Hae Young tidak bisa tidur. Doo Kyung mengiriminya pesan
"Pulanglah tidur
dirumah."
"Aku tidak akan berkata
apa-apa."
Hae Young awalnya cuek, namun beberapa saat kemudian dia berlari
keluar rumah HeeRan dengan penuh semangat. Mengayuh sepedanya pulang dengan
penuh senyum.
Doo Kyung sudah menunggunya di balkon. Setelah melihat Hae Young
pulang, dia langsung masuk ke rumahnya tanpa berkata apapun, senyum pun tidak.
Setelah Doo Kyung masuk. Hae Young menghilangkan senyum diwajahnya.
dia mendesah kalau datangnya itu kecepetan sampil menenteng sepeda untuk naik
tangga.
Hae Young sengaja membuat suara gaduh saat masuk rumah supaya Doo
Kyung mendengarnya. Doo Kyung menyuruhnya untuk tidur saja. Hae Young bertanya,
kenapa Hae Young cantik datang? dan apa akan lagi?
"Tidak, dia tidak ada urusan disini." jawab Doo Kyung.
Hae Young ingin memastikan sekali lagi agar Doo Kyung tidak lagi
memikirkan masalah rekaman itu. Dia orangnya memang seperti itu. Lagipula,
kalau sendiri bisa bicara apapun. Jangan, berpikir yang tidak-tidak dan
tertekan karena itu. Itu akan membuatnya merasa konyol.
"Aku mengerti. Tidur sana." Jawab Doo Kyung.
"Lalu... jangan lagi merekam apapun di kamarmu. Jangan
lagi!"
"Tidak akan."
Hae Young mematikan lampu, lalu menuju kasurnya. Dia tersandung
sesuatu. Hae Young sudah berbaring namun bangun lagi. Dia akan membayar jendela
Doo Kyung walaupun Doo Kyung menyuruhnya untuk melupakannya saja.
Doo Kyung di rumahnya mencabuti semua alat perekam di kamarnya, ia
memasukkan hardisk yang menyimpan semua rekaman selama ini kedalam tasnya. Doo
Kyung kembali melihat hae Young.
"Hangat.... tanganmu..." Ucap Hae Young lalu tersenyum
manis.
Hae Young cantik olahraga panjat tebih, dia terbayang perkataan Hae
Young
"Sampai ada kata 'aku cinta
padamu', dan 'ayo menikah' bukankah kita hanya kencan? Sampai ada janji
menikah. Aku menyebutnya dengan kencan."
Juga teringat pertanyaannya pada Doo Kyung semalam.
"Kenapa harus dia? Hae
Young? Kau tertarik padanya, karena nama kami sama?"
"Maksudmu, aku kencan
dengan orang yang mirip, karena aku tidak bisa melupakanmu?" "Aku bisa memaafkanmu, dengan satu
alasan. Kau menderita penyakit mematikan, dan ingin menjauhkan aku. Kau
harusnya mati. Kau kembali dengan wajah bahagia. Membuatku semakin marah."
Hae Young cantik salah mengambil pegangan dan ia terjatuh dengan
ditahan oleh tali.
Ibu Doo Kyung makan bersama dengan ketua Jang (calon suaminya) serta
putri ketua Jang. Ibu membuka pembicaraan dengan mengatakan kalau putri Jang
semakin cantik saja, pasti orang pada percaya kalau putri mengaku artis.
"Seharusnya sering-sering seperti ini. Kita bertiga seperti ini,
aku suka sekali." Lanjut ibu.
Sang Putri bertanya, dia kira Ibu tidak nyaman. Ibu tidak mengerti,
kenapa harus tidak nyaman.
"Harusnya tidak nyaman. Kalau ayah meninggal, semuanya akan jadi
warisanku. Kau datang ingin mengambil hartaku, aku tidak suka kalau kau terlalu
nyaman." Jelas Putri pedas.
Ibu tidak bisa berkata apa-apa. Ketua Jang tertawa untuk mencairkan
suasana, ia berkata apada putrinya kalau dia belum sekarat.
Sang putri belum selesai bicara, dia melanjutkan kalau wanita yang
akan dinikahi ayahnya kali ini adalah yang paling tua diantara semua wanita
yang pernah ayahnya nikahi. Paling tidak punya tata krama dan latar belakangnya
paling buruk. Ia heran kenapa ayahnya
bisa tertarik padanya.
"Kau!" Kata ibu penuh emosi.
"Tahan dirimu. Uang, bukan hal yang mudah kau dapatkan."
Setelah puas mengatakannya sang putri pun pergi. Dia berkata kalau dia
akanoperasi.
Seperginya sang putri, Ibu minum banyak air putih. Ketua Jang
mengatakan kalau omongan putrinya memang kasar tapi hatinya baik, jadi jangan
dimasukkan ke hari. Ibu merengek, sepertinya ia tidak bisa serumah dengan sang
putri.
Sang putri keluar, Hae Young cantik menyapanya dengan panggilan Unni.
Hae Young cantik juga memanggil Ketua Jang dengan sebutan ayah. Hae Young
cantik menanyakan kabar ketua Jang setelah menanyakan kabar sang putri. Sang
putri menjawab kalau ayahnya ada di dalam, mau menikah lagi
"Yah, sepertinya ibuku bukan cinta terakhirnya. " Tanggap
Hae Young cantik.
"Tapi diantara semua wanita yang dinikahi ayah, ibumu... yang
paling tulus. Dia tidak mengejar uangnya. Ibumu sehat?"
"Ya. Sepertinya begitu."
Hae Young cantik menyapa ketua Jang untuk menanyakan kabar. Ketua Jang
heran, bagaimana bisa Hae Young cantik tahu kalau dia ada di sana. Hae Young cantik
menjawab kalau tadi dia bertemu dengan Young Joo (sang putri) di lobi.
Hae Young cantik menyapa Ibu,
setelah melihat wajah ibu dari samping, wajahnya langsung berubah. Ibu
juga kaget mendengar kalau Hae Young cantik adalah putri Ketua Jang.
Hae Young cantik mengikuti ibu yang akan naik lift.
"Dia tidak membawamu pulang kerumah? Kau bilang aku akan
mengikuti jejak ibu dan berganti-ganti lelaki. Lucu sekali. Saat ini kau
tergila-gila pada lelaki yang dibuang oleh ibuku. Ibuku adalah istri ke 4. Jika
dia menikah lagi... Kau akan jadi istri ke 5. Kau tidak malu? Jadi istri ke
5?" Ujar Hae Young.
Ibu tidak tahan lagi, ia membentak Hae Young cantik, lalu kenapa?! Apa
Hae Young cantik senang karena sedang diatas angin? kenapa? APa Hae Young
cantik mau menghancurkan pernikahannya?
"Akan kuhancurkan... persis seperti yang terjadi padaku. Akan
kuhancurkan." Jawab Hae Young cantik yakin.
"Kau yang merusak pernikahanmu, bukan aku!" Bentak ibu lalu
masuk ke dalam lift.
Hae Young cantik jalan sendiri dia teringat masa lalu.
-= Kilas Balik =-
Hae Young cantik mengabaikan telfon dari Ibu Doo Kyung. Sampai ibu Doo
Kyung mendatangi ke tempat kerjanya. Ibu memukul kepala Hae Young cantik dengan
tasnya karena hae Young cantik berani mengabaikan telfonnya.
"Begini didikan orang tuamu? Yah, kau tidak lama hidup dengan
orangtuamu. Jadi tidak sempat di didik." Hina Ibu.
Hae Young cantik jalan, ibu terus mengikutinya sambil ngeoceh. Hae
Young cantik bilang kalau orang tuanya adalah professor jadi dia percaya saja.
Tapi kenyataannya ayah Hae Young cantik punya affair dengan mahasiswi di
kampus, Ibunya punya affair dengan rekan kerja di universitas. Karena skandal
itu, mereka jadi dipecat!
"Oppa tahu semua. Aku tidak menyembunyikan apapun. Lalu,
orangtuaku saat ini mengajar di universitas berbeda." Jelas Hae Young
cantik.
"Yaa! Masih ada cerita lain! Apa mereka berkompetisi, siapa yang
lebih sering menikah? Kok bisa mereka berkencan lalu putus, kencan lalu putus.
Saudara tirimu banyak sekali! Kau... kapan terakhir kali kau bertemu dengan
orangtuamu? Apakah mereka tahu, kalau kau ada?"
Malam sebelum hari pernikahan. Ibu menggedor-gedor rumah Hae Young
cantik. Sebelumnya siang hari sebelum hari pernikahan, ibu beertemu dengan Hae
Young cantik disebuah kafe. Ibu mengatakan kalau dia tidak akan datang ke
pernikahan Hae Young cantik besok.
"Tidak datang tak masalah." Jawab Hae Young cantik.
Ibu mengatai Hae Young cantik kasar, memang buah lebih kental daripada
air. Ibu berkata kalau dia sudah mengirim rekaman. Hae Young membalas kalau dia
tidak akan mendengar rekaman tersebut.
"Dengarlah. Kalau kau menikah tanpa mendengarnya, kau akan
menyesal seumur hidup. Kau kira dia cinta padamu? Do Kyung, tidak cinta
padamu."
-= Kilas balik selesai =-
Hae Young cantik melihat Hae Young, dia tersenyum tapi Hae Young
melewatinya begitu saja. Hae Young cantik menahan lengan Hae Young, dia
melarang Hae Young bersikap begitu karena membuatnya tidak enak. Setidaknya
mereka bisa saling menyapa.
"Aku pergi. " Ucap Hae Young.
Hae Young cantik mengajaknya minum bersama malam ini, ia ingin mabuk
berat hari ini, Hae Young menolak dengan alasan kalau dia ada janji.
"Begitu? Kalau begitu, aku sendiri saja." Jawab Hae Young
cantik dengan senyum.
Hae Young cantik membongkar barang-barang kenangannya bersama Doo
Kyung. salah satunya adalah ponsel yang berisi foto bersama mereka. Hae Young
cantik menemukan file rekaman yang dimaksud ibu Doo Kyung dulu lalu menyambung
ponselnya ke laptop untuk mendengarnya.
Ibu naik taxi menuju rumah Doo Kyung, sepanjang perjalanan dia
menelfon Doo Kyung tapi tidak diangkat. Ibu sampai di depan rumah, dia sudah
akanmembuka pintu gerbang tapi Soo Kyung memergokinya. Soo Kyung meminta ibu
mendekat tapi Ibu malah kabur. Soo Kyung mengejarnya dan akhirnya bisa
menangkapnya.
Soo Kyung melarang keras ibunya untuk datang ke rumahnya karena Ibunya
pasti mau mengambil uang Do Kyung lagi. Ibu mengatakan kalau Oh Hae Young sudah
kembali.
"Lalu?" Tanya Soo Kyung.
"Dia, putrinya mantan istri Ketua Jang. Ibunya anak itu, pernah
menikah dengan Ketua Jang." Jelas Ibu.
Ibu takut kalau Hae Young cantik akan melakukan sesuatu untuk
membatalkan pernikahannya. Do Kyung juga tidak akan mau ketemu dirinya. Maka,
dia tidak bisa dapat uang dari mana-mana.
"Akhirnya kau mengaku. Yang memisahkan Do Kyung dan Oh Hae Young
adalah ibu. Sudah kutebak."
Ibu tidak terima dituduh seperti itu. Ia punya alasan sendiri untuk
melakukannya, mana ada ibu didunia ini yang mau menikahkan putranya dengan
gadis dari keluarga seperti itu? Orang tuanya bercerai seperti makan 3x sehari
dan semudah mengganti sumpit, Bagaimana didikan gadis itu ?
"Ibu sendiri bagaimana? Kalau kau menikahi Ketua Jang, maka ini
jadi pernikahan ketigamu."
Ibu masih bisa membela diri, 3x bukan apa-apa, dibandingkan ibunya Hae
Young cantik. Ibunya Hae Young cantik, tidak pilih-pilih. Dia dengan semua
jenis lelaki, tidak pikir soal anaknya, seolah-olah dia tidak punya anak.
Selalu, laki-laki, laki-laki, laki-laki.
"Jangan cari alasan menggunakan ibunya!" Bentak Soo Kyung.
"Kau tidak menghentikan penikahan Do Kyung karena ibunya. Ibu tahu, aku
tahu. Seluruh dunia ini tahu! Kau tidak mau sumber uangmu diambil darimu, kan?
Meskipun kau mengambil seluruh uang suaminya, istrinya harus bodoh dan diam
saja. Oh Hae Young terlalu pandai. Kau takut gadis itu akan mengambil sumber
uangmu. Jadi, kau ingin terus mengambil uang anakmu dan merusak pernikahan
mereka!"
"Kau!"
"Permisi... Binatang saja tahu hukum moral dalam keluarga. Gadis
itu, meskipun sudah ibu tindas seperti apapun, dia tidak cerita pada Do Kyung.
Karena tidak ingin merusak hubungan ibu dan anak, dia tidak bicara apa-apa.
Sebesar itu cintanya pada Do Kyung. Dia sebaik itu, tapi apa yang kau lakukan
sampai dia menghilang dihari pernikahan? Apa yang kau lakukan? Apa yang kau
lakukan?!"
Doo Kyung mengajak para staff nya untik mencari tempat mereka suara
langkah kaki atlit lari. Para staffnya protes, katanya mau santai, tapi
nyatanya apa. Harus jauh-jauh untuk mengisi suara satu scene.
Doo Kyung memberi waktu istirahat sebentar untuk staff nya, sementara
dia membuka hardisk yang berisikan rekaman Hae Young selama pindah di sebelah
rumahnya. Dia menghapus file rekaman pengakuan Hae Young dan mendengar yang
lain.
Pertama, dia mendengar saat Hae Young berbicara sendiri ketika
melemparkan makanan lalu menangkap dengan mulutnya. Hae Young sangat senang
saat ia berhasil melakukannya.
Kedua, suara saat Hae Young baru pulang dan buru-buru ketoilet karena
pengen BAB, bahkan suara kentutnya pun kedengeran.
Ketiga, ada pengantar paket. Hae Young pura-pura memanggil suaminya
sebelum membuka pintu.
"Yeobo....!"
Hae Young mendekati pintu rahasia setelah membuka paketnya,
"Aigoo, aku cuma punya pintu itu. Tapi rasanya aman. Tapi, kalau
ada keadaan darurat, aku tidak bisa lari ke sebelah. Aigo, harusnya jenis
kelamin kami ditukar. Harusnya aku yang menutup sisi pintuku. Kenapa malah dia?"
Ketiga, saat Hae Young selesai dari kamar mandi dan akan berbaring,
dia mematikan lampu. lagi-lagi dia tersandung sesuatu karena gelap.
Keempat, Hae Young di kamar mandi, tapi ia memanjatkan do'a.
"Tuhan dan Budha kelewat sibuk menjaga orang lain di dunia ini.
karena kelewat sibuk menjaga orang yang kurang beruntung... Aku tahu kalian
sibuk menjaga mereka... tapi, sesekali tolong mampir dan lihat Oh Hae Young ini.
Jangan sampai tertukar dan pergi ke Oh Hae Young yang cantik. Mampir ke kamar
kecil di Pyungchang-dong dan temui 'Hanya Oh Hae Young'. Beri aku energi... isi
ulang aku, dengan cukup energi. Maka masih ada waktu tersisa karena kau sudah
disini. Ada lelaki bermata indah yang memutuskan untuk hidup menderita. Tolong
mampir temui tetanggaku. Bantu dia kembali pada dirinya."
Doo Kyung memutuskan untuk pulang lebih awal, ia terbayang Hae Young
yang selalu tersandung sesuatu saat gelap, juga karena terbayang perkataan Hae
Young.
"Pikirkan aku dan pulang
lebih awal. Aku tidak minta kau suka aku juga. Aku hanya kesepian sekali."
Bibi nya Hae Young (adik ayahnya) berkunjung kerumah. Ibu
mengepakkannya kimchi buatannya.
"Omong-omong, Hae Young, tidak datang ke pernikahan
sepupunya?" Tanya Bibi.
"Kenapa? Apa tidak boleh?" Ibu balik bertanya.
Bukan itu maksud bibi, dia tidak bilang jangan datang, dia takut Har
Young tidak nyaman, Setelah hari itu, ini pertama kalinya Hae Young akan
bertemu kerabatnya, kan?
Ibu berdiri dan memilih untuk mencuci piring. Bibi melanjutkan, Tidak
ada yang akan bicara terus terang. Semuanya hanya berspekulasi soal pernikahan
itu. Itu keputusan penting dalam hidup. Apalagi sehari sebelum menikah. Pasti
ada alasanya kenapa dibatalkan. Siapa yang tahu? Mungkin Hae Young diputuskan
tapi dia bilang sebaliknya.
Ibu melemparkan penggosok piring dan mulai melepas apron lalu bajunya,
Ayah memegangi ibu untuk berhenti.
Ibu mendekati bibi, Bibi takut, dia melindungi kepalanya dengan tangan.
"Hari ini, sampai disini saja. Hae Young-ku, mungkin saja akan
datang dengan lelaki ke pernikahan itu. Lalu, lelaki itu sangat mengagumkan.
Dia akan membuat calon menantumu terlihat menyedihkan. Bagaimana? Apa dia tak
datang saja? Tapi, sebagai keluarga mereka harus saling berkenalan,
bukan?"
Bibi terkejut, Hae Young, punya pacar?. Ibu mengambil bajunya sambil
menjawab kalau Dia (pacar Hae Young)
tinggal di Pyungchang-dong. Ayah
menambahi kalau Dia Presdir sebuah perusahaan.
Hae Young sedang menjemur pakaian dalamnya setelah dicuci. pengantar
pizza datang. Hae Young kembali pura-pura memanggil suaminya.
"Yeobo, pizzanya datang. Sini makan."
Doo Kyung ternyata ada di rumah, ia menggeser rak nya lalu masuk ke
rumah Hae Young. Hae Young jelas kaget sampai ia lupa kalau mau membayar si
pengantar.
"Tidak dibayar?" Tanya Doo Kyung. barulah Hae Young
membayarnya.
Setelah si pengantar pergi, Hae Young mengambili pakaian dalam yang
dijemurnya tadi, memasukkannya ke baskom lalu mendekapnya.
"Kapan kau kembali? Aku tidak mau dikira tinggal sendiri. Makanya
aku berlagak ada orang lain. Aku tidak mau kau salah paham." Jelas Hae
Young.
Doo Kyung berkata kalau ia akan memindahkan... rak di depan pintu.
Jadi kalau ada orang aneh yang masuk, Hae Young bisa lari kerumahnya. Sebagai gantinya, Hae Young bisa kunci pintu
sesukanya.
Doo Kyung kembali kerumahnya lalu kembali lagi ke rumah Hae Young
dengan membawa lampu,,"Taruh ini di sebelah tempat tidur. Jadi kau tidak
akan menubruk apapun kalau sedang gelap. Berisik. Ini lampu lama."
Doo Kyung kembali lagi ke rumahnya. Hae Young bertanya, apa Doo Kyung
tidakmau makan pizza. Doo Kyung menjawab tidak.
Saatakan tidur, Hae Young bolak-balik menyalakan lalu mematikan lampu
lama pemberian Doo Kyung.
"Berisik." Kata Doo Kyung dari sebelah. Hae Young pun
mematikan lampu itu lalu tidur dengan senyum.
4 komentar
Ooohhhhhh....so sweeeet deh dokyung......drama nya seru banget.....semangat y mba nulis sinopsisnya
Ooohhhhhh....so sweeeet deh dokyung......drama nya seru banget.....semangat y mba nulis sinopsisnya
gg sbar nunggu minggu depan...
semangat mbaa......
fighting ^_^
Diana eonni semangat ya recap drama another miss oh nya ,, tapi klo boleh aku request drama beautiful gong shim juga donk soalnya lucu abis dramanya ,, 😃
terimakasih eonni sinopsisnya ,, hwaitting eonni