-->

Type something and hit enter

On
advertise here
Sinopsis A Teen Season 2 Episode 3




Bo Ram kesal, "Itu kau kan?"

"Apa maksudmu?" Heran Si adik kelas.

"Itu benar kau! kau kan!"


-=Berita di Sekolah menengah SeoYeon=-
Hari ini aku melihat anak-anak yang berkelahi di kantin. Nampan makanan berterbangan. Kim Ha Na juga tidak takut mengatakan apa
yang ingin dia katakan.



Eisode 03 -> Tempat

Di kantin ada seorang adik kelas yang nyelebin, memotng antrian tapi gak merasa bersalah. 

Bo Ram menegurnya, "Hei, kenapa kau memotong antrian?"

"Heh? Aku?"

"Benar, kau. Kenapa kau memotong antrian?"

"Ah.. Guruku menyuruhku untuk makan dengan cepat."

Do Ha ikutan kesal, "Apa yang dia katakan?"

Kim Ha memberitahu siswi itu, "Itu bukan berarti kau harus memotong barisan. Maukah kau baris ke belakang?"

Siswi itu meletakkan nampan dengan kesal, lalu mundur kebelakang.



Saat melewati Kim Ha, ia mengenalinya, "Oh? Apakah Eonni adalah Kim Jo Yeon?"

Anak-anak yang lain mulai bisik-bisik. Do Ha mengingatkan siswi itu untuk hari-hati dalam bicara.

"Kenapa?" Tanya siswi itu.



Kim Ha lalu maju, "Aku dulu memang Kim Jo Yeon, tapi sekarang aku Kim Ha Na. Bisakah kau memanggil namaku dengan benar? Karena itu membingungkan."

Siswi itu menggerutu, "Apa itu, kekanak-kanakan sekali."



Bo Ram, Kim Ha dan Do Ha mendengarnya. Bo Ram menghentikannya. 

"Hei! Apa katamu tadi?"

"Aku tidak mengatakan apapun."

"Apa kau bercanda?"

"Sudah cepat makanlah. Kau tampak seperti orang bodoh, yang hanya peduli pada makanan saja."

"Apa?"

Do Ha maju, tapi Kim Ha menghentikannya. Kim Ha menyuruh siswi itu eminta maaf kepada teman-temannya. Siswi itu malah menata poninya gak peduli.

"Bukankah kau yang memotong antrian duluan dan menggerutu? bukan begitu? Kau yang menyebabkan masalah pertama. Kenapa kau merasa tersinggung?"

"Baik."

Tapi dia menggerutu lagi saat berbalik badan, "Apa sih. Seorang ratu saja bukan, sangat menyebalkan."



Bo Ram kembali menghentikannya. "Hei Anak kecil. Kau kan?"

"Apa?"

"Benar kan kau!"



Bo Ram melempar nampannya kesal dan langsung menjambak siswi itu. SIswi itu membalas, Duo Ha Na berusaha memisahkan mereka. 



Pak Guru melihat dan langsung memembentak mereka untuk berhneti. 





Rambut Bo Ram acak-acakan karena kejadian itu, tapi ia yakin siswi itulah yang mempostingnya. 

Do Ha: Bukankah dia anak tahun ajaran pertama? Aku baru lihat dia pertama kali di sekolah.

Bo Ram: Ah benar-benar preman. Karena dia tidak memakai nametag aku jadi tidak tahu namanya!

Kim Ha: Jangan cemberut. Mochimu (Pipi) menjadi menciut.

Bo Ram langsung memegangi pipinya, ia sadar, tapi cuma sebentar. 

Bo Ram: Pokoknya akan menangkap dia sekali lagi. Aku bahkan hari ini tertangkap di pelajaran bahasa Inggris dan harus pergi ke ruang guru.

Do Ha ke Kim Ha, "Bo Ram akan berakhir ke sana lagi, iya kan?"

Bo Ram mendengarnya, tap gak jelas, ia meminta Do Ha mengulangi. Do Ha bilang bukan apa-apa. 

Bo ram: Jika aku menemukan dia lagi nanti, aku akan membuktikan kebenaran.



Kim Ha: Jangan lakukan itu. Aku baik-baik saja. Dan lagipula.. Aku tidak akan mencari siapa pelaku yang mempostingnya.

Bo Ram: Kenapa? Kita harus mencari orang itu dan memberi dia hukuman, agar dia tidak melakukan hal itu lagi.

Kim Ha: Lagipula, bukankah orang yang membenciku akan terus membenciku? Aku baik-baik saja selama ada kalian di sampingku. Seperti sekarang ini di sampingku.

Mereka saling tersenyum, mengerti maksud Kim Ha.

Do Ha membatin, "Tidak peduli apapun yang terjadi, kita akan berada di tempat kita.

Kim Ha: Ini pilihanku. kalian akan menghormatinya kan?

Bo Ram: Baiklah~ Walaupun begitu aku akan tetap mencarinya.

Do Ha: Jika itu yang kau inginkan, maka aku akan menghormatinya.

Kim Ha: Terimakasih

Batin Do Ha, "Berada di tempat masing-masing, untuk satu sama lain."





Do Ha mengungggah gambar di Instagram dan banyak banget yang menyukainya. 

Bo Ram: Oh~ Instastar~! Celeb superstar~

Do Ha: Apa?

Kim Ha langsung membuka Instagram juga untuk menyukai postingan baru Do Ha.

Do Ha: Syukurlah jika ada yang menyukainya. Aku akhir-akhir ini tidak suka dengan lukisanku.

Bo Ram: Kenapa? kau kan suka menggambar. Dan Instamu juga sangat populer.

Do Ha: Aku juga suka menggambar ilustrasi. Tapi, ujian untuk masuk ke universitas kesenian agak...

Kim Ha: Apakah kau kesulitan pergi ke akademi seni?

Do Ha: Hmm. Aku yang memilih apa yang aku inginkan. Tapi, aku tidak yakin apakah pilihan aku itu benar atau tidak.

Bo Ram: Kalian memiliki banyak kekhawatiran. Kenapa aku tidak ada?

Do Ha: Kelas 3 tapi tidak punya kekhawatiran.

Bo Ram: Benar. Itu masalahnya.





Sementara Bo Ram dan Kim Ha berboncang, Do Ha membaca kolom komentar

Batin Do Ha, "Setiap orang memiliki tempat yang tepat."



Saat melewati siswa siswi, Ha Min disindir.

Siswi: Dia katanya pindah ke jurusan ilmu pengetahuan alam? Bukankah gila untuk melakukannya saat sudah kelas tiga?

Siswa: Tidak tahu. mungkin karena dia pintar jadi tidak peduli. Tapi sepertinya kita akan melihat nilai dia menurun.

Ha Min kepikiran.

Batin Ha Min, "Setiap orang memiliki tempat duduk yang ingin mereka tempati."





Saat ini ia menghadap guru wali kelasnya. 

"Hei, Min. Ibumu menelponku."

"Kenapa?"

"Kenapa lagi? Itu karena ibumu mengkhawatirkanmu. Kkau sudah kelas 3, dan tidak pernah ada yang berpindah dari jurusan ilmu budaya ke ilmu pengetahuan alam."

"Dia bukan khawatir..."

"Apa? Apa yang kau katakan?"

"Tidak. Aku akan melakukan yang terbaik. Ini masih bulan Maret dan aku juga belum melakukan ujian percobaan."

"Benar. Kau adalah siswa terbaik di ilmu budaya. Kau juga pasti akan berhasil di ilmu pengetahuan alam."

"Ah iya."

***




Ha Min berkunjung ke kelas Kim Ha dan Ki Hyun. 

"Apa ada hal bagus yang terjadi? Kenapa kau senyum-senyum." Tanya Min ke Kim Ha. 

"Bagaimana konsultasimu? berjalan lancar?"

"Yah, tidak ada hal yang seperti itu. Ini adalah konsultasi pertamaku. Ngomong-ngomong besok Si Woo datang ke sekolah kan?"

Ki Hyun: Benar, hari Jumat. Hari dimana aku akan mengantar Do Ha Na ke akademi seni.


Min mendapat pesan,

Aku benar-benar ingin mati.
Apa kau pernah mengakui seperti ini?
Apa yang harus kulakukan?

"Hyeong, pergilah masuk militer." Jawab Min sambil menatap Kim Ha. 



Bo Ram kembali sambil menggerutu, "Benar, Aku rasa guru bahasa Inggris tidak menyukaiku. Dia bahkan bukan wali kelasku tapi setiap hari Mintaku untuk melakukan sesuatu.

Ki Hyun: Masuk akal sih! Kenapa kau berkelahi dengan anak kelas pertama?

Bo Ram: Apa? Apa kau ada di pihak anak kelas pertama yang bahkan kau tidak tahu?

Ki Hyun: Tidak, bukan itu maksudku...

Bo Ram: Pacarmu adalah aku. Ingat itu!

Ki Hyun: Aku tahu itu.



Min: Kalian bertengkar setiap hari. Iya kan?

Kim Ha: Benar, berhenti bertengkar.

Bo Ram: Kami tidak bertengkar. Dia yang berpihak pada anak itu. Mungkin saja dia si pelaku yang memposting tulisan itu.

Kim Ha: Bisa saja bukan. Dan sudah kubilang aku tidak akan.. mencari tahu siapa yang memposting itu.

Bo Ram: Kau saja yang seperti itu! Karena aku akan mencarinya. Aku akan menangkapnya dan membunuh orang itu.



Saat itu Min Ji melewati mereka. Bo Ram dan Kim Ha menyapanya. 

Min Ji mencuri dengar perkataan Bo Ram saat menuju pintu.

Bo Ram: Apapun itu, dia pasti tidak punya kerjaan. Dia pasti saat itu sedang bermain game. Ah!





Siswi itu ternyata adiknya Ki Hyun. 

Saat pulang, Ki Hyun menggunakan komputernya. Siswi itu langsung menyuruhnya minggir. 

"Hei! Apa ini?" Tanya Ki Hyun saat menemukan tulisan di notepad. 



Siswi itu langsung menghapusnya. 

"Kenapa kau menghapus ini?"

"Kenapa! Jangan ikut campur urusan orang lain!"

"Aku seperti ini karena ini bukan urusan orang lain. Apa ini?"

"Apanya yang bukan orang lain? Kita tidak ada hubungan."

"Apa maksudmu? Kita adalah saudara!"

"Berisik! Lakukan saja apa yang Anda ingin lakukan d engan komputer itu. Lihat porno atau bermain game!"

"Aku tidak menonton video porno!"

"Bohong. Aku akan menutup pintunya. Dah~"


Siswi itu menutup pintu. Ki Hyun menggerutu, "Hei, aku tidak melihat hal-hal seperti itu! Mau jadi apa dia... Oh iya, apa ini? Hei, Cha Ah Yun!"



Besoknya, di kelas Bo Ram heran dengan Ki Hyun, "Apakah kau sakit? kau terus menulis jawaban yang salah."

Ki Hyun diam saja.

"Hari ini apa yang akan kau makan di PC bang?"

"Jjajangmyeon dengan keju... Aku tidak bisa pergi ke sana."

"Kenapa?"

"Aku harus belajar."

"Jangan bicara omong kosong padaku."




Pak Guru membawa murid baru di kelas mereka. Siswa pindahan yang tampan.

Bo Ram langsung jatuh cinta. 

Bo Ram: Perkenalkan dirimu. Namamu. Aku Yeo Bo Ram.


Joo Ha: Aku Ryu Joo Ha.



Pak Guru menyuruh Joo Ha duduk disamping ketua kelas, Kim Ha Na. 

Joo Ha pun menuju ke tempat duduknya.

Batin Kim Ha, "Setiap orang memiliki tempat yang tepat untuk dirinya. Ada tempat yang ingin dia duduki."




Kim Ha menyapa Joo Ha, tapi Joo Ha malah nanya Do Ha Na ada di kelas berapa. 

"Do Ha Na kelas berapa?"

"Hah?"

"Do Ha Na. kau tidak tahu?"




Batin Kim Ha, "Dan ketika kau menemukan tempat yang bukan tempatmu. Tentu saja kau mengambil tempat yang diinginkan oleh seseorang."

Yang dimaksud Kim Ha adalah Do Ha.


E P I L O G






Ki Hyun memberi nasehat ke adiknya, "Benar~ kau bisa melakukan apapun yang kau inginkan, Tapi Kim Ha Na adalah temanku. Jadi tolong hati-hati. Apa kau mendengarkanku?"

"Ya~ Bisa pilihkan yang mana yang terlihat lebih bagus?"

"Benar~ posting saja fotomu seperti ini. Aku tidak pernah melihat baju ini. Apakah kau beli lagi?"

"Iya. Super cantik kan? Kelihatannya sangat cocok untukku kan?"

"Punyaku?"

"Tentu saja tidak ada~ pilih saja fotonya."

"Aku pikir yang ketiga atau empat. Pokoknya, jangan posting apapun Tentang privasi orang lain, mengerti?"

"Iya~ Aku akan mengedit dan mempostingnya. Tapi bukankah yang kelima lebih bagus?"

"Yang itu sangat terlihat pendek. Oh iya dan meskipun kau bisa mengurusnya..."

"Pergi saja jika kau akan seperti itu terus~"

"Seperti itu? (kata kasar)."

"Berisik! aku akan memakai komputer. keluar, keluar."


Ah Yun mengusir kakanya.

"Berjanjilah padaku untuk tidak memposting apapun. Oke?" Pinta Ki Hyun.



Ah Yun kembali melihat foto-fotonya, saat itu ada pesan masuk. 

Kim Ha Na, kelas 3. Terlihat dia menggoda siswa pindahan seperti seolah-olah dia menjaganya. Sejak kapan dia punya rasa tanggung jawab?
Aku benci juga melihat dia menjadi ketua kelas. 
Anonim

Ah Yun: Dia juga terlalu peduli tentang banyak hal.



"Sekarang aku tidak akan memposting apapun untuk menyerangnya." Balas Ah Yun.

Ah Yun: Iya benar, dia adalah teman kakakku. Kalau begitu si rambut kuning juga temannya?

Ah Yun gak mau ambil pusing, ia melanjutkan sesi selca-nya.

Click to comment