-->

Type something and hit enter

On
advertise here

Setelah insiden dengan Sang Cheol. Seol bicara berdua dengan Jung. Seol mengerti apa yang dilakukan Jung ini adalah demi dirinya, sebenarnya ia juga tidak menyukai Sang Cheol. 

Jung memegang tangan Seol. Seol awalnya berpikir kalau oke-oke saja jika Jung melakukan semua hal itu bukan demi dirinya.

“Tapi menyakiti seseorang seperti itu... Kau tahu kalau itu akan kembali padamu akhirnya. Aku harap kau tidak akan melakukannnya lagi. kau orang yang baik bagiku. Aku tahu kau bisa  juga demikian bagi yang lain (dipandang baik oleh orang lain). Ya?” lanjut Seol.


Jung di rumahnya. In Ha mengiriminya pesan,,

Pacarmu kelihatan sangat syok kemarin. Sekarang kau tahu, ‘kan? Ini yang akan terjadi jika aku buka mulut.

Jung melihat undangan pesta pemberian ayahnya dulu saat di mobil. Ia memikirkan sesuatu.


In Ha heran kenapa Jung tenang-tenang saja, padahal ia yakin kalau kantornya sedang heboh sekarang karena semua pegawai tahu siapa Jung dan pasti Jung bertengkar dengan Seol.

“Seol lebih gigih dari yang ku kira. Jadi kau belum bisa pergi karena hal ini. aku butuh yang lebih dari ini.”

Kemudian In Ha menghubungi sekretaris Choi, ia ingin bertemu ayah Jung, tapi sekarang ayah Jung sedang perjalanan bisnis. In Ha bertanya, kapan Ayah Jung akan kembali.


Sang Cheol terbagun karena ada telfon. Di mejanya banyak botol soju, mungkin semalam ia mabuk-mabukan.


Lalu ia ke kantor dengan setelan jas rapi. Ia bertemu Sunbae yang tadi  menelfonnya. Sunbae mengatakan kalau ia sudah menjelaskan pada presiden perusahaan Sunju kalau ada sesuatu yang tak bisa dihindari oleh Sang Cheol dan Sang Cheol bisa menjelaskan hal itu pada presiden.

Sunbae menyebut-nyebut nama Taerang. Mungkinkah ini juga ada kaitannya dengan Jung bahwa Sang Cheol mendapat pekerjaan di Sunju juga karenanya??


Seol menarik nafas berat sebelum masuk ke kelas. Saat Seol masuk, Seorang Sunbae memberinya tepuk tangan,, “gadis yang beruntung, tak perlu lagi mengkhawatirkan uang dan pekerjannya.”

Da Yeong bertanya kebenaran rumor yang beredar mengenai Jung adalah putera tunggal pemilik Taerang group. Seol diam saja. Da Yeong menganggap kalau rumor out benar adanya dengan melihat reaksi Seol,,”kau berhasil membodohi kita semua.”

“kau tahu sebelum berkencan dengannya, ‘kan?” tanya Da Yaoung. 

Seol masih diam saja. Bo Ra menyuruhnya diam, karena mereka akan ujian, ia butuh ketenangan untuk belajar. Da Yeong masih ingin Seol bicara, baginya hal ini lebih penting daripada ujian.


Ass. Heo datang. Bo Ra dan Seol bisik-bisik. Bo Ra bertanya, apa rumor itu benar dan Seol mengangguk. 

“Setidaknya kau memberitahukan hal ini pada kami.” Kata Bo Ra,

Seol hanya bisa minta maaf. Bo Ra mengatakan kalau Seol akan sedikit menderita melihat atmosfer di kelas saat ini.


Yang dimaksud Bo Ra adalah omongan anak-anak mengenai Seol. Mereka mulai bergosip, terutama da Young, Seol bak seorang Cinderella, Seol sudah tahu sebelum kencan dengan Jung mengenai status Jung, buktinya Seol selama ini single tapi mendadak pacaran,,”jika akau tahu hal ini, aku akan berpacaran dengan Yoo Jung Sunbae.”

Lalu Sunbae yang kumpul dengan mereka ikut bicara mengenai Sang Cheol. Ia pikir Sang Cheol ditolak oleh Taerang karena Jung. Para wanita tak tahu. Lalu Sunbae menjelaskan kalau Sang Cheol mengikuti wawancara di Taerang dan menimbulkan masalah besar dan Sang Cheol ngomel-ngomel kalau Yoo Jung lah yang menyebabkan ia ditolak.

“Jadi maksudmu, Jung membawanya kesana dan kemudian menolaknya dengan sengaja?” tanya Da Yeong.

Iya.” Jawab Sunbae.

Lalu ia menjelaskan sebabnya, bahwa Sang Cheol mengganggu Seol, mana mungkin Jung membiarkan pria yang mengganggu ceweknya masuk ke perusahaannya.


Seol jalan bareng Eun Taek-Bo Ra (mereka bergandengan tangan). Bo Ra mengatakan kalau ia ditanyai orang yang tak ia kenal mengenai benar tidaknya Jung adalah putera pemilik taerang Group, ia tak percaya kalau orang-orang sangat tertarik dengan urusan orang lain.

“Mungkin ini sebabnya Yoo Jung sunbae merahasiakan hal ini. bahkan ketika tak ada seorangpun yang tahu, orang-orang menempelinya dan mengatakan “Yoo Jung, Yoo Jung.” Akan lebih parah lagi jika mereka tahu akan hal ini.” ujar Eun Taek.

Bo Ra membenarkan dan ia bersyukur Jung sudah jarang ke kampus. Bo Ra menyuruh Seol agar tak terlalu khawatir, mereka akan bersikap sama seperti sebelumnya, saat mereka belum tahu status Jung.

“Gumawo..” balas Seol.

Lalu Seol melihat cincin pasangan Eun-Taek-Bo Ra. Eun Taek menjelaskan kalau ia perlu menunjukkan pada orang-orang kalau Bo Ra adalah kekasihnya.

“Kalian sangat cocok. Seharusnya kalian berkencan lebih awal.” Ucap Seol lalu berjalan duluan.


Jung dikantornya. Seorang pegawai perempuan memberinya kopi, menawarkan akan membantu pekerjaan Jung. Jung mengatakan kalau ia bisa mengerjakan pekerjaannya sendiri. wanita itu mengajak Jung makan siang bersama. Jung menjawab,,”Tidak. Terimakasih.”


Lalu Jung akan membuat kopi. Senior Jung ada di sana juga membuat kopi, lalu memberikan kopi buatannya pada Jung. Jung merasa tak enak, tapi Senior memaksa Jung untuk menerimanya.

Senior mengatakan kalau sepunya akan ikut wawancara ronde ketiga, ia meminta Jung untuk membantu agar sepupunya bisa lolos.

“terimakasih atas kopinya.” Ucap Jung, lalu meletakkan kopi diatas meja dan keluar, ia mengembalikan kopipemberian Senior.


Seol akan ke kampus, ia melihat In Ho lalu ia bersembunyi.

Seol (Narasi): Dia mungkin lebih tidak nyaman daripada aku dan pasti lebih berat baginya.

Lalu Seol menyusul In Ho dan menepuk punggungnya, ia bersikap seperti biasa. In Ho merasa ada yang aneh. Seol bertanya ada apa.

“Pukulanmu sangat keras, mungkin kau kurus tapi kau sangat kuat.” Jawab In Ho yang juga mulai bersikap seperti biasa.

Seol mengatakan kalau In Ho hanya lemah. In Ho berterimakasih karena Seol sudah memukulnya (artinya Seol mau berteman dengannya lagi). lalu Seol melihat jam, mereka akan ketinggalan kereta, Seol mengajak In Ho lari.


Jung ada di kampus, ia dikelilingin oleh anak-anak yang mengajaknya ini-itu. lalu Seol datang dan mengajak Jung menjauh dari mereka.

“Aku melakukan hal benar. ‘kan? Sunbae kelihatan lelah.” Bisik Seol.

Jung membenarkan.

Sang Cheol mencegat Jung dan mengajaknya bicara. Jung meminta Seol menunggu sebentar, Seol ragu mau membiarkan Jung.

“Jangan khawatir, kami hanya akan bicara.” Jung meyakinkan Seol. Akhirnya Seol membiarkan Jung.


Sang Cheol menjelaskan kalau Jung Sunbae (Sunbae yang menelfon Sang Cheol) sangat senang karena bisa mendapat kontrak dengan Taerang,,”Apa aku diterima disana (perusahaan Sujin) untuk mengganti hal itu? aku benar, ‘kan? Apa kau akan memeprlakukan aku seperti orang bodoh sampai akhir?”

Sang Cheol tahu kalau perbuatannya tidak benar. Tapi saat ini ia tidak bisa mengucapkan terimakasih pada Jung. Jung merasa kalau Sang Cheol sudah bicara semuanya, ia akan pergi.

“Kau membuat hidupmu menjadi sulit. Kau pikir orang-orang tidak tahu, ‘kan? Kau boleh berpikir kalau kau sangat bagus dalam menyembunyikan sesuatu. Bagaimana pikiranmu tentang kita dan pandanganmu tentang kami semua… dan bagaimna kau menilai kami… anak-anak tahu semuanya. Juga, kenyataan bahwa kau tidak menunjukkan dirimu yang sebenarnya. Dan tak menjelaskan apapun… semuanya mengetahui. Kau bukan satu-satunya orang memperhatikan kami selama ini. kami semua juga memperhatikanmu. Jadi, jangan  memandang rendah ke semua orang disekitarmu. Beberapa dari mereka… ada yang benar-benar tulus dan ingin berteman denganmu. Yeah, kau dan aku tidak perlu bertemu satu sama lain lagi. untuk waktu-waktu itu, aku minta maaf.”

Dan Sang Cheol pun pergi.


Jung mengantar Seol pulang. Seol bertanya apa yang dibicarakan Sang Cheol dengan Jung tadi. Jung menjawab kalau Seol juga pasti tahu. Seol pun tak bertanya lagi. Seol menjelaskan kalau Sang Cheol diterima di perusahaan Sujin, Seol senang.

Jung mengajak Seol liburan bersama saat libur semester karena seol akan sibuk di tahun keempatnya dan ia juga akan sibuk bekerja. Seol setuju, mau di pantai atau gunung yang penting mereka bisa makan banyak makanan enak dan bisa melihat pemandangan bagus.

“tapi, kau pasti tak boleh menginap, ‘kan?”

“Tapi, bukankah biasanya orang berbohong untuk pergi? Ayolah Sunbae, begitu caranya. Orangtua mana di dunia ini yang mengijinkan puterinya liburan dengan kekasih mereka? Jika kau tak mau ya sudahlah.”

“aku tak bilang, aku tak mau.”

Jung tersenyum.


Sampai lah mereka di depan apartemen Seol. Sebelum turun, Seol meminta tangan Jung. Jung memberikan tangannya, Seol membolak-balik tangan Jung, memeriksa jari Jung, lalu memasukkan cincin ke jari manis Jung. Seol tersenyum karena cincinnya pas.

“bukan.. pria apaan.. kita sudah berkencan setengah tahun dan kau belum membelikanku cincin. Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi, jadi aku membelinya.” Aku Seol.

Seol menunjukkan miliknya dengan senyum lebar. Jung masih data raja dari tadi, ia hanya menatap cincinnya. 

“Setidaknya katakanlah sesuatu. Apa kau tidak suka?” tanya Seol.


Bukan begitu maksud Jung, ia hanya sangat berterimakasih. Lalu ia bertanya, apa yang bisa ia lakukan untuk Seol. Seol berpikir sebentar,,

“Jangan pernah lepaskan cincinnnya. Kau juga tak boleh menghilangkannya.” Jawab Seol.

Jung mengangguk mengerti. Seol melihat ke sekeliling, setelah memastikan kalau tak ada siap-siapa ia langsung mencium Jung. Lalu Seol cepat-cepat keluar dari mobil dan masuk ke dalam, ia malu. 


Jung melihat Seol lalu melihat cincinnya. Ia tersenyum.


Pagi-pagi, In Ha dandan rapi. In Ho penasaran, apa In Ha mau wawncara pekerjaan?

“Bisa dibilang kalau aku ini adalah tentang mencari pekerjaan.”

In Ho tak percaya mendengarnya. In Ha berharap semoga In Ho baik sebelum ia pergi.

“Jangan berubah tiba-tiba seperti ini. kau akan mati jika melakukannya.” Ujar In Ho. Kemudian ia pergi setelah sarapan satu buah pisang.


In Ha kembali menelfon sekretaris Choi, sepertinya kali ini ia akan ke kantor Ayah Jung.


In Ho masuk ke ruang konser. Sebelumnya ia minta ijin Prof Shim untuk berlatihdisana dan hari ini Prof Shim membooking ruang tersebut selama satu jam, jadi In Ho bisa berlatih disana. tak terlihat ada siapapun disana. in Ho duduk dan mulai bermain, tapi tiba-tiba tangannya sakit, ia pun berhenti.


Dari salah satu sudut ruangan terdengar suara tepuk tangan. Seorang pria muda mendekat ke panggung, ia memuji permainan In Ho. In Ho mengatakan kalau ia sudah membooking ruangan ini.

Pria itu Cuma senang bisa melihat In Ho kembali. Dulu ia melihat In Ho di tempat Prof Noh dan belakangan ini sering melihat In Ho di ruangan Prof Shim, tapi ia tidak pernah punya kesempatan untuk menyapa dengan benar. In Ho adalah idolanya sejak dulu. 

In Ho berkata kalau ia harus berlatih. Pria itu menjelaskan kalau ia adalah juri di kompetisi yang akan diikuti In Ho dan Prof Noh sudah minta bantuannya. Ia sangat menantikan penampilan In Ho. Lalu ia melihat tangan In Ho. In Ho menutupi tangannya. Lalu pria itu pergi karena merasa terlalu ikut campur.


In Ho menemui dokter. Setelah hasil X-ray keluar, dokter bisa melihat kalau metal kecil yang ditanam di tangan In Ho dalam operasi 5 tahun lalu terinfeksi. Dokter bertanya, apa tangan In Ho pernah terluka, lalu In Ho teringat perkelahiannya dengan Jung.

In Ho menjawab iya, tapi tak menjelaskan penyebabnya. Dokter menjelaskan kalau hal itu bukan masalah serius dan bisa cepat membaik setelah operasi. Dokter mnyuruh In Ho menjalani operasi dan hanya membutuhkan waktu 2 bulan saja agar tulang jari tangan In Ho dapat sembuh total. 

Untuk saat ini In Ho mengerti. Ia minta pada dokter agar tidak mengatakan hal ini pada Prof Shim karena ia tak ingin Prof Shim khawatir.


In Ho masuk ke ruangan ia latihan seperti biasa. Ia merasa tertekan. Ia tidak bermain, hanya memandang piano, duduk, menatap tangannya, menggerak-gerakannya lalu memegang kepala frustasi.


In Ho berjalan di sekitar kampus. Kakinya membawanya ke arah perpustakaan, lalu ia memutuskan untuk masuk ke dalam. 

Dari pinggir rak buku, ia bisa melihat Seol. Seol belajar, tapi ia mengantuk berat, ia tidak bisa konsentrasi, akhirnya memutuskan untuk tidur sebentar. In Ho tersenyum melihat Seol.


Seol terbangun, ia pergi beli kopi. Dan saat ia kembali dimejanya sudah ada kopi yang masih hangat. Seol melihat ke sekitar dan bertanya-tanya siapa yang memberinya kopi.


In Ha menemui ayah Jung dikantornya. Ia laporan. Jung terlihat sangat sensitive akhir-akhir ini, ia pikir itu karena pengaruh gadis itu (Seol) dan In Ha menambahi kalau Seol dari wal tahu kalau Jung adalah pewaris Taerang makanya Seol mendekati Jung,,”sejujurnya saya tak mau ikut campur dengan urusan pribadinya. Tapi Jung sudah melangkah terlalu jauh. Anda tahu apa yang terjadi diperusahaan, ‘kan? Itu karena wanita itu meminta Jung untuk melakukannya. Saya pikir Anda harus tahu hal ini.”

Dan sepertinya ayah Jung percaya dengan In Ha. 


In Ha keluar kantor dan Jung melihatnya dari belakang saat Jung mau masuk ke dalam lift.


Manager memanggil Jung, mengabari kalau Jung dipanggil oleh presdir. Jung heran, bukannya beliau sedang perjalanan bisnis. Manager mengatakan kalau beliau memutuskan untuk pulang cepat. Manager meminta Jung untuk segera naik ke ruangan presdir. 


Jung menuju ruangan ayahnya. Pegawai yang pernah ia mintai tolong untuk meloloskan Sang Cheol keluar dari ruangan ayahnya. Jung memberinya salam tapi sepertinya ia kesal dengan Jung walaupun tak megatakan apa-apa tapi kentara dari sikapnya.


Lalu Jung mengetuk pintu dan ayah menyuruhnya masuk. Ayah mengatakan kalau ia sudah mendengar apa yang terjadi di perusahaan selama ia pergi, bahwa Jung meminta Direktur Moon untuk meloloskan Kim Sang Cheol. Jung minta maaf. Ayah menyuruhnya duduk.

Ayah menegur Jung, yang menggunakan statusnya untuk memanipulasi orang lain dan semua itu karena seorang wanita. Jung menatap Ayahnya penuh tanya. Ayah mengatakan kalau ia tak peduli Jung mau pacaran sama siapa pun tapi ia tak menyangka kalau wanita akan sangat berdampak buruk terhadap Jung.

“Apa yang anda katakana barusan?” tanya Jung.

“Lihatlah dirimu. Aku pikir itu adalah masa lalu sejak kau mulai mempermalukanku. Sekarang kau menyebabkan masalah di perusahaan. Semuanya akan menjadi serba salah. Bahkan perlakuanmu pada In Ho-In Ha… apa juga karena wanita itu?”

Ayah menlanjutkan kalau ia sudah mendengarnya, awalnya ia pikir kalau Jung tahu posisinya. Tapi apa yang Jung lakukan? Bermain seperti anak kecil? . Ayah mengatakan kalau wanita itu hanya mendekati Jung karena latar belakang Jung. 

“Jangan bicara sembarangan. Itu Baek In Ha, ‘kan? Orang yang peduli dengan latar belakang dan mencoba memanipulasi? Saya pikir Anda  harus mulai sadar.” Balas Jung.


Jung berdiri dan ayah Juga. Ayah menyuruh Jung melihat pada dirinya sendiri,,”Aku pikir, aku tahu pada siapa harus percaya. Aku tak perlu penjelasanmu. Putuskan gadis itu. setelah kau menjadi karyawan tetap bulan depan kau akan dipindahkan ke Eropa.”

Jung mau protes, tapi ayah tidak mau menerimanya. Seluruh pegawai kantor sudah mengetahu siapa Jung. Rumor beredar dimana-mana, akan lebih baik kalau Jung menyingkir sebentar. 

“Hanryu event akan menjadi yang pertama dan terakhir untukmu berada di Korea.” Tegas Ayah.

Ayah juga mengatakan kalau ia mengundang In Ha. Ia meminta Jung untuk bersikap professional, jangan mengecewakannya lagi. lalu menyuruh Jung pergi. Jung pun pergi. Ayah mengingat sesuatu.

Kilas balik..


Masa kecil Jung. Saat pesta, disana juga ada Ibu Jung. Seseorang gadis kecil menangis karena Jung. Ayah bertanya kenapa Jung melakukannya.

“aku sudah baik padanya tapi dia terus menggangguku dan dia merusak mainanku.” Jawab Jung.

“Jadi kau mendorongnya? Membiarkan emosimu seperti ini tidaklah baik.”

Ibu memint ayah berhenti. Tapi ayah malah menyuruh Ibu diam. Ayah lanjut menegur Jung. Mengatakan kalau orang-orang melihat,,”apa yang harus kau lakukan?”


Jung melihat ke sekitar, ia melihat Joo Yong kecil menuang wine ke gelas Jus. Jung lalu tersenyum, ia menghampiri gadis itu dan mint maaf. Gadis itu mau memaafkan Jung jika Jung mau bermain dengannya, bergandengan tangan juga. Jung mengiyakan, ia akan melakukan apapun yang gadis itu mau.


Mereka lalu bermain di taman. Jung bertanya, siapa nama boneka gadis itu. Togom, jawab si gadis. Lalu Joo Yong datang membawa gelas berisi wine. Jung memintanya, Joo Yong lalu ke dalam untuk mengambil lagi. lalu Jung memberikan minuman itu pada si gadis, Jung mengatakan kalaui itu jus.


Si gadis meminumnya sampai habis, ia mulai mabuk. Lalu gadis itu menarik lengan bonekanya sampai putus karena Jung berkata kalau Jung menginginkannya. Gadis itu lalu memberikannya pada Jung.

“Sekarang, kalau aku pikir-pikir, aku tidak benar-benar menginginkan ini.” ucap Jung lalu melemparkan tangan boneka pada si gadis dan meninggalkannya.


Ayah berbicara dengan seseorang dokter mengenai sikap Jung. Dokter itu mengatakan kalau Jung mirip dengan ayah saat ayah kecil. Tapi menurut Ayah Jung berbeda, kalau ia kan tidak bisa mengontrol emosi sebelum bertemu dengan dokter tapi Jung tidak, Jung  tidak menunjukkan emosinya.

“AKu bisa melihat kalau Jung marah dalam diamnya. Jika itu berlanjut, akan sulit bagi orang-orang untuk membangun hubungan tulus dengannya.” jelas dokter.

Lalu ayah bertanya, apa yang harus ia lakukan. Dokter menyarankan agar Jung mendapat saudara dekat yang bisa membuatnya bercerita mengenai perasaannya. 

Kilas balik selesai…




2 komentar

avatar

adegan flashback nya sm kyk di webtoon wlw gk persis bgt, mudah2n happy ending#teamJung.

avatar

Emangnya reply pake team teamn segala :D

Click to comment