mailnya untuk Do Kyung
sudah dibaca.
Ibu datang ke studio Do Kyung. Ibu hanya penasaran dengan Do Kyung, diabertanya pada salah satu staff mengenai Do Kyung. Staff itu menjelaskan kalau Do Kyung dalam suasana hati yang baik belakangan ini. Tapi kemudian Do Kyung keluar ruangan dengan kesal.
Saat ini Do Kyung sedang mengisi suara dengan Park Hoon, ibu
mengintipnya dari luar. Do Kyung marah-marah pada Park Hoon karena hasil
kerjanya tidak sesuai dengan yang diperintahkan.
Do Kyung menyuruh Park Hoon untuk mengulanginya lagi dan kali ini Park
Hoon tidak akan mendapat uang untuk biaya pekerjaannya kali ini.
Park Hoon curhat dengan salah satu staff
"Setiap kali Anna bicara, apa saja terasa bagus. Dia membantuku
soal skenario yang mentok selama 7 tahun. Ini sebabnya Sutradara butuh ilham.
Anna itu, seolah datang dari Paris. Dia tidak mirip perempuan Korea yang matre.
Hanya dia yang suka padaku secara terbuka selain Jjolrang."
Jjolrang adalah anjing kecil miliknya dulu. Anna memang mirip anjing
manis, setiap kali bertemu pasti akan melompat dan menjilatinya.
Do Kyung menerima SMS dari Hae Young cantik
"Sepertinya kau sudah lihat e-mail ku. Kenapa belum menelpon? Apa
aku harus tetap mati?"
-= Kilas balik =-
Saat Do Kyung mengatakan semua yang ada di rekaman yang menyebabkan Hae Young cantik tidak datang di hari pernikahan mereka. Saat itu, Ibu sengaja memancing emosi Do Kyung danmerekamnya.
-= Kilas balik selesai =-
Do Kyung bertemu dengan Hae Young cantik.
Hae Young menunggu bis di halte, dia teringat kata-kata ibunya malam itu saat dia mengaku kalau Do Kyung tidak menyukainya dan juga kata-kata Do Kyung saat ia beberes rumah setelah ibu dan ayahnya pergi. Dia kesal jadinya.
Sebuah mobil berhenti tak jauh darinya, Seseorang keluar dari mobil
itu. Orang itu adalah Han Tae Jin.
Han Tae Jin berjalan mendekati Hae Young dan Hae Young berdiri
karenanya.
6 komentar
Nangis liat Hae Young nangisπ..ngenes banget terang2an ditolak meski mungkin bukan dari lubuk hati Do Kyung
Diana eonni ghamsahamnida sinopsisnya ,, semangat ya eonni recapnya π slalu nunggu sinopsis yg ditulis eonni ,, hwaitting eonni
Huwaaaa gak sabar liat eps 8.. seruuuu bangettt ghamsahamnida eonni hwaithing buat eps 8 yahh ππ
Wah wah.. Smangat ya, ditunggu kelanjutannya..
Ga sabar nunggu episode 8
Mbak ada yang tahu judul lagu yang dinyanyiin Hae Young di ep.7 pas naik sepeda sambil ndenger lewat earphone ???