-= Aku menangis bukan karena dia, tapi karena dirimu =-
Do Kyung bertemu dengan Hae Young cantik di sebuah kafe. Hae Young cantik mengatakan kalau dia menipu diri sendiri bahwa dia tidak menyedihkan, tapi ternyata aktingnya tidak cukup bagus, masih tidak bisa membodohi Do Kyung. Akan tetapi aktingnya ini sudah dijalaninya seumur hidup, jadi dia tidak bisa berhenti, bahkan sekarang pun dia malah tersenyum.
Do Kyung menjelaskan kalau yang dia maksud adalah dia akan tetap
menikahi Hae Young cantik apapun keadaannya. Kasihan adalah perasaan dan itu
yang ia rasakan pada orang-orang yang dicintainya. Dia juga kasihan pada Hoon
dan kasihan pada nuna-nya karena dia suka mereka.
"Aku tidak suka dikasihani. Terutama dari orang yang aku
cintai." Balas Hae Young cantik.
"Baiklah kalau begitu. Baguslah kau pergi."
Hae Young cantik mengutarakan maksudnya, dia bukannya menyalahkan Do
Kyung, dia tidak bilang agar mereka memulai kembali. Mengingat orang yang
sangat dicintainya sebagai kenangan memalukan dan paling buruk tidak bisa lagi
dilakukannya. Yang diinginkannya sekarang adalah agar mereka tidak jadi orang
asing setelah ini. Agar mereka tidak merasa marah setiap kali memikirkan satu
sama lain.
"Kita adalah orang asing." Jawab Do Kyung.
"Kalau kita bertemu di jalan, apa kau dapat menyapaku dengan
santai dan pergi? Tidak bisa kan. Orang akan selalu mengingat kesan terakhir
yang diberikan orang lain. Aku ingin, kita menciptakan momen terakhir kita. Ayo
kita main ping-pong. Kita main ping-pong 10x bersama."
Do Kyung meyela, dia tidak setuju. Hae Young cantik ternyata belum
selesai, kemudian melanjutkan kalau setelah permainan ke 10, mereka akan minum
bir bersama lalu berpisah. Dia tidak akan menempeli Do Kyung, ada beberapa
lelaki yang suka dirinya dan diantara mereka ada yang ingin dikencaninya.
"Tapi... Aku ingin menyelesaikan perasaanku pada Oppa sebelum
melanjutkan hidupku." Tutup Hae Young cantik.
Dan mereka menyudahi pertemuan ini. Hae Young cantik senang bertemu kembali dengan Do Kyung. Harusnya mereka lakukan ini dari dulu saja.
-= Klilas balik =-
Do Kyung dan Hae Young cantik bertanding pimpong. Do Kyung selalu saja kalah dan sebagai hukumannya dia harus mengabulkan permohonan Hae Young cantik.
Sampai pada pertandingan terakhir, DO Kyung tetap saja kalah. Dia
merengek pada Hae Young cantik agar mau bertanding satu pertandingan lagi. Hae
Young pun setuju.
Untuk mempersiapkan pertandingan terakhirnya ini, Do Kyung sampai
berguru pada Nuna-nya, pokoknya dia harus menang. Dan hal itu pun menjadi
kenyataan, dia menang dalam pertandingan terakhir. Hae Young cantik menyuruhnya
untuk mengatakan permohonannya hari itu juga.
"Ayo... kita menikah." Ujar Do Kyung.
Hae Young cantik pun bahagia mendengarnya.
-= Kilas Balik selesai =-
Jin Sang menelfon Do Kyung mengatakan kalau Han Tae Jin beneran sudah bebas. Dia jadi penasaran bagaimana DO Kyung bisa tahu hal ini. Dia meeminta Do Kyung mengaku saja, pasti Han Tae Jin terus menelfon DO Kyung.
Do Kyung menjawab tidak tapi tidak menjelaskan darimana dia tahu dan hal itu membuat Jin Sang semakin
penasaran.
Do Kyung menutup telfon Jin Sang. Tiba-tiba dia melihat kalau Hae Young berjalan menembus lampu merah, padahal banyak mobil yang melintas. Do Kyung lalu menelfon Nuna-nya.
Soo Kyung tidak mengangkat telfon Do Kyung karena dia sedang rapat dengan yang lain.
Sekarang giliran Hae Young cantik untuk mempresentasikan idenya
mengenai menu baru restaurant mereka. Hae Young cantik mengusulkan untuk
menambahkan roti salad.
"Karena makanan Korea cenderung pedas dan asin, maka jarang ada
makanan yang terasa segar dan manis secara umum. Mungkin ada yang akan berpikir
'Kenapa kita menyediakan roti di restoran Korea?' Tapi roti salad dan castella
sudah tertanam pada generasi senior kita juga. Roti salad yang berisi
buah-buahan segar. Dapatkah ini menjadi menu andalan dalam
In-Season-Table?"
Yang lain memberi tepuk tangan meriah untuk Hae Young cantik, termasuk
Direktur Choi.
Sedangkan Hae Young mempresentasikan nasi sup untuk menu baru.
"Sup yang paling disukai oleh orang Korea. Sup daging sapi dan
rumput laut serta sup lobak daging sapi. Tapi tidak banyak restoran yang mengkhususkan
menu ini. Sebagai restoran keluarga
Korea, jika kita menyediakan makanan seeenak yang disiapkan oleh ibu kita,
bukankah nilai dari In-Season-Table akan meningkat?"
Hae Young juga mendapat tepuk tangan tapi tidak semeriah yang di
dapatkan Hae Young cantik. Direktur Choi saja tampak tidak setuju dengan usul
Hae Young ini.
Setelah rapat usai. Soo Kyung bicara berdua dengan Hae Young, dia menegur Hae Young.Sudah berkali-kali ia melarang Hae Young untuk hanya fokus pada nasi, tapi sekarang malah menyarankan nasi-sup [guk-bab]? Apa Hae Young mau ribut dengannya?
"Dalam masakan Korea, nasi dan sup sangat penting. Akan ditunjang
dengan lauk..." Alasan Hae Young.
Soo Kyung menyelanya, apa orang datang ke restaurant keluarga Korea
untuk makan sup dan nasi?
"Setidaknya mereka harus pertahankan yang dasar." Hae Young
masih mencoba membela diri.
"Lalu... Maksudmu, kami tidak tahu yang mana yang dasar? Kau
mungkin berpikir tidak bisa segera beradaptasi dengan rekan kerja yang trendi
dan belajar di luar negeri. Maka, kau berkata kalau kau orang yang kukuh dan
percaya pada satu hal saja? Apa kau berusaha menciptakan gambaran dirimu
sendiri? Tidak akan berhasil. Pelajari tren yang ada. Segera pelajari. Kecuali
kau minta dipecat." Nasehat Soo Kyung.
Selanjutnya, Soo Kyung mengajak ketua Tim untuk bicara berdua, dia mengatakan kalau Timnya ketua tim mulai sekarang keluar dari tim menu baru. Ketua Tim mencoba meluluhkan hati Soo Kyung, dia mengatakan kalau membuka restoran keluarga Korea adalah ide Hae Young disaat yang lain membuka restoran keluarga ala Barat, hanya Hae Young yang menyarankan restoran Keluarga Korea makanya mereka bisa sejauh ini.
"Semua orang bisa punya ide.
Tapi tim manajemen yang memutuskan. Jangan pikir karena sudah memberikan
ide dan sejenisnya, maka akan dapat perlakuan khusus." Jawab Soo Kyung.
Ketua Tim masih membela Hae Young. Dia mengatakan kalau Hae Young sama
sekali tidak pernah menyombongkan diri kalau semua ini idenya. Tidak sekalipun.
Jika Hae Young sombong dan memamerkan hal itu, Hae Young tidak akan jadi
satu-satunya yang tidak dapat promosi. Hae Young profesional.
"Setidaknya aku harus memamerkan hal ini untuk Wakil Oh."
Tutup Ketua Tim.
Soo Kyung menjelaskan kalau Hae Young perlu berusaha untuk dirinya
sendiri, begitupula seharusnya Ketua Tim.
Hae Young cantik kembali mengajak Hae Young minum bersama. Hae Young kembali menolak dengan alasan kalau dia ada janji. Hae Young cantik kecewa, tapi kemudian dia merubah harinya menjadi besok.
"Kenapa kau ingin minum sama-sama?" Tanya Hae Young.
Hae Young cantik menjawab kalau dia hanya ingin minum bersama. Hae
Young belum bisa menerima alasan tersebut, dia kembali bertanya kenapa.
"Meskipun situasi kita saat ini agak aneh, ini bukan salah
siapa-siapa. Di kantor juga begitu begitu juga soal oppa. Waktu itu, aku sempat
bertemu dengan oppa."
Hae Young menyela, kenapa Hae Young cantik cerita hal itu kepadanya.
Hae Young canti menjawab, jika Hae Young mendengar ceritanya dari Do Kyung maka
Hae Young akan sakit hati. Sekalian, Hae Young cantik mengatakan kalau dia dan
Do Kyung berencana untuk saling bertemu untuk beberapa saat karena ada yang
harus mereka selesaikan.
"Kau Tak apa kan?" Tanya Hae Young cantik.
"Tidak, aku keberatan." Jawab Hae Young lalu pergi.
Soo Kyung keluar kantor, dia melihat kedua Hae Young berpisah. Dia mengangkat telfon dari Do Kyung. Ternyata dari tadi DO Kyung menelfon SOo Kyung untuk menanyakan apa baju yang dikenakan Hae Young. Soo Kyung curiga, apa jangan-jangan Do Kyung berkencan dengan Hae Young.
"Benar. Blus biru langit. Tapi, dia kenapa?" Jawab Soo Kyung
sekaligus bertanya.
Do Kyung tidak menjawabnya lagi, dia mengerti lalu mematikan telfon.
Hae Young merenung di halte bus. Sebuah mobil berhenti tak jauh
darinya dan keluarlah Han Tae Jin dari mobil tersebut lalu berjalan
mendekatinya. Hae Young berdiri menyambut Tae Jin.
"Lama tak jumpa." Sapa Tae Jin.
"Oh, lama sekali. Senang bertemu denganmu." Jawab Hae Young
kaku.
"Kau sehat, kan?"
"Aku, yah ... sama saja. Ya. Baik-baik saja."
diam sejenak. Lalu Hae Young
mengatakan kalau dia mau pulang. Dia mengajak Tae Jin kapan-kapan makan...
Namun dia segera sadar kalau dia sudah kecleposan, karena mereka pasti merasa
kurang nyaman.
"Ayo makan bersama. Nanti kutelpon. Kita makan bersama."
Ajak Tae Jin lalu pergi menuju kembali ke mobilnya, di dalam mobil ada wanita
cantik.
Hae Young makan sendirian. Dia kembali teringat detik saat Tae Jin membatalkan pernikahan mereka dengan alasan konyol dan karena dia terlalu malu maka dia minta ijin untuk mengatakan pada orang-orang kalau dia lah yang membatalkan pernikahan.
Hae Young lalu menuang soju ke gelas dan langsung menenggaknya.
Gadis cantik tadi ternyata adalah asisten Tae Jin, dia yang menyiapkan segalanya, mulai dari merapikan baju dan mengaktifkan kembali nomor HP Tae Jin.
Selanjutnya, seorang pria masuk ke kamar Tae Jin. Mungkin dia
sekretaris Tae Jin. Tae Jin meminta pada pria itu agar mengatakan pada ibunya
kalau dia baru pulang liburan, jangan sampai tahu kalau dia baru keluar dari
penjara.
"Aku mengerti, bocah. Kalau tahu kau akan keluar secepat ini,
harusnya kau minta Hae Young ssi menunggumu saja." Jawab Pria itu lalu
memberikan ponsel ke Tae Jin.
Do Kyung masih kepikiran dengan apa yang dilihatnya tentang Hae Young
barusan, ditambah lagi hari ini Hae Young memakai baju yang sama dengan apa
yang ada dalam penglihatannya. DO Kyung berpikir keras, sampai dia melihat
gedung "VOLV" yang adadi dekat Hae Young. Do Kyung langsung googling
dimana letak gedung itu dan langsung tancap gas menuju kesana.
Do Kyung sampai di sekitar gedung tersebut namun, dia masih mencari letak pastinya dimana, setelah berkeliling akhirnya dia menemukan gedung itu tapi belum melihat Hae Young.
Sampai dia mendengar banyak suara klakson mobil serta teriakan
orang-orang yang mencoba memanggil seseorang yang nekat menyebrang padahal
lampu menyala merah.
Do Kyung menoleh ke asal suara dan dia melihat Hae Young berjalan
santai menyebrang padahal lampu masih merah. DO Kyung memanggi-manggil Hae
Young tapi Hae Young tidak menoleh, malah jalan terus saja. DO Kyung pun
menyusul Hae Young, untung saja keduanya tidak apa-apa, mereka bisa sampai
seberang jalan dengan baik-baik saja.
Do Kyung menghentikan Hae Young bertanya mau kemana Hae Young. Hae Young linglung, dia baru ngeh saat Do Kyung menanyakan pertanyaan yang sama dua kali. Hae Young melihat kesekeliling baru kemudian menjawab.
"Mau pergi makan. Aku harus makan apa?" Tanya Hae Young,
padahal dia baru saja makan.
Do Kyung pun menemani Hae Young makan. Hae Young makan banyak sekali. DO Kyung akhirnya menjauhkan piring dari Hae Young agar Hae Young mau berhenti makan. Hae Young berhenti makan dan minum soju.
"Apa kau tahu kalau sikapmu aneh? Kau bilang tidak suka aku. Tapi
kenapa duduk disini? Makanya aku jadi bingung." Tanya Hae Young.
Do Kyung menjawab kalau sepertinya Hae Young sedang banyak beban. Hae
Young heran, bagaimana bisa Do Kyung berkata seperti itu, kenapa Do Kyung
mengira kalau dirinya punya banyak beban,apa Do Kyung tahu? Do Kyung tidak
menjawab, tapi dengan melihat reaksi Do Kyung, Hae Young bisa menyimpulkan
kalau Do Kyung memang beneran tahu.
"Apa kau menaruh alat pendengar dibadanku? Meskipun begitu...
tidak mungkin kau tahu suara siapa itu. Apa ini?" Tanya Hae Young bingung.
Do Kyung mengatakan kalau dia kebetulan melihat Hae Young di
jalan,,"Kau mau mati dengan menabrakkan diri? Sadarkan dirimu."
Hae Young kira dia jalan saat lampunya hijau, Bukanlah masalah besar.
Dan penglihatan Do Kyung menjadi kenyataan lagi. Saat ini Hae Young mengatakan
kalau dia bertemu bertemu lelaki yang nyaris ia nikahi. lalu Hae Young kembali
minum soju.
"Dihari aku hanya berpakaian begini... Hari ini aku bahkan belum
keramas... Sungguh..." Sesal Hae Young. Dia melanjutkan ceritanya bahwa
Tae Jin mengajaknya makan, B*****n yang mencampakkannya karena tidak suka
dengan caranya makan mengajaknya makan.
Hae Young memuntahkan semua makanannya sesampainya di rumah. Do Kyung mendengar semuanya dari rumahnya, tapi dia hanya berdiri saja di depan pintu. Hae Young merangkak ke tempat tidurnya dan berhasil membaringkan tubuhnya yang sudah tidak bertenaga.
Tepat setelah itu, Do Kyung keluar dari rumahnya. Hae Young sudah menutup matanya, dia meraba-raba skalar lampu untuk mematikannya, dan ia berhasil mematikan lampu.
"Selamat malam." Gumam Hae Young.
Do Kyung kembali ke rumahnya dengan membawa bungkusan, dia jalan terus
lalu membuka pintu rahasia. Dia meletakkan bungkusan itu yang ternyata adalah
obat ke meja dekat tempat tidur Hae Young.
"Minum obatnya sebelum tidur." Ucap DO Kyung lalu kembali ke
rumahnya.
Hae Young masih menutup matanya, tapi airmatanya keluar. Hae Young
menangis lagi.
Soo Kyung kembali minum-minum sendirian di tempat biasa. Pelayang menanyainya, kenapa Soo Kyung tidak datang kemarin?
"Lelaki itu kemarin datang. Lelaki yang dulu sering kemari
denganmu. Kemarin dia disini sendiri sampai larut. Katanya dia akan imigrasi
dan kemari untuk terakhir kalinya. Katanya dia akan pindah ke Brazil minggu
depan." Jelas si pelayan.
Soo Kyung terpukul mendengarnya, ia menangis. Bahkan tidak berhenti
sepanjang perjalanan pulang.
Jin Sang melintasi Soo Kyung dengan mobilnya, namun dia memundurkan kembali mobilnya dan memutuskan untuk mendekati Soo Kyung yang mengis keras yang kedengarannya sangat menyakitkan. Jin Sang menepuk-nepuk punggung Soo Kyung untuk membantunya muntah karena kebanyakan minum.
"Sebelumnya kau tidak pernah muntah! Kau sudah mulai tua. Tubuhmu
tidak tahan lagi. Berhenti minum setiap hari." Kata Jin Sang.
Soo Kyung mulai berbcara bahasa perancis, dia menyesal tidak minum
kemarin, seharusnya dia minum dia minum tiap hari. Jin Sang tidak mengerti,
kenapa Soo Kyung mengais? apa Soo Kyung dipukul orang?
"Bajingan itu akan pergi dari negara ini. Bukan ke Jepang. Bukan
ke Cina. Kenapa malah ke Brazil?" Lanjut Soo Kyung, masih dalam bahasa
perancis.
Jin Sang memintanya untuk berhenti meracau, sebenarnya ada apa? Soo
Kyung menjawab dalam bahasa perancis kalau pria itu tidak mau bertemu
dengannya.
Jin Sang menghembuskan nafas berat. Dia berkata dalam bahasa perancis,
menyuruh Soo Kyung menemui saja pria itu jika rindu, ajak pria itu bertemu. Soo
Kyung berhenti bicara.
"Kalau kau rindu, harusnya ajak dia bertemu. " Ulang Jin
Sang dalam bahasa korea.
Soo Kyung menuntut penjelasan. Jin Sang mengatakan kalau bahasa
keduanya adalah Perancis. Dia fasih berbahasa Perancis. Selama ini, Soo Kyung
sepertinya tidak ingin dimengerti. Jadi, dia pura-pura tidak mengerti omongan
Soo Kyung. Dia tahu semua kisah cinta Soo Kyung.
"Brengsek. Dasar gila!" Umpat Soo Kyung.
"Lelaki yang yang sempat kau pacari saat sekolah di Paris. Kopi
milik lelaki itu rasanya paling enak. Setiap kali dia tersenyum, tubuhmu serasa
meleleh. Setelah kembali ke Korea, kalian sempat pacaran sebentar. Tapi
masalahnya... dia sudah menikah." Bongkar Jin Sang.
Soo Kyung kesal dan berteriak-teriak. Jin Sang menyuruhnya berhenti,
jagan merasa malu, tidak apa-apa kok. tidak masalah karena Soo Kyung tidak bisa
memilih siapa yang Soo Kyung cintai.
"Nuna. Temui saja. Temui saja, setidaknya sebelum dia pergi. Tak apa. Temui saja. Eey, jangan menangis. Aey dasar..." Hibur Jin Sang sambil mengusap airmata Soo Kyung.
Soo Kyung merengek kalau dia rindu padanya. Jin Sang paham hal itu.
Lalu SOo Kyung mengajak Jin Sang untuk minum-minum, Jin Sang menolaknya, dia
mengajak Soo Kyung untuk pulang saja.
2 komentar
annyeonghaseyo diana eonni ,, ghamsahamnida recapnya ,,ditunggu part 2nya hwaitting eonni 😃
Seruuuu...bgt....smangat y bikin sinopsisny