-->

Type something and hit enter

On
advertise here

In Ho menunggu Seoldiluar Rumah sakit. Seol keluar dan In Ho memberikan obat pada Seol. In Ho mengatakan kalau Ibu Seol yang nitip obat itu. In Ho tadi mendengar Seol yang berkata sendiri kalau Seol akan langsung ke kampus. In Ho memastikan Seol untuk minum obatnya karena baik untuk perut Seol, lalu In Ho pergi.

Seol mengajaknya ke kampus bersama tapi In Ho mengatakan kalau ada sesuatu yang harus ia lakukan. 

“Apa ini? Jadi dia kesini hanya untuk memberiku ini?”


Lalu Seol meneriakkan terimakasih pada In Ho yang semakin menjauh. In Ho terus berjalan tanpa menoleh kebelakang.

“Dia bahkan tak mengatakan selamat tinggal.” Keluh Seol.


Seol jalan ke kampus. Bo Ra dan Eun Taek menghampirinya, mereka mengkhawatirkan Seol. Seol menjelaskan kalau ia baik-baik saja, ia hanya terlalu stress. Bo Ra menegur Seol, itu karena Seol menyembunyikan/memendam banyak hal.


Lalu Eun Taek memberi Seol obat herbal buatan mamanya. Eun Taek mengatakan kalau mamanya khusus membuat ‘dare tea’ untuk Seol segera setelah mamanya mendengar kalau Seol sakit. Eun Taek memberi nasehat kalau perut Seol akan sakit lagi jika minum air dingin. 

Bo Ra minta bagiannya. Eun Taek bertanya, apa Bo Ra sakit. Bo Ra menggeleng.

“Maka Noona tak membutuhkannya. Noona tak pernah stressatau menahan sesuatu.”

Lalu Eun Taek pergi duluan untuk kerja paruh waktu.


Bo Ra mengatakan kalau Eun Taek tidak baik. Seol bertanya ada apa dengan keduanya. Bo Ra juga tak tahu, semuanya terjadi begitu saja. 

“Seharusnya kau terima saat ia menyatakan perasaannya.”
“Kau pikir itu karena aku tak menyukainya?”
“lalu kenapa?”
“itu karena aku tak ingin putus.”
“maksudnya?”
“JIka kami kencan kemudian putus nantinya. Maka aku tidak bisa menemuinya lagi. aku tidak ingin putus dengan orang yang aku sukai lagi. apa yang bisa aku lakukan tanpamu dan Eun taek? Aku hanya ingin seperti ini selamanya.”


Seol melihat tremos obat pemberian Eun taek, lalu ia memberikannya untuk Bo Ra dan memeluk Bo Ra.


In Ho ada di bank untuk mengajukan pinjaman tapi teller tidak bisa memberikan pinjaman karena pekerjaan In Ho tidak memenuhi syarat. Harus punya pekerjaan tetap jika ingin mendapatkan pinjaman di bank. In Ho menanyakan soal kartu kredut tapi teller mengatakan kalau itu sama saja. In Ho pun kembali dengan tangan kosong.


Seol mengagumi kumpulan soal dan catatan Jung yang sangat rapid an lengkap. Kemudian Sang Cheol datang, mengajaknya belajar bersama karena ia dengar Seol juga mengambil ujian kelulusan.

Sang Cheol melihat catatan Seol yang lengkap, lalu meminjamnya sebentar. Sang Cheol membaca sampul buku itu dan terkejut membacanama Jung, lalu ia ingat kalau Seol adalah pacar Jung jadi wajar kalau Seol memiliki catatan dan kumpulan soal ujian milik Jung. Sang Cheol ingin meminjam catatan Jung.

Seol (Narasi): Sunbae bekerja keras untuk membuat ini.

Seol berlagak tak mengerti. Sang Cheol menduga kalau Seol tak mau meminjaminya. Seol menjawab kalau ia akan bertanya pada Jung dulu. Sang Cheol mengatakan kalau Seol tak perlu repot minta ijin Jung karena catatan itu milik Seol sekarang sejak Jung memberikan itu pada Seol,,”kau tak berencana untuk menggunakannya sendiri, kan? Wow,, sungguh? Kau tak boleh melakukannya. Kau harus berbagi.”


Lalu Sang Cheol koar-koar kalau Seol memiliki catatan Jung dan bertanya siapa yang ingin salinannya. Semua tunjuk tangan dengan sangat antusias. 

Seol (Narasi): Hemmm… Orang-orang ini…

“Lihat, semua Seniormu membutuhkan catatan dan kumpulan soal ujian itu. kau harus berbagi dengan kita.”

Bahkan Sang Cheol memberikan sosisnya untuk Seol agar Seol mau berbagi catatan itu. tapi Seol gak mau sosis Sang Cheol. Seol belum memutuskan mau memberikan Salinan catatan dan kumpulan soal ujian Jung pada para seniornya atau tidak.


 Karena ada maunya Da Young jadi baik sama Seol, bahkan minta Seol untuk duduk di sampingnya tapi Seol lebih memilih untuk duduk di samping Bo Ra. teman Da Young menyuruh Da Young untuk memberikan kue pada Seol karena ia juga ingin Salinan catatan dan kumpulan soal ujian Jung.

Seol menerimanya. Lalu Da Young bertanya tentang soal di buku yang tak ia mengerti. Seol mengatakan kalau ia juga tak mengerti. Da Young belum menyerah. Ia memanggil Seol lagi, ia mengatakan kalau ia sudah belajar bagian ini dan itu dan mau mengajari Seol, ia menyuruh seol untuk duduk disampingnya. Bo Ra mengatakan kalau Seol sudah paham semuanya dan menyuruh Seol untuk kembali menghadap depan.


Seol makan mie di restaurant. Ibu memarahi Seol lagi yang melewatkan makan padahal baru keluar dari rumah sakit. In Ho mencuci piring.

Seol mencoba mengajak In Ho bicara, ia bertanya apa belajar In Ho baik-baik saja. In Ho Cuma mengiyakan. Lalu Seol bertanya lagi masalah piano. In Ho menjawab kalau itu bukan urusan Seol. Lalu ia menghindar saat Seol akan bertanya macam-macam dengan membuang sampah ke luar.


Setelah membuang sampah si Boss menelfon In Ho. Ternyata Boss ada di sebrang jalan depan restaurant. In Ho mengancam akan melakukan sesuatu jika Boos begini terus.

Boss menatap In Ho dari jauh,,”Apa yang aku lakukan? Apa aku masuk ke dalam restaurant? Apa aku menyakiti orang? ini hanya asuransi… asuransi. Tapi.. kakakmu sangat hot. Dia juga tinggi.”


Lalu Seol keluar. In Ho memaksanya untuk masuk lagi. dan saat In Ho menatap ke arah si Boss. Boss sudah tak ada.


 Lalu SMS masuk dari Boss: In Ho, baik-baik lah. Aku percaya kau tak ingin aku untuk datang lagi.


Seol menelfon jung, ia meminta ijin Jung untung menggandakan catatannya untuk diberikan kepada para sunbae,,”Sang Cheol sunbae melihat aku membawa catatan yang kamu berikan padaku.”

Jung balik bertanya, apa Seol mau memberikan itu pada mereka. Seol menjawab kalau itu tergantung Jung.

“kalau boleh jujur. Aku lebih suka kalau kau tak melakukannya. Apa kau tak lelah pada mereka yang menuntut segala sesuatu seperti mereka punya hak saja? Jika kau melakukan apa yang mereka minta padamu, itu akan membuang waktumu. Dan kau akan kalah pada akhirnya. Kau juga tahu hal ini. mereka hanya mencoba untuk memanfaatkanmu. Kau tidak perlu mempertimbangkan situasi mereka. Aku hanya mengatakan agar kau memikirkan hal ini. jangan diambil serius.”

“Tapi sekarang kamu mengatakannya, maka itu jadi serius. Sunbae.. tidur yang nyenyak.”

“kau juga. Tidur nyenyak..”


In Ho kesal pada Boss yang sampai datang ke lingkungan tenpat kerjanya. In Ho berpikir, bahkan jika ia manarik deposit rumahnya, uangnya masih kurang 3 juta won. 


In Ho masuk rumah, di dalam In Ha malah mencoba semua baju yang baru ia beli. In Ho bertanya, apa In Ha tahu uang simpanannya. In Ha mengatakan kalau ia memakainya karena In Ho bilang In Ha boleh memakainya.

“apa kau punya uang?” tanya In Ho.

“darimana aku dapat uang?”


“lalu bagaimana kau bisa membeli semua itu?”

In Ha menjawab kalau itu dari katu kredit pemberian Jung. In Ha menjelaskan kalau In Ho tak usah bermimpi untuk menunaikan katu kreditnya karena sudah sampai batas limit. 

“Apa menghabiskan uang satu-satunya hal yang kau tahu cara melakukannya? Apa kau hanya hidup untuk hari ini? bagaimana bisa kau tidak mempunyai rencana untuk masa depan?”

“bagaimana denganmu? Kau hidup hari demi hari dengan uangmu. Lihat siapa yang bicara. Aku harus cepat keluar dari sini. Kau berteriak tiap kali melihatku. Hidupmu susah dank au melampiaskannya padaku.”

“keluar! aku muak denganmu.”

In Ho keluar dengan kesal. Ia bahkan menjatuhkan kandur di rak dengan sengaja.


Hari sudah terang, In Ho datang ke rumah Jung untuk bertemu Ayah Jung. In Ho minta maaf karena tiba-tibaberkunjung. Ayah Jung tak mempermasalahkannya malah lega  karena In Ho mau mengunjunginya.

In Ho menyampaikan maksud kedatangannya, ia ingin minta bantuan pada Ayah Jung, ia butuh uang. Ayah memotong perkataan In Ho, Ayah bertanya, sampai kappan In Ho akan melakukan ini. In Ho tak mengerti maksud Ayah.

Ayah mengerti kalau In Ho membenci Jung tapi sekarang mereka berdua sudah dewasa. Jung juga bekerja keras sekarang. Haruskah In Ho terlibat perkelahian dengan Jung. In Ho mengira kalau Jung memberitahu Ayah. Ayah menjawab bahkan jika Jung tak memberitahunya, ia bisa melihat dari wajah In Ho.

“Sebenarnya apa masalahnya? Aku pikir aku sudah melekukan yang terbaik untuk membantumu mendapatkan jalan terbaik yang mungkin, bukan begitu? Dan kau masih lanjut membenci Jung dan berjalan turun menuju jalan berliku. Aku hanya frustasi dan kecewa.”

In Ho merasa kalau Ayah tahu kenapa ia membenci Jung. Ayah menjawab kalau permintaan maaf yang diberikan sudah lebih dari cukup. Sampai kapan In Ho terus berpegang pada hal itu dan terus bersikap seperti ini?

“hanya Ahjusshi yang meminta maaf. Orang yang melakukan ini tak merasa bersalah.”

“Bagaimana tentang rasa terimakasih kalian berdua selama tahun-tahun yang lalu? Jung telah menganggap kalian berdua sebagai saudara. Dia banyak berkorban dan membantu. Tapi kalian berdua tidak pernah menunjukkan rasa terimakasih padaku atau Jung.”


In Ho tersenyum tapi matanya berair. Sekarang Ayah dan anak memang terliat kalau mereka sedarah. In Ho sadar kalau Ayah selama ini membawa ia dan In Ha kerumahnya hanya untuk mengawasi Jung.

“Aku merasa seperti idiot meminta lebih pada Anda setelah meninggalkan Baek In Ha pada Anda. Tapi aku tak ingin menengadahkan tanganku pada Anda dan mendengar omongkosong dari Anda.”

In Ho pergi setelah menyampaikan salam.


In Ho di jalanan yang ramai, ia memperhatikan sekeliling, masa muda yang begitu indah ada orang yang bermain gitar dan beberapa orang memberi uang pada dia. Ada beberapa orang yang saling bercanda diwarung sambil makan dan minum bersama. Ada beberapa orang yang berjalan dengan kekasih masing-masing.

In Ho berkaca-kaca.


Seol berjalan ke kampus..

Seol (Narasi): Yeah, apa yang dikatakan Sunbae ada benarnya. Mereka menyebabkan masalah padaku. 

Lalu Sang Cheol mengiriminya pesan. Ia mohon banget sama Seol kali ini. dia memelas, menggunakan alasannya yang pernah menunda kelulusan gara-gara hal ini dan jika Seol membantunya kali ini ia tidak akan meminta bantuan Seol lagi.


Karena Seol terlalu baik, ia akan mem-fotokopi catatan dan kumpulan soal ujian Jung sekali saja untuk para Sunbae,,”ini beneran yang terakhir.”

Seol sudah di depan ruang fotokopi. Ia melihat Da Young dan Sang Cheol ada di dalam. Mereka berbincang dan Seol bisa mendengarnya dari luar.


Sang Cheol dan Da Young membicarakan Seol yang menurut mereka keterlaluan, Seol kan tidak membuat catatan itu sendiri, Seol mendapatkannya secara gratis.

Sang Cheol mengatakan kalau Seol berubah sejak berkencan dengan Jung. Dulu jika ia minta bantuan apapun, Seol selalu melaksanakannya tanpa complain. Da Young merasa Seol berubah saat mereka dapat D di mata kuliah Prof Kang. Ia merasa frustasi dengan Seol.

“siapa yang mau jadi temannya kalau bukan karena buku catatan dan kumpulan soal ujian itu?” lanjut Da Young.

Sang Cheol menyayangkan. Karena catatan Jung itu sangat lengkap dan detail, Sang Cheol bertanya, apa tak ada jalan lain agar mereka bisa mendapatkan catatan itu. Da Young menjelaskan kalau tak ada jalan lain kecuali pura-pura baik pada Seol.

Seol tak jadi fotokopi. Ia sakit hati.


Saat di ruang loker. Da Young mengajak Seol makan karena ada yang traktir. Seol mengatakan kalau ia ada janji. Da Young lalu mengajaknya minum kopi setelah janji Seol berakhir, ia yang akan mentraktir.

“Aku tidak punya waktu untuk itu. aku harus belajar untukujian.” jawab Seol.

“kau pasti punya banyak waktu untuk belajar. Karena kau punya catatan dan kumpulan soal ujian milik Jung.” Balas Da Young.

Soel menutup pintu lokernya dengan keras. Bo Ra berbisik pada Seol kalau mereka tidak akan menyerah sampai mendapatkan catatan dan kumpulan soal itu. lalu Seol mengajak Bo Ra makan.

“Hah! Tadi kau bilang punja janji.”

“Aku hanya membuat alasan.” Lalu menarik Bo Ra ke kantin.


Sang Cheol mengajaknya bicara. Ia menengadahkan tangannya pada Seol,,”apa kau tak punya sesuatu untukku.”

Seol menjawab tak punya. Sang Cheol mengingatkan soal SMS yang ia kirim pagi tadi. 

Seol mengingat perkataan Jung semalam.

Seol (Narasi): Iya. Aku sudah muak dengan semua ini.

“Apa kau meninggalkan catatanmu padaku?” tanya Seol berlagak tak mengerti.

“Apa yang kau bicarakan? Apa salah jika aku memintamu untuk menunjukkan milikmu? Aku Sunbae mu. Kau tak punya perasaan. Apakah kau akan selalu egois?”

Sang Cheol minta persetujuan yang lain dan yang lain setuju kalau Seol itu egois. Bo Ra mengajak Seol untuk pergi dari sana.


Da Young maju lagi,,”jujurlah, itu bukan seperti kau bekerja keras untuk mengumpulkan catatan itu sendiri.”

Sang Cheol membenarkan. Seol mendapatkannya juga dengan mudah dan sekarang Seol tak mau membaginya.

“Catatan ini adalah barang pribadiku. Kenapa aku harus membaginya pada semua orang? Apa salah jika aku tidak menunjukkannya pada semua orang? Jika kau beneran Sunbae ku, berhentilah merengek dan bersikaplah seperti layaknya Sunbae.” Kata Seol.

Sang Cheol kesal dikatai merengek. Ia memukul loker. Bo Ra membela Seol, ia membentak Sang Cheol yang memulai duluan masalah ini. sang Cheol menyuruhnya diam. Bo Ra mengajak Seol segera pergi dari sana.


Jung menemui Ayahnya di mobil. Ayah menyerahkan undangan launching party klien penting pada Jung. Ayah juga mengatakan soal In Ho yang datang menemuinya untuk minta bantuan, sepertinya In Ho butuh uang. Ayah menjelaskan kalau ia emosi waktu itu dan membiarkan In Ho pergi dengan perasaan gak enak.

Jung menatap ayahnya dengan tatapan penuh tanya. Ayah baru tahu kalau Jung tak tahu apa yang terjadi pada In Ho padahal Jung yang minta Ayah untuk mempercayakan Baek bersaudara padanya. Ayah bertanya apa yang dilakukan Jung selama ini. lalu ayah pergi.


Jung menunggu In Ho di depan rumahnya. Mereka kemudian bicara berdua. Jung tahu kalau In Ho punya hutang 10 juta won. in Ho bertanya, darimana Jung tahu. Jung menjelaskan kalau ayahnya datang menemuinya dan ayahnya khawatir akan In Ho jadi ia datang menemui In Ho,,”kelihatannya kau terlibat dengan orang-orang jahat.”

“Jadi.. kau punya uang?” tanya Jung.

“Kenapa kau menyakan itu?”

Jung menjawab kalau ia akan memberikan uang itu dengan syarat In Ho harus menjauh dari Seol,,”Bagiku tak masalah kau menyukai Seol atau tidak. Tapi jika kau menyebabkan bahaya pada Seol atau keluarganya, itu berbeda. Tak peduli serendah apapun dirimu, kau bukanlah sampah yang menyebabkan bahaya pada orang yang kau pedulikan. ”


In Ho mencengkeram kerah baju Jung,,”YAA! jadi kau jauh-jauh kesini hanya untuk mengatakan itu? kau pikir ini adalah kesempatan yang baik, huh?”

Jung menjawab kalau In Ho lah yang menciptakan kesempatan ini,,” Kenapa kau tidak hidup lebih baik? Kau kabur dengan angkuhnya. Dan lihatlah dirimu sekarang. Kalau kau tidak bisa membayarnya, mereka akan menangkapmu atau kau akan melarikan diri lagi. Kau mau hidup seperti itu? Bukanlah lebih baik diselesaikan lalu kau bisa pergi? Pikirkanlah. Siapa yang lebih membahayakan Seol sekarang?”

Jung menepis tangan In Ho lalu pergi.

In Ho diam di tempatnya, matanya berair,,”Aigo…” dan ia menghembuskan nafas berat.


Seol pulang, ibu sedang membuat banyak kimchi di restaurant. Ibu minta tolong Seol untuk mengantarkan kimchi untuk In Ho. Seol sepertinya ragu. Ibu mengatakan kalau In Ho sepertinya sakit karena tadi menelfon tidak bisa datang bekerja dan suaranya seperti orang sakit.

Ibu meminta Seolmengantarkan kimchi sekaligus memeriksa keadaan In Ho, apa In Ho baik-baik saja.


Seol sampai di depan apartemen in Ho. In Ho melihatnya. Kimchi yang dibawa Seol terlalu berat, kemudian ia meletakkanya di atas penanda beton. In Ho menghampirinya, ia bertanya sedang apa Seol.

Seol pikir In Ho sedang sakit. Seol masih kikuk. Ia bertanya dari mana In Ho. Tak ada jawaban. Seol menunjuk kimchi yang ia bawa, ia mengatakan kalau Ibunya menyuruhnya memberikannya pada In Ho.

“terakhir kali... kau terlihat menghindari seseorang. Tidak terjadi apa-apa, kan?” tanya Seol.


In Ho tak mengatakan apapun, ia membawa kimchi masuk ke dalam rumahnya. Di dalam rumah In Ho terdiam di depan pintu, belum mencopot sepatunya, sampai lampunya mati (karena gak ada gerakan). Lalu In Ho meletakkan kimchi di rak (lampu kembali menyala) dan mengambil syal lalu membuak pintu dan berlari keluar.


In Ho mengejar Seol. Memakaikan syal yang ia bawa pada Seol. In Ho mengatakan kalau malam ini dingin, jadi berpakaianlah yang hangat.

“Katakan pada Ibumu ‘terimakaish’ dan bahwa aku akan menikmatinya.” Ujar In Ho.

 Seol bengong. In Ho lalu balik ke rumahnya lagi.


Seol ke kampus. Ia melamun.

Seol (Narasi): kenapa Baek In Ho tiba-tiba bersikap seperti itu? Katanya tidak usah dipikirkan, tapi sikapnya membuatku khawatir. Aku harus bagaimana?


Bo Ra menelfon Eun Taek mengajaknya main karena ia taka da kelas. Eun Taek mengatakan kalau ia sibuk. Bo Ra bertanya, sibuk apaan? Dimana?

“Dimana lagi? Di kampus.” Jawab Eun Taek.

Lalu Eun Taek dipanggil oleh seorang wanita dan Bo Ra mendengarnya. Bo Ra bertanya apa Eun Taek bersama seseorang. Eun taek menyuruh Bo Ra untuk main dengan Seol jika bosan lalu ia menutup telfon.


Bo Ra tak percaya Eun Taek menutup telfonnya. Bo Ra melihat Seol lalu mengajak Seol untuk menemaninya mencari Ho Goo-nya (Eun Taek). Ia penasaran apa yang membuat Eun Taek sibuk.


Ternyata Eun Taek sedang pemotretan. Seol melihat kalau Eun Taek keren tapi Bo Ra mulai menunjukkan muka gak enak atau khawatir.


Desainer memanggil Eun Taek, ia membersihkan baju Eun Taek dengan memegang lengan Eun Taek dan juga merapikan rambut Eun Taek.


Seol menyadari kalau muka Bo Ra berubah masam. Ia lalu memanggil Eun Taek untuk menjauhkan Eun Taek dari wanita itu. 

Eun Taek lalu menghampiri Seol dan Bo Ra dengan kesal,,” Noona kenapa kemari? Kau ingin melihatku dipecat?”

Seol memuji Eun Taek yang keren sekali. Benar-benar seperti model.

Lalu si desainer juga ikut menghampiri mereka. Lalu Eun taek mengenalkan Seol kepada desainer (namanya Lee Mo Na). 

“Kerjanya Eun Taek bagus, kan?” tanya Seol pada Lee Mo Na.

 “Eun Taek? Dia yang terbaik.” Jawab Lee Mo Na.

“Terbaik? Kok bisa jadi yang terbaik?” tanya Seol pada Eun Taek.

Eun Taek tak menjawabnya. Bo Ra mengajak Seol untuk segera pergi karena Eun Taek kelihatan sibuk. Eun taek jugamenyuruh mereka untuk cepat-cepat pergi. 

Seol memberi semangat pada Eun taek lalu pergi.


Seol terus mengatakan kalau Eun Taek keren dan ganteng. Bo Ra cemburu, dari tadi mukanya di tekuk, ia melirik ke arah Eun Taek sebentar.


In Ho latihan piano. Prof Shim menyuruhnya berhenti karena In Ho hanya memindahkan jarinya tanpa berpikir,,”APa kau meremehkan kompetisi ini karena kecil? Kau pikir kau bisa menang kalau begini terus?”

In Ho minta maaf, ia mengatakan kalau ia sibuk. Lalu Prof Shim menyuruhnye keluar untuk mengerjakan kesibukannya, ngapain latihan. In Ho pun pergi dengan membawa bukunya padahal niat Prof Shim Cuma menggertak.


In Ho berjalan di danau, ia berhenti untuk menatap danau.


In Ho ada di subway. Kelihatannya Seol pindah gerbong untuk mencari In Ho dan akhirnya ia satu gerbang sama In Ho. In Ho tak menyadari kalau Seol satu gerbong dengannya. seol juga tidak menyapanya.


Saatnya turun seol sudah bersiap di dekat pintu, ia lalu turun saat subway berhenti. In Ho masih melamun di dekat pintu, Seol yang sudah turun melihat In Ho masih melamun lalu menariknya untuk turun.  In Ho baru sadar kalau ia sudah sampai. 


Lalu mereka jalan bersama. Seol bertanya, apa ada sesuatu yang mengganggu In Ho.

In Ho menjawab kalau hal itu bukan urusan Seol. Lalu ia jalan lebih cepat meninggalkan Seol. Seol memanggilnya.

mereka berhenti.


“Kau sedang ada masalah, kan? Kau tidak datang bekerja, dan sepertinya tidak latihan piano. Ada apa?“

“Kubilang apa urusanmu?” In Ho akan pergi tapi ditahan Seol.

“Jangan-jangan, kau butuh uang? Kudengar kau minta gaji diawal.”

In Ho bersikeras tidak mau mengatakan masalahnya pada Seol,,” Aku minta gaji diawal atau tidak. Aku butuh uang atau tidak, apa pedulimu?” bentak In Ho.

“Aku tidak peduli. Aku tidak peduli, tapi... Kalau aku khawatir mau bagaimana? Kau bilang kalau ada masalah tidak boleh ditahan sendiri. Kenapa sekarang bicara sepatah katapun tidak.”

“Kenapa kau khawatir padaku? ada orang sepertiku.” Tanya In Ho.


Seol balik tanya, kenapa In Ho berpikir seperti itu. Ia tidak tahu bagaimana orang lain melihat In Ho Tapi baginya In Ho adalah orang yang baik. Kalau terjadi sesuatu pada In Ho, ia dan keluarganya akan membantumu. Jadi Seol minta In Ho mengatakan masalahnya.


In Ho tak mengatakan apa-apa. Ia menarik Seol kedalam pelukannya.

****




Sedikit kesal karena moment Jung dan Seol Cuma sedikit, malahan In Ho yang sering muncul akhir-akhir ini. padahal aku nonton drama ini demi Jung Sunbae, tapi kok munculnya di layar makin dikit aja ya…

Tapi aku senang dengan perkembangan hubungan Eun Taek-Bo Raberharap mereka jadian aja. Sejak awal udah menduga sih kalau Bo Ra suka sama Eun Taek karena tiap kali Eun Taek menyatakan perasaannya Bo Ra gak pernah menerima atau menolaknya dengan pasti. Ternyata Bo Ra punya alasan dibalik itu semua.

Di preview menunjukkan kalau Eun Taek sepertinya sudah melepaskan Bo Ra. dia bilang ke Bo Ra gini,,” Kalau kita hanya teman, aku boleh pacaran dengan wanita lain. Dan noona boleh pacaran
dengan pria lain.”

Dan In Ho sepertinya akan menghilang dari Seol, ia minta waktu satu bulan sama Seol lalu akan pergi kalo gak salah urutan karena biasanya preview itu urutannya gak sama.



6 komentar

avatar

Aku jg sama nih...nungguin jung sunbae...tinggal 2 episode lg,jd penasaran gmn akhir drama ini ya..thanks ya recapnya..

avatar

Aq juga mulai muak dg drama ini padahal awalnya aq suka bangettttttt malahan sehari aq bisa nonton mpe 3 4 kali..... tapi sekarang aq malessss bangettt
Awal episode drama ini manisssss banget mpe bikin aq baper berminggu2 eeeee tapi sekarang bikin BT ga ketulungan...... yoo jung sunbae dikitttt banget scene nya....

avatar

Aku juga..ko makin ke sini ceritanya ga fokus yah..masa ceritain pemeran inho terus..aku pikir perkembangannya tuh semakin membuat hubungan jung n seol jd lebih mantap n saling percaya...terus si jung jg akan berubah jadi pribadi yg lbh terbuka n jujur..tp ko ga keliatan perkembangannya yah..padahal tinggal 3 episode lagi...

avatar

Aku juga..ko makin ke sini ceritanya ga fokus yah..masa ceritain pemeran inho terus..aku pikir perkembangannya tuh semakin membuat hubungan jung n seol jd lebih mantap n saling percaya...terus si jung jg akan berubah jadi pribadi yg lbh terbuka n jujur..tp ko ga keliatan perkembangannya yah..padahal tinggal 3 episode lagi...

avatar

Ko saya jadi kepikiran, kalo ending nya bakalan seol dan baek in ho :(

avatar

Aku suka ko keseluruhan drama ini, soalnya aku pernah baca webtoonnya.. Diangkat jd drama series seru jga sesuai ekspektasi karena pemeran2nya.. Klo yg bilang ini ga seru mereka ga punya selera drama yg berkualitas aja

Click to comment