-->

Type something and hit enter

On
advertise here
Sinopsis The Secret Life Of My Secretary Episode 2 Part 1

Sumber: SBS



Pagi-pagi Gal Hee terbangun karena suara penanan nasi. 

"Nasi enak siap. Uap akan dilepaskan. Tolong aduk nasi dengan benar. Nasi anda siap."

Gal Hee benci penanak nasi itu tapi ia tetap bangun. 





Gal Hee membuka penanak nasinya, itu membuat kacamatanya penuh embun. Gal Hee menyesali sikapnya pada Min Ik kemarin, ia sampai membenturkan kepalnya ke dinding.

"Aku menghitung telur ayam sebelum menetas. Aku mencerna nasi sebelum dimasak! Aku harus bagaimana? Aku tidak lihat apa-apa."



Joong Hee yang lewat menyahut, "Kamu juga?"

"Apa?"

"Makanya kamu tidak ke kantor?"

"Oh.. itu?"

Gal Hee mendapat telepon, ia sengaja mengangkatnya dengan keras, "Ya, Direktur Do."



Nyatanya yang menelepon itu adalah Ha Ni, "Kudengar kamu dipecat, dan tampaknya benar. Datanglah ke kantor nanti. Kita harus buat pesta perpisahan  dengan sekretaris lainnya."

Gal Hee masih terus bersandiwara, "Ah.. Anda ingin saya libur hari ini dan datang besok? Baik, Direktur."





Dae Joo membuka isi FD pemberian Min Ik kemarin beneran ada video anjing lucu ternyata. Tapi intnya bukan itu, ada folder item. Dae Joo membukanya dan isinya hasil riset berjudul "Ukuran pasar iklan online pada 2019 adalah 4,7 miliar dolar".

"Luar biasa.. bocah itu." Gumam Dae Joo.



Kebetulan Eul Wang yang datang membawakan kopi mendengar samar-samar, ia tanya dong, kenapa? 

Dae Joo menutup laptop dan melepaskan FD nya, "Direktur Do. Dia selalu bekerja dengan sangat baik, aku iri."

"Benar. Kontrak eksklusif untuk drama dan konten anak-anak itu juga diterima dengan baik. Makanya orang bilang Media Two harus. setengah bagus dari Media One... Maafkan saya."

"Tidak perlu minta maaf. Aku tahu kemampuan Min Ik."

"Saya yakin Media Two akan segera membuat prestasi."

"Itu harus. Tapi... Saat kita berdua, kamu boleh bicara santai. Noona."

Eul Wang hanya tersenyum.


Presdir Sim menghubungi Dae Joo.




Dae Joo datang ke tempat janjian, tapi Presdir Wang ternyata gak sendirian, ia bersama Direktur Kim dan Manajer Park. 

Dae Joo: Saya kira anda sendirian.

Presdir Sim: Dia bintang perusahaan kita. Direktur Gi Dae Joo. Kalian pasti kenal.

Direktur Kim: Tentu. Dia jadi direktur dalam baru-baru ini. Tapi, bukannya dia sahabat Direktur Do?

Manajer Park: Ayolah. Presiden Sim memanggilnya ke sini. Aku yakin dia akan mengurusnya. 

Presdir Sim menyuruhnya masuk dan duduk. 



Manajer Park bicara dengan Sirektur Kim, "Pertemuan ini akan memutuskan segalanya. Kau tahu Presiden Sim akan diangkat kembali, kan?"

"Tentu. Tapi Direktur Do terlalu luar biasa."

Presdir Sim: Kenapa malah bahas pekerjaan di atas makanan yang begitu enak? Sudahlah. Biarkan Direktur Gi makan.



Presdir Sim mengambilkan daging untuk Dae Joo.

"Coba ini. Begitu merasakan kepalanya, kamu tak pernah bisa makan ekornya. Kenapa? Kepalanya terasa... sangat manis."

Dae Joo menatap Presdir Sim dan Presdi Sim ketawa.



Saat mengerjalan PPT, Min Ik mencari sesuatu, ia lalu ingat yang dicarinya ada pada Dae Joo. 

Min Ik pun ke ruangan Dae Joo, tapi ia berheti saat melewati meja Gal Hee.



Min Ik membuka buku agenda Gal Hee. Semuanya persis seperti yang Gal Hee bilang, cuma penuh dengan kegiatan Min Ik. 

Tapi cuma sebatas itu, Min Ik menutupnya lalu pergi.


Ha Ni yang melihat Min Ik keuar ruangan langsung menghubungi Gal Hee, "Eonni, Direktur Pembca Pikiran mau pulang."




Ternyata Min Ik cuma ke ruangan Dae Joo, tapi disana kosong, sekretarisnya juga gak ada. Min Ik mencari FD nya dan menemukannya di lantai. 

Min Ik: Ah, sudah dibilang itu rahasia. 



Gal Hee ke mejanya diam-diam untuk mengemas barang-barang. Ia memasukkan semuanya satu demi satu kedalam kotak yang dibawanya. 



Yang spesial adalah cardigan merahnya, "Kamu bukan cuma jaket. Kamu adalah kulitku. Terima kasih untuk semuanya."



Dae Joo banyak berpikir usai pertemuan itu, ia lalu menghubungi Min Ik. 

"Min Ik-ah."



Min Ik menjawabnya saat berjalan kembali ke ruangannya, "Ya, istriku."

Gal Hee melihatnya, ia langsung sembunyi. 


Min Ik: Apa? Apa? Kukira sudah pulang. Mau ke sana?


Eul Wang melihat Min Ik yang kembali ke ruangannya. 



Gal Hee memutari bilik meja agar gak terlihat.

Min Ik: Tidak bisa. Ada syuting besok. Tidak ding, aku akan pergi saja. Sampai jumpa di sana.

Gal Hee sepertinya tahu maksud tempat yang mau dituju Min Ik.



Min Ik dan Eul Wang berpapasan. Min Ik membawa FDnya.



Gal Hee menunggu di sebuah runagan, disana juga tertempel motto yang sama dengan di rumahnya, "Sedikit kesabaran dapat mencegah bencana".

Gal Hee: Kenapa aku melihat moto itu ke mana pun aku pergi?


Sementara itu, Ha Ni memeriksa keadaan di luar, tapi sepiii. 



Ha Ni masuk lagi, ia jadi gak enak sama Gal Hee, "Ah.. Kenapa tak ada yang datang? Seharusnya sudah datang."

"Biar saja. Mereka mungkin senang Pelayan TnT Mobile akhirnya pergi."


Tapi baru menutup mulut, Myung Jung, Ri ra bahkan Se Young datang membawa makanan. gal Hee tentu saja tersentuh. 

Se Young: Aku larang kau merasa tersentuh atau meneteskan air mata. Aku di sini karena Senior Eul Wang Lee Seonbaenim datang.


Min Ik menunggu di sebuah kapal pesiar super mewah, tapi Dae Joo nya gak dateng-dateng.


Dae Joo malah meminta pak supir mengganti tujuan mereka.



Semuanya sudah mabuk. Ha Ni memaksa Gal Hee untuk membunuh Min Ik saja. 

Ha Ni: Aku takkan tinggal diam kalau jadi kamu. Psikopat sialan. Seharusnya kamu bunuh dia. Jangan diam saja!


Gal Hee: Kenapa malah kamu yang ribut? Kan aku yang dipecat.

Myung Jung: Ayo! Aku akan temui pria sialan itu... lalu aku hancurkan kepalanya.

Ri Ra: Ayo.

Se Young: Ayo! Ayo kita lakukan!

Mereka membawa senjata masing-masing.

Gal Hee: Kalian bisa diam tidak? Kalau aku bunuh orang cuma karena mereka membuatku kesal... dan aku benci mereka, aku pasti sudah membunuh setengah dari populasi dunia. Kau pikir kenapa aku menahan amarahku... lagi dan lagi... dan lagi?



Gal Hee menunjuk motto yang tertempel di dinding, "Karena itu. Sedih mengakuinya, tapi... itu moto keluarga kami. Anggota keluarga kami... dan semua orang yang menjalani hidup mereka sebagai orang lemah... perlu membungkuk, berlutut, dan menekan perasaan kita untuk bisa bertahan. Ibuku ingin memberitahuku sesuatu di ambang kematiannya. Dan itu mungkin..."





Tiba-tiba Satu suku kata (mencegah) copot. Tulisannya menjadi "Sedikit kesabaran dapat membawa bencana".

Gal Hee menemukan jawaban atas wasiat ibunya saat ini. 

"Aku bodoh. Itu dia. Tak kusangka aku tidak tahu ini. Sial." Gal Hee berkaca-kaca.

1 komentar:

avatar

Dae jo kogh jahattt sihh..lnjut min ..seruu nihh

Click to comment