-->

Type something and hit enter

On
advertise here


Ibu berjalan gontai menuju rumah, sesampainya didepan gerbang ia tak langsung masuk dalam benaknya masih terbayang Eun Chul yang gagal ujian pengacara. Ibu menghela nafas panjang lalu masuk kedalam.



Didalam ada Bom dan Eun Chul sedang menyiapkan makan malam. Ibu langsung memukul Bom karena membiarkan Eun Chul bekerja. Bom kesal karena selalu diperlakukan berbeda, ia langsung masuk kamar.


Eun Chul menjelaskan pada ibu kalau bukan Bom yang menyuruhnya, ia melakukan ini sebagai latihan lagian selalu berdiam diri dikamar membuatnya sesak. Ibu berusaha bersikap biasa pada Eun Chul, ia menyuruh Eun Chul belajar saja untuk ujian pengacara tahun depan, mendaftar akademi juga.

“Aku akan memikirkannya” jawab Eun Chul.

Ibu menduga itu karena uang. Lalu Ibu menyanggupi akan mendukung Eun Chul sampai lulus ujian pengacara dan jika Eun chul mau olahraga tinggal bilang saja, Ibu akan mendapatkan kartu Gym untuknya “Jadi jangan lakukan ini.” Pinta Ibu.

Nampak kalau Ibu belum bisa menerima gagalnya Eun Chul, tapi ia tak bisa memarahi Eun Chul dan akhirnya Eun Sol ikut-ikutan jadi pelampiasan.


Eun Sol memberikan sertifikat penunjukan kembali Soo Chul sebagai presiden Fans Clubnya. Ia membacakannya sendiri. 

Soo Chul berterimakasih atas sertifikatnya, namun ia merasa tak pernah bilang kalau ia menginginkan posisi presiden lagi.

“memang kau tak pernah bilang, tapi kau melakukan sesuatu untuk mendapatkan posisimu kembali. Bukankah begitu?” Eun Sol menjelaskan.


Kilas Balik. Soo Chul melihat Bom sedang mengetik nama Eun Sol dimesin pencarian secara berulang, Bom ingin menjadikan nama Eun Sol sebagai kata pencarian tertinggi di internet karena tadi Bom melihat Eun Sol marah karena namanya berada di bawah.

“Kau tidak bisa melakukan ini sendiri” nasehat Soo Chul.

“ada hal lain yang bisa kubantu? Dia tidak mempunyai penggemar untuk melakukan ini untuknya” jelas Bom.


Kembali ke masa kini . Soo Chul mengerti sekarang kalau Eun Sol mengira ia yang melakukan itu, ia memaksakan senyumnya, ia merasa menyesal keluar dari jabatan Presiden Fans Club. Eun Sol berpesan agar Soo Chul melakukan tugasnya lebih baik lagi mulai sekarang.

Soo chul punya satu syarat, ia tidak mau lagi berkelahi dengan anggota fans Club lain. Eun Chul bertanya, apa Soo Chul tak bisa berkelahi?

“Tidak, aku seorang pemberi informasi. Peraturan modelku adalah Mahatma Gandhi bukan Violence, Okay?” Jelas Soo chul.

Eun Sol setuju, lalu mengajak Soo Chul mengambil foto penunjukkan.

[23 January 2015 –Penunjukkan kembali Yong Soo Chul sebagai Presiden Fans Club]


Episode 10
Bagaimana Mengenali Penipu Laundry.


Mi Young datang ketoko Laundry untuk menyapa Bom. Bom menyentuh cincin Mi Young, kemudian ia mengajak Mi Young untuk mentraktirnya makan malam karena sudah membantu menemukan cincinnya. Mi Young juga akan melakukannya, ia kemudian bertanya, apa ada yang ingin Bom makan?

“Aku pasti sudah gila. Kenapa aku mengajaknya makan malam” batin Bom.

Bom kemudian menarik kata-katanya, ia tidak berpikir kalau makan malam adalah ide yang bagus.


“Aku tidak benar-benar ingin makan mala mini. Benar kan Soo Chul? Mungkin kalau minum?” Bom meminta pendapat Soo Chul.

Soo Chul tak tahu harus menjawab apa, ia hanya mengulangi pertanyaan Bom, “Minum?”. Mi Young kembali menyanggupi, ia akan mentraktir Bom minum.

“kau mau mati karena mulutmu ini?” Batin Bom memaki dirinya sendiri karena mengatakan sesuatu tanpa berpikir.


Bom kembali berusaha menolak, ia tidak terbiasa minum berdua “mungkin jika ada tiga…”. Perkataan Bom terpotong oleh Mi Young yang akan mengajak Ki Joon juga. Bom tertawa garing, karena usahanya gagal. Mi Young mengajak Soo chul juga, ia kemudian pamit dan meminta Bom menghubunginya jika sudah menemukan tempat dan waktunya.


“kau tidak harus pergi jika kau tidak mau.” Kata Bom pada Soo Chul.

“Kelihatannya Noona yang tak mau pergi.kau batalkan saja. Kenapa kau bilang kalau kau ingin minum dengan seseorang yang bahkan tidak dekat denganmu?” Tanya Soo Chul.

“Entahlah, aku juga memikirkannya.” Jawab Bom.

Bom memukul kepalanya sendiri yang tidak mampu berkata apa-apa.


Eun Sol ngopi dengan temannya, Chae Yoon. Disana Cae Yoon menbawa serta pacarnya yang memiliki usaha pusat kebugaran, pacarnya hanya menjalankan usaha dibeberapa perusahaan yang yag diketahuinya. Kebetulan sang pacar juga akan menanamkan modal ke perusahaan entertainment . Chae Yoon meminta sang pacar untuk merekomendasikan Eun sol.

Sang pacar pamit, ia akan menutup usaha pusat kebugaran miliknya, sebelumnya ia memberi Chae Yoon kartu kredit dan menyuruhnya untuk makan dan belanja dengan Eun Sol, dia juga perpesan pada Eun Sol kalau akan segera menghubungi Eun sol.


Eun Sol kemudian menyampaikan pendapatnya mengenai pacar Chae Yoon yang sedikit terlalu tua walaupun wajahnya lumayan. Menurut Chae Yoon usia 30 belum terlalu tua dan ia juga selalu menyukai laki-laki yang sudah matang, bahkan mereka sudah memikirkan soal pernikahan.



Eun Sol dan Che Yoon ke toko Laundry untuk melaundry mantel Chae Yoon yang terkena noda. Bom memegang mantel Chae Yoon, ia melihat kalau Laki-laki yang Chae Yoon kencani ternyata sudah menikah dan istrinya sedang hamil. Juga ada kamar nomor 1803 dan penutup mata yang bertuliskan pesan ‘aku malu, datang sendirian dengan mata tertutup sayang’


 Eun Chul menelfon perusahaan yang dilamarnya, tapi mereka mengatakan kalau membutuhkan seorang yang berpengalaman. Eun chul mengerti, setelah menutup telfon ia mengerutu kesal, kalau mereka membutuhkannya seharusnya mereka mencantumkannya di deskripsinya. Dan ini sudah perusahaan ke-6 yang ia hubungi.

Ibu mendengar semua dari balik pintu kamar Eun Chul, Ibu mengetok pintu tepat saat Young Mi menelfon Eun Chul tapi eun Chul mematikannya dan Ibu pun masuk. Eun Chul pura-pura belajar.


Ibu membawa apel dan akan meletakkanya di meja, tapi ia melihat daftar perusahaan yang ditulis Eun Chul di bukunya. Eun Chul segera menutup buku itu dan menyingkirkannya agar ibu bisa meletakkan buah.

Ibu hanya tersenyum lalu meletaakan piring buahnya di meja. Eun Chul berterimakasih pada Ibu karena selalu memperhatikan asupan Vitamin untuknya. Ibu juga menawari Clementines, apa Eun chul mau itu juga? Eun Chul menjelaskan kalau nutrisi apel dan Clementines saling tumpeng tindih jadi ia akan memakannya lain waktu.

“Jika kau butuh sesuatu katakana pada Ibu.” Pesan Ibu kemudian keluar.


Ibu tidak bisa berdiam diri saja, ia harus mengumpulkan uang agar Eun Chul bisa belajar dengan tenang. Kemudian  ibu menelfon temannya, menanyakan masalah kerja paruh waktu ditmpatnya dan bayarannya juga lumayan.

“Itu pekerjaan yang cukup kasar. Apa kau akan baik-baik saja?” Tanya teman ibu.

Ibu tidak mempermasalahkannya, ia akan mulai bekerja sekarang.


Young Mi menelfoni Eun hul, tapi lagi-lagi telfonnya dimatikan, ia mulai khawatir. Mamy masuk ke kamar Young Mid an Young Mi segera menyembunyikan ponselnya. Mamy bertanya apa yang dilakukan Young Mi? young Mi bilang ia tidak melakukan apapun.

Mamy melihat ponsel Young Mid an segera mengambilnya. Mamy melihat daftar panggilan keluar, semua untuk Eun Chul. Mamy tak mengerti kenapa Young Mi bisa menyukai mobil jelek itu. Young Mi nyengir.

“Jika kau sudah melihat sedan mewah yang sudah mamy pilih, kau akan berubah pikiran.” Kata mamy yakin.


Mamy memanggil Supir Park (maaf sebelumnya salah nama, ternyata nama Supir Mamy adalah supir Park bukan Supir Kim). Supir Park membewa beberapa foto laki-laki. Mamy memintanya untuk memulai menjelaskan mulai dari no. 1

“Park Hyun Min, 29 tahun. Lulus dengan peringkat tertinggi dari teknik MIT..” penjelasan Supir Park.

Mamy memotongnya karena yang Supir Park tunjukkan adalah seorang dokte, bagaimana bisa seorang dokter belajar teknik mesin? Supir Park minta maaf, ia salah menunjukkan foto, kemudian ia mencari foto Park hyun Min namun fotonya malah berjatuhan dilantai. Mamy lagi-lagi dikesalkan oelh kecerobohan Supir Park.

Mamy berkata ia akan mengurusnya sendiri dan menyuruh Supir Park keluar. Mamy mengumpulkan foto dilantai. bukannya membantu, supir Park malah sengaja menjatuhkan beberapa foto yang masih ia pegang lalu berjalan keluar tanpa rasa bersalah. Mamy menduga kalau supir Park melakukannya dengan sengaja.


Mamy memberikan tumpukan foto yang sudah ia rapikan pada Young Mi, namun Young Mi malah membuangnya ke tong sampah. Mamy kaget karena Young Mi bersikap kasar.

“sekalipun mamy membawa satu truk laki-laki terbaik di muka bumi tak aka nada gunananya.” Tegas Young Mi. ia masih memilih Eun Chul.

Mamy bertanya dengan kesal, apa yang dilihat Young Mi dari Eun Chul, Mamy tak bisa mengerti semuanya. Young Mi juga tak tahu, ia sudah mencoba untuk mencari laki-laki yang levelnya diatas Eun Chul, tapi ia masih tidak juga bisa melakukan hal itu.

“Aku memikirkannya ketika aku menutup mataku. Dan aku mkembali memikirnya dirinya ketika aku membuka mataku. Aku bahkan memikirkan dirinya ketika aku menghitung uang. Aku merasakan aku sudah mengetahuinya sejak aku lahir.” Jelas Young Mi panjang.

Mamy sudah tak tahu harus melakukan apa lagi sekarang untuk menyadarkan Young Mi, begitu pula dengan Young Mi.


Di toko Laundry, Bom menelfon Eun Sol, ia bertanya apa Eun Sol yakin kalau pacar Chae Yoon bener-benar belum punya istri dan berlagak single?

“Apa kau menonton drama makjang? Omong kosong apa itu?” Eun Sol tak percaya.

Bom berbohong kalau ia tak sengaja mendengar kabar kalau pacarnya Chae Yoon sudah menikah. Eun Sol tetap tak percaya, ia langsung menutup telfonnya.

Bom yakin kalau Chae belum tahu  kalau pacarnya ternyata sudah menikah, ia harus tak bisa diam saja, ia harus melakukan sesuatu. Kemudian Bom memutuskan untuk pergi ketempat Pacar Chae Yoon.


Sampai disana Bom mendengar dengan baik kalau Pacarnya Chae Yoon sedang menelfon istrinya dan sang istri minta dibelikan Strawberry. Setelah laki-laki itu selesai menelfon Bom segera mengatakan tujuan kedatangannya.

Bom mengakau kalau ia kenal Chae Yoon, ia mengancam laki-laki itu untuk berhenti bermain-main dengan Char Yoon selagi ia masih berbicara dengan baik. Merasa kedoknya sudah terbuka laki-laki itu mengusir paksa Bom tapi Bom melawan, sayangnya Bom kalah kuat jadinya ia terjatuh.

“Sekali lagi kau mencampuri urusan pribadiku lagi. ini tidak akan berakhir, mengerti?” Laki-laki itu balik mengancam Bom. Kemudian ia pergi tapi sebelumnya ia sempat menendang tangan Bom yang meninggalkan luka lebam.


Bom mengadu pada nenek kalau ia telah dipukul. Nenek marah, siapa yang berani memukul wajah cucunya yang polos. Bom mengoreksi, bukan wajahnya yang dipukul. Nenek pikir wajah Bom yang dipukul karena ia melihat ada kerutan disana. HA!. Tapi nenek juga senang karena wajah cantik Bom tak terluka.

Bom bingung karena kata-katanya maupun kekerasannya tidak mampu menghentikan laki-laki itu, ia berpikir untuk mengatakan semua pada istri laki-laki itu. nenek mencegahnya karena dapat membahayakan janin yang dikandung sang istri. Bom kembali berpendapat kalau istrinya harus tahu kelakuan suaminya.

“Bagaimana kalau memberikan kebohongan untuk membuka kesempatan agar ia mampu menyadari kesalahannya? kau bisa memberitahu ke istrinya kalau hal ini tidak berhasil.” Saran nenek.

Bom menampungnya dan akan memikirkan caranya. Nenek igat jaman ia muda, ketika ia menikah para lelaki juga tidak membiarkannya sendiri. Bom kaget, pa anenek juga selingkuh? Nenek tidak melakukannya, ia menjauhkan semua lelaki itu dengan membangun tembok pada dirinya sendiri.

“Dibutuhkan dua tango, dan kau harus mengirim kotorannya. Jangan luka apa yang nenek katakana.” Pesan nenek sebelum pergi dengan berjalan mundur.


Eun Sol akan menghadiri audisi yang disarankan oleh pacar Chae Yoon. Eun Sol menghubungi Chae yoon karena pacarnya yang akan mengantar Eun Sol menuju tempat audisi. Pacar Chae Yoon datang Eun Sol menutup telfon. Saat meminta Eun Sol masuk ke mobilnya, laki-laki itu berbicara santai (tidak formal) pada Eun Sol dan Eun Sol merasa itu agak aneh.

Didalam mobil laki-laki itu memandang nakal pada Eun Sol, tapi Eun Sol tak menyadarinya. Eun Sol berterimakasih padanya karena telah merekomendasikannya untuk audisi kali ini. Laki-laki itu tak mempermasalahkan hal ini karena ia akan segera memulai bisnis entertainment sendiri.

“bahkan jika kau tidak lulus audisi ini, aku akan mendukungmu, jangan khawatir” rayu laki-laki itu.

Eun Sol sangat senang mendengarnya dan juga sangat berterimakasih tapi ia masih menggunakan Bahasa formal, laki-laki itu memintanya untuk berbicara santai padanya namun Eun Sol masih tidak nyaman untuk melakukannya.


Laki-laki itu melihat kalau Eun Sol tengan memegang cup kopi kemudian ia mengerem mendadak mengakibatkan kopi yang dipegang Eun Sol tumpah ke pahanya mengotori celananya. Eun Sol mencari tissue ke laci mobil, namun ia malah menemukan foto pernikahan. Eun Sol menyadari kalau laki-laki itu sudah menikah

Laki-laki itu segera menutup laci dan mengambil tissue dan melap paha Eun Sol. Eun Sol merasa tak nyaman kemudian ia merebut tissue dan melapnya sendiri. laki-laki itu menyuruhnya santai saja, ia menganggap Eun Sol sebagai adiknya sendiri dan ia hanya ingin melindungi Eun Sol.

Apa seorang kakak akan menyentuh paha adiknya? Dia benar-benar Playboy” Batin Eun Sol.

Laki-laki itu lupa menyampaikan pada Eun Sol kalau Boss mempunyai sesuatu yang penting jadi audisinya diundur beberapa jam lagi. lalu laki-laki itu mengajak Eun Sol kerumah musim panasnya didekat situ. Eun so tak segera menolaknya, lalu ia keluar dari mobil.


Eun Sol sekarang sadar kalau kata Bom tempo hari benar, laki-laki itu memang playboy yang sudah menikah, ia kemudian menelfon Chae Yoon mengajak ketemuan.


Ibu bekerja sebagai pencuci mobil, dicuaca yang sedingin ini tentu tidak mudah untuk mencuci mobil, beberapa-kali ibu mengeluarkan tangannya dari ember air karena kedinginan. Dan ia juga harus makan siang dengan cepat karena mobil pelanggan keburu datang.


Mamy menyuruh supir Park berhenti, ia ingin minum kopi. Supir Park mengeluh kalau ia tidak tahu toko yang menjual kopi didaerah itu. mamy langsung melotot karena lagi-lagi supir Park mengeluhkan perintahnya. Jika mamy menyuruh, Supir Park harus segera melakukannya tak usah banyak bicara. Supir Park akhirnya menurut.


Mamy mendapat telfon dari suaminya, ia mengatakan kalau ia akan ke spa, ia merasa sangat stress karena Young Mi jadi kulitnya kering. Mamy antusias saat suaminya akan membelikan kalung berlian senilai 30 juta won. ia berharap kalau Young Mi bisa bertemu dengan suami yang baik seperti suaminya ini.


Mamy melihat Ibu yang tengah mencuci mobil, supir Park datang membawa dua kopi. Mamy tak memperhatikannya, ia ingin mencuci mobil didepan, Supir Park mengatakan kalau ia kemarin sudah mencuci mobil. Mamy kembali marah karena Aupir Park banyaak bicara saat ia suruh.

Mamy lalu melihat kalau supir Park membeli 2 kopi, ia bertanya kenapa? Supir Park mengatakan kalau ia juga ingin minum kopi.

“Ini kartu kreditku. Bagaimana bisa kau menggunakannya tanpa persetujuanku?” Tanya Mamy. Duh pelitnya nih majikan..

Ibu menbantu pelanggan untuk memarkir mobil yang akan dicuci, Ibu merasa kenal dengan sang supir dan saat majikan keluar, ibu merasa tebakannya benar.


Melihat ibu bekerja disini, Mamy menebak kalau Ibu pasti butuh banyak uang. ibu mengelak, ia menganggap ini sebagai diet karena ia terlalu banyak makan akhir-akhir ini. Lalu ibu balik bertanya apa Mamy akan mencuci mobil?

Mamy mengiyakan, ia berpesan untuk melakukannya dengan baik ibu pasti tahu ini mobil mahal kan?

“Tentu saja. Aku ingat mendapatkan tumpangan saat Young Mi menculik Eun Chul dan berbicara padanya di Gangneung.” Jawab ibu panjang.

Mamy membela Young mi yang hanya merasa kasihan karena Eun Chul gagal ujian, dan sebagai bentuk rasa simpati makanya Young Mi juga berbicara pada Eun Chul. Ibu menyuruh Mamy berhenti bersikap amatir.

“SMS, telepon dan mengikuti Eun Chul untuk mendapatkan kesempatan bertemu. Apa itu yang namanya simpati? Dia hanya sangat berlebihan padanya.” Jelas Ibu kemudian berbalik.


Mamy tak terima, ia tahu kalau Eun Chul hanya mengincar hartanya saja, ia akan menyusul ibu namun terpeleset dan jatuh ke ember, Mamy tak bisa  bangun. Ibu tertawa kecil dibuatnya, namun ia menyembunyikannya, ia berlagak akan membentu tapi pura-pura tidak kuat menarik Mamy.

Ibu mengatakan kalau ia tidak bisa melakukannya sendiri dan akan menunggu rekannya kembali dari makan siang. “tetap seperti itu” ujar Ibu lalu pergi meninggalkan Mamy yang lagi kesusahan.

“Aku tidak akan membiarkan anakmu mendekati Baby-ku. Jangan berani mencari pohon kalau kau tidak bisa memanjatnya. Berdirilah hanya ditanah. Apa kau mengerti?” Pesan Mamy kejam.


Ibu hanya mengiyakan pesan Mamy tanpa memasukkannya kedalam hati, ia malah meminta Mamy untuk melakukannya lebih dulu (duduk ditanah). Kemudian Ibu benar-benar meninggalkan Mamy. Mamy berusaha bergerak sambil memanggi-manggil Supir Park.

Click to comment