Soo Chul melakukan perhitungan
untuk menentukan persen jodoh kayaknya. Diatas ditulis namanya dan nama Bom
lalu ketemu 80%. Soo Chul kecewa karena hasilnya tidak 100%, dia keceplosan
berbicaradengan keras, ia kemudian melirik Bom yang terlihat tidak semangat.
“Tidak, 80% kesempatan bersama sudah cukup bagus. Kalau aku mencoba
sedikit saja, aku akan membuatnya menjadi 100%” batin Soo Chul.
Soo Chul menghampiri Bom menawari
makanan. Bom tak focus pada ajakan Soo Chul, dia masih teringat saat Ki Joon
mengenalkan pacarnya tadi malam.
“kau mau kue ikan?” Tanya Soo
Chul.
“Ya” jawab Bom asal.
“Kurasa kau mau kentang manis?”
“Ya”
Soo Chul merasa ada yang aneh
pada Bom karena tiaap kali ditanya jawabannya hanya ‘ya’ dan ‘ya’.
“apa kau mau kita makan bersama?”
ajak Soo Chul dengan mendekatkan kepalanya pada Bom.
“jangan sok tahu”. Kata Bom
dengan mendorong kepala Soo Chul.
Kemudian Ki Joon dan pacarnya
datang, Mi Young meminta Bom untuk melaundry bajunya. Soo Chul memperkenalkan
diri pada Ki Joon. Tak pernah melihat Soo Chul sebelumnya, Ki Joon bertanya
siapa Soo Chul.
“aku seorang illustrator game dan
aku menggunakan tempat ini sebagai kantorku.” Jelas Soo Chul.
Soo Chul melihat kalau Ki Joon
pasti dekat dengan Bom, Soo Chul memanggilnya Hyungnim. Ia lalu beralih pada
perempuan di sebelah Ki Joon, ia kembeli menebak kalau perempuan itu pasti
pacar Ki Joon. Soo Chul memuji Mi Young yang terlihat cantik.
Bom menyikut bahu Soo Chul
menyuruhnya berhenti bersikap sok tahu. Bom meminta maaf pada Ki Joon atas
sikap Soo Chul. Ki Joon tak mempermasalahkan hal itu. ki Joon lalu mengungkit
masalah tadi malam, ia bertanya apa terjadi masalah dirumah tadi malam?
Semalam Bom beralasan kalau ia
meninggalkan kompor yang masih menyala dirumah untuk kabur dari bioskop. Soo
Chul tak tahu menahu kejadian sebenarnya, ia malah bertanya pada Bom
“semalam kau mau nonton film?
Bukannya kau pergi ke laundry?”
Untuk menutup mulut Soo Chul Bom
menyikut perutnya, Soo Chul meringis sakit. Bukan hanya itu Bom juga memukul
kepala Soo Chul menyuruhnya untuk berhenti sok tahu. Ki Joon dan Mi Young
melihatnya dan merasa kelakuan mereka aneh. Bom menjelaskan kalau mereka selalu
seperti itu.
Episode 9
Bagaimana Menjadi Dewasa
Young Mi mencari Eun Chul di
akademinya namun resepsionis mengatakan kalau Eun Chul tidak mendaftar untuk
kelas putaran kedua. Young Mi bertanya-tanya apa ini?apa Eun Chul benar-benar
keluar dari akademi? Eun Chul tidak bersiap untuk ujian keduanya? Lalu dimana
Eun Chul jam segini, dan apa yang dia lakukan?
Young Mi lalu mendapat telfon
dari Mamy, dia berbohong kalau sedang melakukan perawatan. Kemudian ada 2 orang
pemuda keluar dari akademi mengatakan kalau Eun Chul tak lolos ujian karena
keluar disaat ujian karena sakit perut. Young Mi segera menutup telfonnya.
Soo Chul mengeluh pada Bom kalau
ia merasa ususnya akan meledak, beruntungnya ia punya abs. kalau orang lain
pasti sudah tak tahan.
“lalu kenapa kau sok tahu
begitu?” Tanya Bom.
“itu karena kau berbohong.” Jawab
Soo Chul.
Soo Chul kemudian menanyakan
alasan Bom berbohong. Soo Chul menebak kalau kejadiannya saat Bom menabraknya
di bioskop, kan?
“kau mabuk di toko laundry.
Kau mendorongku waktu aku bilang akum au
minum bersamamu. Lalu apa maksudmu kau meninggalkan kompornya?” Tanya Soo Chul.
Bom malah membentak Soo Chul ia
bertanya, atas dasar apa Soo Chul ingin tahu semuanya? Memangnya Soo Chul
Siapa?. Soo Chul tak mampu menjawab malah balik bertanya “Aku?”
“Iya. Aku mau berkata bohong atau
tidak itu bukan urusanmu. Itu tidak ada artinya bagimu. Jadi berhenti bersikap
sok tahu.” Jelas Bom.
Soo Chul lalu keluar. Ia
menggerutu.
“bagaimana itu bukan urusanku?
Kalau berhubungan dengan wanita yang aku sukai. Aku tidak mau berhenti ikut
campur. Tidak, tidak akan”.
Didalam toko Bom memegang tas
tempat baju Mi Young. Ia berkata
“Spring, ada apa denganmu?
Berbohong dengan sebuah alasan dan sekarang aku harus mencucikan baju pacarnya
Ki Joon.”
Bom memegang baju itu, ia kembali
melihat sesuatu. Dalam penglihatannya, Ki Joon memberikan cincin pasangan pada
Mi Young dan Mi Young kehilangan cincin itu. dan ternyata cincin itu ada
diantara sampah.
Bom merasa jengkel karena ia
harus mencari cincin pasangan yang hilang. Bom menyalahkan neneknya.
Saat Bom bertemu nenek dalam mimpinya,
Ia berteriak pada nenek membuat nenek kaget.
“bagaimana bisa nenek melakukan
ini padaku? Nenek satu-satunya orang yang tahu perasaanku, bagaimana bisa?”
Tanya Bom.
Nenek malah balik bertanya,
tidakkah Bom merasa kasihan melihat wanita itu kehilangan cincinnya?
“Bagaimana denganku? Apa nenek
bisa merasakan hal buruk juga? Akhirnya dia mendapatkan cintanya Ki Joon. Aku
tidak pernah punya kesempatan bicara dengannya. Yang akhirnya cintaku hanya
sepihak saja. Siapa coba yang lebih perlu dikasihani?” Keluh Bom.
Nenek tahu kalau Bom pasti
merasakan sakit. Bom kembeli bertanya, bagaimana bisa nenek membuatnya
melakukan ini? Nenek memegang tangan Bom dan memberinya nasehat.
“Hubungan tidak akan datang hanya
karena kau menginginkannya. Aku tidak tahu kepada siapa kau akan bertemu. Tapi
tidak seharusnya kau berharap orang lain juga sakit karena cinta, hanya karena
kau terluka. Itu tidak akan membantu siapapun.
Bom melepas paksa genggaman
nenek, ia tidak mau melakukannya. Bom memang tidak tahu seberapa besar cinta
mereka, tapi sekarang ia benar-benar tidak mau melakukannya. Ia bahkan tidak
perduli akan kesialan yang menimpanya.
“benarkah?” Tanya nenek.
“bahkan jika aku tidak bisa
minum, aku tetap tidak mau melakukannya.” Tegas Bom.
Nenek menyuruhnya menunggu. Kemudian
mereka berpisah. Tampaknya kali ini mereka salaing marahan.
Bom terbangun dari mimpinya, ia
terjatuh dari tempat tidur. Dan ia tetap tidak mau melakukannya.
Bom keluar rumah. Ia terpeleset
karena jalannya membeku. Bom memanggil nenek, kemudian Soo Chul menarik
tangannya sehingga Bom tidak jatuh dan malah jatuh ke pelukan Soo Chul. Soo
Chul memperingatkan Bom untuk lebih hati-hati lagi.
“bahkan jika aku hati-hati. Aku
tidak bisa menghindarinya.” Jelas Bom.
Soo Chul tak mengerti, ia minta
penjelasan lebih. Bom mengatakan kalau Soo Chul tak perlu tahu. Bom lalu
mengubah topic. Ia bertanya apa yang membewa Soo Chul pagi-pagi kerumahnya? Soo
Chul menerogoh sakunya, ia memberikan kunci scooter Bom yang tertinggal
dimotor.
Bom mengembilnya, ia ingat kalau
meninggalkan kunci itu saat minum bir kemarin. Bom berterimakasih,
“Tapi kau bisa memberikannya
ditoko laundry? Kenapa kau repot-repot kesini?” Tanya Bom.
Soo Chul menjelaskan kalau ia
harus mempir ke kantor untuk pekerjaan ilustrasinya. Ia takut kalau ada yang
membawa lari scooter Bom. Bom terharu, ia mencubit pipi Soo Chul, memujinya
manis. Lalu pergi. Soo Chul memegangi pipinya.
“Kenapa dia mencubit pipi
laki-laki? Dia satu-satunya perempuan yang manis.”
Ibu menyiapkan obat herbal untuk
Eun Chul, Ibu mengawasi Eun Chul sampai ia menghabiskan obatnya. Ibu juga akan
menambahkan belut untuk tonik Eun Chul. Eun Chul merasa itu tak perlu. Tapi ibu
menganggapnya perlu untuk menyehatkan
tubuh Eun Chul saat ujian putaran
kedua.
“kau akan segera menjadi seorang
hakim” kata Ibu.
Ibu memberikan uang pada Eun
Chul, menyuruhnya menggunakan uang itu untuk membeli makan siang dan
transportasi. Saat itu Eun Sol juga minta uang untuk ke salon karena ia ada
audisi. Ibu tak memberinya dan lebih memilih memberikan uang itu pada eun Chul.
Eun Chul semakin merasa bersalah.
Saat Eun Chul sudah pergi, Eun
sol kesal karena Ibu memberikan semua uangnya untuk Eun Chul. Ibu membujuk Eun
Sol untuk menunggu sampai Eun Chul menjadi hakim, maka Eun sol akan mendapat
banyak uang.
“tapi. Apa ibu yakin kalau Oppa
akan menjadi hakim? Bagaimana kalau ia berhenti seperti dulu setelah dia lulus
ujian?” Eun Sol khawatir.
Ibu menenagkan Eun sol dengan
mengatakan kalau Eun chul sudah berjanji padanya akan menjadikan ujian ini
adalah yang terakhir. Menurut Ibu lulus ujian tidak usah di khawatirkan, tapi
menjadi jaksa atau hakim yang harus dikhawatirkankan.
Young Mi menelfon kerumah
menanyakan keberadaan Eun Chul. Ibu mengatakan dengan kasar kalau Eun Chul
sudah ke akademi. Young Mi melihat Eun Chul berjalan dengan lesu. Ia punya
perasaan tidak enak. Kemana Eun chul akan pergi saat ia tak punya tujuan?
Soo Chul menaburkan tanah di
depan rumah Bom agar taklicin lagi, ia yakin kalau ini akan mencegah
tergelincirnya Bom untuk kedua kalinya.
Kemudian Eun Sol keluar. Ia salah
paham kalau Eun Chul melakukan ini untuknya. Ia mengira kalau Soo Chul pasti
benar=benar menginginkan jabatan presiden Fans Club lagi. ia merasa terharu
dengan usaha Soo Chul.
Young Mi mengikuti Eun Chul. Di
pinggir jalan ada perjudian, Eun Chul tergoda dengan iming-iming dari pemenang
sebelumnya, ia akan menggunakan semua uangnya untuk mengikuti judi itu. untung
Young Mi mencegahnya, ia tahu kalau mereka semua adalah penipu.
Kemudian Young Mi menyeret Eun
Chul ke mobilnya. Eun chul menganggap ini sebuah penculikan. Young Mi
mengatakan kalau ia tahu kalau Eun Chul tak lulus ujian. Young Mi mengancam Eun
Chul akan memberitahu hal ini pada keluarganya jika Eun Chul tak menurutinya.
Young Mi tak menyangka orang yang
mengerti hukum seperti Eun Chul mau melakukan judi. Eun Chul menjelaskan kalau
ia tidak mau meminta uang pada ibunya kalau ia membutuhkan uang lebih.
“kau bisa memintaku untuk
meminjamimu uang. Dan kenapa kau putus asa hanyakarena gagal ujian? Kau bisa
melakukan yang terbaik tahun depan.” Saran Young Mi.
Sayangnya Eun Chul tak punya
keberanian untuk mengatakan pada ibunya kalau ia harus tetap belajar. Dan ia
juga sudah terlanjur janji kalau ini yang terakhir kalinya
Young Mi mencoba menyarankan
untuk mencari pekerjaan tapi tidak semudah itu mendapatkan pekerjaan diusia Eun
Chul. Young Mi menawari Eun Chul untuk bekerja padanya, bayarannya lumayan. Eun
Chul malah minta diturunkan didepan. Young Mi tak mau, karena Soo Chul tak
punya tujuan sekarang.
“saat kau banyak pikiran dan tidak
ada jawaban lebih baik pergi kelaut dan bersantai sambil makan sashimi dan
soju.” Young Mi memutuskan sepihak.
Young Mi mendapat telfon dari
Mamy namun ia malah mematikan ponselnya.
Supir Kim melapor pada mamy kalau
Young Mi bersama Eun Chul sekarang. Mamy lalu bertanya kemana mereka pergi?
Supir Kim bingung.
“kau tidak mengikuti mereka?”
Tanya Mamy.
“Anda bilang kalau saya harus
melaporkannya pada Anda setiap jam, jadi saya harus cepat kembali.” Jelas Supir
Kim.
Mamy super kesal pada Supir Kim,
apa supir Kim tak bisa menelfonnya saja? Sedangkan supir Kim hanya mampu minta
maaf.
Mamy mendatangi rumah Eun Chul.
Ibu menelfon Eun Chul tapi malah suara operator yang terdengar, ibu khawatir
kemana Eun Chul pergi. Mamy menyadarkan Ibu kalau Eun Chul sudah terpikat oleh
Baby-nya.
Ibu tak percaya begitu saja, ia
lalu ingat pagi tadiYoung Mi menelfon dan bilang kalau Eun Chul meninggalkan
akademinya. Ibu langsung curiga kalau sebenarnya Young Mi yang membawa lari Eun
Chul.
Mamy takmau kalah kali ini, ia menuduh
kalau Eun Chul yang membawa lari Young Mi karena tahu kalau mereka adalah
keluarga kaya. “Aku bingung kalau kita adalah orang kaya.” Ujar Mamy frustasi.
Dan akhirnya Ibu dan mamy
berdebat mengenai hal yang mereka yakini masing-masing. Supir Kim menyela
mereka, dia mengatakan kalau lokasi Young Mi sudah bisa dilacak, sekarang Young
Mi berada di Gyeongpodae. Mamy segera mengajak Supir Kim kesana, Ibu juga ikut
serta.
Eun Sol berjalan menuju tempat
Audisi sambil berharap kalau ia bisa lulus Audisi kali ini. Dari kejauhan
terlhat Ki Joon bersama pacarnya. Walau hanya melihat darijauh Eun Sol bisa
langsung tahu kalau wanita itu adalah pacar Ki Joon.
Bom tengah menyetrika baju
pelanggan dan tak sengaja jarinya terkena setrika, Bom kesalitan, ia langsung
menyemprot air ke jari yang sakit. Bom menatap ke atas, ia berkata yang
ditujukan pada nenek kalau hal ini tidak akan membuatnya berubah pikiran.
“aku tidak mau melakukannya! Aku tidak
mau mencari cincin pasangan itu!” tegas Bom kesekian kalinya.
Eun Sol kemudian datang memberi
kabar kalau Ki Joon sudah punya pacar, ia mengira kalau Bomtidak mengetahui hal
ini. Bom nampak biasa saja tidak seperti Eun Sol yang sangat antusias. Eun Sol
menilai pacar Ki Joon, walaupun tidak bisa dibandingkan dengannya namun pacar
Ki Joon cantik dan langsing. “sangat cantik” tambahnya.
Bom melirik tak suka pada
adiknya. Lalu mengusirnya keluar. Eun Sol mengatai Bom gila dengan Bahasa informal
dan malah mendapat pukulan dikepalanya. Bom tak mau disamakan dengan teman Eun
Sol yang bisa bicara seenaknya, ia adalah kaka Eun Sol yang harus dihormati.
“Aku selalu bicara seperti ini
padamu, Kenapa kau jadi serius begini?” Protes Eun Sol.
Bom malah memukuli Eun Sol
bertubi-tubi. Tepat saat itu Soo Chul datang, ia melerai keduanya.kalau dilihat
sepertinya Soo Chul lebih melindungi Eun Sol dari pukulan Bom karena ia memeluk
Eun Sol. Eun Sol marah, apa Bo mini seorang Preman?
“iya. Aku seorang preman. Jadi jangan
ganggu aku?” Bom membenarkan, lalu keluar dengan kesal.
Eun sol segera mundur dari Soo
Chul, ia mengingatkan Soo Chul untuk tak memegangnya seperti itu. soo Chul
mengatakan kalau ia melakukan itu agar Eun Sol tak memukul Bom.
Eun Sol cuek saja, ia membehas
masalah jalan membeku tadi pagi. Ia berterimakasih pada Soo Chul dan akan
mengembalikan jabatan presiden Fans Club padanya. Setelah mengatakannya Eun Sol
langsung pergi tanpa mendengar jawaban Soo Chul. Soo Chul sendiri masih linglung mendengar perkataan
Eun Sol.
Mobil Young Mi tiba-tiba berhenti
ditengah jalan pedesaan mungkin karena di kanan kirinya banyak ilalang liar.
Eun Chul panic mengetahui kalau mereka tersesat karena Young Mi salah jalan. Young
Mi menenangkannya, ia akan mengatasi masalah ini.
Young Mi keluar untuk melihat
mesin mobil, mencari letak yang bermasalah. Eun Chul yang masih didalam bisa
melihat kalau masalahnya adalah kehabisan bensin. Eun Chul keluar dan
memberitahu Young Mi hal itu.
“Young Mi-ya. masalahnya adalah
kau kehabisan bahan bakar.” Kata Eun Chul.
Young Mi masih tak mengerti. “tidak
perduli berapa lama kau melihat ke dalam, berdiri disini” eun Chul membungkuk,
lalu ia melanjutkan perkataannya “tidak akan bisa diselesaikan”.
Tiba-tiba sebuah pedang kayu
menusuk Eun Chul. Ternyata itu kelakuan anak kecil. Young Mi menegurnya, bagaimana
kalau celana Eun Chul robek dicuaca yang dingin ini? Dan Eun Chul merisingis
kesakitan.
Bocah tadi mengatakan kalau ini
adalah daerahnya. Young Mi menjelaskan kalau mobil mereka berhenti karena
kehabisan bahan bakar. Bocah itu mengerti dan langsung minta maaf, ia memasukkan
kembali pedangnya.
“So Cool, kau cepat sekali tahu
kesalahanmu” Puji Young Mi.
Lalu Young Mi menanyakan keadaan
Eun chul. Eun Chul merasa ia baik-baik saja. Young Mi kembali berbicara pada
bocah itu, ia menanyakan apa ada pom bensin disekitar sini?
“minyak? Kita bisa mendapatkan
beberapa di rumah kami.” Kata Bocah itu.
Young Mi lega mendengarnya. Bocah
itu menyuruhnya tak usah khawatir “No Problem” kata Bocah itu sambil
menggerakkan jarinya ke kiri kanan.
Sesampainya dirumah bocah itu
ternyata yang ada dirumah adalah minyak goring. Dengan polosnya Young Mi
bertanya pada Eun chul apa minyak goring bisa membuat mobilnya hidup?
“tentu saja itu masih minyak.” Jawab
bocah yakin.
Eun chul mengembil botol minyak
dari Young Mi, ia menjelaskan kalau minyak goring mempunyai titik pembekaran tinggi. “tekanan
dari mesin bahan bakar tidak akan cukup untuk mulai percikan. Mesinnya tidak
akan hidup.” Jelasnya agak kesal.
Young Mi tak mengerti apa yang
dikatakan Eun Chul tapi ia bisa menyimpulkan kalau cara ini tidak akan
berhasil. Bocah itu kembali mengatakan ‘NoProblem’ dengan gerakan jarinya, dia
masih punya minyak wijen, ia akan mengambilnya tapi Eun Chul melarangnya.
“Itu sama saja dengan minyak goreng.
Dan kenapa kau tetap mengatakan ‘No Problem’? apa kau tahu artinya itu?” Tanya Eun
Chul dengan menirukan gaya bocah itu saat mengatakan ‘No Problem’.
“aku tidak tahu apa artinya tapi
guruku bilang padaku untuk mengatakan ‘No Problem’ saat mendapatkan hal buruk.”
Jelas bocah.
Eun Chul frustasi, ia menyalahkan
Young Mi. dia terjebak disini karena Young Mid an sekarang mereka dalam masalah.
Young Mi akan membeli bensin, ia menyuruh Eun Chul untuk menunggunya saja.
“Seharusnya laki-laki yang pergi.
Kenapa harus perempuan yang bekerja keras?” Tanya Bocah heran.
Soo Chul tak setuju, ia
mengatakan kalau ia disini karena Young Mi. Young Mi juga tak mempermasalahkan
itu ia yang akan pergi tapi sebelumnya ia berbisik pada Bocah agar tak
membiarkan Eun Chul kabur. Bocah itu mengerti.
Di mobil, Mamy menanyai Ibu
kenapa Ibu ikut dengannya? Ibu menjawab kalau ia khawatir pada Eun Chul dan
juga untuk memastikan siapa yang merayu siapa. Ibu memberi tips pada Supir Kim.
Mamy melarang sang supir untuk menerima uang selain darinya. Dan lagi-lagi
supir Kim hanya mampu minta maaf.
Mi Young datang ke toko laundry. Bom
mengatakan kalau bajunya belum selesai namun ia bukan datang untuk itu. ia
bertanya pada Bom, apa ia melihat cincin di saku bajunya?
“cincin apa?” Tanya Soo Chul.
Mi Young menjelaskan, cicncin
pasangan yang diberikan oleh Ki Joon, ia sudah mencarinya kemanapun tapi tetap
tak ketemu, ia pikir itu masih adadalamkantong. Bom mengatakan kalau cincin itu
taka da disana.
Soo Chul mengatakan hal lain,
mungkin Bomtak tahu kalau cincin itu jatuh disuatu tampat. Soo chul menyanggupi
untuk mencarinya ke seluruh toko Laundry. Bom tampak tak setuju tapi Soo Chul
membujuknya, ini jjuga bisa menjadi kesempatan untukmembersihkan toko laundry. Lagian
itu juga cincin pasangan, apa Bom tak merasa buruk?
Mi Young berterima kasih, ia mau
menemukan cincin itu sebelum Ki Joon mengetahuinya, ia merasa sangat bersalah. Soo
Chul kagum akan cinta Mi Young dan Ki Joon. Bom tak menanggapi ucapan Soo Chul,
ia mengajak Mi Young minum kopi bersama.
Mi Young menanyakan alasan Bom
mengajaknya minum kopi. Bom mengatakan kalau ia ingin lebih mengenal Mi Young
yang telah datang ke toko Laundrynya. Bom lalu bertanya sejak kapan Mi Young
kenal dengan Ki Joon? “sudah 9 tahun sejak kita bertemu di Chicago dan belajar
bersama” jawab Mi Young.
Bom merasa lega karena ia kenal
Ki Joon lebih dulu saat Ki Joon belum ke U.S. dan sekarang Mi Young mengerti
kenapa Ki Joon menganggap Bom sebagai adiknya. “adik?” Bom tak menyangka. Ia kemudian
menanyakan awal pertemuan Mi Young dengan Ki Joon.
Mi Young mulai bercerita, mereka
bertemu di sebuah pesta dimana mereka saling membawa makanan penutup korea dan
saling berbagi. Saat itu Ki Joon memasukkan banyak garam bukan gula akibatnya
tidak ada seorangpun yang akan makan makanannya. Mi Young makan beberapa karena
ia tidak mau Ki Joon merasa bersalah.
Mi Young menyatakan perasaanya
duluan karena ia tertarik sejak dulu. Mi Young mungkin sudah mulai beberapa
hal, tapi Ki Joon adalah satu-satunya orang yang menyayanginya. Saat ia
mengalami kecelakaan di Amerika, Ki Joon menjaganya 24 jam sehari tanpa belajar
bahkan selama apapun.
“Mungkin karena saat itu kami
bener-bener saling bergantung satu sama lain. Kita seperti menyatu” tutup Mi
Young.
Bom tak mampu berkata apa-apa
mendengarnya. Mungkin ia mulai menyadari betapa besarnya cinta antara Ki Joon
dan Mi Young.