Hari berganti malam. Joo Yeon tadi ternyata gak bertemu dengan Jung, ia berniat untuk mengirimi Jung pesan tapi gak jadi, ia menghapusnya lagi. Joo Yeon gak sengaja lihat ke gedung lain, dan ia melihat Seol sedang belajar.
Tiba-tiba Ahjusshi gelandangan tadi dan sekarang mabuk menghampirinya, ia meminta sesuatu pada Joo Yeon. Joo Yeon menyuruh Ahjusshi untuk masuk ke gedung tempat Seol, ia berbohong pada Ahjusshi kalau disana ada sisa minuman dan mengatakan akan ada mahasiswa yang memberikan minuman tersebut pada Ahjusshi. Ahjusshi lalu berjalan ke gedung tersebut.
“Oke, image-ku telah hancur, dan aku akan membalasmu.” Ujar Joo Yeon.
Di dalam gedung, Seol masih belajar di ruang club Eun Taek. Sepertinya di gedung tersebut Cuma ada dia seorang. Ahjusshi tertatih-tatih masuk ke dalam gedung karena mabuk, ia tak sengaja memecahkan botol soju yang dibawanya. Seol mendengar suara pecahan tersebut, ia mulai takut.
Joo Yeon lari-lari memanggil Jung di parkiran karena Jung gak menjawab telfonnya. Joo Yeon meminta bantuan Jung karena Seol dalam bahaya.
“Aku tadi melihat Seol diserang oleh pria mabuk. Ahjusshi meminta uang pada Seol. Seol mencoba untuk melawannya. Dan sepertinya Seol pergi ke ruang club. Tapi, sepertinya Ahjusshi itu sangat marah dan ingin memukul Seol. Kau tahu kan kalau terkadang lidah Seol sangatlah tajam. Itulah kenapa kita bertengkar kemarin. Seol tak suka melihat kita berdua dekat. Tapi aku tetap tidak bisa melihatnya berada dalam bahaya. Dia adalah temanku.” Joo Yeon mengarang cerita.
Jung menganggapinya dengan dingin, mengatakan kalau semua akan baik-baik saja lalu masuk mobilnya. Jung mengatakan kalau seharusnya Joo Yeon melapor pada satpam jika memang Joo Yeon sangat khawatir pada Seol tapi kenapa Joo Yeon malah repot-repot datang padanya.
“Sepertinya rencanamu salah, kan? Kau yang memulainya jadi kau sendiri yang selesaikan.”
Jung lalu pergi meninggalkan Joo Yeon.
Seol keluar dari ruang club diam-diam untuk menghindari Ahjusshi tapi ia kepergok juga. Ahjusshi menahan Seol pergi, ia meminta Seol untuk memberinya Soju lagi. Seol mencoba untuk melepaskan tangan Ahjusshi tapi malah menyebabkan tangannya tergores pecahan botol soju Ahjusshi.
Joo Yeon diluar melihat dua satpam berlari menuju gedung ruang club. Dan Seol dapat selamat dari Ahjusshi berkat satpam tersebut.
Seol membeli minuman di mesin minuman, Jung datang tiba-tiba. Jung mengambilkan minuman Seol dan membukanya lalu memberikan kembali pada Seol. Jung melihat tangan Seol di plaster. Seol mengatakan kalau tangannya tak sengaja tergores kaleng tuna.
Jung lalu mengajak Seol ke suatu tempat, lebih tepatnya memaksa sih, soalnya pake menarik Seol dan membawakan bukunya pula. Jung mengajak Seol ketaman untuk mengobati luka Seol. Seol berkali-kali menolaknya, ia akan melakukannya sendiri tapi Jung tak membiarkannya.
Seol berterimakasih. Jung heran kenapa Seol sangat lemah.
“Dia kenapa lagi?” kata hati Seol.
Jung melanjutkan kalau seharusnya Seol lebih mengkhawatirkan diri sendiri. “kau tak akan lulus dengan semua masalahmu itu.”
Seol kembali membatin, apa Jung mengkhawatirkannya dan Jung langsung menjawab kalau ia hanya khawatir pada Seol. Jung meminta Seol mengatakan semua masalah yang dihadapinya dan ia akan berusaha membantu.
“Aku belum pernah merasakan perasaan ini sebelumnya.”
Jung akan membahas tentang Joo Yeon. Seol memotongnya, ia mengatakan kalau Joo Yeon sangat menyukai Jung.
“Sunbae tahu itu, kan? Jadi, jika dia melihat Sunbae bersikap baik padaku, aku yakin dia sangat marah. Apa aku menganggu hubungan kalian?” tanya Seol.
Jung malah tertawa, menganggap Seol lucu.
Jae Woo (mahasiswa satu angkatan dengan Jung) sedang main laptop di tangga, Sang Cheol menghampirinya untuk meminjam paksa laptopnya. Sang Cheol ingin melihat presentasi Jae Woo yang dulu dapet A.
Sang Cheol kemudian melihat Seol sedang belajar, kemudian ia menghapirinya dan menyuruh Seol untuk mencarikan materi presentasi Jae Woo (karena sebelumnya Seol pernah lihat presentasi Jae Woo) dan memberikan laptop Jae Woo. Sang Cheol mengatakan kalau ia akan foto wisuda dulu dan kembali 5 menit lagi. Seol mau menolak tapi Sang Cheol keburu pergi.
Seol mengubek-ubek folder di laptop Jae Woo, ia menemukan foto yang membuat Sang Cheol geger tahun lalu yang menuduh Seol sebagai pelaku yang mengunggah bukti kalau ia menggelapkan uang gathering. Saat itu Seol mencurigai Jung yang ternyata bukan pelakunya.
“jadi yang melaporkan Sang Cheol Sunbae bukan Yoo Jung Sunbae, tapi Jae Woo sunbae?”
Jae Woo datang, melihat Seol menemukan rahasianya, ia langsung merebut laptopnya dari Seol. Seol mengatakan kalau ia tak akan mengatakannya pada siapapun.
Seol kemudian mencari Jung, ia sekarang mulai menghapus semua kecurigaannya selama ini pada Jung. Ia melihat Jung di sebelah pot tanaman sedang memainkan semut. Seol kemudian menghampirinya untuk minta maaf.
“Sunbae, kau sudah berfoto?” Seol basa-basi dulu.
Jung masih asyik dengan semut di jarinya, ia menjawab tanpa melihat Seol kalau ia masih perlu menunggu lagi. kemudian Jung mengembalikan semut itu ke tanaman. Seol mengembalikan catatan Jung, ia masih bingung mau memulai minta maaf.
Akhirnya, Seol mengatakan kalau ia akan mentraktir Jung makan untuk memenuhi janjinya waktu itu dan untuk membalas kebaikan Jung akhir-akhir ini.
“Dan aku juga minta maaf atas segala hal. Aku… sepertinya telah salah paham padamu tahun lalu. Tahun lalu dan tahun ini juga. Kepribadianku memang sangat sensitive. Aku punya kebiasaan sering menarik kesimpulan begitu saja. Dan akhirnya seperti ini.” Lanjut Seol.
Jung menyadari sikap Seol yang ini. seol berjanji akan berusaha untuk merubah sifatnya yang ini dan sekali lagi iaminta maaf. Jung lalu mengajaknya berfoto. Seol menolak tapi Jung memaksa akhirnya ekspresi Seol aneh. Jae Woo melihat keduanya dari atas.
Kilas balik 1 tahun lalu..
Acara gathering selesai. Jung masih di depan pintu. Jae Woo keluar, ia kesal karena Sang Cheol selalu menjadikannya sasaran pembullyan. Jung mengikutinya keluar. Jae Woo menduga kalau Jung pasti mau menertawainya juga. Tapi bukan itu tujuan Jung, ia lebih memprofokasi Jae Woo untuk melawan Sang Cheol. Jae Woo sudah melawan tapi tak mempan selama ini.
Jung memberikan bon acara gathering pada Jae Woo dan meminta Jae Woo untuk memberikannya pada Sang Cheol. Jae Woo heran kenapa Jung memberikan bon itu padanya.
“Kalau begitu buang saja.” Jawab Jung dengan senyum palsunya.
Jae Woo melihat total bon, ia menyadari kalau seharusnya ada uang sisa dari iuran mereka tapi Sang Cheol bilang uangnya sudah habis.
Kembali ke masa kini..
Seol makan malam di kos. Jung mengirim hasil foto tadi dan mata Seol Cuma kebuka sedikit, jadi aneh kelihatannya apalagi kalo disandingkan dengan Jung yang perfect. Ah Young menelfon, mngatakan kalau tadi ia bertemu dengan Jung dan kelihatannya Jung menyenangkan.
Ah Young meminta Seol untuk membantunya lebih dekat dengan Jung. Seol sekarang tahu kalau Jung beneran baik jadi ia bersedia.
Seol datang ke kampus seperti biasa. Bo Ra dan Eun Taek sudah
menunggunya. Eun Taek lalu menggendong Seol dipundaknya untuk memasukannya ke sebuah ruangan. Selanjutnya giliran Bo Ra,
ia memaksa Seol untuk mengganti baju dan memoles make up ke muka Seol.
Bo Ra dan Seol keluar, Bo Ra memamerkan hasil karyanya pada Eun Taek. Eun Tak memuji Seol yang terlihat cantik, kalau begini pasti Seol akan mendapat tambahan suara (saat voting cewek tercantik sejurusan).
Bo Ra mengingatkan Seol agar tak terlambat, tepat jam 6 sore dan nama cowok teman kencan Seol adalah Ahn Myung Chi.
Seol malu masuk ke kelas, ia menutupi mukanya dengan buku. Jung melihatnya.
“Aku trlihat aneh ya..?”
“Gak kok, kau terlihat cantic.”
Seol menjelaskan kalau ia ada acara nanti sore. Kemudian Ah Young mengiriminya pesan, menanyakan jam berapa ia bisa menemuinya juga Jung. Seol bertanya pada Jung, apa Jung ada waktu luang setelah kelas berakhir. Jung mengangguk. Lalu Seol membalas pesan Ah Young, untuk janjian jam set 5 di kafetaria untuk makan bareng.
Dan jadilah mereka bertiga makan bareng. Seol jadi makcomblang, ia mengatakan semua kebaikan Ah Young serta melebih-lebihkannya sedikit, sampai puncaknya ia mengatakan kalau Jung dan Ah Young terlihat cocok bersama.
Seol merasa ia telah bicara terlalu jauh, ia gak enak pada Jung, kemudian ia pergi membeli kopi agar topiknya berganti. Seol hanya membeli dua untuk Ah Young dan untuk Jung kemudian ia pamit pergi duluan.
Jung bertanya pada Ah Young kemana Seol akan pergi. Ah Young mengatakan kalau Seol akan pergi kencan buta yang di rencanakan oleh Bo Ra. Jung langsung merubah raut wajahnya menjadi dingin.
In Ho mencoba melamar pekerjaan sebagai pelayan restaurant tapi manager tak menyukai sikap kasarnya, jadinya ia dolak.
Kebetulan In Ho melihat Seol di restaurant yang sama. Teman kencan Seol gak sopan sekali, sepertinya ia meremehkan Seol yang tak tahu dunia luar. In Ho tak tahan mendengarnya, ia menghampiri meja Seol.
“Karena menganggapku gembel, ku kira kau orang kaya.” Kata In Ho pada Seol.
Myung Chi tanya, siapa In Ho? Apa Seol mengenal In Ho? In Ho mengatakan sesuatu yang menyinggung Myung Chi, Myung Chi tak terima. In Ho siap memukul Myung Chi tapi Seol menghentikannya.
“Apa kau punya uang ganti rugi setelah berkelahi di sini? Jika kau memang kaya, bayarkan servis laptopku.” Kata Seol.
Seol mengambil tasnya, ia bersiap pergi. Tapi sebelumnya, Myung Chi memanggilnya dan mengatakan kalau In Ho cocok dengan Seol. In Ho menarik kerah baju Myung Chi. Seol melepaskannya, ia kemudian mengungkapkan apa yang ditahannya dari tadi.
“Hidupku memang membosankan, lalu kenapa? Apa urusannya denganmu? Hah? Melodi Schubert? Kau terlihat seperti banci sekarang. Tak usah sok berbahasa Inggris. Pengucapanmu sangat jelek. Aku malu mendengarnya. “
Seol kemudian pergi. In Ho masih disana, ia malah mengajak Myung Chi kembali duduk. In Ho duduk ditempat Seol dan menemukan HP Seol ketinggalan.
Seol pulang ke kosan, didepan kosnya sudah ada Jung yang menunggunya.
“Sunbae, kenapa kau di sini? Bagaimana dengan makan malammu tadi?” sapa Seol.
Jung sama sekali gak senyum. Seol menanyakan gimana Ah Yeong. Jung kembali memperlihatkan senyum evilnya..
“Akhir-akhir ini… Aku menganggap hubungan kita semakin dekat. Tapi, kau tak menganggapku sama sekali. Kau tak ada bedanya dengan yang lain. Aku berusaha sangat keras hanya untuk bisa makan denganmu.”
Setelah mengatakannya, Jung pergi begitu saja. Seol jadi bingung..
In Ho mengamati ponsel jadul Seol, jika ia menjualnya pasti tak laku mahal. Lalu In Ho memutuskan untuk mengembalikannya dan minta Seol mentraktirnya.
In Ho membuka log kontak Seol, ada nama Yoo Jung disana. In Ho berpikiran positif kalau ada banyak nama Yoo Jung. Kemudian ia membuka gallery dan melihat foto Seol dengan Jung, In Ho menyimpulkan kalau Jung dan Seol pacaran.
In Ho kemudian menghubungi Jung dengan ponsel Seol. Jung sedang menyetir, tapi ia mengangkatnya.
“Sudah lama ya, Yoo Jung.” Sapa In Ho.
Jung langsung mengenali suara In Ho. Yoo Jung langsung mengajaknya bertemu.
Saat Jung datang, In Ho mengulangi sapaannya lagi, “sudah lama ya, Yoo Jung.” Jung tak membalasnya, ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi (kenapa ponsel Seol ada pada In Ho).
“Sudah bertahun-tahun, dan kau tak menanyai kabarku?” tanya In Ho.
“Untuk apa? Apa kita sedekat itu?”
In Ho memalingkan muka, lalu menjawab “Benar juga, kita tak punya hubungan untuk saling menanyakan kabar.”
Jung meminta In Ho untuk mengembalikan ponsel Seol. In Ho penasaran, siapa Seol sampai mereka selfie bersama dan apa hubungan Seol dengan Jung sampai Jung langsung datang hanya dengan satu panggilan. Jung menjawab kalau itu bukan urusan In Ho. In Ho memasukkan ponsel Seol ke sakunya dan mengatakan kalau ia akan menanyakan hal ini pada Seol saja. Jung memperingatkan In Ho untuk tak menganggu hidupnya lagi.
“Kenapa? Apa kau akan melakukan hal yang sama seperti dulu?” tanya In Ho.
“kenapa kau terus bercanda? Sepertinya sistem otakmu sudah kembali normal sekarang. Tapi kau masih belum berubah.”
In Ho menolak, Jung lah yang tak berubah. Tetap tak merasa bersalah setelah menghancurkan hidup orang lain.
Diperlihatkan kilasan masa lalu. In Ho dihajar dekelompok siswa. Tangannya kena pukul tongkat besi. In Ho kesakitan. Jung melihatnya dan mengabaikannya. Saat di rumah sakit, In Ho sepertinya juga bicara serius dengan Jung membuatnya kesal dan meneteskan air mata.
“kenapa aku harus merasa bersalah?” “Dengar baik-baik. Setelah aku lulus dan masuk ke perusahaan ayahku semua dana amal yang kau dapatkan akan terhenti. Selama ini aku hanya kasihan padamu, tapi tidak lagi.”
“kasihan?”
“Beritahu pada nunamu juga. Kebahagiaan kalian akan berakhir. Kalian harus menghidupi hidup kalian sendiri.”
Jung kemudian menuju mobilnya, tapi ia berbalik, “berhenti bercanda, dan cepat kembalikan ponsel itu.”
In Ho diam di tempat menatap kepergian Jung, ia teringat saat kebersamaan mereka dulu dengan In Ha juga.
“memangnya apa yang aku harapkan?” In H menghela nafas.
3 komentar
semangat ya mba nge recapnya..ini salah satu drama yang aku tunggu tahun ini, secara manhwanya juga keren..berharap banget ceritanya nggak diubah-ubah, takut keciwa..
aku tunggu kelanjutannya yah..kamsamida
Semangat ngerecap drama citt...
Ditunggu kelanjutannya 😆
Terimakasih...