“Aku tidak pernah bersedih karena sendirian. Sebab ibuku selalu
bersamaku” Narasi pembuka Sa Rang.
“Aku tidak marah saat aku yang terakhir, karena ibuku memegang tanganku
erat. “
“aku tidak pernah bersedih saat Ibu terlambat, karena Ibu pasti datan.”
“Tapi aku hanya ingin memanggilmeski hanya sekali, Ayah. Ayahku.”
“Kemudian Ibuku akan tersenyum”.
Super Daddy Yeol Episode 8
Yeol membenarkan kalau
pernikahannya palsu tapi sekarang sudah menjadi nyata.
Sebelum kejutan Yeol itu, saat Mi
Rae dikamar, ia mendapat telfon dari Yeol yang meminta Mi Rae agar tak usah
khawatir, hanya mendengarkannya saja dan jangan terkejut terlepas dari apapun
yang akan ia lakukan nanti di pesta.
“Apapun yang kuucapkan, tetap tenang, dan ikuti aku tanpa bertanya.
Aku akan menyelesaiakn dengan baik.” perintah Yeol.
Kembali ke pesta. Yeol menegaskan
pada semuanya kalau sekarang ia adalah pria Mi Rae dan ayah Sa Rang tanpa ada kepura-puraan.
Sang Hae hampir menangis karena
terharu akan kejutan yeol kemudian ia memberi tepuk tangan, Ji Hye menangis
pilu sampai ia tak mampu lagi menahan tubuhnya dan terjatuh ke lantai.
Dir. Hwang akan mengantar Ji Hye
pulang karena terlalu mabuk. Tapi Dir. Choi dan pelatih Bang masih ingin minum
dengannya untung ada Mi Rae yang menawarkan diri untuk mengantar Ji Hye dan
memanggilkan taxi.
Mi Rae menunjukkan sikap aslinya
pada Ji Hye, ia menjambak rambut Ji Hye lalu mendorongnya masuk ke dalam lift. Mi
Lalu memojokkan Ji Hye, ia tahu kalau selama ini Ji Hyenaksir dengan Yeol dan
ia tidak bisa membiarkan Ji Hye bertindak lebih jauh lagi.
Ji Hye menahan nafas karena
ketakutan. “Aku akan melindungi lelakiku!” tegas Mi Rae.
“Jika kau ketahuan meneteskan air
liur atau menggodanya lagi, kau 100% akan mati.” Ancam Mi Rae tapi ia
mengatakannya dengan lembut tapi tegas jadinya lebih menakutkan daripada
membentak dengan keras. Mi Rae akan menjambak rambut Ji Hye lagi, Ji Hye
berteriak.
Pintu lift terbuka, diluar ada Shi Eun yang melotot melihat keduanya. Ia membiarkan mereka duluan tapi Mi Rae menyuruhnya masuk. Shi Eun tak mau, Mi Rae langsung menjambaknya dan
memaksanya masuk.
Di dalam rumah , semuanya
melanjutkan minum dan makan semua makanan sambil berbincang masalah baseball.
Woo Hyuk mengajak Yeol untuk keluar.
Di dalam lift Ji Hye bersandar di
pojok. Giliran Shi Eun yang menjadi sasaran Mi Rae, ia mengungkit soal Shi Eun yang mengatakan kalau Sa Rang kasar karena suka olahraga. Shi Eun takut, ia menjawab kalau bukan begitu maksudnya. Shi Eun bahkan sekarang
menggunakan Bahasa formal pada Mi Rae.
Ji Hye akan merangkak keluar Mi
Rae malah menduduki punggungnya. Mi Rae melakukan peregangan setelah berhasil
memasang sarung tangan karet. Ia juga menyinggung perkataan Shi Eun soal Sa Rang yang tidak memiliki Ayah.
Shi Eun minta maaf karena
perkataannya itu. Mi Rae tak terima kalau hanya kata maaf, ia meminta Shi Eun untuk berlutut di hadapannya. Shi Eun tak segera melakukannya, Mi Tae tak
sabar, ia menendang salah satu kaki Shi Eun sehingga Shi Eun jatuh dengan
posisi berlutut.
Ji Hye kelihatan banget kalau tersiksa karena Mi Rae duduk di punggungnya, namun ia tak berkata apapu. Mi Rae memeragakan kalau ia sedang menjahit dan ia akan memperlakukan Shi Eun seperti itu. Shi Eun ketakutan, ia minta ampun pada Mi Rae.
Shi Eun mengingatkan Mi Rae kalau Mi Rae menghadiahinya lukisan glamour karya Picasso. Mi Rae menjelaskan, ia melepaskan kaus tangannya lalu meniupnya. Lalu mendekatkannya pada Shi Eun, ia mengatakan kalau lukisan itu adalah karya Sa Rang.
Dan tiba-tiba Mi Rae pingsan. Shi Eun berteriak, Ji Hye menyuruhnya untuk diam, setelah diam malah Ji Hye yang gentian berteriak dan tambah kenceng.
Woo Hyuk dan Yeol dalam
perjalanan kembali ke rumah setelah membeli sesuatu. Yeol menjelaskan agar Woo
Hyuk tidak salah paham kalau mereka tidur terpisah karena mereka terbiasa hidup
sendiri, tapi mala mini…
Woo Hyuk menyelanya, ia tahu
kalau Yeol hanya bersandiwara soal palsu menjadi asli. Yeol akan menegaskan
kalau itu adalah asli. Tapi Woo Hyuk punya alasan yang kuat, ia mendengar dari
sa Rang kalau ia belum menganggap Yeol sebagai Ayahnya dan Juga Mi Rae tidak
100 % mencintai yeol dan belum akan mengakui Yeol.
Yeol baralasan kalau sa Rang masih
kecil dan rentan salah paham. Woo Hyuk tak mempermasalahkan kalau Yeol asli
atau palsu, ini adalah pertama kalinya Woo Hyuk melihat ekspresi seperti itu di
wajah Sunbaenya. Ekspresi seperti gadis remaja yang gugup dan cemas saat yeol
mengatakan kalau dia adalah wanita yeol.
“Dia tidak pernah menunjukkan
wajahnya pada siapapun dan selalu memasang wajah poker face. Ini keputusan dan
pilihan Sunbae, jadi bagaimanapun aku akan mempercayainya. Jika tidak masalah
bagi Sunbae maka tidak masalah bagiku.” Lanjut Woo Hyuk.
Yeol memuji Woo Hyuk yang agak
keren hari ini. Woo Hyuk mengajukan satu pertanyaan pada Yeo.
“Apa kau yakin bisa
bertanggungjawa atas Sa Rang dan Sunbae, sepanjang hidup mereka?”
Yeol bingung, Woo Hyuk
melanjutkan “apa cintamu cukup nesar untuk melindungi dan menjaga mereka
sepanjang hidup mereka?”
Yeol menjawab tentu ia bisa dan
akan menjelaskannya namun Sang Hae memanggilnya karena Mi Rae tiba-tiba jatuh
pingsan.
Semua tertuju pada Shi Eun,
menanyakan kenapa Mi raetiba-tiba pingsan. Shi Eun mengatakan kalau saat di
dalam lift mereka membicarakan masalah mendidik anak dan tiba-tiba saja Mi Rae pingsan.
Woo Hyuk memeriksa Mi Rae lalu
menyarankan untuk membawanya ke RS. Ia akan menelfon ambulan, Yeol tidak sabar,
ia menggendong Mir ae dan meminta Sa Rang untuk memamnggil taxi.
“Kenapa aku tidak tahu waktu itu? kenapa aku tidak mengerti? Jika saja
aku tahu apa yang akan kulakukan? Apa cintaku cukup besar untuk melindunginya
dan bertanggung jawab atas dirinya selamanya?” narasi yeol sambil
menggendong Mi Rae lalu memasukkannya ke taxi.
Yeol menunggui Mi Raeyang
taksadarkan diri. Ia melanjutkan narasinya.
“AKu selalu terlambat. Itu sebabnya aku pria yang tidak baik.”
Lalu dimana Sa rang? Yeol baru
ingat, ia segera keluar untuk menemuai Sa rang yangtertidur dikursi tunggu. Ia kemudian
membangunkannya, Sa rang lasung menanyakan keadaan Ibunya, apa sudah sadar.
Yeol menjelaskan kalau Ibunya
belum sadar dan mengatakan sepertinya Ibunya kelelahan karena pesta. Yeol
menyuruh sa Rang pulang untuk beeristirahat tapi Sa Rang menolaknya, ia tak mau
pulang sampai Ibunya sadar. Yeol mengerti, ia memilih untuk membelikan Sa Rang
makanan saja.
Woo Hyuk menemui dokter Mi Rae,
ia memperlihatkan obat yang ia temukan di saku Mi raeyaitu obat untuk penderita
kanker tahap akhir. Dokter Mi
Raeakhirnya mengatakan apa yang sebenarnya pada Woo Hyuk.
Woo Hyuk menunggui Mi Rae sampai
sadar. Dan setelah sadar Mi Rae bersikap kalau ia baik-baik saja dan bisa pingsan
karena keabnyakan minum. Woo Hyuk mengatakn kalau ia tahu Mi Rae menderita
kanker, ia bertanya kenapa Mi Rae menyembunyikannya.
Woo Hyuk akan mengatakan pada yeol
dan sa Rang tapi Mir ae melarangnya, ia memohon agar Woo Hyuk tak mengatakannya
pada mereka.
MI Rae, Yeo dan Sa Rang pulang
kerumah, didepan sudah ada Sang Hae dan istrinya yang menyambut merea. Nyonya
Shik menebak kalau Mir ae pasti kecapekan. Mi Rae mengatakan kalau ia baik-baik
saja hanya pengaruh obat flue dan sedikit minuman.
Juga ada Ki Tae dan istrinya
disana. Shi Eun mengatakan kalau tidak heran Mi Rae terlihat seperti orang
yang memakai obat-obatan tadi. Mi Rae menatap Shi Eun dan Shi Eun langsung berubah sikap manis dan mengajak suaminya untuk pulang.
Sang Hae memberitahu yeol kalau
pelatih bang dan Dir. Choi pingsan karena kebanyakan minum dan sekarang ada di
ruangtamu rumah Yeol.
Keluarga yeol segera masuk dan
benar saja Pelatih Bang dan Dir. Choi tidur nyenyak di ruang tamu. Yeol menggunakan
kesempatan ini untuk tidur bersama Mir ae ia tak mau tidur di ruang tamu dan
akan menimbulkan kecurigaan jika mereka tidur terpisah.
Yeol menyikat gigi dan ia
teringat saat ia mencium mi Rae tadi, hal itu membuat jantungnya berdetak
sangat kencang seperti saat mereka pertama kali bertemu.
Mi Rae berbaribg di ranjang, ia
juga teringat cyumannya dengan Yeol dan saat Yeol mengatakan kalau mereka
adalah satu keluarga yang sebenarnya. Mi rae bergumam kalau mereka belum 100 %
dan belum boleh begini.
Mi Rae menutup matanya saat Yeol
datang, Yoel mengeluh karena selalu di suruh tidur di lantai. Tapi Mi Rae kali ini berbaik hati dan
mengijinkan yeol tidur di ranjang. Yeol buru-buru naik sebelum Mi Rae berubah
pikiran. Mi Rae menjelaskan kalau ini hanya untuk sekali karena mereka tidak
boleh ketahuan.
“Tentu. Hari ini menjadi besok,
sekali menjadi dua kali. Begitulah cara kerja dunia” ujar Yeol.
Yeol akan mendekati Mi Rae, Mi
Rae mengancam akan membunuh Yeol, Yeol tak perduli walaupun ia harus mati. Mi
Rae mengancam akan mencolok mata yeol masih tak mempan akhirnya Mi Rae
menendang selangkangan yeol, dan berhasil membuat Yeol berhenti. Mi Rae
menggunakan bantal untuk memisahkan kepalanya dengan Yeol.
Ayah pulang dan ia bergabung
dengan pelatih Bang dan Dir. Choi tidur di lantai. Ayah memilih berbaring di
tengah. Ayah merasa kembali saat menjalani Wamil.
Mi Rae penasaran, kenapa Yeol
tidak bertanya siapa ayah Sa Rang. Bagi Yeol itu taka da gunanya karena taka da
yang bisa ia lakukan untuk Mi Rae dan hanya akan membuat Mi Rae marah.
“Tapi tetap saja..” kata Mi Rae.
Yeol menjelaskan
alasannya, menurutnya kenangan itu pasti sangat menyakitkan Mi Rae. Dan Mi
raeakan terluka karena yeol mengungkit masa lalu.
“kau harus
pura-pura melihat lukanya, supaya tidak ada bekas luka. Walaupun begitu…” yeol
menyingkirkan bantal pembatas. “Meski aku tidak tahu siapa ayahnya. Kau telah
melakukan hal yang hebat. Kau membesarkanna dengan sangat baik. Kau berbuat banyak
untuk mengisi kekoseongan yang ditinggalkan ayahnya. Tidak ada Ibu yang sebaik
dirimu. Dan tidak ada Ayah yang sehebat dirimu. Bagi Sa Rang, kau keduanya, ibu
sekaligus ayahnya. Sejujurnya.. Ayah-ayah lain akan…”
Mi Rae
meletakkan jari telunjuknya di bibir Yeol sebagai tanda agar Yeol diam. Ia sudah
siap untukmencium Yeol tapi yeol malah menahan bibir Mi Rae dengan tangannya
dan mendorongnya menjauh. Yeol mengatakan kalau pelatihannya belum selesai. Dan
ia belum bisa menepati janji mereka. Misi yang terakhir.
“Sa Rang belum
menyebutku ayahnya” Lanjut yeol.
Mi Rae tahu hal
itu tapi… Yeol tetap ingin menepati janjinya seperti yang Mi Rae inginkan dan
telah Yeol janjikan. 100%.
Jadi mereka
lalu tertidur dengan tenang.
Ji Hye masuk
kerja ia semalam ternyata pingsan dan ia hanya mengingat sampai di lift tapi
kemudian ia bisa mengingat kata-kata Mi Rae di lift lengkap. Ia lalu masuk lift
dan Mi Rae menyusulnya.
Ji Hye dan Mi
Rae bebarengan bicara, Mi Rae memberi kesempatan Ji Hye untuk bicara duluan. Ji
Hye menyinggung masalah semalam tapi Mi Rae tak mengingatnya dan Ji Hye belum
sempat menjelaskan apapun.
Mi Rae bertanya
tentang Dir. Hwang, Mi Rae lalu mendekati Ji Hye dan memojokkan sama seperti
malam itu tapi ternyata Mi Rae hanya mengambil ramut ji Hye yang rontok di bahu
ji Hye.
“Apa kau
mengingat sesuatu?” kata Mir ae sambil mematahkan helai rambut ji hye yang ia
ambildari bahu Ji Hye.
Ji Hye berbohong
kalau ia tidak ingat apapun. Ia berkata dalam hati kalau Mi Rae persis seperti
apa yang ia pikirkan yaitu wanita yang menakutkan.
Pintu lift terbuka
Mi Rae keluar duluan. Dan di depan sudah ada Woo Hyuk. Ji Hye mengira kalau Woo
Hyuk akan menemuinya, tentu saja bukan karena Woo Hyuk mengajak Mi Rae bicara
tanpa membalas sapaan Ji Hye.
Woo Hyuk
membawaMi Rae ke ruangan Mi Rae. Ia menunjukkan hasil uji klinis obat baru dan
meminta Mi Rae untuk mencobanya. Memang sudah penuh tapi Woo Hyuk akan
mengusahakan agar Mir ae menjadi yang terakhir tapi Mi Rae tak mau jika bukan
yang pertama.
Mi Rae
menyuruhnya menyerah seperti dirinya karena Woo Hyuk tahu persis bagaimana
akhirnya orang yang sakit parah seperti dirinya. Woo Hyuk mengatakan kalau
masih ada kesempatan.
Tapi bagi Mi
Rae kalo bukan 100% berarti 0. Woo Hyuk sudah tahu hal itu makanya ia menemui Mi
Rae. Ia akan membawa Mi Rae. Ia tidak bisa membiarkan Mir ae seperti ini.
“Siapa ku
melakukan itu? apa kau keluargaku atau waliku? Siapa kau memberiku perintah?”
Jwab Mi Rae.
Woo Hyuk masih
ingin memaksa. Mi Rae menyuruhnya untuk menghormati keputusannya dan mempercayai
keputusannya jika Woo Hyuk menyukainya dan menghargainya. Woo Hyuk bisa tapi…
Mi Rae ingin
disisa waktunya ia igin hidup sebagai dokter bukan sebagai pasien. Bukan di
kamar Rumah Sakit, ia ingin hidup di rumah bersama keluarganya. Woo Hyuk tak
bisa berbuat apa-apa.
Ia keluar dari
kantor Mi Rae. Berjalan dengan Gontai meresapi apa yang Mir ae katakana tadi. “Apa
dia benar-benar keluargamu?” gumam Woo Hyuk. Kemudian Woo Hyuk melihat Sa Rang
yang datang untuk menemui Ibunya dan Sa Rang mengajaknya bicara.
Mereka bicara
di luar. Sa Rang akan menangis, ia bertanya apa Ibunya sakit parah, ia sangat
terkejut saat Ibunya pingsan kemarin. “Tolong beritahu aku. Ibuku selalu
berpura-pura tidak sakit meski sebenarnya dia sakit.mungkin Ibu
menyembunyikannya.”
Woo Hyuk
mengatakan kalau Ibuya baik-baik saja hanya kelelahan kemarin. Sa rang lega
mendengarnya setelah memastikan kalau kata-kata Woo Hyuk tadi adalah jujur. Woo
Hyuk memegang kedua tangan Sa Rang ia meminta bantuan Sa Rang jika tak ingin
Ibunya sakit lagi.
Yeol mendapat
telfon dari Sang Hae agar datang untuk melihat pemain rehab. Yeol juga igin
datang tapi.. Yeol melihat Hyun Woo keluar dari RS dan naik taxi.
Yeol akhirnya
makan dengan para pemain yang tengah dalam masa rehab. Yeol membahas soal Hyun
Woo yang pergi dari RS. Sang Hae membela Hyun Woo, ia merasa kalau Hyun Woo
butuh hiburan pasca operasi tapi bagi yeol itu tak baik. Yeol lalu bertanya apa
Sang hae tahu apa yang ia pelajari selama masa rehab.
“Cara menerima
kenyataan. Cara memandang diri sendiri secara realistis. Jika kau bisa, maka
kau akan bisamenemukan jalanmu dan bergerak maju seperti GPS.” Jelas Yeol.
Tapi menurut
Sang Hae itu terlalu kejam, Yeol bisa memaafkannya sekali saja. Bahkan GPS
kadang salah. Sang hae lebih suka cara lama dimana mereka bisa mengemudi kemana
merekasuka, dan menemukan jalan yang belum pernah mereka lalui. Bertanya pada
seseorang jika tidak tahu. Jika ada yang memberitahu mereka bisa mengikutinya. Siapa
tahu jika jalannya lebih dekat?
Sa Rang bertemu
dengan Mi Rae. Ia berbohong kalau ia menemui Mi Raehanya untuk meminta uang
untuk membeli sepatu olahraga. Sa rang berkata, mulai sekarang ia akan membuat
ulah dan menagis. Ia akan mengikuti Ibunya setiap hari dan menganggunya. Mi Rae
merasa ada yang aneh.
“Ibu sakit,
kan? Ibu stress karena aku kemudian pingsan, bukan?” Sa Rang memastikan. Jadi mulai
sekarang ia akan selelu bersama Ibunya. Karena jika ia terus menempel pada
Ibunya maka Ibunya tidak akan punya alasan untuk jatuh sakit lagi. Mir ae senang
mendengarnya dan berjanji akan selalu sehat.
Kemudian mereka
berbelanja banyak sepatu, juga membeli jaket pasangan. Dan mengakhiri
jalan-jalan mereka dengan makan bareng.
Sa Rang ingat
permintaan Woo Hyuk tadi yaitu untuk menunjukkan pada Mi Rae bahwa tidak harus
selalu 100%
“kau harus membantuku menunjukkan pada ibumu
bahwa meski tidak ada harapan, masih ada kemungkinan terjadi keajaiban jika
kita benar-benar berharap.” Kata Woo Hyuk.
Sa Rang
kemudian mengutarakan pada Ibunya kalau ia telah memutuskan untuk menyanyi dan
ingin mengikuti audisi untuk paduan suara kelas 3. Dan jika ia dapat juara
pertama maka ia bisa duet dengan ketua kelas di pentas.
Mi Rae khawatir
karena Sa Rang lemah dalam bernyanyi. Sa rang menjelaskan kalau ia mendengar
dari wali kelasnya ternyata ada hal yang namanya keajaiban. Meski kelihatannya
mustahil tapi jika mereka berharap dan bekerja keras pasti akan terwujud. Sa
Rang ingin menunjukkan kalau ada sebuah keajaiban pada Ibunya.
*******
Bersambung Ke
Part 2
1 komentar:
kalo kyk gini bukannya spoiler ya gan?