Sa Rang menunjuk Woo Hyuk sebagai
pelatih larinya dan Ji Hye sebagai lawannya. Woo Hyuk ingin menolak karena
usia, ia juga tidak pandai. Tapi Ji Hyeprotes saat diajak-ajak Woo Hyuk tidak pandai,
ia pandai berlari.
“Iya, kau pandai segalanya
kecualiberkencan” sindir Woo Hyuk.
Sa Rang menjelaskan alasannya, ia
ingin berlatih dan menjadi lebih baik tanpa sepengetahuan Ibu dan Ayahnya. Ia harus
lebih cepat 3 detik dalam 2 minggu agar diijinkan mengikuti kompetisi.
Sa Rang mulai berlatih dengan Ji
Hye dan Woo Hyuk sebagai pelatihnya. Mi Rae juga tak mau kalah, ia latihan
dengan keras dibantu oleh Hyun Woo.
Yeol sibuk mempersiapkan
presentasinya, Mi Rae mengintipnya.
Mi Rae kembali mual-mual padahal
mereka harus segera berangkat ke pertandingan. Yeol membuka paksa pintu kamar
mandi dan menemukan Mi Rae duduk dipojokkan kesakitan. Yeol berteriak menyuruh
Sa Rang menghubungi Rumah sakit. Tapi Mi Rae malah memikirkan bola pertama Hyun
Woo dan hal itu memicu kekesalan Yeol.
Hyun Woo dan Ki Tae menenti
mereka dengan cemas, Hyun Woo bahkan bertanya, apa bisa mereka mengundur
pertandingannya.
“Daripada bola pertama, lebih
penting presentasi pelatih han setelah pertandingan.” Jelas Ki Tae.
Kemudian datanglah Sang Hae yang
menginformasikan bahwa Yeol tidak bisa datang karena Mi Rae dibawa ke UGD. Semuanya
nampak khawatir.
Yeol menemui professor noh. Ia mendapat
penjelasan kalau Mi Rae mulai mengalami efek samping, ada infeksi di kandung empedunya, jadi professor
Noh memberinya antibiotic dan untuk sementara dihentikan dulu kemoterapinya.
Yeol bertanya, apa itu sebabnya
rambutnya rontok. Professor Noh memberinya hasil pemeriksaan Mi Rae yang
menunjukkan kalau kankernya sudah sampai tingkat yang membahayakan, awalnya
prof. Noh memprediksi kalau Mi Rae akan membaik tapi sebaliknya, kanker mi Rae
kambuh dan itu berarti pengobbatannya tidak berhasil.
Prof. Noh memberi Yeol pilihan,
mau lanjut atau berhenti. Jika lanjut dan tidak berhasil lagi maka Mi Rae akan
lebih sering mengalami hal seperti hari ini lagi. yeol hanya mampu
menghembuskan nafas berat.
Dia memasuki ruangan Mi Rae
dengan wajah cerah. Mi Rae bertanya bagaimana kata Prof. Noh. Yeol berbohong
kalau Mi Rae hanya kena flu ringan. Mi Rae tahu kalau Yeol berbohong karena ia
ahlinya dalam bidang ini. Mi Rae menyuruh Yeol menyerah. Yeol tak mau.
“aku tidak menyesal, Aku tidaak,
kau juga. Aku harap kau bisa begitu sebelum semua semakin berat.” Pinta Mi Rae.
Yeol galau, ia pergi kea tap Rumha
sakit dan mulai berdoa dan memohon
“Kenapa kau seperti ini. Kenpa kau selalu menjauhkan semunya di saat
terakhir? Aku tidak berharap banyak. Hanya sekali, hanya kali ini, bisakah kau
memberiku kesempatan? Bisakah kau… Bisakah kau menyelematkannya? Apa sesulit
itu? apa salah kami? apa sebenarnya salah kami?"
Yeol meneteskan air matanya. Sa Rang
menelfonnya, ia menghapus air matanya sebelum mengangkat. Ia mengatakan pada Sa
Rang kalau Ibunya baik-baik saja, ia menyuruh Sa Rang untuk belajar saja
disekolah dan jangan lupa ikut les sepulang sekolah. Tapi setelah itu yeol
kembali menangis.
Sang Hae menghubunginya,
mengabari kalau mereka tidak mau mengundur peresentasi Yeol, ia menyuruh yeol
segera datang dan Mi Rae pasti mengerti.
Mi Rae merias diri untuk menutupi
wajah pucatnya, saat ia menyisir Rambut, rambutnya kembali rontok. Mi Rae
memasuki kamar yeol, ia melihat usaha keras Yeol dalam mengerjakan
presentasinya.
Yeol menemui Sang Hae dan Ki Tae.
“Apa? Kau tidak mau melakukan
presentasi? Posisi pertama pelatih melempar bola! Tim pertama! Yang kau impikan
Selma ini!” Sang Hae mencoba menyadarkan Yeol.
Yeol dengan santainya menjawab
kalau hal seperti itu sudah tak menarik baginya. Lalu ia beralik.
“Cengeng. Aku memang bodoh
membantu orang sepertimu. Kau tidak pantas mendapatkan kepercayaan Kepala
Pelatih!” Ujar Ki Tae dan berhasil membuat Yeol mendengarnya. Tapi kemudian
yeol tetap lanjut jalan.
Ki Tae berkata lagi, itu sebabnya
Mi Rae meninggalkannya. “Kau cemas. Tidak berpikir jauh ke depan dan membuat
keputusan yang buruk!”
Yeol berbalik hendak menyerang Ki
Tae tapi ditahan oleh Sang Hae. Ki Tae mendekati Yeol, suaranya melemah, ia
mengatakan kalau ia juga punya keluarga, jika salah satu diantara mereka
meninggal ia tetap akan mempertahankan posisinya.
“Kenapa? Karena kita tatap hidup.
Manusia akan bisa kembali hidup, bagaimanapun caranya.” Lanjut Ki Tae.
Yeol manggut-manggut, benar ki
Tae bisa seperti itu, karena memang kit ae seperti itu.
“Kenapa? Kau tidak begitu? kalau
begitu, kau akan mati bersamanya? Kemudian apa dunia akan kiamat?” tanya Ki
Tae.
Yeol membenarkan semuanya akan
berakhir, ia akan mati bersama Mi Rae. “ada orang seperti ini dan mencintai
seperti ini. Aku seperti ini, meski aku tidak ingin begini. Orang itu adalah
duniaku. Seluruh duniaku dan alasanku untuk hidup.”
Kemudian yeol berbaik dan tanpa
sepengetahuan mereka pelatih bang ada dibelakang mereka. Pelaih Bang menyuruh
yeol untuk mengatakan kata-katanya tadi kepada Mi Rae.
“Mi Rae datang melakukan
presentasi, menggantikan dirimu” kata Pelatih bang.
Dan benar saja Mi Rae maju
presentasi dihadapan para petinggi. Mi Rae menjelaskan dengan gambling kelebihan
Yeol untuk tim dan membuat pimpinan kagum.
Yeol masuk dan mengajak Mi Rae
bicara diluar. Ia memarahi Mi Rae yang tak mau tinggal di Rumah sakit. Mi Rae
mengatakan kalau ia bukan lagi pasien,ia sudah lulus jadi pasien. Yeol tak
mengerti.
“sudah kubilang, tidak,kau sudah
tahu. Kita sudah melakukan semua yang kita bisa. Tidak ada lagi yang bisa kita
lakukan. Aku tahu ini akhirnya. Aku sidah sering melihatnya. Putusasa dan jatuh
pingsan.” Jelas Mi Rae.
Yeol tidak percaya itu karena ia
sering melihatorang yang jatuh lalu bangkit, jatuh dan bangkit lagi. Mi Rae
membantahnya, itu baseball sedangkan yang mereka bicarakan sekarang adalah
kenyataan orang yang menderita kanker.
“Ya, kau sehat dan aku sakit, apa
kau tahu perasaan orang yang sakit? Apa kau tahu seperti apa kesakitan setiap
malam, seolah yakin akan mati? Ketakutan itu, kau tahu?” tanya Mi Rae. Kemudian
suaraya mulai meninggi “Karena harga dirimu, karena cintamu yang luar biasa,
aku semakin lelah dan sakit. Meninggalkanmu terluka. Jika kau berantakan
seperti ini, bagaimana aku bisa pergi dengan tenang? Aku sangat gelisah dan cemas.
Bagaimana aku harus hidup? Bagaimana aku harus mati?”
Mi Rae kan peri, Yeol setuju
untuk menyerah, ia juga sudah lelah. Ini menjengkelkan dan membuat frustasi. Ini
bukan hidup, rasanya seperti sekarat. “ Aku tidak bisa lagi bersama penakut
yang mudah melarikan diri! Kau mau melarikan diri, hidup atau mati, lakukan
sesukamu.” Yeol yang kemudian meninggalkan Mi Rae.
Yeol melampiaskan kekesalannya
dengan memukul bola berkali-kali dibantu Sang Hae. Ia bertanya-tanya kenapa
dirinya sehat dan hanya Mi Rae yang sakit. Sang Hae tak bisa berbuat apa-apa ia
memilih pergi.
Mi rae minum-minum di bar. Woo Hyuk
datang menghalanginya. Mi Rae menjelaskan kalau ia mengakhiri semuanya hari
ini, kemo, hidup bersama, cinta. Akhirnya Woo Hyuk membiarkannya minum.
Mi Rae, keluar dari Bar, berteriak memohon ingin hidup. Woo Hyuk sampai kuwalahan menghentikannya. Sampai-sampai Mi Rae ingin bunuh diri dengan menabrakkan diri ke mobil, untuk Woo Hyuk berhasil menahannya.
Tak berbeda jauh dengan yeol, ia
juga minum-minum. Kemudian ji Hye datang. Ia meminta Yeol mengikutinya, ada
yang ingin ia tunjukkan pada yeol.
Ji Hye membawa Yeol ke tempat
latihannya Sa Rang, tapi Mi Rae dan Woo Hyuk datang duluan. Woo Hyuk
menjelaskan pada Mi Rae kalau kegiatan sa Rang ini sudah berlangsung beberapa
hari.
“Dia bilang, ibunya sudah
berjuang mati-matian maka dia juga akan berlari mati-matian. Dia ingin
menunjukkannya padamu sebagai hadiah operasi. Berlari didepan ibunya yang sehat”
Jelas Woo Hyuk.
Yeol dan ji Hye datang. Mereka kemudian
berpandangan.
“APa kau tidak merasa menyesal melihat
Sa Rang? Kalian pikir ini hanya masalah kalaian berdua? Apa kalian sudah
melupakan Sa Rang?” tanya Ji Hye.
Sa Rang terjatuh, Yeol dan Mi Rae
berlari membantunya, Sa Rang senang melihat Ibu dan Ayahnya. Dan akhirnya Mi
Rae mau kembali melakukan kemotera[I dan kembali ke Rumah sakit.
Masih ada harapan, hasil CT-Scan
menunjukkan kebalikan dari hasil tes darah, kankernya mengecil, Prof Noh
mengatakan kalau ini kejadian langka. Kanker Mi Rae bisa dioperasi dengan satu
kali pengobatan lagi.
Sa Rang menghibur Mi Rae sebelum Mi
Rae memasuki ruang operasi. Tapi tetap walaupun ia mencoba tegar airmatanya tak
mau berhenti, sesekali ia mengusaonya ditengah pertunjukkannya untuk Mi Rae.
Prof. Noh memberitahu yeol kalau
tanggal operasinya sudah ditetapkan dan akan dipimpin oleh dokter bedah
terbaik. Yeol mengucapkan banyak
terimakasih. Prof. Noh mengingatkannya kembali kalau presentase
keberhasilan kurang dari 30%.
“meskipun berhasil, mungkin bisa
kambuh lima tahun lagi” jelas Prof. Noh.
Yeol mengangguk mengerti. Prof
Noh mengajak yeol untuk melakukan yang terbaik.
Yeol ikut mengantar Mi Rae
keruang operasi. Sebelum Mi Rae masuk, ia melamar Mi Rae terlebih dahulu. Berlutut
dan mengeluarkan bunga dari jaketnya.
“Menikahlah denganku. Putriku,
kau menjadi Ibunya.” ajak yeol.
Mi Rae menagis bahagia, ia
menerima bunga Yeol kemudianmasuk keruang operasi.
>>>>>Bersambung Ke
Episode 16 Final<<<<<
5 komentar
Waaah, gk bsa ngment apa2 ama nih drama,
cma bsa mewek trharu bnget ama nih kluarga
Waaah, gk bsa ngment apa2 ama nih drama,
cma bsa mewek trharu bnget ama nih kluarga
Jodu....gumapshimnida Diana...
Terima kasih udah buat sinopsis drama ini. Soalnya suka gen keluarga terlebih ada anak kecil. Mohon dilanjutkan.
aah bikin penasaran, abisnya episode 16 nya ga muncul-muncul... please di terbitkan segera sinosis terakhirnya....