-->

Type something and hit enter

On
advertise here
Sinopsis The Secret Life Of My Secretary Episode 4 Part 2

Sumber: SBS



Min Ik mengikuti Gal Hee ke luar. Ia heran sekarang Gal Hee mengusirnya padahal sebelumnya minta dipekerjakan.

"Anda memecat saya sambil tertawa, sekarang memberi selamat?"

"Itu cuma kesalahpahaman."

"Apa syaratmu? Aku akan tambahkan sebanyak mungkin di kontrak."

"Kalau begitu... boleh saya wawancara anda?"

"Apa? Kamu mau apa?"

"Kenapa anda mencari saya? Kenapa anda tiba-tiba ingin saya  kembali setelah memecat saya?"

"Yah, itu... Ketika kamu pergi, aku baru sadar... bahwa kamu... orang seperti itu bagiku."



Gal Hee berharap banget nih, sikapnya langsung manis, ""Orang seperti itu"? Orang seperti apa? Orang yang... penting? Yang Anda syukuri? Atau mungkin... Orang yang berharga?"

"Orang yang.. nyaman."



Tapi jawaban itu malah membuat Gal Hee kesal, "hah.. Memangnya saya tempat pinjaman atau apa? Atau saya toilet yang langsung menyiram begitu anda berdiri? Bagaimana bisa anda menyebut orang NYAMAN?"

"Bukankah itu pujian yang luar biasa?"

"Nyaman adalah kata yang dipakai untuk  mendeskripsikan remote control. Remote control yang anda buang begitu rusak! Pergilah. Saya memutuskan untuk tidak lagi menekan perasaan. Sekarang, saya menikmati liburan saya."

"Liburan?"



Gal Hee mengeluarkan uang pemberian kakaknya, "Kenapa ini hijau, tahu? Kakak saya... bekerja sangat keras untuk mendapat uang ini sampai pergelangan tangannya jadi hijau. Dan orang seperti dia memaksa saya... untuk berlibur dan menyuruh saya bersenang-senang. Jadi saya akan menikmati saat-saat ini. Saya tidak peduli apa yang orang lain pikirkan atau rasakan... cukup lakukan dan katakan apa pun yang saya mau. Saya akan tidur bila mengantuk dan bangun kapan pun saya mau."



Gal Hee mengatakannya penuh penekanan. Kemudian ia permisi. Sebenarnya Min Ik gak mau Gal Hee pergi, tapi ia juga tidak bisa mencegaknya.





Di rumah, Gal Hee menonton acara wisata, ia juga membaca brosur-brosur pariwisata.

"Nam Hee-ya, apa kita ke Hawaii saja?"

Nam Hee yang sedang membaca menjawab dingin, "Ide konyol. Kenapa dengannya?"

Gal Hee kembali membaca, "Ada 1, 2, 3 nol." Lalu kembali menawarkan, "Jeju-do bagaimana?"

Joong Hee yang mendengarnya tersenyum.



Ada yang memencet bel. Gal Hee mengira pengantar ayam yang datang, ia dengan gembira melangkah menuju pintu gerbang. Namun betapa kagetnya dia karena ternyata yang datang adalah Min Ik.

Min Ik mengkode Gal Hee untuk keluar.




"Aku datang untuk diwawancarai sekali lagi. Aku tidak bisa menjawab dengan benar pertanyaanmu tadi karena terlalu gugup." Kata Min Ik.

"Sayang sekali, tapi... Direktur Do Min Ik, anda sudah gagal wawancara."

"Kamu tak bisa beri aku kesempatan kedua?"

"Tidak."

"Beneran tidak?"

"Jangan berharap juga."

"Terus aku harus apa?! Sunggguh!"



Min Ik kembali kalem, ia menjelaskan bahwa yang bisa ia lakukan cuma berharap. 

Min Ik menjelaskan penuh keputusasaan"Jung Gal Hee. Hanya kamu yang aku lihat. Wajah orang-orang yang kukenal semua hilang dari kepalaku. Aku bahkan tak bisa lihat wajah Ibu atau Dae Joo. Anehnya, cuma kamu yang bisa aku lihat."





Nam Hee menata meja untuk makan ayam. Joong Hee membawa alas. Tapi ada yang menarik perhatian Nam Hee, sepucuk surat berbahasa Inggris dengan logo Universitas.

"Oppa." Panggil Nam Hee setelah membacanya.




Gal Hee baru mengerti, "Jadi, itu sebabnya anda begitu di RS?"

"Ternyata, bisa bertambah buruk. Aku mungkin... tidak bisa sembuh. Aku tak bisa membedakan mereka yang melihatku. Mereka tertawa atau menangis? Teman atau musuh? Makanya, kamu orang yang.. sangat aku butuhkan. Karena aku tak bisa membedakan apa-apa. Jadi, habiskan liburanmu itu.."




Min Ik berhenti sebentar untuk mengambil bungkusannya kemudian ia serahkan pada Gal Hee, "...bersamaku."

"Ini apa?" Tanya Gal Hee.

"Suap."



Gal Hee membawa suapan Min Ik pulang. Saat mengingat kembali kata-kata Min Ik, Gal Hee tetap acuh, "Dasar. Itu bukan berarti... aku akan terpengaruh."




Masuk halaman, Gal Hee melihat saudaranya murung dua-duanya. Ia heran dong, "Kalian berdua ngapain di luar? Kenapa? Apa?"




Tiba-tiba keduanya ketawa lalu meletuskan mini confetti seperti Min Ik tadi. 

"Ah, bikin kaget!" Gal Hee kesal.

Joong Hee mengatakan kalau Nam Hee diterima. Nam Hee menunjukkan surat penerimaannya. 

"Serius? Beneran?" Gal Hee sangat senang. Mereka bertiga berpelukan.



Saat itu Gal Hee melihat ibunya dengan mata berkaca-kaca. 

"Dia diterima?" Tanya Ibu tanpa suara.

Gal Hee mengangguk.




Tiba-tiba Nam Hee bertanya, Gal Hee akan membiayai kuliahnya kan? Seketika itu Gal Hee tersadar. 

"Apa?"

Narasi Sekretaris Lee: Kehidupan selalu menguji kita.

Nam Hee: Aku akan rajin belajar.. dan memberantas status rendah kita. Aku akan bersihkan hidup dari jadi budak dan orang rendahan. Aku akan jadi wanita yang berkuasa  seperti yang selalu kamu inginkan. Dan kembali seperti pahlawan.


Gal Hee sampai memeluk Gal Hee, "Terima kasih banyak, Eonni. Terima kasih."

Joong Hee juga ikut memeluk mereka. 

Narasi Sekretaris Lee: Hidup penuh istirahat? Hidup penuh waktu luang? Itu tidak pernah diizinkan.



Saat ini Sekretaris Lee sedang memberikan ceramah untuk junior-juniornya.

"Itu sebabnya... Sudah terjual habis! Itu sebabnya hidup kita sulit. Asisten TnT Mobile... tidak diizinkan untuk istirahat. Namun, sekarang kita punya ruang tunggu sendiri! Untuk pertama kalinya sejak didirikan..."

Ri Ra: Jika bukan karena Senior Lee, ruang tunggu tidak akan pernah ada untuk karyawan sementara seperti kita.

Myung Jung: Dia melayani Ketua Do dan Direktur Gi dan satu-satunya sekretaris penuh waktu di perusahaan ini.

Se Young: Eul Wang Lee itu panggilannya karena dia Ratu Bawahan.

Sek Lee: Sekarang, masa-masa penderitaan sudah berakhir. 

Ha Ni: Gal Hee Eonni sangat ingin melihat tempat ini akhirnya terbuka.

Se Young: Jika kembali, dia akan memperkuat statusnya sebagai pelayan.


Selanjutnya Sek. Lee mengajak semuanya bersulang di hari istimewa ini. Ia meneriaakan slogan mereka, "Sedikit kesabaran..." Semuanya mengikuti, "dapat mencegah bencana."


Seseorang memanggil Min Ik dengan sangat hormat. Min Ik waspada, ia menoleh dan mengira-ngira siapa itu. 



"Dae Joo, kan?" Tanya Min Ik setelah melihat dari atas ke bawah.

Dae Joo tersenyum, "Memang siapa lagi?"

"Aish!! Jangan bercanda terus."




"Ayo ketemu di sana jam 9 malam nanti. Kupikir aku harus beritahu hal yang akan kukatakan hari itu."

Sebelum pergi Dae Joo bilang, "Dan aku taruh hadiah untukmu di kantor."

"Apa?"

"Senang sedikit dong. Kuyakin kamu pasti suka."



Sebelum ke ruangannya, Min Ik melihat meja Gal Hee dan masih bersih. Ia hanya bisa menghela nafas.



Ia masuk ruangannya dengan langkah lesu. Tapi tiba-tiba Gal Hee mengagetkannya.  

"Anda sudah datang, Direktur!"

"Bikin kaget saja. Sungguh!"



Kemudian Min Ik bertanya dengan raut wajah lega tapi disembunyiin jatohnya maniss banget, jadi.. Gal Hee kembali? 

Dengan nada pembaca berita, Gal Hee menjelaskan, "Saat ini suhu 12°C di Seoul. Debu halus berukuran 20 mikrogram yang relatif rendah. Harga saham TnT Mobile naik 1,73 persen dibandingkan dengan kemarin. 
Untuk sarapan, yoghurt blueberry dan flat white. Semua tim media dijadwalkan rapat gabungan jam 2 siang."



Min Ik mengajak Gal Hee untuk menandatangani kontrak terlebih dahulu, tapi Gal Hee mengajaknya salaman. 

"Selamat atas kembalinya anda kepada saya."

Min Ik pun menjabat tangan Gal Hee sambil senyum dipaksakan. Gemesh..


Seseorang datang.




Detektif menemukan rekaman kotak hitam. Dimana Dae Joo menemui pria misterius itu. 

Detektif: Tak ada yang bisa dipercaya di dunia ini.




Min Ik bertanya siapa yang datang itu. 

Gal Hee: Dia supir baru anda.

Min Ik mengulurkan tangan sambil mengenalkan diri. Pria itu membalasnya.

Pria misterius: Senang juga bertemu anda. Saya Eun Jeong Su.

Gal Hee: Semoga beruntung untuk kita bertiga! Semangat!


WOWOWOWOWOWOWOWOWOOOOOOOOO

3 komentar

avatar

Bagus cerita nya lanjut kakak

avatar

Kak lanjut episode 6 please

Click to comment