-->

Type something and hit enter

On
advertise here

In Ho sedang ngepel, kakaknya sms minta uang dan In Ho mengabaikannya.



Seol akan mengambil minuman. In Ho mendatanginya sambil membawa kain pelnya, In Ho bercanda dengan mengarahkan pelnya ke kaki Seol dan membuat Seol menjatuhkan catatannya ke lantai yang basah. Cacatan Seol basah semua dan ia pergi dengan kesal. In Ho mengejarnya. 


In Ha masuk ke tempat kursus dan melihat mereka berdua, ia pikir Seol pacar In Ho.


Seol di minimarket membeli tissue untuk mengeringkan catatannya. In Ha mengambil minuman dan makanan, ia menyuruh Seol untuk membayarnya.


In Ho bertanggung jawab atas buku Seol, ia meminjam buku catatan pengajar kursus dengan imbalan rela untuk menyemir sepatu si pengajar. 


In Ho segera memfotokopinya untuk Seol. Tiba-tiba Seol menelfonnya, In Ho mengangkatnya dan kaget saat In Ha yang bicara. In Ho bertanya, dimana In Ha. In Ha mengatakan kalau ia ada di depan tempat kursus dan meminta In Ho segera datang dengan membawa sesuatu yang ia inginkan.

“Jika kau tak datang. Aku tak tahu apa yang akan aku lakukan pada pacarmu yang cantic ini.” Ancam In Ha.

In Ho pun bergegas kesana. 


In Ha mengembalikan ponsel Seol. Seol akan pergi tapi In Habmenahannya, ia penasaran apa hubungan Seol dengan In Ho, karena setahunya In Ho bukan tipe orang yang suka menghibur orang lain.

Seol menjelaskan kalau hubungannya dengan In Ho bukan seperti bayangan In Ha. Ia menjelaskan kalau ia dan In Ho hanya dua orang yang saling kenal. 

In Ho berlari dan berteriak  ”Tidak!! Tidak!! Baek In Ha , Jangan!!”

In Ha jadi gak percaya kalau mereka Cuma saling kenal karena In Ho cepat sekali datangnya dan berisik pula.


In Ho memberikan buku pak Baek pada Seol dan menyuruhnya untuk masuk dan mengopi sendiri setelah itu In Ho meminta Seol untuk mengembalikannya pada pak Baek.


In Ho menyeret kakaknya. In Ha berteriak menyebut In Ho psycho. In Ho pun melepaskan tangan kakaknya, ia memarahi kakaknya yang berani mengganggu Seol. In Ha mengingatkan In Ho kalau bukan saatnya In Ho untuk berkencan. In Ho bilang kalau ia tidak berkencan.


In Ha tidak tertarik dengan hubungan mereka, ia hanya minta uang. In Ho tanya, apa In Ha menyebabkan masalah lagi.

“Aku hanya tidak membayar tagihan telponku. Lagipula itu juga bukan atas namaku..”

In Ho akan memukul In Ha tapi ia urungkan. 

“Apa? Mau pukul? Silahkan.. kau tak ada bedanya dengan bibi.” Kata In Ha.


Kilas balik,, In Ha kecil membuat marah bibi dan ia dipukuli oleh bibi. In Ho kecil gak tega melihatnya, ia menarik In Ha kecil dan mengajaknya masuk ke kamar, ia lalu mengunci kamar. Di luar bibi menggedor pintu kamar.


In Ho kecil memarahi kakaknya yang selalu membuat bibi marah. In Ha kecil tidak mau hidup dengan bibinya, ia akan melaporkan bibinya ke polisi. In Ho gak setuju karena itu artinya mereka gak punya tempat tinggal karena kakek dan orangtua mereka sudah meninggal. In Ha mencuri perhiasan dan uang bibinya dilemari, ia akan kabur lewat pintu tapi In Ho kecil menunjukkan jalan kabur yang aman.


In Ho membuka jendela dan berhasil kabur namun In Ha ketangkap oleh bibi yang membuka pintu kamar dengan kunci cadangan. In Ha berteriak pada In Ho agar membawanya juga, bagaimana bisa In Ho lari sendirian.


In Ho keluar dan bertemu dengan ayah Jung. In Ha juga berusaha lari, ia berhasil keluar dan bibi masih mengejarnya. In Ha memeluk ayah Jung memintanya membawanya, In Ha menunjukkan luka-luka akibat pukulan bibi dan  terus merengek pada Ayah Jung untuk membawanya pergi dari rumah bibinya.


Kebali ke masa kini.. In Ha berhasil mendapatkan uang dari In Ho, ia menghitung uangnya dengan senyuman sinis.


Seol membawakan kopi untuk In Ho, ia berterimakasih atas bukunya. In Ho msih bad mood jadi ia tidak begitu menanggapi Seol.


Seol sibuk membantu restaurant keluarganya saat weekend. Ayah pergi disaat restaurant rame-ramenya. Ayah sebenarnya malu membuka restaurant.


Seol ketiduran. Jung menelfon, sepertinya mereka janjian untuk nonton bersama. Seol mengatakan kalau ia habis membantu restaurant keluarganya selama weekend. Jung mengerti kalau Seol pasti kelelahan dan menunda acara nonton, ia akan datang ke tempat Seol. Seol mengatakan kalau ada bar di dekat kosnya, ia menyuruh Jung kesana, ia akan segera datang.


Ass. Heo di kamar Joo Yong. Ia menelfon Joo Yong tapi tak aktif. 


Joo Yong sedang minum  soju di bar dekat kos. Jung datang dan Joo Yong menyapanya. Jung memanggilnya Hyung. Jung kemudian duduk semeja dengan Joo Yong.

Jung bertanya kenapa Joo Yong lusuh banget. Joo Yong mengatakan kalau ia pergi dari rumah karena cintanya tak disetujui keluarga. Jung tak percaya kalau Joo Yong pergi hanya masalah cinta. Joo Yong tak memiliki solusi lain karena pacarnya bisa menerimanya apa adanya.

“Hyung, sadarlah dan kembali ke rumah” pinta Jung.

“apa kau tahu apa itu cinta? Kerjaanmu Cuma kesana-kemari.. Yah, orang yang cerdas tidak akan mau denganmu..”

Sadar kelepasan bicara Joo Yong mencoba menjelaskan maksudnya kalau Jung tidak melakukan sesuatu yang salah. Joo Yong mengatakan kalau ia sudah mabuk makanya bicara ngelantur. Jung kelihatan gak suka dengan Joo Yong, Jung lalu mengajaknya pergi karena Joo Yong kelihatannya memang sudah mabuk. Joo Yong gak mau, ia malah minta Jung untuk membelikannya minum lagi karena mereka sudah lama tak bertemu.


Kemudian Seol datang, Joo Yong kaget melihat Seol kenal dengan Jung tambah kaget lagi mengetahui kalau keduanya berkencan.


In Ho melihat orang yang mencurigakan mengambil batu yang dibuat ganjal ban mobil dan dia tampak mencurigakan. In Ho awalnya tak menghiraukannya,  ia teringat kalau daerah itu adalah kosannya Seol. In Ho mengejarnya.


Ass. Heo keluar dari kosannya Joo Yong, dia masih mencoba menghubungi Joo Yong tapi gak diangkat. Kemudian oaring mencurigakan tadi mendekatinya dari belakang dan langsung memukulkan batu yang iia bawa ke tengkuk Ass. Heo.

Ass. Heo pingsan seketika, orang itu mengeluh kalau Ass. Heo lama sekali keluarnya, padahal bukan penghuni kos. Pria itu mengambil kunci di saku celana Ass. Heo.

“Bagaimana rasanya punya pacar pria?” tanya pria itu. Pria itu adalah cucu pemilik kos-kosan.


In Ho datang, ia hanya mendapati Ass. Heo yang tergeletak pingsan. In Ho mencoba membangunkan Ass. Heo. Kemudian ada seorang wanita keluar hendak membuang sampah, wanita itu teriak ketakutan. In Ho menyuruhnya untuk segera menelfon ambulans. In Ho menggunakan kemejanya untuk.. gak tahu untuk apa tapi ia meletakkan kemejanya di belakan kepala Ass. Heo.


Joo Yong sudah mabuk berat. Jung menggendongnya ke kamarnya. Seol membuka pintu kamar Joo Yong, ia heran karena kamarnya gak terkunci. Seol menyiapkan alas tidur, kemudian Jung menurunkan Joo Yong dan membaringkannya.


Jung mengambil kunci di saku celana Joo Yong dan mengajak Seol keluar. Seol terpeleset dan Jung menangkap pinggangnya agar tak terjatuh. Seol gak tahu harus bagaimana, dipikirannya muncul banyak hal, mengajak Jung masuk untuk makan ramen atau minum kopi, tapi menurutnya itu akan aneh.

“Aku juga suka seperti ini, tapi lain waktu ya..” kata Jung.

Dan seperti di preview, Jung merapikan poni Seol, ia mengucapkan selamat malam dan menyerahkan kunci Joo Yong pada Seol, lalu pergi. Seol malu banget sampai menutupi mukanya dengan tangan, ia lalu menutup pintu kamar Joo Yong.


Pagi-pagi, di lingkungan kosan Seol pada ribut,ada polisi juga. Seorang Ahjumma menuduh Joo Yong mengintipnya saat mandi. Joo Yong bersikeras tidak melakukannya, untung Seol datang dan menguatkan alibi Joo Yong kalau ia sedang bersama Seol saat kejadian intip terjadi. 

Polisi tak melepaskan Joo Yong begitu saja karena ia juga mendapat laporan bahwa ada banyak yang kehilangan pakaian dalam. Polisi ingin memeriksa kamar Joo Yong dan Joo Yong dengan senang hati mempersilahkannya.


Joo Yong meminta Seol untuk menemaninya. Pak polisi menggeledah kamar Joo Yong dan menemukan banyak pakaian dalam didalam selimut. Seol awalnya percaya kalau Joo Yong bukan peakunya, tapi melihat bukti-bukti itu dia jadi ragu. Pak polisi membawa Joo Yong ke kantor.


Seol mengikuti Joo Yong sampai ke kantor polisi. Seol menerima telfon Jung (Jung ada di tempat gym), ia bercerita kalau banyak pakaian dalam wanita ditemukan di kamar Joo Yong dan sekarang ia di kantor polisi. Jung menanggapi cerita Seol dengan dingin dan melanjutkan gym-nya kembali.

Seol jadi mikir, “bukannya mereka berteman?”

Joo Yong diiterogasi polisi, polisi juga mengatakan kalau ada korban pemukulan namanya Heo Yoon Seob. Joo Yong langsung berlari ke Ass. Heo, mungkin di rumah sakit.



Seol keluar dari kantor polisi, ia melihat ada In Ho disana.


Mereka berakhir jalan bersama. In Ho cerita kalau ia yang menyelamatkan tapi dituduh sebagai pelaku. In Ho jadi percaya kalau tak ada untungnya berbuat baik.

“tetap saja, yang kau tolong itu asdos di kampusku. Kau melakukan hal bagus” Hibur Seol.

In Ho menanyakan keadaan Ass.. Heo. Seol menjelaskan kalau Ass. Heo baik-baik saja.


Seol penasaran, kenapa In Ho bisa di depan kosannya. In Ho menjelaskan kalau ia tidak sengaja ada disana, ia sedang mengejar seorang pria yang pergi membawa batu (ternyata batu bata). 

“Kenapa juga aku sengaja ke tempatmu? Kau ini lucu sekali.” Lanjut In Ho.

In Ho kelihatan gugup dan Seol bisa membacanya, Ia bertanya apa ia salah ngomong. In Ho mengatakan kalau Seol gak salah ngomong kok.

Seol berterimakasih. Dan In Ho minta maaf atas perbuatan kakaknya, In Ho meminta Seol untuk lari saja saat bertemu kakaknya lagi. in Ho lalu pergi.


Seol akan masuk ke kamarnya, ia mendengar pertengkaran di kamar sebelah. Di dalam kamar Joo Yong, Ass. Heo ngamuk karena tahu kalau Joo Yong gak belajar hanya minum saja kerjaannya dan gak mengangkat tekfonnya, sekarang malah ada kejadian seperti ini.

Ass. Heo membuka pintu dan Seol udah ada di depan kamar Joo Yong. Seol mengatakan kalau ia ingin tahu keadaan joo Yong. Ass. Heo bertanya, kenapa Seol ada disana. seol menjelaskan kalau ia tinggal di kamar sebelah.

“Hei, apa kalian sengaja mempermainkan kelemahanku? Sekarang kau ingin kuliah gratis, kan? Sudah dapat beasiswa dapat kerja pula. Hidupmu pasi sangat indah, kan?” kata Ass. Heo.

Seol tak mengerti. Ass. Heo mengatakan kalau Jung mengancamnya untuk membuag paper Jung agar Seol dapat beasiswa. Joo Yong tak menyangka kalau anak orang kaya yang mengancam Ass. Heo itu adalah Jung.

Seol diam saja, ia masih speechless. Ass. Heo terus menanyainya, “apa kau gak tahu? Gak tahu?”


Jung sedang dijalan, Seol menelfonnya meminta bertemu. Mereka ketemuan di taman. 

Tanpa basa-basi Seol langsung mengatakan apa yang ia dengar dari Ass. Heo kalau Jung mengancam Ass. Heo untuk pura-pura menghilangkan papernya. Seol menanyakan, apa itu benar? Jung membenarkan. Seol menanyakan alasan Jung.

“Aku tidak ingin kau pergi.” Jawab Jung.

Seol masih janggal, karena dulu mereka bahkan tidak bicara. Jung menjelaskan kalau ia ingin lebih dekat dengan Seol dan ingin meluruskan kesalahpahaman diantara mereka. Lalu Jung mendengar kalau Seol mau cuti, Jung mau membantu tapi tak tahu caranya, jadi ia berikan saja beasiswanya.

“Ingin lebih dekat denganku, ingin meluruskan kesalahpahaman diantara kita? Dengan menjadikan Ass. Heo sebagai asdos yang buruk. Dan aku menjadi orang yang mendapatkan beasiswa secara tidak adil. Aku tidak mengetahuinya dan kita malah tertawa di hadapannya. Aku tidak tahu kenapa dia membenciku.” Uajar Seol.

Jung memotong, ia tidak melihat Ass. Heo sebagai korban. Jung menjelaskan kalau Ass. Heo pernah melakukan kesalahan padanya dan sebagai gantinya, ia meminta Ass. Heo untuk menghilangkan papernya. Itu kesepakatan yang sudah selesai.

Seol bertanya, itu sudah selesai? Jung menegaskan kembali kalau itu sudah selesai.

“Seol, jangan meributkan sesuatu yang sudah terjadi.” Pinta Jung.

Tapi Seol gak bisa seperti Jung yang menganggap semua ini gampang. Jung mengatakan kalau ia sudah menjelaskannya tadi.

Seol mengatakan kalau Ass. Heo disalahkan orang-orang dan Ass. Heo membencinya. Ia menayakan, apa Jung gak pernah melihat dari sidut pandang Ass. Heo.

“Maaf, aku tidak memikirkannya. Tapi paling tidak.. aku melakukannya untukmu. Aku ingin kau tahu itu” Jawab Jung.


Seol makin gimana gitu.. ia pamit pergi duluan. Jung menahan lengannya, dan Seol langsung melepaskannya.

harga diriku tercabik hingga mau gila rasanya. Aku tidak bisa bernafas memikirkan seseorang yang tersakiti demi kebaikanku.

Seol menatap Jung, ia ingin mengatakan terimakasih tapi tidak bisa. Kemudian Seol pergi tanpa menoleh kebelakang.

Aku tidak ingin menerima apa pun dari orang lain. Tanpa kusadari, aku malah selalu mendapatkan semua hal darinya. Yang membuatku paling  marah adalah… aku terharu oleh kata-katanya yang melakukan semua ini untukku.”


Jung: “Aku sudah katakanyang sebenarnya. Sudah kukatakan.”

Jung menelfon Ass. Heo. Menanyakan keberadaan Ass. Heo.


Kilas balik, 6 bulan lalu – Akhir dari pesta.
Jung melihat Ass. Heo mengambil uang dari dompet yang terjatuh.  Kayaknya itu dompet Jung.


Kemudian Jung mendatangi ruang departemen. Ia meminta Ass. Heo untuk membuang papernya sebelum nilainya diinput. Ass. Heo mengatakan kalau Jung tidak akan bisa mendapatkan beasiswa. Jung tahu hal itu. Ass. Heo yang tak mau menganggung kesalahan dan harus mendapat kemarahan dari professor.

Jung mengatakan kalau Ass. Heo harus mau. Ass. Heo harus menerima konsekuensi dari perbuatannya. Jung mengatakan kalau dengan itu mereka impas.


Kembali ke masa kini. 
Ass. Heo curhat dengan Joo Yong soal Jung yang semakin menakutkan. Joo Yog menjelaskan kalau Jung merasa tak adail maka ia akan membalasnya. Ass. Heo mengancam akan membubuh Jung jika Jung menyebarkan rumor.


Jung datang dan mendengar ancaman Ass. Heo. 

“Kau yang melakukan kesalahan, beraninya kau bicara seperti itu? kita sepakat untuk melupakannya, tapi kau malah bersikapbegini? Lalu kali ini… Kali ini aku harus lakukan apa?” ujar Jung.

Joo Yong mencoba menenangkan Jung, ia mengatakan kalau Ass.Heo baru saja keluar dari Rumah Sakit jadi bicaranya sedikit ngawur. Jung menyuruh Joo Yong minggir dengan tangannya.

Jung mendekati Ass. Heo dan menatapnya tajam. Ass. Heo ,uncur, Joo Yong memaksanya untuk mint maaf. Tapi Ass. Heo tak sudi, lebih baik ia yang dipecat. 

“Kenapa kalian ini? heboh sekali. Yang satu pencuri kartu kredit, yang satu pencuri pakaian dalam. Hyung, apa kau orang tuamu tahu yang terjadi?” Tanya Jung.


Joo Yong menjelaskan kalau Ass. Heo melakukan semua itu demi dirinya dan kalau soal pakaian dalam, ia benar-benar tidak tahu. Jung menjawab kalau Joo Yong tidak akan tahu hal itu sampai namana dibersihkan.

“benar sekali, inilah Yoo Jung. Kau tidak tahu perasaan orang lain. Mudah sekali bagimu untuk menindasnya. Kau lebih buruk dari sebelumnya.” Ujar Joo Yong.

Jung tak terima disalahkan begitu, ia menunjuk Ass. Heo yang telah mengacaukan semuanya juga menyalahkan Joo Yong , “Situasiku saat ini..” (baru kali ini lihat Jung lepas control ketenangannya, selama ini dia selalu tanag, melihat dia kehilangan kontrol gitu menakutkan sekali, aku sampai merinding)


Jung akan menyerang Ass. Heo yang berani-beraninya mengatakan pada Seol.  Joo Yong menghentikannya dan bahkan berlutut minta maaf pada Jung, memohon agar Jung memaafkan Ass. Heo karena Ass. Heo selama ini melakukan semuanya demi dirinya, Ass. Heo sudah banyak menderita karenanya.

Ass. Heo menarik Joo Yong untuk berdiri. Jung meminta mereka berhenti, ia akan memaafkan mereka kali inidengan satu syatar yaitu ia tidak ingin melihat mereka di sekitar Seol lagi. Joo Yong agak kebaratan. Jung mengancam akan memberitahu keluarga Joo Yong tentang keadaan Joo Yong sekarang. 

“Hyung, Sadarlah.”

Dan mereka tidak bisa apa-apa selain menuruti persyaratan Jung. 

Jung meninggalkan mereka.


Ass. Heo bertanya, apa Joo Yong akan pulang kerumahnya. Joo Yong mengatakan kalau hari ini terasa sangat panjang, ia mencoba memeluk Ass. Heo, Ass. Heo mendorongnya, ia kembali bertanya, apa Joo Yong akan pulang atau tidak. Joo Yong memeluk Ass. Heo memintanya tidak marah kali ini. 


Jung di rumahnya sedang main game. Ia memikirkan kata-kata Joo Yong dan Seol tadi mengenai dirinya yang sebenarnya.

Apa aku aneh? Apa yang kulakukan dan caraku berpikir? Kenapa? Ada apa?

Ia teringat, semua orang yang mengatakan kalau ia sebeanrnya tidak baik.

Aku tidak seaneh itu. itu semua karena kalian.


Jung teringat saat acara gathering, di saat Joo Yeon menumpahkan minuman, dan Seol tersenyum sinis melihat Jung.

Kau juga begitu. kau hanya melihat dan tertawa sinis.”


Terinngat saat Seol akan naik lift tapi tidak jadi karena ada Jung.

“Kau menghakimiku. Lalu menjauh”


“Seol.. Aku tidak aneh”

4 komentar

avatar

ngeliat jung kayak gitu kok aku malah jadi kasihan ya...jung meskipun aneh tapi sepertinya dia kesepian...makin suka sama drama ini cerita nya yg gak terlalu melenceng dari webtoon nya,meski ada sedikit banyak perbedaan dg webtoon nya tapi tetep asyik kok...jadi semangat ya buat sinopsis nya!!!!!!

avatar

ngeliat jung kayak gitu kok aku malah jadi kasihan ya...jung meskipun aneh tapi sepertinya dia kesepian...makin suka sama drama ini cerita nya yg gak terlalu melenceng dari webtoon nya,meski ada sedikit banyak perbedaan dg webtoon nya tapi tetep asyik kok...jadi semangat ya buat sinopsis nya!!!!!!

avatar

orang lain memandang jung aneh hanya karena mereka iri. dan juga caa berfikir jung yang berbeda dengan orang banyak.

avatar

Makin seru ajaa , ditunggu kelanjutannya kak . Semangat :D

Click to comment