Ekspresi Myoung Ju langsung berubah seketikamelihat Dae Young ada
disana membawa barang-barang. Ia lalu mendekati Dae Young, kebetulan sekali ia
sedang mencari dae Young, tapi ia tahu kalau Dae Young tak diijinkan ke sana,
ia bertanya..
“Kau mau ke mana? Apa kau mau kabur lagi?”
Dae Young tak menjawabnya. Myoung Ju mengulangi pertanyaannya lagi.
Apa Dae Young mau kabur lagi?
Dae Young meletakkan tas yang ia jinjing.
“Sersan Mayor Seo Dae Young diperintahkan…” Lapor Dae Young.
Myeong Ju menamparnya. Dae Yeong berhenti sejenak lalu melanjutkan
laporannya kalau ia diperintahkan kembali ke korea. Myeong Ju mulai menangis
dan memukul Dae Young.
“Kau kesana untuk liburan, ‘kan? Minta aku untuk menunggumu. Katakana
bahwa kau akan kembali lagi.”
Dae Young berpesan kalau banyak serangga ganas di markas, patikan
untuk tetap memakai seragam walaupun kepanasan. Dae Young melangkah pergi.
Myeong Ju menahan tangannya. Dae Yeong menarik Myeong Ju kepelukannya.
“Apa… yang kau inginkan? Apa yang sebenarnya kau inginkan?”
“Jaga dirimu baik-baik. Hormat.”
Lalu Dae Young pergi. Myeong Ju menagis frustasi.
“Kenapa kau memelukku? Kenapa kau menyentuhku? Kau harus bertanggung
jawab atas tindakanmu itu. Kau sendiri yang bilang, kau akan sedih jika
melihatku menderita. Kau sangat baik pada wanita lain. Tapi, kenapa tidak
denganku?”
Kilas balik..
Myeong Ju menanyai Dae Young saat mereka akan menemui mempelai wanita,
apa dae Yeong sangat mencintai mantannya itu, ia bertanya karena pasti ada
alasan Dae Young dendam pada manntannya.
"Aku pernah berjanji untuk membuatnya bahagia."
"Tapi, dia tak akan bahagia jia pernikahannya jadi kacau,
'kan?"
"Kau tak akan bahagia jika kau masih memiliki penyesalan."
"Jadi, kau tak di sini untuk balasa dendam? Apa kau ingin
memberikan dia support?"
Dae Young masuk ke ruangan mempelai wanita. Wanita bertanya kenapa Dae
Young ada disana. Dae Young menjawab kalau ia akan menemui calon suami mempelai
wanita. Wanita melarang Dae Young menemui calon suaminya.
Lalu Myeong Ju masuk, ia merangkul dae Yeong dan mengucapkan selamat
pada mempelai wanita. Myeong Ju berterimakasih pada wanita itu yang telah
melepaskan Dae Young. Ia mengenalkan diri sebagai pacar Dae Young.
Wanita itu bertanya pada Dae Young, apa benar Myeong Ju adalah
pacarnya. Dae Yeong menggenggam tangan Myeong Ju.
“Berkat dia, aku tak akan pernah memikirkanmu lagi sekarang. Jadi...
hiduplah dengan bahagia. Dan selamat. Aku tulus mengucapkannya.”
Setelah itu mereka minum-minum. Dae Young sudah lega tapi Myeong Ju
masih memiliki penyesalan tapi ia juga tak tahu apa, hanya rasanya sangat
mengganjal saja.
"Aku sudah melaksanakan tugasku. Jangan lupa untuk memberitahu Si
Jin bahwa kita pacaran."
"Jangan khawatir."
Musim berikutnya mereka minum-minum lagi. Myeong Ju kesal, ia tidak
ingin menikah dengan Shi Jin bukan berarti ia tidak ingin menikah dengan pria
lain.
“Apa yang sebenarnya kau katakana padanya?”
“ "Aku adalah pcara Letnan
Yoon." Hanya satu kalimat itu. Itulah kesepakatan kita. “ jawab Dae Young.
Tapi kenapa ada rumor bahwa mereka tidur bersama. Dae Young menjawab
kalau itu disebabkan tentara yang suka berimajinasi.
"Sersan. Apa kau sedang melawak?"
"Agar masalah ini tidak membosankan saja."
Acara minum bersama berlanjut saat musim dingin. Myeong Ju tak habis
pikir kenapa tentara yang lain terus membicarakan mereka, kanapa pacaran
disamakan dengan tidur bersama.
“Itulah pengertian dari sisi pria. Kau tak perlu emosi. Jika kau emosi
begini maka kau akan kalah dalam pertarungan.” Jawab Dae Young.
Myeong Ju menunjuk Dae Yeong, ia tak suka dibilang kalah. Dae Young
minta maaf karena ia salah bicara. Myeong Ju mengatakan kalau yang ada
dipikiran pria hanya “tidur bersama wanita” dan pembahas “tidur” itulah yang
selalu jadi emosi.
Musim berganti lagi. mereka keluar dari bar.
"Meskipun kau tak bisa menang, setidaknya kau bisa mendapat
sesuatu." Ujar dae Young.
"Apa itu?"
"Jadikan rumor itu menjadi kenyataan."
Myeong Ju memukul Dae Yeong dengan tasnya,,” Kau pikir aku siapa?”
Kilas balik selesai..
Bawahan Letnan Umum Yoon (yang ternyata adalah Komandan Yoon)
melaporkan bahwa Dae Young meninggalkan bandara jam 1 siang. Lalu ada video
call dari Blue House. Lee Han Soo yang menelfon.
Lee Han Soo melapor bahwa mereka barusaja menerima permintaan tidak
resmi mengenai VIP Presiden Liga Arab. Singkatnya, mereka meminta agar operasi
itu dianggap tak pernah terjadi. Jadi, kedatangannya ke Medicube juga tak
pernah terjadi. Dan mereka tak ingin ada catatan apapun tentang kejadian itu.
Pemerintah menerima permintaan itu.
“Mengenai Kapten Yoo Si Jin, apakah dia akan dihukum atau tidak,
Kalian yang akan memutuskannya.” Lanjut Lee Han Soo
“Baiklah, perintah diterima.”
Komandan Yoon memerintahkan bawahannya untuk menghapus semua catatan
operasi dan bebaskan Shi Jin, tapi Shi Jin tetap akan mendapatkan hukuman.
Bawahan heran, kok hukuman bukan promosi?
Lalu Komandan Yoon ingin bicara dengan ketua Park.
Menu makanan setelah Shi Jin keluar dati tahanan adalah tohu. Gi Beom
menyiapkan menu khusus ini untuk menyambuk kembali Shi Jin yang kembali dari
tahanan setelah 1 hari 2 malam. Ada tahu
putih, tahu rebus dan tahu kimchi ada tahu bentuk hati juga.
"Kau bilang, "Dibebaskan"?" Protes Shi Jin.
"Bukannya memang begitu? Kalau begitu... Kedatangan?" tanya
Gi Beom
"Kedatangan? Kedatangan apanya? "Kapten sudah hadir"
yang benar."
"Oh, begitu, ya?" Sahut sersan Gong.
Shi Jin bertanya, kenapa dengan sersan Gong (Shi Jin menyebut bocah
pada sersan Gong). Sersan Choi mengatakan kalau ia sudah berusaha menjaga
sersan Gong. Lalu sersan Gong memberi Shi Jin gingseng merah.
“Kalian berdua terselamatkan oleh Sersan Choi.” Ujar Shi Jin.
Lalu ia berpidato sebentar,
“Kalian sudah berusaha keras, Meskipun dalam siaga darurat dan
Sersan Mayor tidak ada. Dan meskipun, sekarang kita pesta tahu, tapi, saat
weeekend nanti, aku akan meneraktir kalian barbekyu. Selamat makan
semuanya."
"Terima kasih." Jawab semuanya bersamaan.
Tahu kalau shi Jin sudah bebas, Mo Yeon langsung nyelonong masuk ke
markas tantara. Tapi melihat semuanya sedang berkumpul untuk makan bersama ia
jadi malu dan langsung berbalik.
"Kenapa kau keluar? Bukannya kau mau menemuiku?" Tanya Shi
Jin.
"Nanti saja, kau makanlah dulu."
"Tidak. Kita bisa bicara sekarang."
Shi Jin mengira kalau Mo Yeon hanya berakting sebagai dokter tapi Mo
Yeon berhasil menyelamatkan VIP.
"Bukannya itu yang kau inginkan?"
"Dan kau menurutinya? Bukannya kau bilang, kaulah Komandan untuk
tim medis.”
“Sepertinya, kau ini tipe yang pendendam, ya?”
“Sepertinya kau jadi wanita kalem sejak malam itu.”
“Kau bilang jika memang ingin berterima kasih katakan saja. Terima
kasih sudah mau mempercayaiku."
Sejujurnya Mo Yeon sedikit takut. Shi Jin sudah terbiasa dengan
situasi seperti dan satu lagi, Shi Jin ingin mengatakan sesuatu tapi selalu
gagal terus, ia tak serius saat mengatakan “dan beberapa dokter hanya muncul di
TV saja.” Shi Jin berharap Mo Yeon tak marah.
"Ya, tapi ada benarnya juga, kok."
"Tapi, yang tidak benar adalah... saat dokter tetap mengoperasi
pasiennya saat dia ditodongkan senjata."
"Ya sudah kalau kau menganggapnya begitu.”
Lalu Mo Yeon bertanya, mereka tak akan berani menembaknya, ‘kan? Shi
Jin memasang ekspresi serius. Mo Yeon melarang Shi Jin menjawabnya, ia menutup
telinganya tak mau mendengar.
Kemudian datanglah pengawal Presiden untuk menjemput mereka.
Presiden mengundang mereka untuk mengucapkan rasa terimakasihnya. Mo
Yeon memberi saran sebagai dokter kalau Presiden perlu menghindari stress dan
tak boleh menerima banyak tekanan. Presiden bercanda kalau dokter hakikatnya
memang suka ngomel.
“Memulai perang itu sangat mudah dan memulai perdamaianlah yang sulit.
Mungkin karena itu diktator selalu hidup lama.” Kata shi Jin.
“Ya, sepertinya tentara lebih mengerti aku daripada seorang dokter.
Tapi, aku akan menerima saranmu, Dokter. Tuhan pasti akan memberikanku jalan.”
Jawab Presiden.
Mo Yeon merasa menerima sebuah
keerhormatan karena bisa mengobati orang penting. Presiden merasa yang harus
berterimakasin, ia sudah menyiapkan hadiah kecil. Sebuah kartu. Asisten
mengatakan kalau itu bukan sembarang kartu. Kartu itu bisa menyelamatkan Mo
Yeon dalam situasi apapun di area Arab.
Mo Yeon ingin meminta satu lagi, karena mereka berdua dan kartu itu
bisa saja rusak atau robek. Semuanya tertawa.
Mereka keluar dan Mo Yeon berhasil mendapatkan 2 kartu, tapi ia masih
ragu, kartu itu gunanya seperti apa. Shi Jin mencobanya. Ia memberikann kartu
itu pada pengawal dan mengatakan kalau ia akan menyetir, ia mau menyewa
mobilnya seharian.
Dan mereka berakhir dengan menaiki mobil yang diinginkan Shi Jin.
“Kenapa kau menggunakan kartu itu untuk menyewa mobil ini? Kenapa
bukan perusahaan rental mobilnnya saja? Kau gila, ya? Aku tak menyangka kau
akan senaif ini. Apa kau tak punya tujuan hidup? Di sini kan tambang minyak.
Kita bisa saja menggali minyak di sini. Apa kau tahu berapa harga minyak itu?
Kita sudah menyelamatkannya. Dia siap memberikan apapun.” Kata Mo Yeon kesal.
Shi Jin beralasan kalau ia hanya ingin menggunakan kartu itu dengan
bijak. Mo Yeon tak setuju, Bijak apanya.
“Jika mereka yang menyetir, kita akan sampai 2 jam setengah. Tapi,
jika aku yang menyetir, kita bisa sampai salam waktu 30 menit. Dan sisa 2 jam
lainnya, kita bisa isi dengan kencan.” Jelas Shi Jin.
Mo Yeon merasa kalau Shi Jin memang gila, menghilangkan harta karun
itu untuk kencan. Tapi setelah ia ingat-ingat, ia tak perbnah bilang “iya”
untuk ajakan kencan Shi Jin. Shi Jin memang tak meminta persetujuannya lalu ia
memutuskan untuk singgah minum teh.
“Kau harus bertanya dulu.” Protes Mo Yeon.
Saat di kafe Mo Yeon masih kesal masalah kartu dan ia melindungi satu
kartu yang tersisa,,”Ini adalah milikku, jadi awas kalau kau berani
menyentuhnya.”
Mo Yeon berpikir, mau ia gunakan untuk apa ya kartu itu. apa ia buka
klinik di arab saja? Lalu ia mendapat ide bagus, ia bisa berfoto dengan
Presiden dan memasangnya di klinik maka ia akan dapat banyak uang.
Shi Jin bertanya, untuk apa Mo Yeon jadi dokter. Mo Yeon menjawab
karena ia murid pintar terutama dalam matematika dank arena Dokter gajinya
banyak, prinsip hidupnya adalah lebih baik mengejar uang daripada dikejar oleh
uang, ia tidak peduli kata orang, ia tetap akan mencari uang sebanyak mungkin
dan cita-citanya adalah bisa membuka klinik di Gangnam. Ia tak peduli Shi Jin
mau melihatnya sebagai cewek matre atau apalah.
"Kenapa kau selalu mau terlihat seperti orang yang jahat?"
"Aku memang menjadi dokter untuk bisa mendapat uang banyak.
Begitu banyak yang terjadi saat kau pergi. Dan aku telah banyak berubah
semenjak itu. Tapi, bagiku kau tak berubah sama sekali."
"Kau tak lihat? Aku jadi semakin tampan sekarang."
"Tapi, sepertinya. Lawakanmu selalu sama."
"Senyummu semakin indah saja."
Shi Jin mendapat telfon, ia harus pergi lagi. ia kembali minta maaf
pada Mo Yeon dan Mo Yeon bisa membawa mobilnya.
“Akhir kencan kita selalu sama… di Korea dan juga disini? Kau mau
kemana sekarang? Apa rahasia lagi? Apakah itu adalah tempat yang tak bisa
kudatangi?”
Mo Yeon tak dilarang pergi kesana, tapi jika Mo Yeon ikut, Shi Jin tak
akan mendapat apa-apa. Mo Yeon bertanya, kenapa Shi Jin selalu ingin
mendapatkan sesuatu?
“karena pekerjaanku tidak menguntungkan dalam hubungan kita ini.”
“bagaimana jika.. aku tetap ingin ikut bersamamu?”
Sepertinya upacara pemulangan jenazah di bandara. Shi Jin meletakkan bunga
di samping keranda jenazah, disana ada foto.
Kilas Balik..
Saat mereka mengmbil foto. Shi Jin mengajak Agus untuk foto bersama,
sepertinya mereka dulunya dekat.
Kilas balik selesai..
Saat ini Agus melihat ke arah Shi Jin yang berjalan kembali ke
barisan.
Ternyata Mo Yeon ikut bersama Shi Jin. ia menatap Shi Jin yang akan
kembali ke barisan. Dan agus ada di belakang Mo Yeon, lalu ia masuk ke
mobilnya.
Shi Jin dan Mo Yeon kembali ke markas.
“Ini adalah hari yang oanjang. Beristirahatlah.” Ucap Shi Jin.
Mo Yeon bertanya ragu-ragu, apa tadi yang dimakamkan adalah rekan Shi
Jin. Iya, dia adalah rekan Shi Jin. Mo Yeon menanyakan sebab kematiannya.
“Ini terjadi saat dia mencoba untuk membela perdamaian.”
"Itu berarti... Itu berarti bahwa kau bisa saja..."
"Ya, jadi apa? Tak usah bicarakan ini. Lihatkan? Bahwa
pekerjaanku tak menguntungkan di sini. Selamat malam."
Shi Jin berjalan masuk ke ruangannya tapi ia berhenti di sebelum
membuka pintu, ia duduk di tangga menatap topinya (namanya apa ya??).
Pagi-pagi para tentara kembali Jogging. Mo Yeon tak
melihat Shi Jin, yang memimpin para tentara adalah Sersan Choi, lalu Mo Yeon
bertanya, dimana Shi Jin. sersan Choi mengatakan kalau Shi Jin menemui komite
kedisiplinan. Mo Yeon Heran, bukannya hukumannya sudah selesai.
“Sepertinya tidak. Melanggar perintah sangat
dilarang dalam dunia militer. Dan kau adalah orang yang tetap ingin melakukan
operasi itu. Bagaimana kau bisa tak tahu?”
Di markas Taebaek.
Shi Jin memakai seragam lengkapnya. Komite disiplin
menyampaikan kalau mereka memutuskan untukmengurangi gaji Shi Jin selama 3
bulan kedepan. Shi Jin tak keberatan.
“Dan juga, kau akan dikeluarkan sebagai kandidat
dari promosi pemimpin skuadron.” Lanjut komite disiplin.
Shi Jin juga tak keberatan.
Selesai diberitahu hukumannya Shi Jin keliling.
Myeong Ju muncul dari balik mobil dan menjegalnya dengan menjulurkan kaki. Shi
Jin terjatuh.
“Kau sedang memikirkan apa? Kenapa kau tak fokus
begitu?” tanya Myeong Ju.
Shi Jik kesal. Ia bertanya Myung Ju kapan datang.
Kemarin, jawab Myeong Ju. Myeong Ju merasa kalau sepertinya Shi Jin sudah
melakukan kesalahan.
“Tak usah mengkhawatirkanku. Yaa! Kau seharusnya
buka klinik yang mewah saja di Gangnam. Kenapa kau malah jauh-jauh ke sini?”
Myeong Ju juga memiliki cita-cita. Ia menepuk
pundaknya sendiri, memastikan kalau ia pasti akan mendapatkan bintang
itu,,”sepertinya, aku akan duluan mendapatkan bintang, Sunbae. Lihatlah
kelakuanmu ini.”
Shi Jin memberinya selamat,,” Sepertinya, kau sudah
tahu Dae Young sudah pulang. Kau tak pernah mencarinya.”
Myeong Ju mengatakan kalau ia bertemu dengan Dae
Young di bandara. Shi Jin menepuk pundak Myeong Ju, ia sudah menebaknya, lalu
bercanda, apa bandaranya tak hancur.
Myeong Ju menepis tangan Shi Jin kesal,,”kau
sebenarnya memihak siap, sih?”
“Aku akan selalu memihak negaraku.” Sambil tertawa.
Shi Jin melihat Mo Yeon menuju ke tenda Ketua Park,
ia lalu menyusulnya. Myeong Ju juga sepertinya mengenali Mo Yeon.
Mo Yeon menuntut ketua Park, kenapa hanya Shi Jin
yang harus bertanggung jawab.
“dia tak mentaati perintah sebagai tentara!” bentak
ketua.
Ketua mengingatkan Mo Yeon kalau Mo Yeon adalah
seorang dokter yang harus menyelamatkan pasien, itu adalah yang terpenting. Dan
hukum militer sama sekali berbeda dengan hukum kedokteran.
“Aku juga ada di sana, aku bisa menjadi saksi. Aku
akan bertanggung jawab atas apa yang aku lakukan!” Paksa Mo yeon.
Ketua Park menggebrak meja lalu berdiri. Ini
bukanlah pengadilan, Mo yeon tak tahu hukumannya. Ketua menjelaskan kalau
hukuman Shi Jin adalah pengurangan gaji selama 3 bulan dan dikeluarkan dari
kandidat promosi,,”apa kau bisa bertanggung jawab dengan hukuman itu?”
Shi Jin masuk kedalam, ia minta maaf pada Ketua park
dan menarik Mo Yeon keluar.
Shi Jin membawa ke sebuah bukit. Shi Jin menegur Mo
Yeon, kenapa Mo Yeon selalu melakukan hal yang tak berguna. Mo Yeon merasa kalau
ia sudah mengacaukan hidup seseorang.
“Ini bukan karena kau. Apa kau pikir aku
melakukannya hanya untuk menyelamatkan seorang wanita? Apa kau ingat... luka
tembak saat kita pertama kali bertemu dulu? Salah satu atasanku pernah berkata
padaku pada hari pertamaku sebagai Kapten Pasukan Khusus. "Tentara akan
selalu hidup dengan menggunakan kain kafan. Saat kau mati di negeri antah
berantah demi kepentingan Bangsamu, tempat kematianmu itu akan menjadi
kuburanmu. Dan seragammu akan menjadi kain kafanmu. Kau harus ingat itu selama
kau memakai seragammu itu. Jika kau menanamkan prinsip itu, kau akan mati
secara terhormat, di mana dan kapan pun itu." Dan aku menyerahkan hidupku untuk dia. Dan saat
itulah aku mendapatkan luka tembak itu. Seberapa kecil atau besarnya
keputusanku itu, Termasuk rekan, kehormatan dan juga kawajiban. Semuanya sama
saja bagiku. Aku telah membuat keputusan atas dasar prinsip itu.. dan aku tak
menyesali keputusanku. Tapi, hanya karena prinsip itu... pelanggaran hukum
militerku tak akan dihapus. Karena dunia militer punya hukumnya sendiri. Dan
karena itu pula, kau tak perlu ikut campur, Dr. Kang.”
“Maaf... karena kekhawatiranku... telah
mengganggumu.”
Dan Mo Yeon pergi meninggalkan Shi Jin, ia membawa
mobilnya. Dalam perjalanan Mo Yeon menangis.
Dae Young menelfon Shi Jin. Shi Jin mengatakan kalau
ia sedang ada di puncak. Dae Young nangkepnya kalau Shi Jin sedang mengambil
keputusan.
“Bukan, tapi puncak sungguhan. Aku sedang di puncak
sekarang.”
“Apa kau sedang dalam perjalanan pulang ke markas?”
“Tidak. Aku hanya jalan-jalan saja. Jalan biasa
saja, kau tahu?!”
“Oh, ya sudahlah. “
Lalu Dae Young bertanya, apa Shi Jin sudah bertemu
dengan Myeong Ju.
“Apa itu yang penting sekarang? Aku baru saja kehilangan promosi dan juga gajiku!”
Dae Young membalas kalau Shi Jin memang pantas mendapatkannya. Shi Jin kehilangan banyak demi wanita itu. Shi Jin membatah, ia tidak melakukan itu demi wanita, ia membuat keputusan sebagai seorang tentara untuk menyelamatkan orang.
“Iya, dan "Orang itu cantik" “ Lanjut dae Young.
Shi Jin bertanya, apa dae Young hanya mau
mengejeknya saja. Bukan, Dae Young hanya mau menelfon saja, ia bertanya lagi,
apa Shi Jin sudah bertemu dengan Myeong Ju.
Shi Jin masih muter-muter, apa Dae Young gak tahu
betapa mahalnya panggilan internasional itu? Tagihan telfon Dae Young akan
meledak hanya demi wanita. Lalu ia menutup telfon.
Shi Jin di jemput oleh anak buahnya. Lalu ia masuk
ke dapur. Dia membuak laci perintah seperti perintah dae Young.
“Promosimu
dicabut dan gajimu dikurangi. Sepertinya, kau membutuhkan minuman.”
Shi Jin menemukan sebotol wine.
Hujan turun. Mo Yeon masuk ke dapur, lagi-lagi ia akan pergi begitu saja.
“Ada… apa?” tanya Shi Jin.
Mo yeon mau mengambil air.
“tapi kenapa langsung baik, tak ambil air dulu?”
“sepertinya kau mau sendirian dulu.”
“Tidak. Aku ingin kau menemaniku. Aku sudah tak
pusing lagi sekarang. Masuklah ke sini. kemarilah”
Dan Mo Yeon mendekat. Shi Jin menawari Mo Yeon, mau
minum air atau wine. Ia membuka tutup
wine dan memberikan botolnya pada Mo Yeon, ia mengambil gelas dan saat
ia mau memberikannya ke Mo Yeon, Mo Yeon sudah meminum wine langsung dari
botolnya.
Mo yeon memberikan wine ke Shi Jin, Shi Jin
menjelaskan kalau pasukan yang bertugas tak diijinkan untuk minum alcohol.
“lalu kenapa kau mengeluarkannya?”
“Aku tadi mau minum tapi gagal karena ada saksi yang
melihatku.”
Mo Yeon tersenyum. Lalu ia minta maaf karena menjadi
egois tadi. Shi Jin ingin minta maaf duluan tapi keduluan Mo Yeon, ia meminta Mo
Yeon menganggap kalau ia sudah minta maaf.
“Tidak.” Jawab Mo Yeon.
Ternyata ia Cuma bercanda karena beberapa detik
kemudian ia tersenyum. Mo Yeon bertanya, bagaimana Shi Jin pulangnya?
“Jalan. Hanya aku yang bisa sampai di sini dengan
berjalan kaki. ” Shi Jin berpindah ke depan Mo Yeon.
“Sepertinya tidak… aku melihatmu turun dari mobil
tadi.”
“Kelihatan, ya? lalu, kenapa kau bertanya lagi?”
“Aku ingin mendengar leluconmu lagi.”
Shi Jin tersenyum. Mo Yeon memuji Shi Jin yang terlihat
keren dengan seragamnya, meskipun pujiannyaini tak pantas bagi orang yang habis
kena hukuman.
Shi Jin menatap Mo Yeon, bagaimana Mo Yeon bisa tahu
kalau itu adalah seragamnya?
“Apanya yang bagaimana? Wanita sangat menyukai
seragam itu.”
“Karena itulah aku suka jadi tentara.”
Mo Yeon kembali tersenyum dan meminum wine lagi. Shi
Jin pengen. Shi Jin ingin menonton film dan minum bersama Mo Yeon. Mo Yeon
merasa kalau itu akan menjadi kencan yang sempurna.
Shi Jin bertanya, apa Mo Yeon menonton filnya waktu
itu. mo yeon tidak menontonnya. Shi Jin bertanya lagi, kenapa Mo Yeon tidak
menontonnya.
“Karena aku ingin menontonnya dengan seseorang. Dan
aku sudah memikirkannya. Dan jika aku kencan bersama dengan pria tampan
nantinya... aku tak boleh nonton film yang bagus. Aku selalu melihat majalah
tentang film itu... Dan majalah itu akhirnya... mengingatkanku padamu karena
film itu menggambarkan Yoo Shi Jin bagiku.”
Shi Jin tak melepaskan pandangannya untuk Mo Yeon.
Mo Yeon minum lagi, ia mengira kalau Shi Jin beneran pengen minum.
Mo Yeon memberikan botol wine-nya.
“Aku tahu cara lain untuk meminumnya.” Kata Shi Jin.
Shi Jin maju dan langsung mencium Mo Yeon.
***
Sweeeeetttttt… Kereeeen… Pasangan yang serasi sekali…
Selain suka sama pemainnya aku juga suka sama
pemandangan alam yang disuguhkan dalam drama Ini. indah Bingits..
Selamat menunggu satu minggu lagi untuk episode
berikutnya. L L
Note: Tolong jangan spoiler ya.. kasihan yang gak
bisa nonton, Mohon kerjasamanya.. Terimakasih... J
J
54 komentar
Daebak. Cepat banget sinopsisnya keluar. Suka sama song couple. Setuju, pemandangan alamnya bagus, terutama yang di pantai itu. Semangat kakak nulis sinopsinya. Fighting!!!
daebaakkk ... makasih mba sinopsisnya jd paham ceritanya..udah nonton tp ga da subtitlenya jd dongdorong.. haha
oya topi tentara tu klw ga salah namanya Baret
2 Song yang serasi hehehe...
jadi pingin lihat dramanya nih :(
semoga tetep cepet kaya' gini sinopsisnya hehehe...
siap-siap nunggu eps selanjutnya, penasaran... gemes...
semangat kakak! :)
Kaya nonton dramanya langsung, salutttt!
Nonton belum lengkap klo blm baca sinopsisnya,gumawo Diana..ngulang2 nntn pun g bosen smbil nunggu rabu lagi..yg msh lama
Penulis sinopnya jg kerenn..cpt bgt..!!
omo,,,,keburu mati penasaran nungguin ini drama, 1 minggu serasa 1 tahun...semangat mba buat sinopsisnya :)
Daebakkk,daebakk daebaaakkkk..... galau nih nunggu seminggu lg... hiks hiks hiks hiks....
gokiiiiiiilllll....
keren parah ni dramanya...
sukak 3x...song 2 couple so sweeett
yg smangaad ngrecapnya ea chingu..
hwaiting ^^/
betul 3x setahu saiia juga gitu chingu :D
Gelagat si Agus kok mncurigakan ya.. pdhal kn dia tmennya shi jin. Part dae young myong ju so sweet jg. Di tutup dgn kiss scene duuuhhhh joong ki emang good kisser. Heuuunngggg baper nunggu eps mggu depan nih.
Thanks a lot sinopnya.. ππ
Songsong π
Bara bara bamm bara bara bammm asoyy bener nech eps 4 udh ada kiss scene..prokk prokk prokk...
Lnjut trus mb
Smoga sehat selalu..
Aminnn
Terima kasih part 2nya kak, semangat nulisnya!!
Kereeenn ^-^
Fighting trs kak!
suka banget sama drama ini...
sampe senyum2 sendiri...
Fighting nulisnya eonni.. :D
Aaaahhhhh gak kuat dah nunggu seminggu lagi, bikin penasaran dramanya dan ceritanya bener bener gak ngebosenin, semangat mba bikin sinopsisnya selalu nungguin deh pasti
So sweet shi jin udh mulai kiss" d tunggu lanjutn nya
So sweet shi jin udh mulai kiss" d tunggu lanjutn nya
Daebaak, bikin baper sama Song couple. Ditunggu epsode selanjutnyaa hwaiting π
Uwahhh gw senyum2 sendiri bacanya ahh song coulpe, aku padamuγ γ γ .. gomawo sinopsisnya eonnππ
Haaaaaahhhhh daebak....
Pengen cepet2 rabu lagi.....
Makasi ya mbk dee...
Ditunggu kelanjutannya
ada mesin waktu gak ya biar bs cepetan ke rabu hwuaaa
romantis, tegang, haru,ada semuanya. Gak sabar nunggu mingdep,pasti lebih seru lg. Makasih mbak, fightiiiing ^_^
First kiss π
First kiss π
Hebat eeyyyy yg buat sinopsisnya cepet bgt...semangat ya mba...ditunggu low kelanjutannya.......fighting
Hebat eeyyyy yg buat sinopsisnya cepet bgt...semangat ya mba...ditunggu low kelanjutannya.......fighting
wah ... keren, sinopsisnya cepat banget keluar ...
gumawo udah buat sinopsisnya ... fighting buat episode selanjutnya ...
nyohooo udaahh kisseuuu uuhh keyenn
Makasih poll utk sinopsis yg cepet banget updatenya.
Trimakasih juga utk note nya. Bener buat ak yg tdk bisa nonton lgsg dan yg udah kadung enjoy ama sinopsis ini kalo ada yg nyela, suka kesel.
Gak sabar nunggu kamis jumat lagi...(utk baca bukan nonton)
Kok song hye kyo suka banget sedakep ya. Kaya lg mati gaya. Apa saking gugupnya lihat song jong ki yang ganteng. Takut jatuh cinta dia,,,kaya drama2 dia yg lama.
Tp kalo jadian gpp juga kan,,,
Episode 4 berhasil mbuatku mnangis....bkn krena lead couple'a, tp justru krna love line second lead'a....smoga tdk brakhir sperti shi kyung & jae shin K2H....Tp buat songsong couple chemy'a dpet bnget...gya kiss'a joong ki oppa slalu sma ya sejak di nice guy, pasti pegang wjah...tp tetep keren
Biasanya ku cuman ngomentari dramanya, tp skrng aku pengen ngasih semangat ke penulis sinopsisnya . . "Fighting Diana Ega" ,, keren sinopsisnya, lengkap bngt. . ^_^
Gak bs berkata2 lg cuma senyum senyum sendr liatnya,udh hampir 5kali baca sinopsisnya msh aja penasaran???gimna tar lanjtannya???udh gak sbr!!!wajar aja kalau rattingnya tinggi..tq bt diana ega sinopnya*semangat, lam kenal:-)
Aaaaaaaaaaaaaa ga bisa nunggu seminggu iniiiii~~~ omooooooo~~~~ kenapa ga tiap hari aja sih, sumpah gregeeeettt abiiiisssss~~~~
Lama banget nungggu seminggu lg,bikin hati meleleh,penasaran....apa lg ep 4 ada kiss...kiss...kiss nya
Ditunggu sinopsis selanjutnya..
Nunggu seminggu serasa nunggu sebulan
Bikin peasaran dan menderita karna penasaran apa yg terjadi setelah kiss kiss gitu..pasti canggung banget tuh situasi nya...
Nunggu seminggu serasa nunggu sebulan
Bikin peasaran dan menderita karna penasaran apa yg terjadi setelah kiss kiss gitu..pasti canggung banget tuh situasi nya...
Nunggu rabu lagi lama bgt yakkkk... semangat unnie..π
Gomawo chingu jongmal gomawo... dengan adanya sinopsis sy tau seluruh percakapan yang terjadi dalam per episode nya. Sehat selalu biar terus bisa rekap perepisode nya semangat sampe rabu kamis depan
omoo ommo.... jd g sabar bwt next episode.... semangat buat yg nulis.....
daebak. keren deh asli, nggak salah tiap 1 minggu nunggu recapanya. mkasih buat sinopsisnya. gumawo kak
Seru banget ceritanya,,, gak sabar nih nunggu kelanjutannya .....
ijin copy link-nya min
Kunjungi balik ya http://pustakasinopsis.blogspot.co.id
masih lama bgt nunggu rabuuuuuuuuuu,,,,,, pingin cepet2 keluar sinopsisnyaaaa,,,,,,
Rabbuuuu:v
Fighting kakak^^
Chinggu ya...
Katanya Song joong ki cedera itu pas shooting eps 4 ini.
Tapi berdasarkan baca tulisan kamu (krn aku memang blm nonton) keliatannya ga ada fight scene nya ya... Atau aku yang salah dpt info ya?(garukkepala)
Chinggu ya...kamu sambil ngambil project drama apa? Share ya..
Ega ya...Hwaiting!!
Kurang tahu ya.. aku cuma baca sekilas kalau Jong Ki Oppa pernah cidera tapi gak baca pas adegan apa..^^
Belum tahu mau nulis drama apa lagi, belum ada drama yang nyantol di hati XD XD XD.
thanks, kunjungannya..^^
Diijinkan..^^
Thanks ya..^^
Ahh keren bangett song joong ki oppa, makin cinta dehππjd gak sbr nunggu sinopsis slnjutx...
Moga aja happy ending....
Woowwww T O P B G T!!! jadi pengen ke korea lihat mereka hahahaha