Soo Chul duduk di luar, ia
mencoba untuk belajar, tapi tak bisa konsentrasi, kemudian ia berpikir
“apakah itu waktu belajarku atau mencari pekerjaan, itu semua dilakukan
untukku”
Eun Chul merasa terganggu karena
Bocah itu berteriak untuk menerbangkan layang-layangnya, namun tak mau terbang,
ia hanya berlari bolak balik didepan Eun Chul. Bocah itu melakukan hal itu
karena layangannya tidak mau terbang.
“jelas saja itu tidak bisa
terbang kau hanya berlari. Lebar dan panjang laying-layang harus memiliki 2
sampai 3 rasio..” jelas Eun Chul, belum sempat ia melanjutkan, laying-layangnya
tersangkut di pohon.
Bocah meminta bantuan Eun Chul
untuk mengambilkannya. Eun chul tak mau, ia tahu itu akan terjadi. Tapi semua
itu tak masalah bagi bocah ia akan mengatasinya sendiri “No Problem”.
Bocah mencoba memenjat namun ia
terjatuh. Eun Chul panic, ia akan menelfon 911 namun tak ada ponsel, ia akan
mencoba memberi nafas buatan namun anak itu keburu bangun dan mendorong Eun
Chul menjauh.
“apa kau baik-baik saja?” Tanya
Eun chul khawatir.
“tentu saja, sebagai laki-laki
aku harus bisa menangani masalah ini” jawab Bocah itu.
Eun Chul masih belum puas, ia
mengacungkan 2 jari dan menyuruh Bocah itu untuk mengatakan berapa jarinya.
Setelah bocah itu menjawab benar Eun chul baru merasa lega.
Dalam perjalanan Mamy menelfon
suaminya dengan manja. Mamy bahkan belum sempat makan malam karena memikirkan
Young Mi. ibu mengeluarkan Snack dan memakannya. Mamy kelihatan banget kalau
pengen minta namun ia lebih memetingkan gengsinya.
Mamy menatap ke arah Ibu. Ibu
mengatakan tak mau membegi obatnya (snack itu). mamy juga tak meminta, ia hanya
takut kalau sisa snack akan jatuh ke mobil mewahnya dan akan menghabiskan
banyak uang untuk membersihkannya. Lalu ibu makan pelan-pelan.
“baik saya akan makan
pelan-pelan.” Kata ibu dengan suara sengau di akhir kalimat.
Mamy meminta kacang pada supir
Kim. Supir Kim menyodorkan kacang yang masih terbungkus rapat. Mamy kesal
bingit dan akhirnya supir Kim diusir keluar.
Mamy masih kesal didalam mobil,
ia mengomeli supir Kim gara-gara tak mau membuka bungkus kacangnya. Ibu harus
menggantikan supir Kim karena Mamy tidak bisa menyetir.
“Apa kau mabuk di siang bolong?
Kenapa kau mengusir sopir Kim saat kau tidak bisa menyetir?” Tanya Ibu.
Mamy memberikan uang 50000 won
agar Ibu mau diam dan menyetir saja ke lokasi Young Mi. tiba-tiba mobil
terjerembab di lumpur. Mau tidak mau Mamy akhirnya menelfon supir kim untuk
membentu.
Supir Kim menyetir sedangkan Mamy
dan Ibu bagian dorong mobil, namun hanya Ibu yang berusaha keras, Mamy hanya
membantu mendorong dengan jarinya saja. Ibu mengomeli Mamy, menyuruhnya untuk
mendorong dengan benar jika tak mau membuat anak mereka menghabiskan malam
bersama. Kata Ibu ada benarnya jadi Mamy berusaha mendorong sekuat tenaga.
Supir Kim diam-diam tersenyum
senang bisa mengerjai majikan sombongnya. Penderitaan Mamy bertambah kala
lumpur menciprat ke wajah dan pakaian mahalnya. Gak kebayang dongkolnya hati
Mamy. Ibu juga tersenyum diam-diam.
Mobil sudah bisa jalan lagi, Mamy
sesenggukan didalam. Sopir Kim hanya bisa meminta maaf. Ibu pura-pura perhatian
pada Mamy.
Soo Chul membersihkan toko
Laundry sedangkan Bom masih melamunkan kata-kata nenek kalau ia tidak
seharusnya berharap pada cinta lainnya, hanya karena cinta itu menyakitkan. Dia
sekarang tahu kalau itu tidakakan membentu siapapun, ia juga ingat cerita Mi
Young saat minum kopi dengannya.
“Aku tidak bisa memisahkan
mereka, dan aku tidak bisa masuk diantara mereka” Bom mulai sadar. Ia Bom akan
membentu Soo Chul.
Soo Chul menemukan debu yang
mirip dengan penglihatan Bom. Bom lalu menelfon Mi Young menyuruhnya untuk
mencari cincin di mesin penyedot debu. Celakanya Mi Young sudah membuangnya ke
tempat sampah di luar rumahnya dan ia sekarang sedang ada pekerjaan diluar
rumah. Akhirnya Bom yang pergi mencarinya.
Bom terburu-buru pergi dan
menjatuhkan tumpukan kertas. Soo Chulmerapikannya kembali, ia menemukan
perhitungan menentukan jodoh seperti yang dilakukannya namun di kertas itu
tertulis nama Bom Dan Ki Joon, jumlahnya 83%. Soo Chul mengerti sekarang kalau
Bom menyukai Ki Joon, ia segera berlari menyusul Bom.
Soo Chul menarik Bom yang tengah
mengorek sampah, mengapa Bom harus melakukan ini? Apa Mi Young pikir Bom adalah
pembantunya atau semacamnya? Bom mengungkit masalah Soo Chul yang membersihkan
Laundry untuk mencari cincin itu.
Soo Chul
membentak Bom kalau ia melakukan itu karena ia belum tahu yang sebenarnya. Soo
Chul menyuruh Bom berhenti melakukan itu. bom tak mau, ia meminta Soo Chul
untuk melupakan hal ini, kemudian ia kembali mencari.
“kubilang jangan
lakukan!” bentak eun Chul, ia kemudian memaksa Bom berdiri. “Tetap disini aku
yang akan mencari” lanjutnya. Kemudian Soo Chul mencari cincin itu sambil
menggerutu.
“apa dia bodoh?
Kenapa dia mencari cincin pasangan mereka?”
Supir Kim
melihat Young Mi menenteng cerigen berisi bensin. Mobil pun diberhentikan. Mamy
memanggil putrinya dengan lembut sedangkan Ibu berteriak pada Ypong Mi
menanyakan keberadaan Eun Chul. Young Mi menjatuhkan cerigennya, ia segera
berlari disusul oleh Ibu dan Mamy.
Bom dan soo
Chul mengembalikan cincin pasangan Mi Young setelah menemukannya. Mi Young
sangat berterimakasih dan tak tahu harus membalas mereka dengan apa. Bom
mengatakan tak usah dan mereka juga akan pergi.
Saat Bom berbalik, ki Joon muncul bertanya apa yang dilakukan Bom? Bom berbohong kalau ia ingin mengatakan sesuatu tentang laundry pada Mi Young. Ki Joon mengajak mereka masuk, tapi ia berhenti saat mencium bau tak sedap, mencari asalnya.
Soo Chul berbohong kalau ia jatuh ke lubang di jalan atas. Ia menyuruh Ki Joon dan Mi young masuk dan mengajak Bom pergi dengan alasan sedang sibuk.
Eun chul
berhasil menerbangkan laying-layang si
Bocah. Eun Chul menjelaskan teknik menerbangkan laying-layang, Bocah kagum
dengan kepintaran Eun Chul, ia bertanya rahasianya. Eun Chul mengatakan kalau
ia hanya belajar.
Bocah kembali
bertanya, apa mimpi Eun chul dalam belajar? Eun chul mengatakan kalau ia tak
punya mimpi.
“kurasa menjadi
laki-laki dewasa merupakan hal buruk. Mereka bahkan tidak punya mimpi. Aku punya
ratusan mimpi. Pemilik alat tulis, sopir bus, ayah, pemain taekwondo,
astronot..” jelas Bocah yang terpotong karena panggilan ibunya.
Mereka kembali
kerumah, sebelum masuk Bocah memberikan layangannya kepada Eun Chul, itu
merupakan layangan terkuat yang dimilikinya karena diatasnya terdapat robot.
Eun chul menanyakan sebab Bocah menghadiahkan layan-layang itu untuknya.
“kau bisa
menunggu kakak cantik tadi selagi kau menerbangkan ini. Aku harus masuk karena
ibuku sakit.” Jelas Bocah.
Eun Chul kaget
mendengar ibu si Bocah itu sakit. Bocah menjelaskan lagi kalau ayahnya adalah
seorang pekerja dan ia harus berada disisi ibunya terus. Bahkan Bocah tidak
bisa pergi jalan-jalan dengan teman-temannya. Tapi ia masih bisa bermain
disekitar sini dengan menerbangkan laying-layang. “No Problem”
Ibunya kembali
memanggil, sebelum masuk Bocah memberi salam selamat tinggal pada Eun Chul.
Soo Chul dan
Bom minum susu bersama karena merasa minuman keras tersa begitu pahit malam
ini. Soo Chul kemudian menanyakan alasan Bom yang mau mencarikan Cincin itu
padahal ia busa menolaknya. Bom merasa hanya harus melakukannya, lalu bagaimana
dengan Soo Chul yang mau menorek sampah didepannya?
Soo Chul
menjawab sama dengan Bom, ia hanya harus meralakukannya juga.
“kau mengerti
hal itu juga?” Tanya Bom. “Ya?” Soo Chul balik bertanya. Kemudian Bom
memintanya untuk melupakan pertanyaannya tadi, ia kembali minum susunya.
“Apa kau tahu sesuatu?
Apa itu karena kau..” kata Bom dipotong Soo Chul. “Aku tidak tahu apapun. Kau tahu
aku seperti pengganggu.”
Bom mengerti
dan untuk kali ini ia merasa bersyukur karena Soo Chul sok tahu. Kalau memeng
Bom bersyukur, Soo Chul memintanya berhenti mengatainya ‘jangan sok tahu’.
Eun Sol
menerima kabar bahwa ia gagal audisi lagi, ia memnggap ini kesialan di tahun
baru, ia juga masih merasakan sakit di kepalanya bekas dipukul Bom tadi.
“mungkin aku
benar-benar tidak beruntung di tahun ini” keluhnya. Eun Sol lalu melihat
ramalan diinternet. Mereka mengatakan kalau pelan-pelan pekerjaan Eun Sol akan lancar.
“Asmara:
Laki-laki akan datang untuk melindungimu. Setiap kau berada dalam bahaya atau
keadaan sesulit apapun, dia akan muncul dihadapanmu. Kemudian dia akan menjadi
pasanganmu.”
Eun Sol menebak
kalau laki-laki itu pasti Soo Chul, dimana ia berpikir Soo Chul menabur tanah
didepan rumahnya untuk membuatnya aman, juga saat Soo Chul melindunginya dari
pukulan Bom. Semuanya sesuai dengan ramalan.
Young Mi
menjelaskan yang sebenarnya pada Mamy kalau ia yang menggoda Eun Chul, dan ia
tidak merasa bersalah atas hal itu, ia merasa kalau ini kutukan karena telah
berbohong pada Mamy kalau ia sebenarnya wanita baik-baik. Young Mi mengaku
kalau ia kencan dengan banyak laki-laki.
Mamy masih tak mau
percaya, ia mengatakan kalau Young Mi berkeliling untuk mengumpulkan uang dalam
bisnis keluarga. Young Mi kembali menjelaskan kalau ia tidak sepolos yang Mamy
kira, ia menyukai Eun Chul duluan dan Eun Chul bahkan tak punya kepentingan
padanya.
“ah.. ah..
tidak mungkin. Ah.. Ini adalahmimpi. Ah.. ini adalah mimpi buruk.” Mamy kesal
sekali. Young Mi hanya mampu minta maaf.
Eun Chul
kembali terbayang dengan perkataan Bocah yang memberinya layang-layang. Ia kemudian
membuka koper dibawah ranjangnya, ternyata isinya adalah robot dan buku harian.
Perlahan, eun Chul membuka lembar demi lembar buku itu.
“Macander V
memiliki kekuatan magis yang bisa menyerang musuh-musuhnya dengan pedang dan
perisai.”
|
“Ayah dan aku pindah ke pedesaan karena Ibu sakit parah. Aku berharap ibu tidak sakit lagi” |
“aku mau pergi jalan-jalan dengan teman-temanku disungai.” |
“Seorang laki-laki datang dari Seoul, den menerbangkan laying-layang denganku. Kurasa dia adalah laki-laki yang pintar tapi dia agak sedikit bodoh. Aku harap aku tidak dewasa seperti itu.” |
“Aku merasa kasihan
padanya, jadi aku memberinya laying-layang Macander V. aku tidak tahu pasti
tapi itu tidak masalah. Aku masih punya banyak laying-layang. No Problem”
|
“ibuku pergi ke
surga.”
|
Eun
Chul menangis membacanya. Kemudian ia menemukan foto bocah itu dan ibunya. Oh ya..
Yang dibaca Eun Chul adalah diary Bocah itu namanya Eun Chul juga. Ia teringat
masa kecilnya dulu.
Ibu membersihkan
meja diruang tamu, kemudian Ibu membanting lapnya, ia menggerutu kesal karena
Young Mi berani menyukai anaknya saat Young Mi hanya seorang pemberi pinjaman
yang tidak berpendidikan.
Eun Chul keluar
kamar, ia berlutut dihadapan Ibu, dengan tulus ia meminta maaf pada Ibu. Dan
Ibu tak mengerti untuk apa, malah mengira Eun Chul membicarakan masalah Young
Mi tadi, kalau masalah itu Ibu sudah tahu kalau Young Mi yang salah.
“Aku tahu kalau
Ibu mengalami banyak cobaan untuk membesarkanku sampai sekarang.” Eun Chul
mulai serius.
Tapi ibu belum
menangkap arah bicara Eun Chul, ia hanya menjawab kalau semua orangtua wajib
melakukan itu. Ibu meminta Eun chul tak usah menghawatirkan hal itu, dan hanya
perlu menjadi hakim saja, dan pastikan perempuan-perempuan seperti Young Mi
tidak berani mendekat.
“Aku tidak
lulus Ujiannya” ujar Eun Chul. Ibu tak mengerti bukankah masih ada putaran
kedua dan wawancara?
“Hari itu, aku
meninggalkan kelas tanpa bisa menyelesaikan ujiannya. Aku minta maaf.” Eun Chul
menunduk dalam.
Ibu
berpaling dari Eun Chul tanpa mengatakan apa-apa matanya mulai berair.
3 komentar
Keren, semangat slalu, salam kenal, sya hy, di tunggu. Lanjutannya yaaaaaaa
keren
Makasih..